Belajar Menyunting Karangan Sebelum Dipublikasikan | Bahasa Indonesia Kelas 9

menyunting karangan - header
 
Pada artikel bahasa Indonesia kelas ix kali ini kita akan mempelajari cara menyunting karangan, mulai dari ejaan, tanda baca, diksi, ketidakefektifan kalimat dan ketidakpaduan paragrafnya.
 

Apa yang kamu rasakan saat membaca tulisan yang amburadul? Tanda bacanya salah, pemilihan katanya bikin bingung, isi antar paragrafnya nggak nyambung, dan banyak lagi deh! Pusing? Sakit gigi? Sakit gusi? Mau marah deh pokoknya!

Biar hal di atas nggak terjadi, makanya tulisan atau karanganmu harus melewati tahap penyuntingan dulu sebelum dipublikasikan Squad. Kerangka yang sudah dikembangkan menjadi naskah karangan harus dibaca ulang, lalu disunting atau dikoreksi. Naskah karangan biasanya dikoreksi sampai tidak ada kesalahan sehingga layak baca dan layak terbit.

Hmmm… Begitu ya. Lalu, hal-hal apa saja sih yang perlu disunting dari sebuah karangan?

 

1. Menyunting Penulisan Ejaan

Kesalahan ejaan adalah hal yang paling sering dilakukan di dalam penulisan karangan Squad. Ada banyak hal yang masuk ke dalam ejaan, di antaranya ada pemakaian huruf (penulisan huruf kapital, penulisan huruf cetak miring), penulisan kata (akronim, singkatan, kata ganti, kata depan, dan lain-lain), penulisan angka dan lambang bilangan, serta penulisan unsur serapan.

menyunting karangan - contoh

Kenapa hayo kalimat yang pertama salah? Kata “antara” pada kalimat di atas menunjukkan tempat. Jadi kata “di” seharusnya dipisah menjadi “di antara”. Mudah kan Squad?

 

2. Menyunting Tanda Baca

Kesalahan tanda baca juga termasuk hal yang paling sering dilakukan lho Squad, terutama para penulis pemula. Padahal tentu saja kamu sudah mempelajarinya saat masih di SD dulu. Di dalam kalimat, tanda baca berfungsi untuk memberi arahan intonasi maupun penggalan yang tepat. Kalau memberi tanda bacanya salah, bisa berakibat kesalahpahaman lho. Banyak tanda baca yang sering kita jumpai, yaitu titik (.), koma (,), titik dua (:), tanda tanya (?), tanda seru (!), dan masih banyak lagi.

menyunting karangan - tahukah kamu

 

3. Menyunting Pilihan Kata (Diksi)

Supaya pembaca dapat memahami maksud tulisan kita dengan cepat, kita harus menggunakan pilihan kata yang tepat. Pilihan kata yang kita gunakan harus disesuaikan dengan jenis tulisannya ya Squad. Misalnya kamu sedang menulis tulisan yang formal, maka kamu harus menggunakan bahasa yang baku dalam tulisannya. Contohnya seperti:

Sistim (tidak baku) → sistem (baku)

Nyambung (tidak baku) → menyambung atau berhubungan (baku)

 Baca juga: Mengenal Unsur-unsur Iklan Baris

4. Menyunting Keefektifan Kalimat

Kalimat efektif? Hmmm… Kalimat seperti apa sih yang bisa disebut sebagai kalimat efektif? Jika gagasan pada kalimat disampaikan secara logis dan mudah dipahami, maka kalimat tersebut bisa disebut sebagai kalimat efektif Squad. Kalimat yang efektif memiliki beberapa kaidah di antaranya:

menyunting karangan - kalimat efektif

Kita lihat yuk kalimat di bawah ini.

Kami semua sedang belajar di Ruangguru.

Kata “kami” sudah menunjukkan bentuk jamak sehingga tidak membutuhkan kata “semua”. Jadi, kalimat yang efektif adalah:

Kami sedang belajar di Ruangguru.

 

5. Menyunting Kepaduan Paragraf

Jika dalam sebuah paragraf tidak terdapat kalimat yang tidak diperlukan atau kalimat sumbang, maka paragraf tersebut bisa disebut sebagai paragraf padu. Kalimat-kalimat yang menyusun suatu paragraf dan paragraf-paragraf yang tersusun di dalam karangan harus memiliki gagasan yang utuh. Jadi, kamu harus perhatikan ya Squad kalau ada kalimat yang tidak berhubungan dengan isi paragrafnya. Nanti kasihan pembacanya malah bingung.

 

6. Menyunting Kebulatan Wacana

Kebulatan wacana dapat dilihat dari keseluruhan karangan Squad. Apakah ada paragraf yang tidak sejalan dengan keseluruhan gagasan di dalam karangan? Jika ada, maka paragraf tersebut harus disunting dengan cara menghilangkan gagasan atau menggantinya. Tentunya gagasan tersebut harus diganti agar sesuai dengan keseluruhan karangan.

Nah, sudah tahu kan Squad hal apa saja yang harus diperhatikan dan disunting setelah kita membuat karangan? Siapa disini yang bercita-cita ingin jadi penulis? Kalau kamu ingin jadi penulis, pengetahuanmu harus banyak lho supaya bisa menyampaikan banyak hal yang menarik. Makanya, kamu harus belajar yang rajin Squad biar pengetahuanmu nggak habis-habis. Setelah baca artikel ini, yuk lanjut belajar di Ruangbelajar dengan video animasi menarik. Pengetahuanmu akan semakin bertambah dan belajarmu pasti jadi seru!

IDN CTA Blog ruangbelajar Ruangguru

Referensi
Suwandi, Sarwiji dan Sutarmo. 2008. Bahasa Indonesia 3: Bahasa Kebanggaanku untuk SMP/MTs kelas IX. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional

Artikel diperbarui 1 Desember 2020

Shabrina Zakaria