Bagaimana Manusia tanpa Peradaban Mesopotamia? | Sejarah Kelas 10

MESOPOTAMIA - header

Artikel ini membahas tentang penemuan-penemuan pada masa peradaban Mesopotamia yang dampaknya dapat dirasakan hingga saat ini.

Coba bayangkan hidupmu jika 1 hariii saja tanpa roda. Apa yang bakal terjadi? Ngga bakal terjadi apa-apa? Yakin? Bayangin aja kalau hidup tanpa roda trus rumah kamu jauh, kebayang kan ke sekolah musti jalan kaki? Belum lagi abis itu musti bimbel. Karena harus jalan kaki, jalannya musti lebih awal daripada kalau naik motor, mobil, atau angkutan umum.

Terus hari itu abang tukang bubur, bibi jamu, abang tukang sayur, bakal pada datang telat. Terus, di pasar ibu-ibu pada kebingungan karena barang-barang yang dijual pada ngga ada. Abisnya siih, ngga ada mobil yang bisa ngangkut barang jualan ke pasar. Waaah sebegitu repotnya hidup tanpa roda! Tapi tapi tapi berkat peradaban Mesopotamia, hidup tanpa roda itu ga bakal terjadi! Karena, berkat kejeniusan orang-orang Mesopotamia saat itu, roda diciptakan! Memangnya, Mesopotamia itu apaan sih?

MESOPOTAMIA - peta

Mesopotamia merupakan nama kuno untuk wilayah yang sekarang dikenal sebagai negara Irak, Squad. Dalam bahasa Yunani, Mesopotamia berasal dari kata mesos (tengah) dan potamos (sungai). Karena memang Mesopotamia merupakan daratan yang terletak di antara dua sungai besar, yaitu sungai Eufrat dan Tigris. Nah, terletak di antara dua sungai besar merupakan berkah bagi wilayah Mesopotamia. Meski sungai Eufrat dan Tigris sering menimbulkan banjir saat musim hujan, luapan lumpur akibat banjir tersebut membuat tanah di Mesopotamia menjadi subur.

Hal ini dimanfaatkan penduduk Mesopotamia untuk mulai bercocok tanam, yang semula hanya mengandalkan berburu dan mengumpulkan makanan untuk memenuhi kebutuhan pangan. Hal ini menyebabkan terbentuknya peradaban yang lebih tinggi, yaitu berkembangnya ilmu pengetahuan, teknologi, dan sosio-ekonomi masyarakat.

Selain itu, secara geografis Mesopotamia merupakan wilayah yang terbuka. Kondisi Mesopotamia yang terbuka mendorong bangsa-bangsa lain melakukan invasi, di antaranya bangsa Sumeria, Semit, Babilonia, Amoria, Assyria, dan Persia. Bisa dibilang, Mesopotamia itu kaya budaya. Bahkan peradaban Mesopotamia dikatakan sebagai peradaban besar tertua di dunia lho. Lantas, apa jadinya manusia tanpa Peradaban Mesopotamia?

1. Buta huruf

Pernahkah kamu terpikir bagaimana jadinya manusia tanpa adanya huruf? Tentu manusia menjadi ngga bisa baca alias buta huruf. Kalau manusia buta huruf dampaknya apa? Miskin! Miskin pengetahuan, miskin harta. Dari membaca, manusia bisa menulis, mendapatkan ilmu pengetahuan, menjadi cerdas, dapat bekerja, kemudian hidup sejahtera. Bisa dibilang, saat ini tanpa bisa membaca seseorang tidak bisa mendapatkan pekerjaan yang layak.

MESOPOTAMIA - Kuneiform

Kuneiform, tulisan pertama yang ditulis di atas tanah liat (Sumber: smarthistory.org)

Sebegitu pentingnya huruf atau tulisan untuk kemaslahatan manusia, membuat kamu harus-kudu-banget berterimakasih kepada bangsa Sumeria. Penemuan terbesar bangsa Sumeria adalah tulisan yang ditemukan di Uruk, sekitar 3300 SM. Berawal dari corat-coret di atas tanah liat setengah basah, kemudian ditulis dan dikeringkan, tulisan ini digunakan untuk mencatat transaksi barang dan kekayaan, akhirnya berkembang menjadi sistem penulisan yang mutakhir. Sistem penulisan ini dikenal sebagai kuneiform (huruf paku).

