Wow! 5 Anak Jenius Ini Sudah Berstatus Mahasiswa Sebelum Usia 15 Tahun!
Di usia belasan tahun, sudah jadi apa kamu? Mungkin kebanyakan sedang duduk di bangku SMP atau SMA. Nah di bawah ini Ruangguru membahas beberapa remaja beruntung yang dianugerahi kecerdasan luar biasa. Mereka adalah sosok-sosok berotak super yang sudah mengenyam bangku kuliah di usia sangat belia. Bahkan, sebelum usia mereka menginjak angka 15 lho! Siapa saja mereka? Kenalan yuk dengan beberapa anak jenius berikut!
Tanishq Abraham
Anak keturunan India Timur ini telah resmi bergabung pada Mensa di usia 4 tahun. Mensa adalah organisasi non-profit yang para anggotanya berisi orang-orang dengan IQ tinggi. Ini merupakan sebuah prestasi, mengingat ia anak termuda dari benua Asia, karena anggota sebelumnya kebanyakan berasal dari Amerika.

Waktu usia 5 tahun, ia telah menyelesaikan kursus Matematika EPGY Stanford University dalam 5 kelas hanya dengan kurun waktu 6 bulan. Tahun berikutnya, ia lulus SMA di sekolah online. Kemudian, di usia ke-7, ia bergabung dengan American River College dan telah menyelesaikan program Geologi dan Astronomi. Pada usianya yang ke-11, ia lulus dengan IPK sempurna.
Akrit Jaswal
Seorang remaja dari India, Akrit Jaswal dinobatkan sebagai anak jenius di dunia saat usianya masih sangat belia. Ia adalah anak dari desa terpencil di kaki pegunungan Himalaya. Di usia 10 bulan, ia sudah bisa berbicara, dan gemar membaca buku tentang sains dan anatomi saat usia 5 tahun. Pada usia 6 tahun, Akrit dapat mengajar bahasa Inggris dan matematika.

Dengan IQ 146, ia berhasil masuk jurusan Kedokteran di Punjab University saat usianya baru beranjak 12 tahun. Sebelumnya, Akrit sudah mengguncang India dengan kemampuannya mengobati orang sakit. Ketika usianya 7 tahun, ia berhasil melakukan operasi pertamanya lho! Ia mendapat pengetahuan perihal ilmu bedah dengan cara otodidak, tanpa ada pengajar maupun keturunan khusus. Nah, untuk mengembangkan ilmu medisnya, ia datang ke rumah sakit untuk melihat secara langsung proses operasi pembedahan.
Rinaldi Wilopo

Nah, kali ini merupakan produk asli Indonesia, smart buddies. Kelahiran Padang, 13 Juli 2002 ini berhasil masuk Universitas Padjajaran (Unpad) Bandung melalui jalur SBMPTN. Pengumuman bahagia itu diterimanya tanggal 9 Juli 2015, tepat 4 hari menjelang ulang tahunnya yang ke-15. Boleh jadi kelulusan tersebut merupakan kado terindah bagi anak dari pasangan Suherman Wilopo dan Liany Anggreini.
Semua ini berawal ketika Aldi duduk di bangku SMP Maria Padang. Merasa jenuh dengan rutinitas sekolah, ia mencari cara agar cepat lulus. Jalur akselerasi pun dipilihnya, bahkan hingga SMA. Si bungsu dari tiga bersaudara ini memang suka menyukai pelajaran berhitung sejak SD. Olimpiade Matematika pun turut disambanginya. Kesukaannya tersebut membawanya pada pilihan program studi Matematika.
“Kuliah itu harus pilih jurusan yang kita sukai, makanya saya pilih Matematika. Itu pelajaran favorit saya,” jelas remaja berkaca mata itu. Meski demikian, ia tidak menampik ada keinginan mengenyam pendidikan di jurusan teknik.
Aldo Meola Geraldino
Di antara ribuan pendaftar Universitas Gadjah Mada (UGM) tahun 2015, ada satu hal yang menarik perhatian. Aldo Meola Geraldino, salah satu mahasiswa baru termuda yang tembus Fakultas Kedokteran UGM. Remaja kelahiran Surakarta, 19 Desember 2000 ini sudah ikut akselerasi sejak SD lho! Sosok bungsu dari 2 bersaudara ini berhasil lolos SBMPT di usianya yang ke-14.

Ganjar Pranowo selaku Gubernur Jawa Tengah pun turut penasaran dibuatnya. Pak Ganjar ingin tahu apa yang membuatnya ingin masuk FK UGM. Dengan penuh keteguhan, Aldo menjawab “Saya ingin menjadi dokter karena saya ingin melayani masyarakat,”.
March Boedihardjo
March Boedihardjo, salah satu dari banyak anak berprestasi Indonesai ini dikenal sebagai mahasiswa jenius termuda di Hongkong. Anak ajaib keturunan Tionghoa ini lahir tahun 1998 di Hongkong. Di tahun 2005, keluarganya hijrah ke United Kingdom, ketika kakaknya, Horatio yang waktu itu berusia 17 tahun mendapat beasiswa di Oxford University program Phd. Kedua keturunan Boediharjo ini memang menonjol di bidang ilmu matematika. Tak heran, sang ayah mengenalkan matematika sejak kecil. Bahkan, ketika makan pun yang dibicarakan adalah soal matematika.

Ketika SMA, March mengikuti akselerasi di Inggris. Ia mendapat dua buah nilai A untuk pelajaran matematika dan B untuk statistik. Ujian Advanced Extension Awards (AEA) juga berhasil ditembusnya. Konon, ujian ini hanya bisa diikuti 10 persen pelajar yang menempati peringkat teratas A-level. Lulusnya pun dengan predikat memuaskan. Dalam sejarah AEA, hanya seperempatnya yang berhasil mendapatkan status tersebut. Kemudian, ia juga mendapat 8 GCEs di waktu yang sama. Setelahnya, di umur ke-9 ia mendaftarkan diri ke Baptist Hong Kong (HKBU). Ia tercatat sebagai mahasiswa termuda di sana.
Pssst, March sempat memprotes tahun-tahun pertamanya di kampus lho. Menurutnya, pelajaran yang diberikan terlalu mudah. Ia mendapat nilai B+ dan A- di hampir seluruh ujian matematika, tidak ada nilai di bawah C! Wah, luar biasa ya.
Demikianlah beberapa sosok yang bisa kamu jadikan inspirasi. Mereka saja ketika usia mudanya bisa mencetak prestasi. Kamu pun pasti bisa! Siapa inspirasimu, smart buddies? Share dengan Ruangguru di kolom komentar ya!
Cheers! 🙂