Pentingnya Peran Orang Tua Menerapkan Pendidikan Kontekstual di Rumah

Pendidikan Kontekstual di Rumah

Pernahkah Anda merasa khawatir jika anak tidak dapat mewujudkan mimpinya? Lewat artikel ini, kita akan membahas metode pendidikan yang cocok selama anak belajar di rumah.

Setiap anak lahir dengan banyak pertanyaan tentang apa yang mereka lihat dan fenomena-fenomena yang ada di sekitar mereka. Pertanyaan-pertanyaan yang selalu menuntut jawaban terbaik agar berujung pada pengetahuan baru. Beranjak besar, anak akan memperlihatkan minatnya pada sesuatu, kemudian menunjukkan bakat dan keterampilannya, sampai kemudian mengucapkan kata “CITA-CITA.”

Tentunya orang tua menyambut kata itu dengan suka, ada yang sambil bertanya apa alasannya, ada pula yang antusias membuat beragam rencana untuk mendukung proses tercapainya mimpi sedari kecil tersebut.

Hal yang paling utama dan pastinya selalu dipikirkan oleh orang tua adalah pendidikan. Demi mewujudkan mimpi anak dalam menggapai cita-citanya, orang tua pun memilihkan tempat-tempat yang dirasa sesuai dan mampu membentuk karakter, memunculkan bakat baru, sampai menanamkan pengetahuan baru yang mencerdaskan.

Semua ingin kebutuhan pendidikan anaknya terpenuhi. Semua ingin anak mendapat pendidikan yang layak. Dan semua ingin anak selalu bahagia dalam belajar.

Tapi, apakah Anda tahu bahwa memilih dan menitipkan anak ke sekolah itu bukanlah cara satu-satunya? Sebenarnya ada hal penting dan justru yang paling utama dipahami, yaitu pendidikan di rumah.

Meskipun memang saat ini semua anak proses belajarnya terpusat di rumah, tapi, sebelum pandemi pun, pendidikan di rumah juga sangat dibutuhkan.

Nah, di artikel ini kita akan membahas bagaimana rumah bisa menjadi salah satu tempat yang baik, yang menyenangkan, dan nyaman untuk proses belajar anak. Dengan begitu, orang tua pun tidak perlu khawatir kalau-kalau anak tidak dapat mewujudkan mimpi-mimpinya.

Bahasan ini juga cocok untuk orang tua yang bingung bagaimana membantu anak belajar di rumah selama pandemi, dan ingin mengetahui metode belajar seperti apa yang pas agar anak tidak ketinggalan pelajaran, dan tetap mampu mengasah bakat dan keterampilannya.

 

Pendidikan Kontekstual

Apakah Anda pernah mendengar tentang pendidikan kontekstual? Bagi banyak pemikir dan tokoh-tokoh pendidikan, pendidikan kontekstual adalah metode pendidikan yang paling pas diterapkan kepada anak-anak. Pemikiran ini lahir dari tokoh pendidikan klasik asal Amerika Serikat, yaitu John Dewey.

John_Dewey

John Dewey, Filsuf dan Pemikir Pendidikan Amerika Serikat. (Sumber: psychologymania.com)

 

Nah John Dewey ini mengajukan kurikulum dan metode pendidikan yang berhubungan dengan minat dan pengalaman anak. Pada intinya, pendidikan kontekstual adalah cara untuk membuat seorang anak merasa baik dalam belajar, ketika apa yang dipelajari berhubungan dengan apa yang telah mereka ketahui sebelumnya. Seperti yang saya katakan di awal, bahwa setiap anak lahir dengan banyak pertanyaan dan harus dijawab dengan sebaik-baiknya. Nah, jawaban itu bisa menjadi salah satu proses belajar sang anak.

Pendidikan kontekstual juga dilatarbelakangi oleh teori kognitif. Yaitu pola belajar yang melibatkan anak secara aktif dalam membuat strategi untuk memecahkan persoalan yang diberikan. Kalau Anda sudah membaca tulisan parenting sebelumnya, yang menjelaskan tentang teori taksonomi bloom, Anda akan lebih mudah memahami maksud dari teori kognitif tersebut.

Baca jugaPilihan Belajar di Rumah yang Tepat untuk Anak Selama Pandemi

 

Lalu bagaimana menerapkan pendidikan kontekstual di rumah?

Sebelumnya kita harus sepakat dulu ya kalau belajar itu adalah usaha dan kegiatan intelektual yang bertujuan untuk membangkitkan ide-ide, pemikiran, sudut pandang, juga menghasilkan suatu inovasi, yang melalui proses introspeksi. Itulah mengapa, dalam belajar harus selalu ada waktu khusus untuk evaluasi. Agar anak bisa menganalisis kekurangan dan sesuatu pemecahan masalah yang dirasa belum tepat.

Kalau kita sudah sepemikiran terkait apa itu belajar, selanjutnya adalah memahami strategi yang bisa dilakukan dalam pembelajaran kontekstual. Ini penting banget dipahami oleh semua orang tua di rumah.

