Pembahasan Soal TVRI 12 Agustus 2020 Kelas 4-6 SD dan SMA

Latihan Soal Belajar dari Rumah TVRI

Artikel ini memberikan pembahasan soal dari tayangan Belajar dari Rumah  TVRI tanggal 11 Agustus 2020 untuk kelas 4-6 SD, SMP dan SMA.

Sudah nonton program Belajar dari Rumah yang ditayangkan di TVRI hari ini tanggal 12 Agustus 2020? Dalam tayangan hari ini, siswa SD kelas 4-6 belajar mengenai Peta Baru Indonesia, siswa SMP belajar tentang Berani Lawan Korupsi, dan siswa SMA belajar mengenai Anak Muda Mengawal Energi Terbarukan. Nah, buat kamu yang sudah belajar, berikut adalah pembahasan soal dari tayangan TVRI hari ini.

Separator_TVRI-4

SOAL 

1. Apa kesimpulan tentang ilmu geografi dan mengapa penting untuk kehidupan kita?

JAWABAN:

Berdasarkan asal katanya, geografi berasal dari bahasa Yunani, yaitu geo dan graphien. Geo berarti bumi, sedangkan graphein berarti tulisan. Jadi, geografi berarti tulisan tentang bumi atau ilmu yang mempelajari tentang berbagai fenomena yang ada di bumi. Geografi mempelajari berbagai fenomena fisik atau lingkungan alam yang ada di muka bumi, seperti bebatuan, sungai, gunung, tanah, hujan, dan lain-lain. Tidak hanya itu, geografi juga mempelajari berbagai fenomena sosial di muka bumi, lho, seperti fenomena budaya, politik, dan fenomena sosial lainnya di muka bumi. 

Nah, kenapa ilmu geografi menjadi begitu penting bagi kehidupan manusia? Dengan mempelajari ilmu geografi, kita bisa memahami berbagai fenomena yang ada di bumi, dari penyebab, proses terjadinya, hingga dampak yang ditimbulkannya. Selain itu, kita juga bisa memahami lebih baik lagi keterkaitan antara lingkungan alam dengan manusia melalui ilmu geografi. Hal ini menjadi penting karena lingkungan alam dan manusia itu saling memengaruhi satu sama lain.

LS_-_Separator_Semua_Mapel_+_Corona_SD-Aug-12-2020-02-32-20-79-AM

SOAL

2. Mengapa peta Indonesia diperbaharui?

JAWABAN:

Peta Indonesia sudah mengalami pembaruan, lho. Hal ini dikarenakan adanya perubahan pada wilayah Indonesia itu sendiri sehingga mengakibatkan petanya harus diperbarui mengikuti perubahan yang ada. Salah satu alasan terjadinya pembaruan peta adalah adanya perubahan pada batas wilayah Indonesia. Ada beberapa wilayah yang tadinya berada di luar Indonesia masuk jadi bagian Indonesia. Hal ini bisa terjadi karena adanya kesepakatan antara Indonesia dengan negara-negara tetangganya. Contohnya adalah Pulau Tobi dan Pulau Karang Helen di sebelah utara Papua Barat. Tadinya, kedua pulau ini merupakan bagian dari negara kepulauan Palau, tetapi ternyata pulau ini masuk dalam wilayah Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia. 

Contoh lainnya adalah perubahan batas ZEE yang membatasi Pulau Sulawesi dengan negara Filipina. Sebelumnya, garis ini masih digambarkan dengan garis putus-putus karena belum ada kesepakatan antarkedua negara. Kemudian, setelah Indonesia dan Filipina menyepakati batas kedua negara dan menjadikan garis batasnya menjadi sah, maka garis batas ZEE kedua negara pada peta Indonesia berubah menjadi garis lurus.

