Terlalu Sering Rebahan? Ini Bahayanya bagi Tubuh Loh!
Apakah kamu kaum yang hobi rebahan? Jangan salah, ternyata terlalu sering rebahan menimbulkan efek/dampak negatif bagi tubuh, loh! Yuk, simak lebih lanjut penjelasan berikut.
--
Today I don't feel like doing anything,
I just wanna lay on my bed.
Ada yang kenal dengan potongan lirik lagu diatas?
Kalau diterjemahkan ke bahasa Indonesia, potongan lagu itu sebenarnya bercerita tentang seseorang yang lagi nggak pengin ngapa-ngapain, penginnya cuma rebahan aja di atas kasur. Nah, ada yang lagi mengalami hal serupa?
Emang nih, rebahan di atas kasur tuh nyamaaan banget! Eits! tapi hati-hati, kalau terlalu berlebihan, kebiasaan suka rebahan justru bisa menimbulkan dampak berbahaya bagi tubuh, loh. Menurut WHO, kebiasaan kurang bergerak aktif, termasuk sering rebahan, ikut bertanggung jawab terhadap 3,2 juta kematian tiap tahunnya. Ini karena kurang bergerak aktif, bisa menimbulkan berbagai macam komplikasi atau gangguan yang membahayakan tubuh.
Memicu Obesitas
Ketika kamu nggak cukup beraktivitas, maka energi yang kamu dapat dari makanan akan lebih banyak disimpan tubuh dalam bentuk lemak. Saat masa lemak yang disimpan tubuh berlebihan, bisa dihitung dari indeks BMI yang melebihi 30 ya, maka kamu bisa mengalami obesitas. Obesitas akibat pola hidup buruk ini bisa meningkatkan risiko kamu kena hipertensi, jantung koroner, sampe stroke.
Baca Juga: Pengertian BMI & BMR, Rumus, serta Cara Menghitungnya!
Tapi, kaitannya gimana?
Gini, nih… masa lemak yang berlebihan akibat obesitas, ternyata bisa bikin kadar kolesterol dan lemak darah juga meningkat dan terus menumpuk. Akibatnya, bakal muncul plak yang menyumbat dan mempersempit diameter pembuluh darah.
Berpotensi Darah Tinggi (Hipertensi)
Nah, ketika diameter pembuluh darah mengecil, darah semakin terhambat buat mengalir, sehingga tekanan darahnya akan meningkat. Kalau tekanan darah konstan tinggi di atas kisaran 140/90 mmHg, maka disebut sebagai hipertensi.
Baca Juga: Apa Sih Bedanya Hipertensi dengan Hipotensi?
Hipertensi ini bisa berbahaya, loh! Ibarat pipa paralon nih yang bisa rusak kalau terus dilewati air tekanan tinggi, dinding pembuluh darah juga bisa mudah rusak dan pecah kalau terus dilewati darah dengan tekanan tinggi.
Mengakibatkan Stroke
Kalau pembuluh darah yang pecah ada di otak, maka bisa mengakibatkan stroke. Selain itu, stroke juga bisa terjadi karena penyumbatan pembuluh darah yang mengganggu aliran darah ke otak. Kalau aliran darahnya keganggu, otak bakalan kekurangan oksigen dan nutrisi. Akibatnya, otak jadi nggak bisa menjalankan fungsinya buat mengkoordinasi atau memandori aktivitas tubuh dengan baik. Makanya, penderita stroke biasanya ditandai dengan kehilangan kemampuan motorik sampe berbicara, kan?
Berisiko Terkena Serangan Jantung
Sementara itu, kalau penyumbatan pembuluh darah terjadi pada arteri koroner, atau pembuluh darah yang menyalurkan nutrisi ke jantung, maka kondisinya disebut sebagai penyakit jantung koroner. Karena arteri koroner itu bisa dibilang memberikan makan sel-sel otot jantung, kalau salurannya tersumbat, otot jantung jadi kurang asupan nutrisi dan oksigen buat beraktivitas. Akibatnya, kerja jantung untuk memompa darah ke seluruh tubuh juga keganggu dan risiko terkena serangan jantung jadi meningkat. Haduh, bahaya banget, kan!
Baca Juga: Jenis-Jenis Sistem Peredaran Darah Manusia, Apa Saja Ya?
Selain bisa bikin obesitas dan memunculkan gangguan kardiovaskuler, dampak buruk kesehatan lainnya akibat kurang gerak juga membawa pengaruh ke sistem gerak, loh. Kayak mesin motor yang bakal cepat rusak kalau nggak rutin kamu panasin, sistem gerak di tubuh kamu juga bakalan cepat rusak di masa tua, kalau nggak aktif digunakan.
