Nutrisi Apa yang Hilang Ketika Berpuasa? | Biologi Kelas 11

Biologi_11

Halo Squad, sudah mau lewat minggu pertama puasa, nih, belum ada bolongnya ‘kan? Untuk yang berpuasa, sadarkah kamu ketika puasa, tubuh tidak mendapat asupan makanan dan minuman selama lebih dari 10 jam? Selama 10 jam itu, kira-kira nutrisi apa saja yang hilang, ya? Cari tahu yuk di bawah ini.

jangan sampai lemas ketika puasaJangan sampai lemas ketika puasa, Squad! (Sumber: giphy.com).

 

Karbohidrat

Ketika puasa, tubuh tidak mendapat asupan karbohidrat (sakarida) dan tentunya produksi glukosa (monosakarida) akan berkurang. Agar tubuh tetap berenergi, akhirnya tubuh “terpaksa” mengubah amunisi cadangannya yaitu glikogen (polisakarida). Glikogen sendiri adalah hasil akhir dari formasi glukosa dalam tubuh yang tersimpan dalam sel dan hati sebagai cadangan energi. Proses perubahan glikogen menjadi energi ini disebut dengan glikogenolisis. Ada dua sumber glikogen dalam tubuh, yaitu otot dan hati. Proses glikogenolisis (proses pemecahan/penguraian) yang terjadi di dua tempat tersebut, punya tujuannya masing-masing, yaitu:

1) glikogen di otot: digunakan untuk keperluan menghasilkan energi.

2) Glikogen di hati: dilakukan untuk mempertahankan kadar gula dalam darah pada saat jeda waktu makan.

Glikogen dalam hati akan diglikogenolisis ketika kamu berpuasa. Glikogen dalam otot hanya akan mengalami glikogenolisis setelah seseorang melakukan olahraga yang berat dan lama.

Oleh karena itu, ketika sudah berbuka, jangan lupa untuk mengonsumsi karbohidrat yang cukup, ya. Kalau tidak, proses glikogenolisis akan terjadi secara terus-menerus, lho. Hal ini berbahaya karena dapat menyebabkan kerusakan pada organ hati.

Jadi, tahu, kan, manfaat mengonsumsi karbohidrat ketika sahur dan berbuka?

Lemak

Selain mendapatkan energi melalui glikogenolisis, tubuh juga mendapat alternatif energi dari lemak yang ada dalam tubuh.

Pemecahan atau katabolisme lemak dimulai saat lemak berada di dalam sistem pencernaan makanan. Lemak akan dipecah menjadi asam lemak dan gliserol. Dari kedua senyawa tersebut, asam lemak mengandung sebagian besar energi, sekitar 95% dan gliserol 5%.

Baca juga: Fungsi dan Kandungan Lemak bagi Tubuh Manusia

Untuk dapat menghasilkan energi yang kamu butuhkan, asam lemak akan mengalami oksidasi yang terjadi di dalam mitokondria, sedangkan gliserol dirombak secara glikolisis. Setelah berada di dalam mitokondria, asam lemak akan mengalami oksidasi untuk menghasilkan energi. Jadi, jangan sampai nih kamu menghilangkan lemak dari menu makanan sahur dan buka kamu.

Protein

Protein terdiri dari beberapa asam amino. Asam amino akan diolah menjadi energi ketika tubuh kekurangan karbohidrat atau memiliki kelebihan asam amino. Meski begitu, tidak semua bagian asam amino akan diserap oleh tubuh, sebagian harus dibuang karena beracun bagi tubuh.

Ketiga nutrisi di atas nantinya akan “bekerjasama” untuk membentuk energi yang kamu butuhkan. Untuk mudahnya, coba kamu perhatikan bagan di bawah ini:

proses katabolisme karbohidrat, lemak, dan protein

Proses katabolisme karbohidrat, lemak, dan protein dalam tubuh. (Sumber: biologi-sel.com).

 

Jadi, walaupun tubuh kamu tidak mendapat asupan nutrisidi atas selama puasa, jangan khawatir akan jadi lemas, karena dalam tubuh terdapat cadangan energi. Meski begitu, jangan lupa untuk mengganti kebutuhan nutrisi tersebut dengan makanan dan minuman bernutrisi ketika sahur dan berbuka, ya, Squad. Buat kamu yang mau belajar materi ini lewat video animasi, kamu bisa lihat di RuangBelajar.

IDN CTA Blog ruangbelajar Ruangguru

Irene Swastiwi Viandari Kharti