Perlukah Kita Menutup Kamera Web pada Laptop?

perlukah menutup kamera web pada laptop?

Pernah dengar saran buat nutup kamera laptop kamu? Ternyata, ada alasan penting di balik peringatan ini, loh! Yuk, cari tahu kenapa hal sepele ini bisa jadi masalah besar kalau diabaikan.

 

Teknologi berkembang semakin canggih. Tentunya, hal ini perlu diikuti dengan perkembangan pengetahuan penggunanya. Salah satunya bagi pengguna komputer jinjing atau laptop.

Peran laptop sangat membantu membuat praktis pada pekerjaan pemiliknya, termasuk bagi pelajar-pelajar untuk mengerjakan tugas di mana pun dan kapan  pun. Nah, laptop juga dapat mempermudah akses komunikasi dalam bentuk video (video call) karena dilengkapi perangkat kamera web.

Tapi tahukah kamu, ternyata kamera web pada laptop bisa membahayakan dan menimbulkan kejahatan, lho.

Baca Juga: Membedah Kasus Pencurian Data: Masihkah Bisakah Kita Menyimpan Rahasia?

 

Mengenal Webcam Hacking

Webcam hacking, atau biasa disebut juga dengan camfecting, adalah tindakan ketika seorang peretas (hacker) mengakses kamera di laptop, HP, atau perangkat lain tanpa izin pemiliknya. Mereka bisa menyalakan kamera dari jarak jauh menggunakan virus atau program berbahaya (malware) yang sudah disusupkan ke perangkat korban. Dari situ, mereka bisa melihat, merekam, bahkan menyimpan video tanpa sepengetahuan kamu.

Meskipun biasanya webcam hacking sering dikaitkan dengan komputer atau laptop, ancamannya bisa terjadi di semua perangkat yang punya kamera loh, seperti handphone, tablet, bahkan smart TV tertentu. Tujuan para hacker ini bisa bermacam-macam, mulai dari mengintip aktivitas pribadi, merekam hal-hal pribadi untuk pemerasan (blackmail), sampai mengumpulkan data pribadi.

Menurut informasi yang dilansir dari infobanknews.com, sekitar 49,80% pengguna laptop di dunia tidak menyadari adanya ancaman keamanan, sementara 50,20% lainnya mengklaim bahwa sudah mengetahui kemungkinan tersebut.

Walau sebagian sudah mengetahuinya, namun masih banyak pula yang tidak peduli untuk melakukan hal keamanan semacam menutup kamera web yang ada di laptopnya.

freegifmaker.me_2fSzz

 

Pada film dokumenter karya Edward Snowden yang berjudul Citizenfour, terdapat peringatan pertama untuk meletakkan selotip atau penutup pada kamera web. Itulah kali pertama terdapat peringatan mengenai hal ini di ranah publik.

Dalam salah satu scene di film tersebut, menjelaskan bahwa perangkat elektronik dapat dengan mudah digunakan sebagai pengintai dalam bentuk visual ataupun suara. Kemudian, pada 14 September 2016, James Comey sebagai Direktur ke-7 Federal Bureau of Investigation (FBI) juga mulai mengangkat topik mengenai keamanan di internet dan kamera web pada laptop dan komputer.

kepala FBI

James Comey: Direktur ke-7 FBI (Sumber: liputan6.com)

 

Bagaimana Webcam Hacking bisa Terjadi?

Webcam bisa diretas karena adanya malware atau virus komputer berbahaya yang sengaja dibuat oleh peretas. Jenis yang paling sering digunakan disebut Remote Access Trojan (RAT).

Baca Juga: Tidur Dekat HP Berbahaya, Fakta atau Hanya Mitos?

Para hacker biasanya menyembunyikan program jahat itu di balik file atau aplikasi yang terlihat aman, misalnya file tugas, aplikasi edit foto, atau link unduhan yang mereka sebarkan lewat media sosial, chat, atau situs palsu. Mereka pintar menyamarkan malware-nya agar terlihat seperti pesan resmi yang mendesak, misalnya: “Akun Anda akan diblokir, segera klik link ini untuk verifikasi.” (hiii, siapa yang nggak panik coba kalau dapat pesan kayak gini).