Sistem Gerak Tubuh akan Cepat Rusak
Sistem gerak sendiri punya dua komponen utama, yaitu otot dan tulang. Kamu bisa bergerak karena otot kamu bisa berkontraksi buat gerakin tulang. Ketika kamu aktif bergerak, masa otot kamu bakal semakin meningkat, sehingga otot kamu bakalan semakin kuat kontraksinya buat gerakin tulang.
Sebaliknya, kalau kamu rebahan mulu dan jarang gerak, masa dan kekuatan otot kamu bakalan berkurang. Hal ini terus bisa bikin fungsi otot jadi makin terbatas. Efek buruknya, kamu bakal lebih rentan buat kena patah atau retak tulang, dan jadi bakal kesusahan buat bergerak bebas di hari tua nanti.
Terus, nggak cuma ke otot, kalau kamu jarang gerak, tulang kamu juga bakal jadi gampang keropos atau istilahnya mengalami osteoporosis, loh.
Baca Juga: Macam-Macam Tulang pada Manusia serta Fungsinya
Penjelasannya gini, nih,
Tulang kamu sebenarnya tersusun atas jaringan hidup yang aktif melakukan perbaikan dan penggantian bagian yang rusak, serta ada pula matriks tulang yang keras. Matriks tulang kamu yang udah lama dan rusak, bakal secara alami dihancurkan oleh sel osteoklas. Setelah itu, sel osteoblas bakalan ngehasilin matriks tulang baru buat menggantikan matriks yang sudah dihancurkan tersebut.
Tapi, osteoblas itu kerjanya lebih lambat dari osteoklas, sehingga tulang kamu bakal cenderung buat kehilangan lebih banyak matriks tulang. Ini yang bisa memicu osteoporosis di hari tua nanti. Untungnya, ini bisa dicegah dengan aktif berolahraga. Ketika kamu aktif berolahraga, maka tulang kamu bakalan mendapat lebih banyak tekanan yang bikin osteoblas jadi bisa lebih aktif buat mengimbangi kerja osteoklas. Dengan begini, matriks tulang kamu bakal bisa dipertahanin komposisinya sehingga tulang kamu bakal tetap kuat dan nggak gampang keropos.
Baca Juga: Kenapa Orang bisa Tidur Ngorok? Ini Penyebab & Cara Mengatasinya!
Nah, selain yang sudah dijelaskan di atas, masih banyak dampak negatif yang ditimbulkan dari sering rebahan, looh! Di antaranya:
- Sering merasa cemas
- Resiko depresi tinggi
- Leher dan bahu kaku
- Otot kaki dan bokong akan semakin lemah dan mengecil
- Diabetes
- Masalah sendi di area pinggul
- Masalah punggung
- dsb
Makanya nih, coba luangin waktu paling nggak 30 menit aja dalam sehari buat melakukan aktivitas-aktivitas fisik, kayak membereskan kasur, menyapu lantai, cuci piring, naik-turun tangga, main lompat tali, atau sekedar jalan-jalan keliling halaman rumah.
Terus, minimal seminggu sekali, lakukan latihan aerobik yang lebih intens ya, kayak senam aerobik, lari pagi, bersepeda, atau berenang, buat menjaga kekuatan sistem gerak, menurunkan masa lemak tubuh, sekaligus menjaga kesehatan sistem kardiovaskuler kamu. Dengan ini, kamu bisa tetap menjaga kebugaran dan kesehatan fisik. Jadi, nggak ada alasan buat sering-sering rebahan doang, ya.
Itulah pembahasan mengenai dampak negatif akibat rebahan. Semoga dari artikel ini, memotivasi kamu untuk sering-sering bergerak aktif. Semangat beraktivitas!!!
Tentang Penulis:
Kak Elsa adalah Master Teacher Biologi Ruangguru. Ia memiliki hobi membaca buku dan menonton film. Ingin belajar bareng Kak Elsa? Bisa banget. Kamu bisa tonton video-video belajar Biologi yang dipandu Kak Elsa di ruangbelajar. Belajar jadi jauh lebih paham dan menyenangkan.

Ruangguru
Ruangguru merupakan perusahaan teknologi terbesar di Indonesia yang berfokus pada layanan berbasis pendidikan. Ruangguru mengembangkan berbagai layanan belajar berbasis teknologi, termasuk layanan kelas virtual, platform ujian online, video belajar berlangganan, marketplace les privat, serta konten-konten pendidikan lainnya yang bisa diakses melalui web dan aplikasi Ruangguru.