8 Tips Sukses Wawancara Kerja Sebagai Guru
Pertanyaan yang diajukan ketika mengikuti wawancara kerja sebagai guru mungkin akan berbeda dengan wawancara kerja lainnya. Biasanya akan berbasis kepada perilaku yang diinginkan pewawancara ketika Anda mengajar sebagai guru nanti. Untuk itu, simak tips menjawab wawancara kerja sebagai guru berikut ini!
1. Fokus pada siswa

Paparkan dengan jelas bahwa Anda sangat concern dengan hubungan antar guru dan siswa. Begitu juga dengan pemahaman siswa akan pelajaran.
2. Research
Seperti wawancara pada umumnya, sebelum mulai, Anda harus mencari tahu segala hal mengenai tempat Anda melamar. Anda bisa bertanya pada teman, browsing di internet, dan sebagainya. Dengan demikian, Anda akan tahu apa saja hal-hal yang menjadi concern dan difokuskan tempat tersebut. Dari sanalah Anda bisa mencari celah memposisikan diri untuk menjadi sosok yang paling dibutuhkan mereka.
3. Pengalaman Mengajar

Anda akan lebih dipercaya dengan menceritakan pengalaman mengajar sebelumnya. Misalnya Anda pernah menjadi volunteer untuk mengajar anak-anak jalanan, guru privat untuk saudara atau tetangga, dan sebagainya. Jabarkan bagaimana cara Anda menyiasati berbagai karakter siswa, metode pembelajaran yang digunakan, dan sebagainya. Paparkan kisah Anda dalam mengajar, baik sukses maupun gagal. Tunjukkan juga cara Anda mengevaluasi hasil mengajar. Well, tidak ada guru yang sempurna pastinya. Namun, setiap orang selalu punya kesempatan untuk melakukan perbaikan. Di evaluasi belajar inilah Anda sebagai guru bisa mengidentifikais aspek pengajaran mana yang perlu dipertahankan maupun diubah. Untuk hal ini, Anda bisa coba membuat jurnal, di mana Anda dapat mengukur kemajuan, juga kemunduran dalam kegiatan belajar mengajar nantinya.
4. Sosok Guru Idola
Pada beberapa kesempatan, akan ditanyakan siapa dan bagaimana sosok guru idola menurut Anda pribadi. Pertanyaan ini diajukan untuk mengetahui bagaimana motivasi mengajar Anda. Jadi, persiapkan jawaban terbaik dengan memberi salah satu contoh sosok guru yang Anda kagumi. Mulai dari perilaku dan ajaran apa saja yang menginspirasi Anda dalam mengajar. Sertakan juga trik Anda dalam mengaplikasikan apa yang sudah Anda pelajari dari sosok tersebut saat mengajar nantinya.
5. Tantangan
Biasanya, akan ada pertanyaan mengenai tantangan-tantangan apa saja yang akan dihadapi seorang guru. Nah, perekrut ingin tahu apakah Anda mengikuti isu seputar pendidikan. Juga, seperti apa kemampuan Anda dalam melihat hal demikian secara gambaran besar. Oleh sebab itu, penting sekali untuk rajin membaca dan mencari tahu isu-isu terkini terkait kebijakan pemerintah, perkembangan di bidang pendidikan, tunjangan guru, dan sebagainya. Berdiskusilah dengan kepala dingin mengenai bagaimana pandangan Anda dalam menghadapi berbagai tantangan tersebut.
6. Bad Mouthing? BIG NO!

Jangan pernah bicara hal-hal negatif perihal orang dan hal lain. Mulai dari tempat bekerja sebelumnya, siswa, atau orang tua yang pernah Anda temui. Justru, jelaskan bahwa Anda mendapat banyak pelajaran dari apa yang sudah berlalu.
7. Media Sosial
Guru zaman sekarang tentu mengikuti perkembangan zaman, bukan? Pasti banyak di antara bapak/ibu guru yang punya media sosial. Nah, janganlah dijadikan tempat untuk berkeluh kesah, memancing keributan, atau selfie semata. Gunakan media sosial sebagai tempat untuk mencari dan berbagi informasi yang terkait dengan guru. Coba sekarang cek lagi, apa konten dari setiap media sosial Anda banyak hal-hal negatif? Jika ya, sebaiknya bersihkan dulu agar perekrut tidak menemukan yang “aneh-aneh”.
8. Kelebihan dan kekurangan
Perekrut pasti mencari sosok guru yang mampu jadi seorang pembelajar. Dalam memaparkan kelebihan yang Anda miliki, berikanlah jawaban yang luas namun tetap terkait dengan bidang. Misalnya, mampu bekerja dengan tim, di bawah tekanan, manajemen konflik, disipin waktu, dan sebagainya. Berusahalah sediplomatis mungkin, seperti “Saya kurang mampu mengekspresikan diri di depan umum. Namun, saya selalu berusaha memperbaiki kekurangan tersebut.”. Nah, untuk kekurangan, hindari jawaban yang memberikan kesan buruk, misalnya pemalas. Menuturkan kelemahan berarti Anda memiliki kesadaran diri dan wawasan untuk memperbaiki diri. Usahakan selalu menjelaskan usaha yang Anda lakukan untuk mengatasi kekurangan.
Intinya, selalu jujur dalam menjawab setiap pertanyakan yang diajukan. Bersikap sebaik dan profesional ke semua orang yang Anda temui. Anda tidak akan tahu kalau salah satu orang yang Anda lewati akan jadi perekrut atau siswa. Jangan lupa untuk berpakaian rapi ya! Good luck! (TN)