Macam-Macam Puasa Sunnah beserta Bacaan Niat & Keutamaannya

Header - Fakta Seru - Macam-Macam Puasa Sunah

Tidak hanya puasa wajib, umat muslim juga dianjurkan untuk melakukan puasa sunah. Berikut macam-macam puasa sunnah yang bisa kamu amalkan, lengkap dengan bacaan niat dan keutamaannya.

Puasa merupakan satu di antara ibadah yang bisa umat muslim lakukan untuk mendapat pahala dari Allah SWT. Selain puasa di bulan Ramadan, umat Muslim juga dianjurkan untuk mengerjakan puasa sunnah secara rutin.  

Puasa sunnah adalah puasa yang tidak wajib dilakukan oleh umat Islam. Jika dilakukan, maka akan mendapatkan pahala. Namun, jika tidak dilakukan, maka tidak mendapat dosa. Walaupun tidak berdosa jika ditinggalkan, puasa sunnah ini akan mendatangkan pahala bagi kamu yang mengamalkannya.

Banyak sekali keutamaan yang bisa kamu dapatkan jika rutin menunaikan puasa sunnah. Beberapa keutamaan melaksanakan puasa sunnah di antaranya, membuat jiwa lebih kuat dan mampu menahan hawa nafsu untuk berbuat keburukan, menyempurnakan puasa wajib, dicintai oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala, dan keutamaan lain yang dimiliki masing-masing jenis puasa sunnah. 

Misalnya, keutamaan puasa Senin dan Kamis adalah akan dibukakan pintu surga nanti saat di akhirat, seperti menurut hadist di bawah ini: 

Dari Abu Huraira Radiallahu anhu, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassalam pernah bersabda:

“Pintu-pintu Surga dibuka pada hari Senin dan Kamis. Maka semua hamba yang tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun akan diampuni dosa-dosanya, kecuali seseorang yang antara dia dan saudaranya terjadi permusuhan. Lalu dikatakan, ‘Tundalah pengampunan terhadap kedua orang ini sampai keduanya berdamai, tundalah pengampunan terhadap kedua orang ini sampai keduanya berdamai, tundalah pengampunan terhadap kedua orang ini sampai keduanya berdamai.” (HR. Muslim).

Nah, cara mengerjakan puasa sunnah juga sama lho seperti melaksanakan puasa Ramadan, yakni dimulai sejak terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari. Dalam pelaksanaannya, puasa sunnah dikaitkan dengan bulan, hari, dan tanggal. Kira-kira, apa saja ya macam-macam puasa sunnah?

kalender_puasa_2023

Kalender puasa wajib dan sunnah 2023 (1444-1445 H) (Sumber: deviantart.com, desain oleh vsciel)

 

  • Puasa Syawal

Puasa Syawal adalah salah jenis puasa sunnah yang dilakukan selama enam hari di bulan Syawal, paska hari raya Idul Fitri. Puasa ini bisa dilakukan secara 6 hari berturut-turut, dimulai dari hari kedua Syawal, ataupun bisa dilakukan secara tidak berurutan, asalkan masih dalam bulan Syawal.

 

Bacaan niat puasa Syawal

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’i sunnatan Syawwali lillahi ta‘ala.

Artinya: “Aku berniat puasa sunnah Syawal esok hari karena Allah Subhanna Wa Ta’ala.”

 

Kamu juga boleh melafalkan niat puasa Syawal yang dirapel (dilangsungkan selama 6 hari) seperti dibawah ini:

ﻧَﻮَﻳْﺖُ ﺻَﻮْﻡَ ﻏَﺪٍ ﻋَﻦْ ِﺳﺘَﺔٍ ِﻣﻦْ ﺷَﻮَﺍﻝٍ ﺳُﻨَﺔً ِﻟﻠَﻪ ﺗَﻌَﺎﻟَﻲ

Nawaitu Shauma Ghodin ‘Ansittatin Min Syawaali Sunnatan Lillaahi Ta’aalaa.

Artinya : “Aku niat berpuasa sunnah 6 Hari bulan Syawal karena Allah Ta’ala.”

Baca Juga: Doa Niat Sahur dan Berbuka Puasa, Kapan Sebaiknya Dibaca?

Ketika melaksanakan puasa Syawal, tentunya diniatkan hanya karena Allah SWT. Jangan sampai diniatkan kepada selain Allah, ya. Nah, terdapat beberapa keutamaan puasa Syawal, di antaranya mendapat pahala berpuasa setahun penuh, seperti yang disebutkan di hadits berikut:

“Barangsiapa berpuasa pada bulan Ramadhan lalu diiringinya dengan puasa enam hari bulan Syawal, berarti ia telah berpuasa setahun penuh.” (HR Muslim, Abu Dawud, At-Tirmidzi, An-Nasai dan Ibnu Majah).

