Jenis-Jenis Sekolah di Indonesia, Sekolahmu Termasuk Yang Mana?
Di Indonesia, sekolah terbagi menjadi berbagai jenis, loh! Ada sekolah negeri, swasta, hingga internasional. Lalu, apa bedanya ya? Yuk, kita bahas bersama di artikel ini!
—
Pendidikan itu bukan cuma soal belajar di kelas, tapi juga jadi kunci penting buat masa depan bangsa. Kayak yang udah dicita-citakan sama para founding fathers kita. Seiring waktu, dunia pendidikan di Indonesia terus berkembang, mulai dari kurikulum yang semakin dinamis sampai metode belajar yang semakin seru.
Nah, kamu udah tahu belum? Ternyata, sekolah di Indonesia tuh jenisnya banyak banget, lho! Mulai dari sekolah negeri, swasta, berbasis agama, sampai internasional. Masing-masing punya ciri dan keunggulannya sendiri. Yuk, cari tahu lebih lanjut mengenai jenis-jenis sekolah yang ada! Sekolah kamu masuk kategori yang mana, nih?
1. Sekolah Nasional
Sekolah nasional merupakan hasil dari upaya pemerintah dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Menjadi sekolah nasional berarti terakreditasi oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dalam beberapa kriteria. Beberapa kriteria tersebut salah satunya seperti kurikulum, fasilitas, pengelolaan sekolah, dan kompetensi alumni.
Contoh sekolah nasional. (Sumber: edumor.com)
Sekolah jenis ini menggunakan standar kurikulum nasional (seperti Kurikulum Merdeka atau sebelumnya K-13) dalam proses belajar sehari-hari. Bahasa pengantar yang digunakan adalah Bahasa Indonesia.
Sekolah ini bisa berupa sekolah negeri yang dikelola oleh pemerintah, maupun sekolah swasta yang dikelola yayasan atau lembaga non-pemerintah. Kalau sekolah diselenggarakan oleh pemerintah, berarti biaya operasional datang dari pajak. Baik begitu, siapapun penyelenggaranya harus selalu mengikuti perubahan kurikulum yang ditentukan oleh pemerintah.
Baca Juga: Seperti Apa Pendidikan di Mata Kartini?
2. Sekolah Nasional Plus
Tahu nggak sih, kalau kata ‘plus’ pada sekolah nasional plus bukan berasal dari pemerintah? Kata plus sebenarnya diberikan oleh The Association of National and Private Schools (ANPS). ANPS sendiri didirikan pada tahun 2000 dan bertugas menetapkan kriteria sekolah nasional plus. Maka dari itu, hanya sedikit regulasi pemerintah yang mengatur sekolah jenis ini.
Contoh sekolah nasional plus. (Sumber: mapio.net)
Sekolah nasional plus pada dasarnya tetap mengacu pada kurikulum nasional yang ditetapkan oleh pemerintah. Namun, sekolah ini menghadirkan pendekatan yang lebih modern. Misalnya, ada beberapa mata pelajaran yang diajarkan menggunakan Bahasa Inggris. Bahkan, ada juga tambahan pelajaran bahasa asing lainnya, seperti Bahasa Mandarin, untuk memperluas wawasan siswa secara global.
Menariknya, sekolah nasional plus juga kerap menghadirkan tenaga pengajar native speaker untuk mendukung penggunaan kurikulum internasional. Dua kurikulum yang paling umum digunakan adalah Cambridge International Examination (CIE) dan International Baccalaureate Organization (IBO). Hal ini membuat pembelajaran menjadi lebih interaktif, komunikatif, dan mendekatkan siswa pada standar pendidikan global.
Tak hanya itu, sekolah nasional plus biasanya menyediakan ekstrakurikuler yang lebih beragam, mulai dari coding, debat, hingga robotics. Semuanya didukung oleh fasilitas modern dan lingkungan belajar yang lebih kondusif. Karena kualitas dan layanan yang ditawarkan lebih tinggi, wajar jika biaya sekolah nasional plus juga lebih mahal dibandingkan sekolah nasional biasa.