LS_-_Separator_Semua_Mapel_+_Corona_SD-Aug-12-2020-02-32-20-79-AM

SOAL

3. Mengapa semua unsur pada peta memiliki arti? Jelaskan!

JAWABAN:

Secara umum, peta dapat diartikan sebagai gambaran sebagian atau seluruh permukaan bumi yang dilukiskan dengan perbandingan atau skala tertentu. Nah, untuk memahami sebuah peta, dibutuhkan unsur-unsur peta. Unsur-unsur pada peta adalah sebagai berikut:

  1. Judul peta yang berfungsi untuk menggambarkan informasi yang ditampilkan pada peta
  2. Skala peta yang merupakan perbandingan antara jarak pada peta dengan jarak sebenarnya
  3. Orientasi / Arah mata angin untuk menunjukkan arah mata angin dari wilayah yang digambarkan pada peta
  4. Garis grid yang menggambarkan garis koordinat (bujur dan lintang) pada peta
  5. Simbol yang mewakili berbagai jenis objek di muka bumi pada peta
  6. Legenda yang merupakan keterangan dari berbagai simbol yang ditampilkan pada peta
  7. Inset untuk menunjukkan lokasi dari wilayah yang digambarkan pada peta
  8. Indeks untuk mempermudah pencarian suatu lokasi tertentu pada peta
  9. Identitas untuk menunjukkan pihak yang membuat peta dan tahun pembuatannya

Unsur-unsur pada peta tersebut memiliki fungsi atau arti yang berbeda-beda. Akan tetapi, tujuannya tetap sama, yaitu untuk mempermudah pembaca peta dalam memahami dan menafsirkan isi peta.

Separator_TVRI_SMA-Aug-12-2020-02-32-20-46-AM

SOAL

1. Energi terbarukan merupakan energi yang tidak pernah habis dibandingkan dengan energi fosil. Mengapa hal tersebut bisa terjadi?

JAWABAN:

Secara umum, energi dapat dibedakan menjadi energi fosil dan energi alternatif atau terbarukan. Energi fosil adalah energi yang berasal dari pelapukan fosil atau sisa-sisa tumbuhan dan hewan, seperti gas alam, batu bara, dan minyak bumi. Nah, energi fosil ini termasuk dalam sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui yang sewaktu-waktu akan habis jika digunakan secara terus-menerus. Energi ini memerlukan waktu yang sangat lama dalam proses pembentukannya, bahkan hingga jutaan tahun.

Sementara itu, energi terbarukan adalah energi yang dapat pulih secara alami dan berkelanjutan. Energi terbarukan merupakan jenis energi dari sumber daya alam yang pada hakikatnya tidak akan pernah habis atau mampu tersedia kembali melalui proses alami dalam kurun waktu yang pendek dibandingkan dengan masa hidup manusia. Contoh energi terbarukan adalah energi angin, sinar matahari, panas bumi, air, dan lainnya. Nah, itulah mengapa energi terbarukan tidak pernah habis jika dibandingkan energi fosil.

LS_-_Separator_Semua_Mapel_+_Corona_SMA-Aug-12-2020-02-32-20-78-AM

SOAL

2. Bagaimana perkembangan potensi energi terbarukan ini di Indonesia? Jelaskan seberapa besar peluang indonesia untuk energi terbarukan ini?

JAWABAN:

Kebutuhan konsumsi listrik Indonesia yang makin meningkat dan adanya ancaman perubahan iklim akibat emisi gas hasil pembakaran energi fosil untuk energi listrik menjadi faktor utama harus dikembangkannya Energi Baru Terbarukan (EBT), lho. Hal ini dikarenakan EBT bersifat ramah lingkungan, memiliki tingkat emisi yang rendah, dan dapat diperbarui dengan mudah. Indonesia memiliki potensi EBT yang sangat besar. 

Beberapa di antaranya adalah:

1. PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air) 

PLTA sudah banyak dikembangkan di berbagai wilayah di Indonesia. Berdasarkan data dari Kementerian ESDM, potensi energi listrik yang dihasilkan oleh PLTA di Indonesia sekitar 75.000 MW, lho.

2. PLTB (Pembangkit Listrik Tenaga Bayu/Angin)

Indonesia memiliki potensi energi angin yang bisa dimanfaatkan sebagai EBT. Berdasarkan data dari kementerian ESDM, Indonesia ditargetkan mampu menghasilkan energi listrik sebesar 2.500 MW di tahun 2025 nanti. Salah satu PLTB di Indonesia yang sudah ada saat ini berada di Sidrap, Sulawesi Selatan.

3. PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya)

Nah, energi surya merupakan salah satu EBT yang banyak digunakan di Indonesia. Menurut Kementerian ESDM, potensi energi surya di Indonesia sangat besar, yaitu sekitar 112 GWp.

4. PLTP (Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi / Geotermal)

Berdasarkan data dari Kementerian ESDM, potensi energi listrik yang bisa dihasilkan oleh energi geotermal di Indonesia sebesar 28 GWe, lho. Hal ini menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara penghasil energi panas bumi terbesar di dunia.