Kemudian, mendapat ganjaran 10 kali lipat, seperti yang disabdakan Rasulullah SAW:

“Barangsiapa mengerjakan puasa enam hari bulan Syawal selepas Idul Fitri berarti ia telah menyempurnakan puasa setahun penuh. Dan setiap kebaikan diganjar sepuluh kali lipat.”

Serta juga dapat menyempurnakan ibadah:

“Amal ibadah yang pertama kali di hisab pada Hari Kiamat adalah shalat. Allah Taala berkata kepada malaikat -sedang Dia Maha Mengetahui tentangnya-: Periksalah ibadah shalat hamba-hamba-Ku, apakah sempurna ataukah kurang. Jika sempurna maka pahalanya ditulis utuh sempurna. Jika kurang, maka Allah memerintahkan malaikat: Periksalah apakah hamba-Ku itu mengerjakan shalat-shalat sunnat? Jika ia mengerjakannya maka tutupilah kekurangan shalat wajibnya dengan shalat sunnat itu. Begitu pulalah dengan amal-amal ibadah lainnya.” (HR Abu Dawud)

 

  • Puasa Dzulhijjah

Puasa Dzulhijjah adalah ibadah puasa yang dilakukan di bulan Dzulhijjah. Nah, kapan itu bulan Dzulhijjah? Dzulhijjah (bahasa Arab: ذُوْ الْحِجَّةِ, translate. Żūlḥijjah) merupakan bulan kedua belas dan terakhir dalam penanggalan Hijriyah. Selain melakukan puasa sunah, kita bisa mengoptimalkan ibadah di bulan ini dengan memperbanyak dzikir, membaca Al-Qur’an, sedekah, dan lain sebagainya.

Waktu pelaksanaan puasa Dzulhijjah adalah pada tanggal 1-9 Dzulhijjah. Pada tanggal 8 dinamakan puasa Tarwiyah dan tanggal 9 dinamakan puasa Arafah. Berikut bacaan niat puasa 10 hari pertama di bulan Dzulhijjah:

 

Bacaan niat puasa Dzulhijjah 

   نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ ذِيْ الْحِجَّةِ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma syahri dzil hijjah sunnatan lillâhi ta‘âlâ. 

Artinya: “Saya niat puasa sunnah bulan Dzulhijjah karena Allah Ta’ala.” 

 

Atau, jika kamu lupa membaca niat di malam harinya, kamu masih bisa membaca niat puasa Dzulhijjah di pagi hari hingga waktu Zuhur. Hal ini dibolehkan selama kamu belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa. 

  نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ شَهْرِ ذِيْ الْحِجَّةِ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i syahri dzil hijjah sunnatan lillâhi ta’âlâ.   

Artinya: “Saya niat puasa sunnah bulan Dzulhijjah hari ini karena Allah Ta’ala.”

 

Bacaan niat puasa Tarwiyah (tanggal 8 Dzulhijjah) 

Puasa Tarwiyah adalah puasa sunah yang dilaksanakan pada hari Tarwiyah, yakni tanggal 8 Zulhijjah. Istilah tarwiyah berasal dari kata tarawwa yang berarti membawa bekal air. Karena pada hari itu, para jamaah haji membawa banyak bekal air zam-zam untuk persiapan arafah dan menuju Mina.

نَوَيْتُ صَوْمَ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma tarwiyata sunnatan lillâhi ta‘âlâ.  

Artinya: “Saya niat puasa sunah Tarwiyah karena Allah Ta’ala.”   

 

Jika kamu lupa membaca niat di malam harinya, kamu boleh membaca niat puasa Tarwiyah di esok hari, dari pagi hingga Zuhur, selama kamu belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa.

 

نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى   ​​​​​

Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i tarwiyata sunnatan lillâhi ta’âlâ.   

Artinya: “Saya niat puasa sunnah Tarwiyah hari ini karena Allah Ta’ala.”

