Ingin CV Kamu Lolos Seleksi HRD? Jangan Lakukan 10 Kesalahan Ini!

Ketika menapaki sesuatu yang baru, pasti rasanya menyenangkan sekali, termasuk saat hendak masuk dunia kerja. Kamu akan menghadapi situasi, lingkungan, rutinitas, dan orang-orang baru tentunya. Namun, dalam proses pencariannya, butuh ekstra usaha agar bisa mendapat pekerjaan impian. Perasaan campur aduk, excited, deg-degan, sampai ke rasa insecure seperti tidak siap bersaing, merasa kurang kompeten, dan berbagai ketakutan lainnya.

Sebelum mulai melamar, persiapan yang harus kamu lakukan terlebih dulu adalah mengumpulkan berkas-berkas. Mulai dari ijazah, CV, sertifikat, transcript, dan sebagainya. Bagian HRD (Human Resources Department) di setiap perusahaan menerima puluhan bahkan ratusan CV setiap minggunya. Jadi, kamu harus terlihat outstanding dibanding yang lain dong. Eits, walaupun CV-mu menarik dengan segudang pengalaman, selalu ada kemungkinan HRD mengacuhkanmu. Agar tidak gagal mendapat pekerjaan idaman, coba cek lagi yuk, apa sih sebenarnya yang harus dibenahi dari CV kamu?

1. Typo

Seleksi HRD - kesalahan penulisan Kesalahan penulisan. (Sumber: radioampm.com)

Kesalahan dalam pengetikan atau yang kamu kenal dengan typo wajib sekali diperhatikan. Lakukan pengecekkan berkali-kali untuk hal ini ya. Sedikit saja ada typo maka CV-mu akan terlihat kurang profesional. Kalau CV kamu menggunakan bahasa Inggris, jangan sampai salah dalam penggunaan gramatikal. Bahkan jika perlu, minta tolong teman atau guru bahasa Inggrismu untuk memeriksa kembali sebelum dikirim ke perusahaan ya.

2. Tidak berhubungan

Apabila kamu melamar sebuah posisi, pastikan kamu memperhatikan kriteria yang dibutuhkan. Kalau ternyata perusahaan tersebut tidak memerlukan kemampuanmu di sebuah bidang, sebaiknya kamu tidak perlu mencantumkannya di CV. Seringkali pelamar mencantumkan seluruh les, seminar, dan penghargaan yang pernah diikuti agar terlihat berprestasi di mata perekrut. Namun, kalau tidak ada kaitannya dengan posisi yang kamu inginkan, apa gunanya? Misalnya, kamu melamar di bagian Finance, maka tidak perlu mencantumkan prestasi kamu waktu menang kejuaraan cheerleader. Lampirkan hal-hal yang terkait, misalnya sertifikasi Akuntansi, dan sebagainya.

3. Kemampuan umum 

 
creative template
Menuliskan skill pada CV. (Sumber: business.tutsplus.com)

“Mampu mengoperasikan Microsoft Office”. Hayoo, siapa yang masih suka mencantumkan hal tersebut di CV? Di era internet sekarang, menguasai Microsoft Office (meskipun secara dasar) sudah wajib hukumnya. Coba cantumkan kemampuan yang lebih spesifik, misalnya Adobe Premiere, Coreldraw, dan sebagainya.

4. Foto 

format foto
Foto yang tidak terlalu formal namun profesional. (Sumber: webcoursesbangkok.com)

Di zaman sekarang, foto tak lagi harus yang super formal seperti pas foto lho. Kamu bisa menggunakan foto non formal, namun tetap sopan dan terlihat profesional. Ingat, jangan foto selfie ya dan harus high resolution! Jangan sampai terlalu gelap dan terang juga ya.

5. Alamat yang dituju

Kamu harus tahu ke mana CV-mu akan ditujukan. Tulislah nama, gelar, dan alamatnya dengan jelas dan benar. Jangan sampai salah penulisan ya. Kalau kamu mengirim CV melalui e-mail, coba perhatikan alamat e-mail yang kamu pakai. Apa masih [email protected]? Kalau ya, kamu harus buat akun baru dengan namamu saja, misalnya [email protected]. Bayangkan apa yang ada di benak HRD melihat ada e-mail yang masuk dari alamat yang bahkan sulit dieja. Keburu malas kan?