2. Tidak mengerti bahasa

Tanpa bahasa, seseorang tidak bisa menyampaikan maksudnya ke orang lain, begitu pun sebaliknya. Pada era modern, kuneiform berkembang sangat fleksibel. Dalam rentang waktu 3000 tahun diadaptasi menjadi 12 bahasa utama dan penggunaan yang tidak terhitung. Salah satunya digunakan untuk pencatatan hukum Raja Babylonia Hammurabi yang menjadi dasar standarisasi sistem hukum. Selain itu, bahasa memegang peranan penting dalam memperluas gap atau jarak antarkelas.

3. Tidak bisa matematika

Keadaan geografis, cuaca, dan sosio-ekonomi di Mesopotamia sangat memengaruhi perkembangan ilmu pengetahuan pada masa itu. Sehingga, orang-orang Mesopotamia mengembangkan sistem seksagesimal (basis 60) dan menggunakan keempat operasi matematika (tambah, kurang, kali, bagi). Bahkan pada lempengan-lempengan tanah liat di Perpustakaan Ashurbanipal mencakup persamaan kuadrat, persamaan kubik, dan pecahan.

4. Tidak mengenal sistem waktu

Bayangkan hidup tanpa jam! Pastinya kamu akan kebingungan, kan? Misalnya nih temen kamu ngajak ketemuan terus janjiannya musti bilang “Ntar kita ketemu ya pas matahari agak serong ke kanan dari atas kepala” atau “ntar malam ya pas bintangnya pada ngumpul di utara” nahlho?!

Berterimakasihlah kepada bangsa Babilonia yang mengembangkan basis 60, yaitu 60 detik per menit dan 60 menit per jam. Selain itu, mereka juga membagi lingkaran ke dalam 360 derajat dengan 1 derajat sama dengan 60 menit. Makanya saat ini kamu dengan mudahnya bisa membaca jam dan tau waktu.

5. Tidak menggunakan kalender

Tidak hanya waktu, ilmu matematika juga digunakan untuk memetakan dan mempelajari angkasa. Orang-orang Babilonia menggunakan kalender kamariah (lunar calendar) yang membagi satu tahun di bumi dalam 12 periode atau 12 bulan kamariah (29,5 hari) dan 11 hari. Kemudian hal ini diadopsi oleh bangsa Yunani untuk membuat zodiak yang terdiri dari 12 lambang dan horoskop pertama yang kemudian berkontribusi terhadap perkembangan astrologi.

6. Hidup tanpa roda

Kelihatannya sepele sih, tapi kebayang kan hidup tanpa roda kaya yang dibilang di awal tadi? Roda merupakan penemuan mekanik terbesar sepanjang sejarah. Roda ditemukan bangsa Sumeria sekitar tahun 3500 SM. Roda pertama kali dicetuskan oleh seorang pengrajin tembikar. Ia membuat roda dari tembikar tanah liat, kemudian di tengah-tengahnya dilubangi lalu disambungkan pada gerobak.

MESOPOTAMIA - roda

Ilustrasi roda bangsa Sumeria (Sumber: bobo.grid.id)

Melalui penemuan roda, manusia dapat membuat gerobak, kereta perang, mesin, kereta api, dan kendaraan bermotor. Kebayang kan kalau ngga ada roda? Mobilitas terhambat, ekonomi tersendat, lalu hidup melarat. Ea maksa~ Tapi emang bener lho, mobilitas yang tinggi berpengaruh besar terhadap sosio-ekonomi masyarakat. Jadi sebenarnya perkara roda itu bukan perkara simple, Squad.