Baca Juga: Perbedaan Lama Waktu Puasa di Berbagai Negara

 

Bacaan niat puasa Arafah (tanggal 9 Dzulhijjah) 

Puasa Arafah adalah puasa sunnah yang dilaksanakan sehari sebelum Hari Raya Idul Adha, tepatnya tanggal 9 Dzulhijjah. Anjuran untuk berpuasa Arafah terdapat pada dalil yang diriwayatkan oleh Abu Daud yang berbunyi:

“Bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam biasanya berpuasa hari 9 Dzulhijjah, hari Asyura, 3 hari setiap bulan yaitu Senin pertama dan 2 Kamis terawal.”  

Puasa Arafah 9 Dzulhijjah juga punya keistimewaan yang diungkapkan dalam sebuah hadits berikut ini:

“Dari Abu Qotadah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Puasa Arafah dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyura (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim no. 1162)

Berikut bacaan niat puasa Arafah dalam Bahasa Arab, Latin, dan artinya:

نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى 

Nawaitu shauma arafata sunnatan lillâhi ta’âlâ.   

Artinya: “Saya niat puasa sunah Arafah karena Allah Ta’ala.”  

 

Atau, kamu boleh membaca niat puasa Arafah di pagi harinya hingga menjelang Zuhur, dengan syarat belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa.

  نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِعَرَفَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى 

Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i arafata sunnatan lillâhi ta’âlâ.   

Artinya: “Saya niat puasa sunnah Arafah hari ini karena Allah Ta’ala.”   

 

Nah, salah satu keutamaan puasa Dzulhijjah adalah dilipat gandakan pahalanya. Dalam hadits riwayat Tirmizi, Rasulullah bersabda yang artinya,

“Tidak ada hari-hari yang lebih Allah sukai untuk beribadah selain 10 hari pertama bulan Dzulhijjah, satu hari berpuasa di dalamnya setara dengan satu tahun berpuasa, satu malam mendirikan salat malam setara dengan salat pada malam Lailatul Qadar.” (HR At-Trmidzi)

 

  • Puasa Senin dan Kamis

Puasa Senin dan Kamis adalah jenis puasa sunnah yang bisa kamu lakukan setiap bulan, di hari Senin dan Kamis. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wa Salam melakukan puasa Senin dan Kamis karena pada hari itulah semua amalan diangkat. Hal ini tertuang pada hadits riwayat Tirmidzi, An-Nassai, dan Ibnu Majah:

“Seluruh amal perbuatan itu diangkat pada hari Senin dan Kamis, maka aku ingin saat amalku diangkat, aku sedang shaum.” (HR. Tirmidzi, An-Nassai dan Ibnu Majah).

Berikut bacaan niat puasa Senin dan Kamis dalam Bahasa Arab, Latin, dan artinya:

 

Bacaan niat puasa Senin

نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ اْلاِثْنَيْنِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma yaumal itsnaini sunnatan lillahi taa’ala.

Artinya: “Saya niat puasa sunnah hari Senin, sunnah karena Allah Ta’ala.”

 

Bacaan niat puasa Kamis

نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ الْخَمِيْسِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma yaumal khomiisi sunnatan lillahi ta’ala.

Artinya: “Saya niat puasa sunnah hari Kamis, sunnah karena Allah Ta’ala.”

 

Dikutip dari buku Insiden Surga pada Hari Senin dan Kamis yang disusun oleh Ridhoul Wahidi, dalam detik.com, ada beberapa keutamaan puasa Senin Kamis, di antaranya:

  1. Mendapat ampunan oleh Allah SWT dan pahala yang besar
  2. Dimudahkan dari segala macam urusan
  3. Melipatgandakan orang-orang yang berpuasa
  4. Memperoleh dua kegembiraan, yakni saat berbuka dan saat bertemu dengan Allah SWT
  5. Allah SWT telah mempersiapkan surga bagi orang-orang yang berpuasa, yaitu Surga Rayyan

 

  • Puasa Daud

Puasa Daud adalah puasa sunnah yang bisa kamu lakukan secara selang seling. Dengan kata lain, satu hari puasa dan satu hari tidak. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW yang berbunyi,

أَحَبُّ الصِّيَامِ إِلَى اللَّهِ صِيَامُ دَاوُدَ ، كَانَ يَصُومُ يَوْمًا وَيُفْطِرُ يَوْمًا ، وَأَحَبُّ الصَّلاَةِ إِلَى اللَّهِ صَلاَةُ دَاوُدَ ، كَانَ يَنَامُ نِصْفَ اللَّيْلِ وَيَقُومُ ثُلُثَهُ وَيَنَامُ سُدُسَهُ

Artinya: “Puasa yang paling disukai oleh Allah adalah puasa Nabi Daud. Ia berpuasa satu hari lalu berbuka satu hari. Sholat yang paling disukai oleh Allah adalah sholat Nabi Daud. Ia tidur seperdua malam, bangun sepertiganya, lalu tidur seperenamnya.” (HR Bukhari)

 

Bacaan niat Puasa Daud

نَوَيْتُ صَوْمَ دَاوُدَ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma daawuda sunnatal lillahi ta’ala.

