Yuk, Kilas Balik 3 Tokoh di Balik Penemuan Penting Ini!
Halo, Smart Buddies! Siapa bilang penemu-penemu terkenal itu bekerja sendirian untuk meraih hasil yang diinginkan? Ternyata di balik nama-nama besar mereka, ada campur tangan beberapa orang ini untuk meraih kesuksesan. Bagaimana peran mereka di balik berbagai cerita penemuan-penemuan ini? Yuk, simak kilas balik dari tiga tokoh yang berperan di penemuan penting ini. Keep reading!
1. Telepon: Thomas Watson
“Alexander Graham Bell,” teriakmu ketika ditanyai mengenai penemu pesawat telepon. Namun, tahukah kamu seorang yang terkenal karena menemukan telepon ini tidak memiliki latar belakang teknik? Bahkan di Boston University, Bell mengajar kaum difabel untuk berbicara. Salah satu muridnya adalah Helen Keller, penulis yang menyandang tunarungu dan tunanetra sejak lahir.

Memiliki ayah sebagai terapis percakapan, keingintahuan Bell mengenai komunikasi sudah tumbuh sejak dini. Ia bereksperimen dengan mengirimkan banyak pesan di dalam satu saluran telegraf. Sadar mengenai kemampuannya yang terbatas, ia mengajak seorang ahli elektronika, Thomas Watson bekerja sama. Tahun 1875, mereka mendaftarkan paten kolaborasi yang pertama untuk ‘harmonic telegraph’. Tahun berikutnya, paten untuk pesawat telepon didaftarkan. “Mr Watson, come here. I want you” adalah kalimat panggilan pertama melalui pesawat telepon yang menyambungkan dua ruangan berbeda dalam satu rumah.

Dari penemuan ini, Bell Telephone Company berdiri dan menjadi korporasi berprofit melimpah. Namun, Thomas Watson memutuskan untuk pensiun dari perusahaan di usia 27 tahun. Setelah berhasil menemukan 60 paten termasuk bunyi telepon ketika panggilan masuk, ia beralih menjadi aktor drama dengan kritik ulasan yang bagus. Wow, menarik ya?
2. Lampu pijar: Joseph Swan
Berbicara mengenai bohlam lampu, pasti kamu tidak asing lagi dengan nama Thomas Alva Edison. Tahun 1879, Edison mengundang ribuan orang masuk ke dalam pabriknya yang telah bermandikan cahaya lampu. Selanjutnya ia menunjukkan demonstrasi bohlam dengan menerangi malam di Menlo Park, Amerika Serikat.
Sementara sepuluh bulan sebelum demonstrasi Edison di Menlo Park, Joseph Swan telah membuat Mosley Street di New Castle diterangi oleh lampu pijar. Ialah penemu cara pembuatan filamen. Bahan yang menimbulkan cahaya ketika arus listrik melewati resistor. Selanjutnya Swan mendirikan perusahaan bernama Swan Electric Light Bulb Company.

Tahun 1880, Edison mendaftarkan paten untuk penemuan lampu pijarnya. Swan melaporkan Edison telah melakukan pelanggaran hak paten. Saat itu, Edison berdalih bahwa paten Swan hanya meliputi pembuatan filamen. Akhirnya, pengadilan memenangkan Swan. Dalam rangka meneruskan bisnisnya, Edison memilih untuk bergabung dengan Swan. Edison and Swan United mulai beroperasi 1883, namun kerja sama itu hanya bertahan dua tahun setelah Edison membeli semua aset Swan.

Atas jasa penemuan dan pengembangan lampu pijar, Joseph Swan menerima anugerah Royal Society’s Hughes Medal dari King Edward VII. Selain itu, ia juga menjadi anggota kehormatan dari Pharmaceutical Society atas kiprahnya sebagai ahli farmasi.
3. Penisilin: Norman Heatley
Ada yang sudah tahu penisilin? Walaupun terdengar asing, kemungkinan besar kamu sudah pernah mengonsumsi zat ini lho. Penisilin biasanya terkandung dalam antibiotik yang diminum saat kamu sakit. Selain itu, penisilin juga menjadi cikal bakal obat bagi penyakit-penyakit akibat pertumbuhan bakteri seperti meningitis, pneumonia, hingga sifilis. Tahun 1945, penghargaan nobel bidang kesehatan ditujukan pada mereka yang telah memberi andil dalam penemuan enzim ini. Mereka adalah Alexander Flemming, Howard Florey, dan Ernst Chain. Lalu, apa peran Norman Heatley?
Alexander Flemming adalah bakteriolog di Rumah Sakit St. Mary, Inggris. Pada 1928, ia melakukan pengamatan dengan menginkubasi bakteri Staphylococcus dari pasien di dalam cawan Petri. Hasilnya, ia menemukan bercak semacam kapang roti yang tidak didekati oleh bakteri di cawan itu. Bercak inilah yang diidentifikasi sebagai spesies Penicillium yang dapat menghasilkan penisilin. Tanpa latar belakang ilmu Kimia yang kuat, Flemming tidak dapat mengekstrak dan memanen zat yang dihasilkan.

Publikasi ilmiah Alexander Flemming itu ditemukan oleh Howard Florey dan Ernst Chain. Mereka merupakan peneliti Oxford University yang tengah mempelajari bakteri pembunuh penyakit tanpa merusak sel pasien. Meskipun berasal dari latar belakang ilmu patologi dan biokimia, keduanya belum berhasil mengekstrak penisilin.

Akhirnya Florey dan Chain meminta bantuan kimiawan lain. Ialah Norman Heatley yang berperan penting dalam ekstraksi dan pemurnian penisilin. Tangan dinginnya mampu menstabilkan enzim yang telah dihasilkan Penicillium. Setelah berbagai pengembangan dan percobaan, pembuatan antibiotik ini dimulai secara massal. Atas kontribusinya ini, Oxford University memberinya gelar kehormatan pada 1990.
Setelah menyimak tiga kisah di atas, bagaimana tanggapan kamu? Ternyata kolaborasi itu merupakan sesuatu yang sangat penting dalam pengembangan apapun. Punya ide menarik, tapi bingung melaksanakannya? Coba ceritakan ke teman kamu, siapa tahu dia tertarik ikut mewujudkannya. Semangat bereksplorasi, guys! (NM)
Sumber: Trevor Norton – Imagination and a Pile of Junk (2014)