Yakin Kamu Sudah Jadi Generasi Muda yang Merdeka?

Masa remaja adalah masa transisi seseorang dari anak-anak menuju kedawasaan. Masa ini cukup penting dalam pembentukan kepribadian seseorang di masa depan. Lalu, bagaimana dengan perkembangan generasi muda Indonesia? Banyak yang berkata bahwa nasib Indonesia di masa depan ada di tangan generasi mudanya saat ini. Sudah 71 tahun Indonesia merdeka, benar-benar sudah merdeka kah generasi muda bangsa ini?

Gaya Hidup

Benarkah bangsa ini sudah 100% merdeka dari masa penjajahan? Sadarkah kamu jika bentuk penjajahan kini sudah berbeda? Sekarang coba jawab pertanyaan-pertanyaan berikut:

1. Di manakah tempat ngopi atau hang out yang biasa kamu kunjungi dengan teman-temanmu? Starbucks? McD?

2. Brand baju, sepatu, dan tas apa yang biasa kalian beli jika berkunjung ke mall? ZARA? Pull and Bear? H&M?

Apakah jawabanmu dari dua pertanyaan di atas ada yang menyebutkan brand dalam negeri?

Di era globalisasi seperti sekarang ini, kehidupan manusia memang menjadi lebih mudah dengan adanya perkembangan teknologi dan informasi. Namun ternyata, ada dampak negatif dari globalisasi itu. Negara-negara di dunia ini jadi memiliki kebudayaan yang seragam. Kebudayaan tersebut biasanya dipengaruhi oleh budaya yang paling dominan yang ada di dunia ini. Seperti kita ketahui, budaya negara barat adalah yang paling dominan di dunia. Indonesia merupakan salah satu negara yang terpengaruh oleh budaya barat ini. 

 Foto: hdimagelib.com 

Jika diperhatikan, generasi muda Indonesia saat ini akan merasa lebih bangga menggunakan produk luar negeri. Mereka pun rela merogoh kocek lebih banyak. Katanya, dengan harga yang lebih mahal, maka akan mendapatkan kualitas yang lebih baik. Ditambah, barang impor terkesan lebih bergengsi. Padahal banyak sekali produk dalam negeri dengan kualitas yang tidak kalah dengan produk luar negeri. Juga, harganya pasti lebih ramah kantong.

Foto: geviral.com 

Selain itu, pernahkah kamu memperhatikan kehidupan anak-anak zaman sekarang? Apa yang biasa mereka lakukan sehari-hari? Yap benar sekali, sibuk bermain dengan gadget yang mereka miliki. Sudah jarang sekali terlihat ada anak-anak yang melakukan permainan tradisional di lapangan terbuka. Permainan seperti egrang, tak jongkok, galasin, nenek gerondong, bentengan, dan masih banyak lagi. Bermain gadget memang tidak dilarang. Namun sebaiknya dalam kadar yang tepat. Jangan sampai ketika sedang bertemu teman, kamu sibuk menunduk dan menatap layar gadget lho. Coba manfaatkan gadget untuk hal yang lebih berguna, seperti aplikasi belajar online.

Tidak hanya itu, mereka juga lebih senang mendengar lagu yang dilantunkan oleh artis-artis luar negeri seperti Justin Bieber. Bahkan lebih hafal lirik lagu barat tersebut. Saat ini jarang sekali ada anak muda yang hafal lagu nasional dan lagu daerah di luar kepala. Miris, bukan?

Foto: satujam.com 

Jika generasi mudanya saja lebih senang melestarikan budaya lain dibandingkan budaya negaranya sendiri, bisakah kamu bayangkan bagaimana nasib Indonesia ke depannya?

Sistem Pendidikan

Foto: gaulfresh.com 

Seperti yang sudah kita bahas di artikel sebelumnya, Indonesia sudah mengalami banyak sekali perubahan sistem pendidikan atau kurikulum. Perubahan Menteri Pendidikan biasanya diiringi oleh perubahan sistem pendidikan. Hingga saat ini, sistem pendidikan di Indonesia masih sering berubah, seakan-akan belum menemukan sistem pendidikan yang terbaik. Tentunya hal ini cukup berdampak bagi generasi muda Indonesia. Di satu waktu, mereka pastinya pernah merasa bingung karena harus terus menerus beradaptasi dengan sistem pendidikan yang baru. Bagaimana pendidikan di Indonesia bisa menjadi lebih baik jika sistemnya saja selalu diubah? Itulah PR penting yang harus dipikirkan oleh pemerintah Indonesia saat ini.

Kehidupan yang Lebih Layak

Foto: republika.co.id 

Berapa banyak anak jalanan yang sering kamu lihat di jalan? Tahukah kamu jika pada bulan Maret lalu tercatat sekitar 4,1 juta anak jalanan yang ada di seluruh Indonesia. Jumlah ini meningkat 100 persen dibanding tahun lalu. Sebagian dari mereka adalah anak-anak yang kekurangan biaya, putus sekolah, atau anak yang tidak diinginkan oleh keluarganya. Pekerjaan sehari-hari mereka adalah mencari uang dengan cara ngamen untuk menyambung hidup. Tak jarang sebagian dari mereka justru menggunakan uang tersebut untuk membeli rokok atau mabuk-mabukan dengan teman-teman sesama anak jalanannya. Indonesia sendiri baru memiliki enam Rumah Perlindungan Sosial Anak (RPSA) yang tersebar di seluruh wilayahnya. Apakah keadaan generasi muda Indonesia yang seperti ini sudah layak disebut telah merdeka?

Demikianlah tiga hal yang perlu direnungkan apakah generasi muda Indonesia saat ini sudah layak disebut sebagai generasi yang merdeka. Semoga ke depannya, kehidupan generasi muda di negeri ini bisa menjadi lebih baik lagi. Dengan begitu, Indonesia bisa jadi negara yang benar-benar merdeka dari segala jenis penjajahan.

Mari tuntaskan PR di atas agar lahir generasi-generasi muda yang merdeka! Selamat hari kemerdekaan RI ke 71, smart buddies! Belajar lagi yuk tentang sejarah Kemerdekaan Republik Indonesia di ruangbelajar.

ruangbelajar

Ruangguru