Kalau korban lalu membuka atau mengunduh file itu, malware akan terpasang di komputernya. Setelah terpasang, si hacker bisa mengakses perangkat dari jarak jauh tanpa sepengetahuan pemiliknya. Nah, seringkali korban tidak sadar kalau hal ini terjadi. Karena setelah menekan tombol download, tampak tidak terjadi apa-apa. Padahal, malware sudah mulai menyebar di belakang layar.

Makanya, jangan sembarangan klik link atau unduh file dari sumber yang tidak kamu kenal ya!

 

Kejahatan Siber yang bisa Terjadi Melalui Webcam

Jenis-jenis kejahatan yang sering terjadi di dunia maya terkait kelalaian dalam menutup kamera web adalah sebagai berikut:

 

1. Kejahatan Seksual

Tanpa disadari, kejahatan seksual bisa dilakukan melalui kamera web. Hal ini terjadi karena hackers bisa merekam video pada kamera web kita. Rekaman video atau foto tersebut biasa disebar melalui deep web berupa kumpulan konten World Wide Web yang tidak terindex oleh mesin pencari standar (seperti Google, Bing, Yahoo). Kejahatan seksual pada kamera web seperti ini bukan hanya bisa terjadi kepada orang dewasa, namun juga kepada kalangan pelajar dan anak-anak.

Menurut informasi yang dilansir dari republika.com, organisasi berbasis hak anak dari Belanda Terre des Hommes Netherlands menyebutkan, ribuan anak menjadi korban kekerasan seksual melalui kamera web dan biasa dikenal dengan Web Camera Child Sex Tourism (WCST). Kondisi ini telah mengenai puluhan ribu korban dan diidentifikasi pelaku berjumlah 100 orang yang berasal dari lebih 65 negara, di antaranya Inggris, India, Kanada, Australia, bahkan Indonesia.

 

2. Tindakan Pemerasan Online

Kejahatan selanjutnya yang biasa dilakukan yakni pemerasan online dengan cara oknum mengancam korban bahwa akan menyebarkan video atau foto yang sudah terekam melalui kamera web. Jika tidak mau foto tersebut tersebar, korban dipaksa memberikan sejumlah uang yang diminta.

Kasus ini juga sempat dialami langsung oleh pendiri layanan jejaring sosial, Facebook, Mark Zuckerberg.

image-119

Mark Zuckerberg menutup kamera webnya (Sumber: erabaru.net)

 

Ia mengaku pernah dimata-matai melalui kamera web miliknya. Kasus serupa juga dialami oleh Miss Teen USA 2013, Cassidy Wolf. Ia menceritakan, seorang laki-laki di sekolahnya pernah dengan sengaja membajak kamera pada laptopnya serta mengambil foto-foto miliknya tanpa izin.

Dia mengetahui hal tersebut setelah mengecek media sosial miliknya lalu mendapati foto dirinya telah diunggah. Kemudian, pelaku mengancamnya dengan meminta sejumlah uang. Beruntungnya, pelaku segera tertangkap dan dijatuhi hukuman 1,5 tahun penjara atas perbuatannya.

Baca Juga: Kenapa Hujan Suka Bikin Internet Lemot? Ini Penjelasannya!

article-2638874-1E34B25C00000578-691_634x383

 Kasus Pencurian foto Miss Teen USA tahun 2013 (Sumber: dailymail.co.uk)

 

Cara Mencegah Kejahatan Siber dari Webcam

Di tahun 2025 ini, rasanya hampir semua laptop terbaru sudah dilengkapi webcam beresolusi tinggi (HD atau bahkan 4K) dengan fitur-fitur canggih, seperti AI-based, face enhanchment, hingga face detection and recognition. Tapi di balik kecanggihannya, teknologi ini juga membawa risiko baru.

