Jangan Bangga Jadi Anak UI!
Sebagai kampus yang menggunakan kata ‘Indonesia’ pada namanya, Universitas Indonesia (UI) merupakan salah satu tujuan favorit anak-anak Indonesia untuk berkuliah. Dengan banyaknya peminat, untuk bisa diterima di universitas tertua di Indonesia ini tidaklah mudah. Oleh sebab itu, banyak mahasiswanya yang merasa bangga menjadi anak UI. Apa sih yang mereka banggakan dari berkuliah di UI? Apakah menjadi anak UI memang sepatutnya dibanggakan? Simak ulasan berikut ini.
Anak pintar

“Wah, anak UI ya.. Hebat deh, pasti pintar ya!” Sering kali begitulah reaksi yang didapat oleh mahasiswa UI saat memberitahu di mana ia berkuliah. Seperti yang sudah disebutkan di atas, masuk UI memang bukan sesuatu yang mudah. Persaingannya sangatlah ketat. Namun jangan salah, banyak juga universitas lain di Indonesia yang sulit seleksinya. Salah satu contohnya adalah Institut Teknologi Bandung (ITB). Ada lho mahasiswa yang tadinya ingin kuliah di ITB tetapi tidak lulus seleksi dan akhirnya berkuliah di UI. Selain itu, dalam proses seleksi ada faktor lain yang menentukan nilai seseorang selain kecerdasan, misalnya faktor keberuntungan. Jadi, belum tentu semua mahasiswa UI lebih pintar dari mahasiswa universitas lainnya. Kepintaran sepatutnya dinilai saat masa perkuliahan melalui nilai yang didapat, keaktifan selama berkuliah, dan lain-lain.
Fasilitas keren

Kalau kamu pernah melihat atau mengunjungi perpustakaan di UI, mungkin sebagian besar dari kamu memiliki reaksi terkagum-kagum. Gedungnya yang luas terkesan futuristik dengan arsitektur yang modern. Selain itu, fasilitasnya juga lengkap. Ada ruangan komputer yang dilengkapi dengan komputer iMac, beragam pilihan restoran, tempat fotokopi dan percetakan, kubikel untuk belajar, aula serbaguna, tempat fitness, toko buku, dan minimarket. Di perpustakaan yang sering dikatakan mewah ini, tersedia beragam buku pelajaran dan ribuan tugas akhir mahasiswa. Sayangnya, koneksi internet di perpustakaan itu tidak selalu lancar. Ruang komputer pun kerap kali terisi penuh tanpa ada kursi tersisa. Beberapa mahasiswa juga mengeluhkan kondisi ruangan yang panas.
Peringkat tinggi

Berdasarkan peringkat yang dikeluarkan oleh DIKTI bulan Februari 2016 yang lalu, UI menempati urutan ke-4 di antara universitas lain di Indonesia. Terdapat empat kriteria dalam penilaian yang dilakukan oleh DIKTI. Kriteria tersebut adalah kualitas SDM, manajamen, kegiatan kemahasiswaan, serta penelitian dan publikasi ilmiah. Namun, berdasarkan peringkat yang dikeluarkan oleh webometrics, UI berada di peringkat ke-3. Institusi yang berbeda menggunakan metode dan kriteria penilaian yang berbeda dalam membuat peringkat universitas. Hal ini menjelaskan penyebab hasil yang tidak sama tersebut. Bagaimana pun, UI termasuk dalam lima besar universitas terbaik di Indonesia.
Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) di UI seru

Berkuda, marching band, tari tradisional, paduan suara, debat, basket, dan masih banyak lagi UKM lain yang bisa kamu temukan di UI. Kegiatan-kegiatan tersebut bukan hanya sekadar untuk eksis, lho. Beberapa dari UKM tersebut berpartisipasi dalam festival dan kompetisi tingkat dunia. Siapa yang tidak bangga? Anak UI ditantang untuk bisa menyeimbangkan kegiatan akademik dan nonakademiknya. Hal itu tentunya tidak mudah, smart buddies. Dibutuhkan kedisiplinan tinggi, kemauan bekerja keras, dan kondisi tubuh yang prima.
Alumninya orang-orang hebat

Banyak tokoh-tokoh terkenal Indonesia yang merupakan alumni UI, lho. Dari mulai menteri, politikus, wirausahawan, sampai selebriti. Siapa yang tidak kenal dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani? Ia merupakan alumni Fakultas Ekonomi UI. Prestasinya di bidang ekonomi tidak hanya diakui di Indonesia saja, tetapi juga di dunia. Ada juga Chairul Tanjung, Meutia Hatta, Diana Rikasari, Raditya Dika, Tasya Kamila, Dian Sastrowardoyo, Annisa Pohan, dan masih banyak lagi alumni lainnya.
Lokasinya strategis

Kampus yang berlokasi di Depok memang memiliki keuntungan tersendiri untuk mahasiswa UI. Jalanan menuju ke arah sana relatif lebih tidak macet dibanding daerah lainnya. Jika naik kereta menuju Depok pun kondisi keretanya tidak seramai jalur ke arah Jakarta. Selain itu, daerah Depok dan lingkungan UI memiliki banyak tempat nongkrong yang nyaman, enak, dan murah. Jika jenuh di kampus, anak UI suka mengerjakan tugas di café-café di sekitar Depok. Kampus UI juga memiliki hutan dan danau, lho. Di dalam komplek UI, kamu bisa bermain sepeda dan lari pagi tanpa khawatir menghisap asap polusi.
Acara kampus yang keren

Siapa yang tidak tahu acara Jazz Goes To Campus dan Compfest? Kedua acara bertaraf nasional tersebut diusung oleh anak UI, lho. Dari kedua acara ini, anak UI terbukti pandai juga dalam mengelola suatu acara. Pasti ada banyak tantangan yang dilalui selama proses persiapannya. Ditambah lagi semua mereka kerjakan saat masa perkuliahan yang tidak luput dari tugas. Pantas saja acara semacam ini sangat dielu-elukan oleh para mahasiswa UI.
Tujuh hal tersebut mungkin menjadi alasan mengapa mahasiswa UI bangga menjadi bagian dari universitas yang dikenal akan jaket kuning dan lambang makaranya ini. Lantas, layakkah fakta-fakta terkait kampus perjuangan tersebut membuat para anak UI bangga? Semua mahasiswa boleh berbangga akan universitas tempatnya berkuliah, smart buddies. Baik itu universitas negeri, universitas swasta, maupun universitas di luar negeri. Namun, jangan sampai ia hanya bangga semata-mata karena menjadi anak UI. Alangkah baiknya apabila ia memiliki prestasi cemerlang sehingga UI pun turut bangga memiliki mahasiswa sepertinya.
Bagaimana pendapatmu, smart buddies? Tuangkan opinimu di kolom komentar, ya! Jangan lupa share juga artikel ini ke teman-temanmu. (AZN/TN)