Artinya: “Saya niat puasa daud, sunnah karena Allah Ta’ala.”

 

Meskipun puasa Daud dapat dilakukan secara berkelanjutan, namun ada hari-hari yang dilarang untuk berpuasa Daud. Di antaranya:

  • Hari Raya Idul Fitri (1 Syawal)
  • Hari Raya Idul Adha (10 Dzulhijjah)
  • Hari tasyrik (11, 12, dan 13 Dzulhijjah)
  • Separuh terakhir dari bulan Sya’ban
  • Hari yang diragukan (30 Sya’ban, saat orang telah membicarakan rukyatul hilal, atau ada kesaksian orang melihat hilal yang tidak bisa diterima)

Selain itu, sama seperti macam-macam puasa sunnah yang lain, puasa Daud juga memiliki banyak keutamaan dan manfaat. Apa saja sih keutamaan dan manfaat puasa Daud?

Keutamaan Puasa Daud: 

  1. Amalan yang disukai Allah 
  2. Puasa sunnah yang paling utama

Manfaat Puasa Daud:

  1. Dimudahkan dari segala urusan
  2. Menjaga diri dari maksiat
  3. Menuntun diri untuk berakhlak baik
  4. Baik untuk kesehatan; menurunkan tekanan darah tinggi sehingga terhindar dari penyakit jantung, menurunkan berat badan karena menurunkan kadar insulin, meningkatkan pola hidup sehat, memperbaiki fungsi sel yang rusak.

Baca Juga: Bacaan Niat dan Doa Sholat Tahajud, Tata Cara, serta Waktu Pelaksanaannya

 

  • Puasa Ayyamul Bidh

Puasa Ayyamul Bidh adalah puasa sunnah yang dikerjakan setiap tanggal 13, 14, dan 15 di bulan Qamariyah. Puasa Ayyamul Bidh biasa disebut dengan “puasa hari-hari putih”. Hal berkaitan dengan kisah Nabi Adam AS saat turun ke bumi.

Dikisahkan ketika Nabi Adam AS turun, seluruh tubuhnya terbakar oleh matahari hingga menjadi hitam atau gosong. Lalu, Allah Subhanahu Wa Ta’ala memberikan wahyu untuk berpuasa selama tiga hari, yaitu tanggal 13, 14, 15. Usai menjalankan puasa hari pertama, sepertiga badannya menjadi putih. Kemudian di puasa hari kedua, sepertiga badannya lagi menjadi putih. Hingga di puasa hari ketiga, sepertiga sisa badannya menjadi putih.

Rasulullah juga menganjurkan untuk menjalankan puasa sunnah ini karena ada banyak keutamaan puasa Ayyamul Bidh dan manfaat yang didapat. Salah satunya, mendapatkan pahala yang nilainya sama dengan berpuasa selama setahun penuh. Hal ini terkandung dalam hadits riwayat Muttafaq ‘Alaih:

Rasulullah bersabda, “Berpuasalah selama tiga hari setiap bulan. Karena, sesungguhnya kebaikan pada hari itu dihitung sepuluh kali lipat dan nilainya sama seperti berpuasa sepanjang tahun.” (HR. Muttafaq ‘Alaih)

 

Bacaan niat puasa Ayyamul Bidh

نَوَيْتُ صَوْمَ أَيَّامِ الْبِيْضِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ayyaamal bidh sunnatan lillaahi Ta’ala.

Artinya: “Saya niat puasa pada hari-hari putih, sunnah karena Allah Ta’ala.”

 

  • Puasa Tasu’a

Puasa Tasu’a adalah puasa sunnah yang dikerjakan pada tanggal 9 Muharram. Puasa Tasu’a dilakukan untuk mengiringi puasa yang dilakukan pada keesokan harinya, yaitu puasa Asyura di tanggal 10 Muharram. Keutamaan puasa Tasu’a, yakni sebagai pembeda antara puasa umat Islam dengan umat Yahudi. Hal ini karena, umat Yahudi juga melaksanakan puasa Asyura di 10 Muharram, sebagaimana diajarkan oleh Nabi Musa AS. 