3. Sekolah Internasional
Di sekolah internasional, seluruh proses belajar mengajarnya menggunakan kurikulum internasional resmi yang sudah terakreditasi secara global, contohnya International Baccalaureate Organization (IBO) dan Cambridge International Examination (CIE). Jadi, sistemnya nggak setengah-setengah, seperti di sekolah nasional plus. Karena menggunakan kurikulum internasional sepenuhnya, bahasa pengantar di semua pelajaran adalah Bahasa Inggris.
Nah, yang nggak kalah keren, sekolah internasional menyediakan fasilitas luar biasa lengkap dan modern. Semua ruang kelas full AC, serta system pembelajarannya interaktif menggunakan teknologi digital. Nggak heran kalau sekolah internasional jadi pilihan buat kamu atau para orang tua yang menginginkan pendidikan berkualitas global.
Contoh sekolah internasional. (Sumber: inquisitr.com)
Awalnya sekolah internasional di Indonesia didirikan untuk anak dari para pekerja asing yang menetap di negara kita. Namun seiring waktu, sekolah internasional juga dibuka untuk masyarakat umum. Guru-gurunya pun banyak yang lulusan dari luar negeri dan juga ada guru yang didatangkan dari luar negeri. Salah satu keseruan menjadi murid sekolah internasional adalah dapat merasakan budaya yang beragam dari banyak teman-teman pendatang.
Baca Juga: 9 Fakta Mengejutkan Sekolah Korea yang Belum Kamu Ketahui
4. Sekolah Alam
Sekolah alam adalah konsep pendidikan unik yang pertama kali digagas oleh Lendo Novo, akibat semakin mahalnya biaya pendidikan formal di Indonesia. Ia punya mimpi besar, yakni menciptakan sekolah berkualitas tinggi yang tetap terjangkau bagi semua kalangan. Oleh sebab itu, lahirlah ide cemerlang: menggunakan alam sebagai ruang belajar!
Di sekolah alam, proses belajar nggak lagi terbatas di ruang kelas. Kegiatan belajar justru banyak dilakukan di alam terbuka, seperti hutan, kebun, sawah, atau pekarangan sekolah. Memang masih ada ruang kelas, tapi biasanya berbentuk saung atau gazebo tanpa dinding dan jendela, yang menyatu dengan lingkungan sekitar.
Contoh sekolah alam. (Sumber: rosenmanmanihuruk.blogspot.co.id)
Hal yang bikin seru, pembelajaran di sekolah alam lebih menekankan pada praktik langsung daripada teori di atas kertas. Jadi, kamu bisa merasakan langsung pengalaman bertani, beternak, membuat kompos, atau mempelajari ekosistem secara nyata. Metode ini nggak cuma bikin anak-anak lebih dekat dengan alam, tapi juga menumbuhkan kemandirian, kepedulian sosial, dan jiwa petualang sejak dini.
Sekolah alam memang belum sepopuler sekolah konvensional, tapi buat kamu yang cinta lingkungan, suka belajar sambil bergerak, dan ingin suasana sekolah yang bebas dan menyenangkan, sekolah ini bisa jadi tempat yang sempurna.
5. Boarding School
Boarding school adalah jenis sekolah yang menyediakan asrama sebagai tempat tinggal siswanya. Jadi, siswa tidak hanya belajar, tapi juga tinggal dan menjalani aktivitas sehari-hari di area sekolah tersebut. Biasanya selama satu semester penuh, tergantung kebijakan sekolah.
Di Indonesia, boarding school hadir dalam beragam bentuk dan latar belakang, mulai dari yang berbasis nilai-nilai keislaman seperti pesantren modern, hingga yang lebih bersifat umum dan berorientasi internasional, seperti boarding school bilingual atau yang menggunakan kurikulum asing seperti Cambridge International Examintation atau International Baccalaureate Organization.
Tidak hanya memberikan pendidikan akademik, boarding school juga menekankan pada pendidikan karakter, kemandirian, dan kedisiplinan. Karena siswa tinggal jauh dari orang tua, mereka didorong untuk lebih mandiri dalam mengatur waktu, mengurus keperluan pribadi, serta belajar hidup bersama dalam komunitas kecil. Dengan sistem yang terintegrasi seperti ini, boarding school menjadi pilihan bagi banyak orang tua yang ingin anaknya mendapat pendidikan yang holistik, baik dari sisi akademik, karakter, hingga kemampuan sosial.
