Peran dalam Kesuksesan Belva Devara: Kuncinya di Pembekalan Maksimal
Adakah Ibu yang sedang mengalami kebingungan dalam mengarahkan minat anak? Sering merasa ragu untuk mengambil keputusan yang terbaik bagi buah hati? Tentunya, hal ini memang sedikit menyulitkan dan harus dipertimbangkan dengan matang. Nah, sebelum orang tua menyesal karena mengambil salah langkah, Ibunda dari CEO Ruangguru akan berbagi cerita tentang perannya dalam mendukung kesuksesan anak. Bagaimana beliau berhasil membimbing tiga orang anak dengan jarak usia yang tak terpaut jauh di tengah kesibukan kariernya? Mari simak kisahnya.
“Ketika anak-anak masih kecil, saya punya keinginan kalau kesuksesan mereka saat dewasa nanti, tidak berbeda jauh,” ucap Ibu pemilik nama lengkap Murni Hercahyani. Oleh karena itu, perlu untuk mengoptimalkan kemampuan ketiga anaknya di berbagai bidang. Sebab, waktu yang terlewat tidak bisa diulang dan sudah tugas orang tua untuk memanfaatkan sebaik-baiknya.
Beruntung, semua buah hatinya memberikan respon yang positif tentang harapan Ibunda. Sang anak sulung, Belva Devara, telah menunjukkan minat yang tinggi di bidang pendidikan sejak usia dini. Sejak saat itu, beliau tahu harus memberikan pembekalan yang maksimal mengenai hal ini. “Saya daftarkan Belva di banyak les untuk mempersiapkan sebaik mungkin pendidikannya di masa depan, walau sebenarnya ia mampu belajar sendiri,” ujar Ibu Murni.
Putra pertamanya ini juga selalu berusaha membuat bangga dengan menunjukkan sederet pencapaian. Satu hal yang paling diingat Ibu Murni saat Belva masih duduk di bangku SMP, ia berusaha dengan maksimal untuk memperoleh nilai 10 pada salah satu pelajaran UN. Tujuannya, agar sang Ibunda bisa dipanggil maju ke depan menerima penghargaan. Tak sampai di situ, pria kelahiran 30 Mei 1990 ini juga terus menjaga prestasi di tingkat SMA. Nilai-nilainya selalu berada pada posisi pertama di antara teman-teman sekolahnya.
Melihat hal ini, Ibu Murni tak membiarkannya berada di zona nyaman. Beliau memberikan tantangan dengan mendaftarkan anaknya di salah satu lembaga bimbel unggulan di Jakarta. “Saya mau dia bersaing dengan siswa-siswa terbaik di Jakarta, bukan hanya dari sekolahnya saja,” katanya. Terbukti, di dua minggu pertama, Belva mengeluh karena materi yang ia pelajari sudah tertinggal jauh. Namun, tak lama setelah itu, ia justru terus-menerus jadi juara satu.
Baca juga: Cerita Bunda di Balik Kesuksesan Iman Usman
Lebih lanjut, Ibunda yang juga bekerja sebagai pegawai di Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan ini mengikutkan Belva di lembaga lain untuk persiapan kuliah ke luar negeri. Di sinilah, awalnya Belva tidak begitu diperhitungkan oleh para pesaingnya. Namun, setelah melewati tryout pertama, ia menunjukkan bahwa bisa merebut peringkat terbaik. Hingga bisa mendapatkan kesempatan berkuliah di program dual degree Nanyang Technological University. Sebelum melanjutkan ke tingkat magister di Stanford University dan Harvard University.
Menurut Ibu Murni, semangat seperti inilah yang menjadi motivasi dalam membimbing anak kedua dan ketiga. “Belva, saya jadikan contoh untuk memacu adik-adiknya supaya bisa membandingkan diri mereka dengan prestasi kakaknya,” tutur perempuan kelahiran 6 April 1965 ini. Namun, tentu saja ada cara berbeda yang dilakukan Ibunda untuk menggali bakat putra kedua dan putri bungsunya. Alasannya, cara belajar dan minat mereka tidak di bidang yang sama.
Sebenarnya, pembekalan dari orang tua ke Ardan saat masih sekolah, jauh lebih maksimal. Pernah satu kali, ketika ia dan kakaknya sama-sama belajar dengan les privat, Belva meminta berhenti karena sudah cukup menguasai materi. Namun Ardan melarang, karena ia merasa perlu dibimbing oleh guru di rumah. Oleh karena itu, sang Ibu berpesan ketika anak pertamanya nanti sudah sukses, Ardan harus bisa menyeimbangi dan tidak boleh ketinggalan jauh.
Hal yang sama juga terjadi dengan putri bungsu Ibu Murni, Delicia Gemma. Bahkan, sebagai anak perempuan ia harus tumbuh menjadi anak yang sukses secara akademis dan non akademis. Selain diarahkan untuk berkarier sebagai notaris di masa depan, ia juga diikutkan pada sejumlah kontes seperti Abang None Jakarta dan Puteri Indonesia. Meski ia merasa belum siap untuk terjun di dunia beauty pageant pada saat itu, namun Ibunya percaya jika terus menunggu maka tidak akan pernah siap. Apalagi, masa kecil sudah Gemma disibukkan dengan kelas balet serta modelling.
“Dulu, saya bisa 18 kali dalam sehari untuk antar jemput Belva, Ardan, dan Gemma pergi les,” kenang Ibu Murni. Semua itu beliau lakukan sendiri di sela-sela kesibukan kantor, karena hal tersebut diyakininya sebagai tanggung jawab seorang Ibu. Jika sang suami bisa menggantikannya, maka beliau anggap itu adalah bonus. Ketiga anaknya pun paham, pengorbanan Ibunya saat itu tidak boleh disia-siakan. Mereka menyadari bahwa apa yang diarahkan untuk mereka adalah hal yang terbaik.
Kini, Ibu berusia 52 tahun ini bisa melihat hasil didikannya bertahun-tahun silam. Ketiga anaknya telah mandiri dan sukses di bidangnya masing-masing. Meski begitu, ada satu hal yang selalu menjadi acuannya bahwa keberhasilan dari segi materi bukanlah segalanya. Beliau tetap ingin anak-anaknya bermanfaat dan saling membantu orang lain sebagai tabungan amal untuk di akhirat kelak.
Nah, bagi Ibu-ibu lain yang juga tak mau kalah untuk mempersiapkan kesuksesan anak di masa depan, dukung persiapan buah hati dengan ruangbelajar. Pahami konsep ribuan video topik pelajaran beranimasi yang disertai dengan latihan soal dan rangkuman infografik.