Tapi, sayangnya pemanfaatan EBT di Indonesia masih belum optimal dan belum dapat menggantikan penggunaan energi fosil. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu: 

  • Besarnya biaya operasional  (mahalnya harga baterai untuk penyimpanan energi), kajian fisibilitas, dan efektivitas proyek.
  • Kurangnya tenaga ahli dan kemampuan teknologi dalam negeri. Oleh sebab itu, saat ini keberadaan pihak swasta maupun asing diperlukan untuk melakukan riset lebih lanjut. Contohnya adalah pengembangan PLTBM (Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa) di Aceh melibatkan pihak swasta asal Prancis dalam melakukan studi fisibilitas di lokasi tersebut.
  • Persaingan harga dengan energi fosil. Seringkali, energi fosil dijual dengan harga yang lebih rendah. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi EBT untuk dapat bersaing dengan energi fosil.

LS_-_Separator_Semua_Mapel_+_Corona_SMA-Aug-12-2020-02-32-20-78-AM

SOAL

3. Sumberdaya apa sajakah yang bisa menjadi energi terbarukan paling banyak di Indonesia? Lalu bagaimana pemanfaatannya di Indonesia dalam kehidupan sehari-hari?

JAWABAN:

Indonesia memiliki banyak sumber daya alam yang berpotensi untuk dijadikan sebagai sumber energi baru terbarukan (EBT). Beberapa jenis EBT yang telah banyak dimanfaatkan di Indonesia adalah:

1. Energi Air

Indonesia memiliki potensi energi terbarukan dari air yang cukup besar. Hal ini dilihat dari banyaknya aliran air atau jeram yang deras di wilayah Indonesia. dan banyak dimanfaatkan untuk membangkitkan listrik di Indonesia. Bahkan, air merupakan EBT yang paling banyak digunakan di Indonesia dibandingkan EBT lainnya.

2. Energi Surya

Energi surya merupakan salah satu EBT yang sudah banyak digunakan di Indonesia. Hal ini berkaitan dengan posisi Indonesia yang berada di sekitar khatulistiwa. Biasanya, energi surya dari sinar matahari diubah menjadi energi listrik dengan menggunakan panel surya. 

Nah, contoh pemanfaatan energi surya ini bisa kita lihat dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya adalah penggunaan energi surya untuk menyalakan lampu jalan di beberapa ruas jalan di kota-kota besar. Jadi, pada siang hari, panel surya yang dipasang di tiang lampu akan menangkap energi surya, mengubahnya menjadi energi listrik, dan menyimpan energi tersebut. Nah, kemudian energi listrik yang disimpan ini digunakan untuk menyalakan lampu jalan di malam hari. Sistem ini juga sudah banyak digunakan pada daerah-daerah pedalaman di Indonesia.

3. Energi Geotermal

Indonesia memiliki potensi energi panas bumi / geotermal yang tinggi. Hal ini disebabkan oleh banyaknya gunung api yang ada di Indonesia. Energi geotermal ini berasosiasi dengan keberadaan gunung api. Energi geotermal yang ada di Indonesia ini sudah mulai dimanfaatkan sejak hampir 100 tahun yang lalu, lho, dimulai dengan pemanfaatan energi geotermal di daerah Kamojang, Jawa Barat. Tapi, sayangnya berdasarkan data dari Direktorat Panas Bumi Kementerian ESDM, potensi geotermal di Indonesia ini baru dimanfaatkan sebesar 8,9% atau 2.130,6 MW saja hingga tahun 2019 lalu. 

Nah, itu tadi beberapa energi baru dan terbarukan atau energi alternatif yang banyak digunakan di Indonesia. Hampir semua EBT tersebut diubah untuk menjadi energi listrik. Selain energi air, surya, dan geotermal, Indonesia masih memiliki banyak potensi EBT lainnya yang masih harus terus dikembangkan, seperti energi gelombang laut, biomassa, dan lain-lain. 

LS_-_Separator_Semua_Mapel_+_Corona_SMA-Aug-12-2020-02-32-20-78-AM

Cukup jelas ‘kan pembahasannya? Jangan lupa untuk terus update pembahasan soal latihan TVRI di ruangbaca setiap harinya ya. Kamu juga bisa lho mengerjakan latihan soal lainnya di ruangbelajar.

IDN CTA Blog ruangbelajar Ruangguru

Ruangguru