Karena kamera sekarang terintegrasi langsung dengan sistem operasi dan cloud, potensi kebocoran data pribadi pun bakal semakin besar. Misalnya, jika aplikasi atau malware berbahaya berhasil mengakses webcam kita tanpa izin, mereka bisa memantau aktivitas pengguna secara diam-diam, bahkan ketika lampu indikator kamera mati.

Selain itu, kamera eksternal (USB webcam) yang semakin populer di kalangan streamer dan pelajar online juga punya celah keamanan tersendiri. Beberapa model murah, ada yang tidak memiliki built-in security indicator light atau sistem enkripsi, sehingga lebih rentan untuk diretas.

Nah, biar aman, ada beberapa cara yang bisa kita lakukan, di antaranya:

 

1. Rajin Update Sistem Operasi

Mau kamu pakai Windows, Mac, Android, iPhone, atau Linux, pastikan sistemmu selalu diperbarui, ya. Kenapa penting? Karena ketika sistem di-update, biasanya berisi perbaikan keamanan terbaru yang bisa melindungi perangkatmu dari virus atau malware baru.

 

2. Gunakan Firewall

Firewall adalah sistem keamanan jaringan yang bertugas menyaring semua data yang keluar dan masuk ke perangkatmu lewat internet. Nah, firewall akan memeriksa setiap data itu, apakah aman, mencurigakan, atau berbahaya. Kalau firewall mendeteksi sesuatu yang aneh, ia akan langsung memblokirnya.

 

3. Gunakan Password yang Kuat

Nah, ini juga penting! Jangan menggunakan kata sandi yang gampang ditebak, seperti tanggal lahir, ya. Sebisa mungkin, gunakan kombinasi huruf besar, kecil, angka, dan simbol. Password yang kuat bisa mencegah orang lain membobol akun kamu dan mengakses sistem dari jarak jauh.

 

4. Tutup Kamera saat Tidak Digunakan

Cara paling mudah untuk mencegah peretasan webcam adalah menutup kameramu. Bisa pakai webcam cover, atau kalau darurat, tempel aja stiker kecil atau isolasi hitam di lensanya. Jadi, kalaupun hacker berhasil masuk, mereka tetap tidak bisa melihat apa pun.

 

5. Jangan Asal Klik Link

Hati-hati kalau ada pesan atau email mencurigakan yang menyuruhmu klik link tertentu. Bisa jadi itu phishing link yang mengunduh virus atau membuka jalan bagi hacker. Selalu pastikan sumbernya terpercaya sebelum membuka apa pun.

 

6. Pasang Aplikasi Keamanan

Gunakan software antivirus atau keamanan digital. Beberapa software antivirus bahkan sudah punya fitur proteksi webcam otomatis, yang bisa memberi tahu kamu kalau ada aplikasi mencurigakan yang mencoba mengakses kamera tanpa izin.

Baca Juga: Kenapa Kita Bisa Terperangkap Berita Hoax?

Jadi, mulai sekarang jangan sepelekan keamanan kamera laptop atau HP kamu, ya. Webcam hacking bisa terjadi kapan saja tanpa kamu sadari, dan begitu datamu bocor, dampaknya bisa serius banget.

Nah, kalau kamu ingin belajar lebih banyak soal keamanan digital dan teknologi dengan cara yang seru dan gampang dipahami, yuk buka aplikasi ruangbelajar! Di sana, kamu bisa belajar berbagai topik menarik bareng video interaktif dan tutor keren yang siap bantu kamu paham materi dengan cepat. Belajar aman, seru, dan produktif!

CTA Ruangguru

Referensi:

Camfecting: The Growing Threat of Webcam Hacking [daring]. Tautan: https://securitybase.com.au/blogs/cyber-security-guides/camfecting-the-growing-threat-of-webcam-hacking-and-how-to-protect-yourself (Diakses pada 31 Oktober 2025)

Webcam hacking: How to spot and prevent webcam spies [daring]. Tautan: https://us.norton.com/blog/malware/webcam-hacking (Diakses pada 31 Oktober 2025)

Tiffany Aisyah Septiana