Break the Limit: Lampaui Batas untuk Hidupkan Mimpi
Artikel ini akan menjelaskan tentang perjalanan diri kita untuk mencacpai mimpi, mecintai apa yang kita suka dan berjuang melampaui batas untuk menghidupkan mimpi
—
Film Laskar Pelangi merupakan salah satu inspirasi Kakak untuk tetap melanjutkan sekolah hingga ke perguruan tinggi, keterbatasan materi tidak menyurutkan niat untuk mendapatkan pendidikan terbaik di negeri ini. Kakak berusaha mendapatkan nilai terbaik di sekolah, bukan berarti Kakak ingin dipuji.
Karena dengan nilai terbaik itulah Kakak bisa menggapai mimpi untuk mendapatkan pendidikan terbaik. Bagi Kakak, nilai terbaik hanyalah sebuah cara untuk menggapai mimpi, bukan tujuan yang hendak dituju. Sejak SMA, Kakak sudah tinggal bersama orang tua asuh yang membiayai pendidikan aku. Setiap hari aku bangun pukul 05.00, melakukan ibadah lalu membantu untuk membersihkan rumah seperti menyapu, mencuci piring, dan menyiapkan sarapan.
Sepulang sekolah, setelah istirahat sejenak, dilanjut membersikan rumah kembali, terkadang membantu orang tua asuh aku untuk menyiapkan jualan kacang mede. Pada malam hari, Kakak menyempatkan waktu untuk belajar, jikalau ada PR keesokan harinya, setiap pukul 03.00 pagi pasti bangun untuk ibadah malam dan belajar. Begitu terus setiap harinya hingga lulus kuliah. Perjuangan itu tidak pernah sia-sia.
(Sumber: kalimana.com)
“Mimpi adalah kunci untuk menaklukan dunia, berlarilah tanpa lelah sampai engkau meraihnya.”
Kamu tahu sepenggal lirik lagu itu? Lagu yang dinyanyikan oleh Nidji berjudul “Laskar Pelangi”, yang menjadi soundtrack film Laskar Pelangi pada tahun 2008. Film yang bercerita tentang semangat sepuluh anak Laskar Pelangi dalam menimba ilmu di tengah keterbatasan yang mereka miliki. Harapan dari seorang anak pesisir yang rela menaiki sepeda menempuh perjalanan berkilo-kilo meter demi bersekolah.
Tak hanya disitu saja, sekolah yang hanya terbuat dari kayu yang hampir roboh, terdapat lubang-lubang kayu di sana sini, atap yang bocor tak menggoyahkan semangat mereka untuk dapat belajar. Mereka tak pernah membatasi diri mereka dalam belajar, sesulit apapun keadaan mereka, mereka tidak pernah mengeluh. Mereka yakin terhadap apa yang mereka kerjakan, mereka menyukai apa yang mereka lakukan. Mereka paham, miskin tidak menjadi alasan untuk mereka tidak bersekolah. Keterbatasan tidak menyurutkan niat mereka untuk tetap belajar.
Sekolah Laskar Pelangi (Sumber: kumparan.com)
“Kecerdasan itu bukanlah dilihat dari nilai-nilai, angka-angka itu, tapi kecerdasan dilihat dari hati” begitulah Pak Harfan berkata pada scene film Laskar Pelangi.
Ketika kita tahu apa mimpi kita, maka gapai setinggi mungkin. Seperti halnya Ikal, salah satu anak laskar Pelangi yang terinspirasi dari sahabatnya Lintang, untuk mencintai belajar. Ia tidak pernah membatasi diri untuk terus belajar, apapun rintangannya. Kita akan tahu sampai di mana kita mencapai kemampuan diri kita adalah dengan terus mencoba, hingga saat berkali-kali kita tidak bisa, bukan berarti kita gagal. Mungkin saja itu bukan jalan yang Tuhan gariskan, mungkin saja itu bukanlah yang terbaik untuk kita.