6. Menggunakan font yang sulit dibaca

handwrittings-fonts
Jenis font yang sulit dibaca. (Sumber: soydemac.com)

Mungkin maksudmu adalah membuat CV yang fancy, namun nyatanya trashy. Boleh saja menggunakan font yang unik, namun masih tetap terbaca dengan baik. Gunakan jenis dan ukuran font yang standar. Minimalisir penggunaan variasi jenis font karena itu akan memusingkan perekrut, maksimal dua jenis. Jangan lupa, spacing pun perlu diperhatikan ya!

7. Paragraf terlalu panjang

Perekrut tidak punya banyak waktu untuk membaca CV-mu secara detil. Buatlah CV yang ringkas, jelas, dan relevan supaya kamu tidak perlu menghabiskan berbaris-baris paragraf dan berlembar-lembar kertas. Tapi jangan pula terlalu pendek, yang penting highlight hal-hal yang diperlukan. Sebaiknya, gunakan bullet points saja untuk menghemat space, tapi sertakan juga keterangan pendek di setiap poin.

8. Tata bahasa

Penggunaan bahasa juga tidak boleh disepelekan nih, Squad! CV akan terlihat tidak profesional apabila kamu terlalu banyak mengulang kata-kata. Untuk menyiasatinya, kamu bisa coba cara di bawah ini: 

Seleksi HRD - Menghindari pengulangan kata Contoh untuk menghindari pengulangan kata. (Sumber: wikihow)

Gunakan kalimat yang terstruktur dan gunakan kata lain yang memiliki arti sama. Janganlah menggunakan jargon, bahasa yang terlalu klise, dan terlalu berbunga-bunga. Buatlah CV-mu sekonkret mungkin.

 

9. Format 

format CV
Format CV yang terstruktur. (Sumber: three-blocks.com)

Pastikan format CV-mu beraturan agar lebih rapi dan enak dibaca. Selain itu, menuliskan keselurahan pengalaman dan skill, harus kamu lakukan dengan efisien. Buatlah CV dengan tampilan yang sederhana, namun detail dan berkesan.

10. Attachment

Perhatikan penamaan berkas yang akan kamu lampirkan saat mengirim CV melalui e-mail. Kalau masih “CV-fix1a”, atau “ijzhdyan”, maka kamu harus mengubahnya dengan menyertakan namamu, misalnya “IJAZAH KARTINA ADIYUNI”, “CV KARTINA ADIYUNI”. Jika nama file-nya saja tidak jelas, perekrut tentu akan pusing dan malas membukanya. Alangkah lebih baik lagi jika kamu menyatukan seluruh berkas ke dalam satu file dengan format zip/rar. Jangan lupa perhatikan ukuran attachment-mu ya. Apabila terlalu besar, sebaiknya kamu compress terlebih dahulu.

 

Nah, setelah kamu sudah membenahi seluruh bagian CV-mu, baca kembali. Lalu coba pikirkan, kira-kira kalau kamu jadi HRD dan membaca CV tersebut, akankah kamu tertarik untuk merekrut? Jika belum, maka periksa kembali, bagian mana yang harus ditambah atau justru dikurangi. Satu yang pasti, kamulah penanggung jawab atas segala informasi yang kamu cantumkan di CV. Jadi, jangan pernah berbohong demi membuat perekrut terkesan lho.

Kemudian, hal yang tidak boleh dikesampingkan jika kamu mengirim melalui e-mail adalah cover letter dan subject pengiriman. Panduan lengkapnya bisa kamu baca di sini.

So, itu dia 10 hal yang harus kamu hindari agar CV kamu lolos seleksi HRD, Squad. Jangan lupa perluas networking, perdalam skill (hard dan soft), dan tetap haus pengetahuan ya!

Ruangguru