 

Bacaan niat Puasa Tasu’a

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ التَا سُوعَاء لِلهِ تَعَالَى 

Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatit Tasû‘â lillâhi ta‘âlâ. 

Artinya, “Aku berniat puasa sunah Tasu‘a esok hari karena Allah Ta’ala.”

 

  • Puasa Asyura

Di bulan Muharram, terdapat satu hari yang paling istimewa dan penuh dengan keutamaan, yaitu hari Asyura di tanggal 10 Muharram. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wa Sallam bersabda:

“Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah – Muharram. Sementara shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat malam.” (HR. Muslim no. 1163).

 

Bacaan niat puasa Asyura

 نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ ِعَا شُورَاء لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatil âsyûrâ lillâhi ta‘âlâ. 

Artinya, “Aku berniat puasa sunah Asyura esok hari karena Allah Ta’ala.”

 

Sementara itu, keutamaan puasa Asyura dijelaskan dalam hadits riwayat Abu Qatadah RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Puasa hari Arafah dapat menghapuskan dosa dua tahun yang telah lepas dan akan datang, dan puasa Asyura (tanggal 10 Muharram) menghapuskan dosa setahun yang lepas.” (HR Muslim)

Baca Juga: Bacaan Niat dan Doa Setelah Sholat Fardhu disertai Makna & Keutamaannya

 

  • Puasa Nisfu Syaban

Puasa Nisfu Syaban adalah jenis puasa sunnah yang dilakukan di bulan Syaban, sebelum bulan Ramadan. Puasa Nisfu Syaban dapat dilakukan sepanjang bulan Syaban. Malam Nisfu Syaban dianggap sebagai malam pengampunan, pembebasan, dan penuh berkah.

Dari Aisyah radhiallahu ‘anha mengatakan,

Belum pernah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa satu bulan yang lebih banyak, dari pada puasa bulan Sya’ban. Terkadang, hampir beliau berpuasa sya’ban sebulan penuh.” (HR. Al Bukhari dan Muslim).

 

Bacaan niat puasa Nisfu Syaban

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ شَعْبَانَ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin’an ada’i sunnati Sya’bana lillahi ta’ala

Artinya: “Aku berniat puasa sunah Sya’ban esok hari karena Allah Ta’ala.

 

Terdapat beberapa keutamaan puasa Nisfu Syaban, di antaranya mendapat syafaat dari Rasulullah SAW, mendapatkan pahala, dan ampunan dosa oleh Allah SWT.

Demikian artikel mengenai macam-macam puasa sunnah disertai bacaan niat dan keutamaannya. Semoga bermanfaat bagi seluruh umat Muslim yang ingin menyempurnakan ibadah puasanya ya. Kalau kamu ingin belajar banyak tentang agama, langsung aja yuk cari guru terbaiknya di Ruangguru Privat Mengaji. Bisa bebas pilih guru dan atur sendiri jadwal belajarmu, lho!

IDN CTA Blog ruangguru privat

Referensi:

Jatim Nu. ND. Panduan Lengkap Niat Puasa Dzulhijjah, Tarwiyah dan Arafah. (daring) https://jatim.nu.or.id/keislaman/panduan-lengkap-niat-puasa-dzulhijjah-tarwiyah-dan-arafah-8Rpk8 [diakses pada 13 Maret 2023]

Estiningtyas, Arista. 2023. 10 Macam Puasa Sunnah yang Dianjurkan Nabi dan Bacaan Niatnya. (daring) https://www.sonora.id/read/423664519/10-macam-puasa-sunnah-yang-dianjurkan-nabi-dan-bacaan-niatnya?page=all [diakses pada 13 Maret 2023]

Mardatila, Ani. 2021. 10 Macam Puasa Sunnah yang Dianjurkan Lengkap dengan Niat dan Waktu Melakukannya. (daring) https://www.merdeka.com/sumut/10-macam-puasa-sunnah-yang-dianjurkan-lengkap-dengan-niat-dan-waktu-melakukannya-kln.html [diakses pada 13 Maret 2023]

Kumparan. 2021. Macam-macam Puasa Sunnah dan Bacaan Niatnya. (daring) https://kumparan.com/berita-hari-ini/macam-macam-puasa-sunnah-dan-bacaan-niatnya-1vwMvOWVZtf [diakses pada 13 Maret 2023]

Sumber Gambar:

Gambar ‘Kalender Puasa 2023’ desain oleh vsciel [Daring]. Tautan: https://www.deviantart.com/vsciel/art/Kalender-Puasa-2023-by-vsciel-943608576 [diakses pada 12 April 2023]

Nurul Hidayah