7. Tidak membangun jembatan

Jembatan dibangun untuk memudahkan orang atau barang berpindah dari suatu tempat ke tempat lainnya. Makanya tidak mengherangkan kalau Mesapotamia dikatakan sebagai pusat peradaban. Karena, pada 1929, di kota Girsie, Sumeria Kuno, ditemukan ‘konstruksi misterius’ yang ditafsirkan sebagai waduk, bendungan, dan pengatur air. Studi terbaru yang menggunakan foto 1930-an serta citra satelit yang baru-baru ini dibuka dari tahun 1960-an, di samping penelitian baru di situs, telah mengkonfirmasi bahwa itu adalah jembatan di atas jalur air kuno dan bahwa itu adalah (pada saat penulisan) jembatan yang paling awal dikenal di dunia. Bahkan jembatan ini juga dikatakan sebagai jembatan tertua di dunia.

Aerial-view-of-the-bridge-of-Girsu

Tampak atas Jembatan tertua di dunia di kota Girsie, Sumeria Kuno (Sumber: britishmuseum.org)

Berkat adanya jembatan, penduduk Mesopotamia pada masa itu mampu mengembangkan pengetahuan, teknik, dan pembuatan bahan bangunan jembatan yang menyebar dan diadopsi ke seluruh dunia. Makanya saat ini manusia bisa menggunakan dan memanfaatkan jembatan.

8. Hidup tanpa hukum

Bagaimana rasanya hidup tanpa hukum? Enaknya, bisa hidup seenaknya sih tanpa ada peraturan yang mengikat. Tapi, kalau ngga diatur juga kebayang kan betapa berantakannya kehidupan ini? Bahkan tingkat kriminalitas bisa semakin ga terkendali.

Nah, pada 2000 SM Kerajaan Sumeria dipimpin oleh Raja Hammurabi dari Kerajaan Babilonia Lama. Ia merupakan raja agung pertama yang menerapkan sistem hukum dalam tatanan masyarakat. Sistem hukum yang ia terapkan disebut Codex Hammurabi yang berisi 282 hukum, termuat di dalamnya hukum pidana, perdata, hak milik, utang-piutang, perkawinan, dan perdagangan. Sebenarnya, ini bukan merupakan hukum pertama di dunia. Namun, Codex Hammurabi dijadikan model atau panutan bahkan standar pembuatan hukum tertulis lainnya di dunia. Penulisan Codex Hammurabi dilakukan di atas kuneiform.

MESOPOTAMIA - penemuan

Tuuuh udah kebayang kan bagaimana manusia tanpa peradaban Mesopotamia? Banyak hal yang kita dapatkan hari ini berakar dari peradaban Mesopotamia. Banyak-banyak terima kasih deh sama mereka. Selain peradaban Mesopotamia, masih ada lagi lho peradaban-peradaban lainnya yang ngga kalah menarik dan penting kamu ketahui. Kamu bisa mengetahuinya secara lengkap dengan bantuan video beranimasi di ruangbelajar. Kuy, tunggu apalagi Squad?

IDN CTA Blog ruangbelajar Ruangguru

Sumber Referensi
Hendrayana. 2009. Sejarah 1: Sekolah Menengah Atas dan madrasah Aliyah Jilid 1. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional

Egyptian Afterlife – The Field of Reeds. Joshua J. Mark. ancient.eu (daring) Tautan https://www.ancient.eu/article/877/egyptian-afterlife—the-field-of-reeds/ (diakses 17 Desember 2018)

How to Make a Mummy. Len Blonch. ed.ted.com (daring). Tautan: https://ed.ted.com/lessons/how-to-make-a-mummy-len-bloch (diakses 17 Desember 2018)

Sumber Foto
Kuneiform.
Tautan: https://smarthistory.org/cuneiform

Roda bangsa Sumeria.
Tautan: https://bobo.grid.id/read/08677659/sejarah-penemuan-roda

Jembatan Girsie.
Tautan: https://blog.britishmuseum.org/the-worlds-oldest-bridge-is-being-preserved-in-iraq/

Artikel diperbarui 18 November 2020

Rizky Rahmatunnisa