Baca Juga: 5 Jurus BIJAK Belajar Matematika ala Kak Yosef
Berbeda halnya jika kita sudah berhenti terlebih dahulu, mudah menyerah dan mengeluh dengan keadaan. Banyak di antara kita yang lebih memilih untuk menyalahkan keadaan, pasrah dan merasa tidak berdaya. Padahal berusaha saja belum, kita begitu terlena dengan mimpi-mimpi tanpa bergerak untuk meraihnya.
(Sumber: kompasiana.com)
Kita mengeluh dengan sistem yang tidak adil, tapi kita tak sadar bahwa kita tak mampu mengubah sistem itu, yang bisa kita lakukan hanyalah terus mencoba, berusaha dan belajar tanpa henti. Sejatinya hidup mengajari kita untuk terus belajar. Coba kita tanyakan pada diri kita saat ini, apa yang terjadi dengan kita sekarang merupakan buah dari usaha yang telah kita lakukan.
Ada satu kutipan di novel Twivortiare karya Ika Natassa, yang menginspirasi Kakak belajar banyak hal dalam hidup,
“Dalam hidup, kita tidak bisa mengatur banyak hal, kita tidak bisa mengatur orang untuk suka dengan kita, kita tak bisa mengatur orang dalam bersikap, yang bisa kita lakukan hanyalah mengatur pola pikir kita sendiri, apa-apa yang membuat kita bahagia dan tidak.”
Seorang peneliti di salah satu universitas terbaik dunia, Stanford University yaitu Carol Dweck, menulis sebuah buku berjudul Mindset tentang Pola Pikir Beku dan Pola Pikir Berkembang. Menurut Dweck, seseorang yang memiliki pola pikir beku akan menganggap talenta dan kecerdasan adalah sesuatu yang tidak bisa diubah. Mereka menjadikan tantangan merupakan hal yang negatif. Orang-orang dengan pola pikir beku cenderung menghindari rintangan karena mereka takut jatuh dan tidak berusaha keras. Mereka adalah orang-orang yang tidak mengeluarkan potensi diri mereka dengan maksimal sehingga mereka menganggap siapa dan bagaimana mereka dilahirkan adalah penentu untuk menjadi sukses.
Lain halnya dengan orang-orang yang memiliki pola pikir berkembang. Orang-orang ini selalu berpikir optimis dan pantang menyerah, mereka menjadikan tantangan sebagai hal yang positif. Pola pikir yang berkembang akan membuat kita selalu berpikir positif terhadap banyak hal. Pola pikir ini akan membuat kita fokus kepada tujuan dan membuat kita tidak memikirkan hal-hal yang mengganggu kita dalam menggapai mimpi-mimpi. Banyak orang-orang hebat yang sudah kita kenal di sekitar kita dengan pola pikir berkembang, coba lihat sekeliling dan temukan orang-orang hebat itu. Tanyakan kepada mereka, apa yang membuat mereka sukses dan mampu menggapai mimpi mereka.
Kita tidak perlu membandingkan diri kita dengan orang lain, karena sejatinya kita yang paling tahu bagaimana kualitas diri kita. Lalu, apakah pandemi ini membatasi kita untuk tetap belajar? Coba kita tanya pada diri kita masing-masing, seharusnya pandemi bukanlah batasan. Banyak dari teman-teman kita yang rela belajar di tengah sarang ular demi mendapatkan sinyal terbaik untuk belajar online. Banyak dari teman-teman kita yang rela menyisihkan uang jajan mereka untuk ikut arisan kecil-kecilan hingga akhirnya mereka dapat membeli paket data untuk belajar online.
Maka dari itu, Break the limit!
Jangan pernah membatasi diri kita untuk belajar, karena belajar adalah perjalanan sepanjang hayat.
Kak Eka adalah Master Teacher Kimia Ruangguru. Punya hobi membaca, mengajar, travelling dan berdiskusi. Mau belajar bareng bersama Kak Eka? Tonton video belajar di ruangbelajar. Daftar sekarang juga ya dengan klik banner di bawah ini.