Pertama adalah berhubungan

Berhubungan ini bukan berarti menjalin sebuah hubungan ya dengan seseorang yaa. Tetapi membuat anak mempelajari sesuatu hal yang berhubungan dengan kehidupannya sehari-hari. Misalnya, ia harus paham jika ibu atau ayah sedang menggoreng makanan, ia tidak boleh berada di dekatnya. Pemahaman itu didapat dari penjelasan yang rasional dan sesuai dengan teori sains.

Kedua adalah pengalaman

Seorang anak harus belajar dari pengalamannya, agar iya dapat dengan cepat menganalisis masalah, dapat introspeksi, dan memperbaiki apa yang kurang tepat. Misalnya belajar dengan pengalaman berkebun. Biarkan ia melakukan apa yang membuatnya penasaran, jika apa yang dilakukan gagal, barulah ia akan bertanya dan berharap mendapatkan jawaban yang dapat membuatnya belajar untuk tidak mengulang kembali kegagalannya tersebut.

berkebun dengan anakAnak sedang bereksplorasi dengan tanaman. (Sumber: Kompas.id)

 

Ketiga adalah mengajukan ide

Nah strategi ini penting banget dilakukan, karena akan membuat anak menjadi percaya diri dengan pemikiran, dan juga ide yang dimiliki setelah mempelajari banyak hal. Terlepas dari sudah tepat atau belum idenya, mendengarkan dan menanggapi gagasan dari anak adalah hal yang sangat wajib dilakukan. Kemudian, Anda bertugas menjadi teman berdiskusinya. Jika idenya masih belum matang, bantulah dia mematangkan idenya, dan bantulah merealisasikan, agar anak semakin percaya diri.

Keempat adalah bekerja sama

Sebagai guru di rumah, Anda harus berperan selayaknya partner dalam memecahkan permasalahan. Misalnya anak sedang senang mempelajari matematika. Maka, ajaklah ia mempelajari objek-objek yang ada di rumah, yang dapat dikaitkan dengan hitung-hitungan dalam matematika. Kemudian berperanlah sebagai partnernya untuk mendapatkan hasil yang tepat.

Nah dari keempat strategi tersebut, peran Anda adalah membantu anak mencapai tujuan-tujuan belajarnya. Anda lebih fokus pada pembuatan strategi-strategi, dibandingkan hanya sebagai pemberi informasi yang pasif.

Pendidikan Kontekstual di Rumah

 

Pada pembelajaran kontekstual, ada beberapa karakteristik yang perlu Anda pahami agar dapat menerapkannya di rumah. Yaitu kerjasama, saling menunjang, menyenangkan dan tidak boleh membosankan, menciptakan pembelajaran yang bergairah, membuat anak aktif, anak menjadi kritis dan orang tua harus kreatif.

Setelah mengetahui pentingnya menerapkan pendidikan kontekstual di rumah, dan tahu bagaimana strategi yang tepat agar anak tumbuh menjadi pribadi yang cerdas, memiliki karakter yang baik, dan berada di jalur yang tepat dalam mewujudkan cita-citanya, pertanyaan selanjutnya adalah, bagaimana kita bisa melakukan itu semua?

Nah di sinilah dibutuhkannya bantuan dari sumber-sumber belajar yang lengkap, efektif, menarik, dan memiliki konten-konten belajar yang mudah dipahami. Dalam hal ini, produk aplikasi Ruangguru yang bisa membantu menjalankan beberapa strategi pendidikan kontekstual adalah ruangbelajar atau Brain Academy Online. 

Konsep belajar journey yang terdapat di dalamnya, mampu membuat anak dapat belajar secara terstruktur. Bukan hanya anak, Anda pun juga bisa ikut belajar agar nantinya bisa menjadi partner belajar yang menyenangkan di rumah. Selain itu, konten video belajar yang dibawa oleh Master Teacher Ruangguru, selalu mengkontekskan materi belajar, dengan contoh-contoh yang ada di sekitar kita. Sehingga, anak jadi dengan mudah mencerna dan memahami. Setelah itu, dengan pemahaman yang baik setelah belajar, Anda pun tidak perlu repot-repot menjelaskan secara terperinci, hanya cukup menjadi teman diskusinya.

Ada hal yang menarik lainnya di aplikasi Ruangguru, yaitu ruangguru adventure. Pada fitur ini, anak memiliki avatar yang bisa diubah-ubah semenarik mungkin.

ruangguru adventure

Semakin sering anak belajar, semakin banyak poin yang dikumpulkan untuk mengubah avatarnya menjadi sangat menarik. Dengan begitu, dengan hanya di rumah di saat pandemi seperti ini, Anda juga bisa membuat anak dapat belajar dengan senang, dan tidak membosankan.

Jadi, sudah siap menerapkan pendidikan kontekstual di rumah? Pastinya, mimpi dan cita-cita anak tetap harus dikejar meskipun di masa pandemi sekarang ini. Dengan semakin berkembangnya teknologi, seharusnya aplikasi Ruangguru sudah sangat mampu membantu Anda memberikan pendidikan yang berkualitas di rumah, ditambah dengan tetap diadakannya kelas daring oleh guru sekolahnya.

ruangbelajar

Fahri Abdillah