Baca Juga: Yuk, Lihat Serunya Tradisi Unik Hari Pertama Masuk Sekolah di 6 Negara!
6. Madrasah
Contoh sekolah madrasah. (Sumber: mantarakan.blogspot.co.id)
Madrasah pada dasarnya merupakan lembaga pendidikan formal yang setara dengan sekolah umum seperti SD, SMP, dan SMA. Hanya saja, madrasah memiliki penekanan khusus pada pendidikan agama Islam tanpa mengesampingkan pelajaran umum lainnya. Secara struktur jenjang pendidikan, madrasah terbagi menjadi tiga tingkat utama, yaitu:
- Madrasah Ibtidaiyah (MI): setara dengan Sekolah Dasar (SD) dan ditempuh selama 6 tahun.
- Madrasah Tsanawiyah (MTs): setara dengan Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan ditempuh selama 3 tahun.
- Madrasah Aliyah (MA): setara dengan Sekolah Menengah Atas (SMA) dan juga ditempuh selama 3 tahun.
Secara umum, madrasah menggunakan kurikulum nasional yang juga diterapkan di sekolah-sekolah umum, seperti Kurikulum Merdeka atau Kurikulum 2013 (K-13). Namun, yang membedakan madrasah dari sekolah umum adalah penekanan pada pendidikan keagamaan Islam. Di madrasah, siswa mendapat pelajaran tambahan, seperti Akidah Akhlak, Fikih, Al-Qur’an Hadits, Sejarah Kebudayaan Islam (SKI), dan Bahasa Arab. Tujuannya agar siswa tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki pemahaman agama yang baik.
Perbedaan lainnya terletak pada lembaga yang menaungi. Sekolah umum berada di bawah naungan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), sementara madrasah dikelola oleh Kementerian Agama (Kemenag). Meskipun demikian, lulusan madrasah tetap memiliki hak dan kesempatan yang sama dalam melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, baik di dalam maupun luar negeri.
7. Homeschooling
Sekolah rumah Kak Seto. (Sumber: tribunterkini.com)
Homeschooling atau sekolah rumah, adalah salah satu bentuk pendidikan alternatif yang kini semakin populer di Indonesia. Berbeda dengan sekolah formal pada umumnya yang berlangsung di ruang kelas, homeschooling memungkinkan proses belajar dilakukan langsung dari rumah, dengan jadwal dan pendekatan yang fleksibel.
Awalnya, konsep ini sempat dianggap kurang ideal karena dikhawatirkan akan menghambat kemampuan anak dalam bersosialisasi. Tapi seiring berkembangnya zaman dan teknologi, pandangan itu mulai berubah. Saat ini, homeschooling justru banyak diminati karena memberikan kebebasan bagi anak untuk belajar sesuai gaya, minat, dan kecepatan masing-masing, tanpa tekanan sistem yang seragam.
Baca Juga: Ingin Memilih Homeschooling untuk Anak? Pertimbangkan Hal Ini Terlebih Dulu!
Dalam homeschooling, proses belajar biasanya dilakukan di bawah pengawasan langsung orang tua. Namun jangan khawatir, bukan berarti orang tua harus serba bisa dan jadi guru di semua mata pelajaran, ya. Sudah banyak sumber daya, platform edukasi, serta lembaga penyedia layanan tutor privat yang bisa membantu orang tua menjalankan homeschooling secara maksimal.
Misalnya, kamu bisa menggunakan platform edukasi, seperti Alta Global School by Ruangguru. Di sini kamu bisa belajar dengan sistem blended learning, gabungan pembelajaran online dan offline, mulai dari preschool sampai high school, dengan Champions Curriculum yang menggabungkan kurikulum internasional dan nasional.
—
Itulah beberapa jenis-jenis sekolah yang ada di Indonesia? Walaupun berbeda-beda, semua jenis sekolah di atas memiliki misi yang sama untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Nah, sekolahmu termasuk yang mana, nih?