Sejarah Perkembangan Lampu Lalu Lintas

tokoh penemu lampu lalu lintas

Artikel kali ini akan menjelaskan sejarah perkembangan lampu lalu lintas di dunia. Penasaran seperti apa perkembangannya? Simak penjelasannya di artikel berikut ini.

Di beberapa persimpangan jalan, kadang masih saja ada pengendara yang tidak mematuhi lampu lalu lintas. Kamu pernah ngeliat ngga pelanggaran menerobos lampu lalu lintas? Banyak atau sedikit sih pelanggaran tersebut?

Contohnya, lampu sudah merah nih, tapi masih aja jalan terus. Makanya ngga jarang ada pemberitaan kalau sering terjadi kecelakaan bahkan tabrakan antarkendaraan.

Ngomong-ngomong soal lampu lalu lintas, ada yang tahu kenapa warnanya merah, kuning, dan hijau? Kok ngga hijau, kuning, kelabu, merah muda, dan biru?

Oke..oke…jangan nyanyi. Ini bukan lirik lagu, tapi artikel. Kita lanjut ya.

Begini teman-teman, pertama tuh harus kita pahami bahwa fungsi si lampu lalu lintas ini ya untuk mengatur lalu lintas. Coba bayangin, di kota-kota besar seperti Jakarta contohnya, kalau ngga ada lampu lalu lintas gimana tuh? Pastinya bakalan kacau deh. Macet di persimpangan jalan kan?

Nah, kemacetan inilah yang menjadikan awal mula sejarah terciptanya lampu lalu lintas. Di tahun 1868, tepatnya di Inggris, mulai dibuat lampu tersebut. Lampu itu memberikan tanda “Stop” dan ”Go” di siang hari. Saat malam, baru berganti menjadi merah dan hijau. Lampu ini berbahan bakar gas untuk menyalakannya. Oleh karena itu, ditempatkan 1 penjaga untuk memantau jalannya lampu tersebut

cara kerja lampu lalu lintas

Empat puluh tahun setelah insiden celakanya petugas penjaga sinyal, di Amerika Serikat mulai nge-trend lagi nih persaingan pembuatan sinyal lalu lintas. Di awal tahun 1900-an beberapa orang berusaha mematenkan hak cipta sinyal lampu lalu lintas tersebut. Ada beberapa orang yang cukup menyita perhatian kala itu atas ide dasarnya membuat sinyal lampu lalu lintas yang lebih modern.

Baca Juga: Apa Fungsi Kerikil di Rel Kereta Api?

Di tahun 1910, Ernest Sirrine, membuat sebuah pengatur sinyal di Chicago. Ia menggunakan dua lengan yang tidak bercahaya diletakkan pada sebuah tiang. Lengan tersebut berotasi pada satu sumbu dan menampilkan tanda “Stop” dan “Proceed”. Dua tahun setelahnya, 1912, dipatenkan lampu lalu lintas otomatis pertama oleh Lester Farnsworth Wire di Utah, Amerika Serikat. Lampu yang ia patenkan, masih memiliki dua warna, merah dan hijau.

William Ghiglieri yang berasal dari San Fransisco, Amerika Serikat. Di tahun 1917, dia mematenkan lampu lalu lintas otomatis yang dia ciptakan. Lampu lalu lintas Ghiglieri ini memiliki pilihan dalam pengoperasiannya. Bisa digunakan secara manual atau otomatis. Untuk warna di lampu lalu lintas ini, masih menggunakan dua warna, yakni warna merah dan warna hijau.

Tiga tahun setelah, 1920, polisi asal Detroit, Amerika Serikat, William Potts, mengembangkan lampu lalu lintas yang dioperasikan secara otomatis. Di tangan Potts inilah, ia mengembangkan tiga warna dalam lampu lalu lintas yang hingga kini tetap dipakai yakni warna kuning (sebagai tanda untuk hati-hati). Sepuluh tahun kemudian, John Allen, juga mematenkan lampu lalu lintas tapi khusus untuk pejalan kaki. Itu lho, yang ada tombolnya kalau buat nyebrang. Mau nyebrang terus tombolnya kamu pencet, nanti simbol pejalan kaki menjadi warna hijau, dan lampu lalu lintas yang menghadap ke kendaraan akan berubah menjadi warna merah.

Sejarah lampu lalu lintas

Itu tadi sejarah singkat perkembangan lampu lalu lintas. Semoga bisa menambah informasi pengetahuan kamu. Semangat terus belajar di ruangguru ya. Kalau kamu punya tugas yang sulit dijawab, yuk tanyain langsung sama tutor di ruanglesonline. Tinggal foto dan tunggu tutor yang bersedia menjawab kesulitan kamu. Info lebih lanjut bisa klik gambar di bawah ini.

ruanglesonline

Tedy Rizkha Heryansyah