5 Sertifikat Bahasa yang Dibutuhkan untuk Kuliah di Luar Negeri

sertifikat bahasa untuk kuliah di luar negeri

Punya mimpi kuliah di luar negeri? Ada satu hal penting yang nggak boleh kelewat nih, yaitu sertifikat kemampuan bahasa asing. Apa aja ya? Yuk, simak!

 

Untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan memperluas pengalaman belajar, banyak dari kita yang mulai bermimpi berkuliah di luar negeri. Entah karena ingin merasakan sistem pendidikan yang berbeda dan lebih maju, atau memperoleh pengalaman di lingkungan baru.

Tapi, sebelum kamu sibuk mengurus dokumen dan menulis motivation letter, jangan lupa satu hal penting yang sering jadi syarat Utama, yakni sertifikat kemampuan bahasa.

Nah, kalau selama ini kamu cuma tahu TOEFL dan IELTS, ternyata masih ada banyak sertifikasi bahasa lain yang wajib kamu punya, tergantung negara tujuanmu. Buat kamu yang tertarik melanjutkan studi di 5 negara di bawah ini, yuk cari tahu dulu sertifikasi bahasa apa aja yang dibutuhkan, biar persiapanmu semakin matang!

 

1. Test of Proficiency in Korean (TOPIK) 

Departemen Pendidikan Korea Selatan menyelenggarakan TOPIK (Test of Proficiency in Korean) sebagai tes resmi untuk mengukur kemampuan berbahasa Korea bagi non-penutur asli. Bisa dibilang, TOPIK itu semacam TOEFL-nya Korea. Tes ini memiliki dua level utama, yaitu TOPIK I (Pemula) dan TOPIK II (Menengah ke Atas). Karena kamu berniat melanjutkan studi di Korea, level yang umumnya diperlukan adalah TOPIK II.

Di TOPIK II, kamu akan menghadapi tiga bagian tes, sama kayak TOEFL. Di antaranya ada tes listening, reading, dan writing. Soal listening ada sekitar 50 soal, soal reading-nya juga 50 soal, dan bagian writing biasanya terdiri dari beberapa tugas tertulis (esai) pendek. Total waktu yang diberikan untuk menyelesaikan semua bagian yakni sekitar 180 menit.

Nah, karena soal-soalnya banyak tapi waktunya terbatas, kamu harus pandai mengatur strategi dan manajemen waktu supaya semua bagian bisa dikerjakan dengan baik dan meraih skor tinggi. Skor total maksimal TOPIK adalah 300.

Jadi, yuk mulai dari sekarang. Kamu bisa pelajari kosakata bahasa Korea, melatih kemampuan mendengar dan membaca Korea, serta rajin latihan menulis.

Baca Juga: Macam-Macam Huruf Korea (Hangul), Pelafalan, Cara Membaca & Menulisnya

 

2. Japanese Language Proficiency Test (JLPT)

Kalau kamu punya rencana kuliah ke Jepang, satu hal yang wajib banget masuk ke checklist-mu adalah Japanese Language Proficiency Test (JLPT) (tes kemampuan bahasa Jepang). Tes ini punya lima level, yaitu N5, N4, N3, N2, sampai N1, di mana N5 adalah level yang paling mudah dan N1 level paling sulit.

Tapi, sebelum kamu daftar tesnya, baiknya kamu cari tahu dulu level minimum sertifikasi JLPT yang biasanya dibutuhkan oleh univer­sitas di Jepang tempat kamu akan mendaftar. Soalnya, tiap kampus dan tiap jurusan bisa punya persyaratan berbeda. Ada yang cukup N3, ada juga yang mensyaratkan N2 atau bahkan N1.

Di JLPT, kamu akan menghadapi soal-soal yang menguji kosakata Jepang, tata bahasa Jepang, kemampuan membaca (reading), kemampuan mendengar (listening), dan juga soal‐soal yang berkaitan dengan kanji (karakter Jepang). Etts, tenang dulu, jangan langsung panik mikirin nulis kanji yang rumit! Karena di JLPT, semua soal berupa pilihan ganda. Jadi, yang terpenting kamu bisa mengenali kanji, nggak harus menulisnya dari nol.

Khusus untuk JLPT, hasil ujian bisa dilihat secara online sekitar 1-2 bulan dari tanggal tes. Sementara sertifikat bisa diambil 3 bulan dari tanggal tes. Akan tetapi, sertifikat hanya akan diberikan jika kita memenuhi syarat lulus tes. Jadi, belajar sebaik mungkin ya supaya perjuangannya tidak sia-sia! 🙂

Baca Juga: Seluk Beluk Jurusan Sastra Jepang dan Prospek Kerjanya

 

3. Goethe-Zertifikat

Untuk kamu yang tertarik kuliah di Jerman, ada satu syarat penting yang nggak bisa dilewatkan, yaitu sertifikat bahasa Jerman dari Goethe‑Institut, yang dikenal sebagai Goethe-Zertifikat. Sertifikat ini punya enam level sesuai kerangka CEFR: A1, A2, B1, B2, C1, dan C2.

Nah, kalau kamu baru lulus SMA dan akan mengikuti program persiapan masuk (Studienkolleg atau kelas persiapan bahasa) di Jerman, biasanya kampus cukup menerima sertifikat hingga level B1 atau B2 dulu. Sedangkan kalau kamu mau langsung mendaftar ke program sarjana (bahkan magister) yang bahasa pengajarannya “German only”, banyak universitas yang memasang syarat minimum Goethe-Zertifikat C1 atau bahkan C2 agar kamu bisa mengikuti kuliah dengan lancar.

Tes Goethe-Zertifikat ini akan menguji keempat kemampuan bahasa Jerman pokok, di antaranya mendengar (Hören), membaca (Lesen), menulis (Schreiben), dan berbicara (Sprechen).

  • Untuk bagian membaca dan mendengar, soal-soalnya biasanya berupa pilihan ganda atau soal esai pendek yang berkaitan dengan teks dan rekaman dalam bahasa Jerman.
  • Untuk bagian menulis, kamu akan diminta membuat teks dalam bahasa Jerman, misalnya menjelaskan suatu hal atau menanggapi situasi tertentu secara tertulis.
  • Untuk bagian berbicara, biasanya ada wawancara atau dialog dengan penguji; kamu akan diperkenalkan tugas seperti memperkenalkan diri, berdiskusi dalam bahasa Jerman tentang topik yang ditentukan, dan menunjukkan bahwa kamu bisa berkomunikasi secara bebas.

 

Jadi, kalau kamu ingin kuliah di Jerman, mulai sekarang persiapkan Goethe-Zertifikat dari level yang tepat untuk kampus dan program studi pilihanmu, ya!

 

4. Diplôme d’Etudes en Langue Française (DELF)

Prancis juga mensyaratkan sertifikasi bahasa ini untuk teman-teman yang ingin studi di sana. Nah, dua sertifikat yang paling dikenal adalah DELF dan DALF. Keduanya diterbitkan oleh France Éducation International atas nama Kementerian Pendidikan Prancis.

Apa bedanya antara DELF dan DALF?

DELF (Diplôme d’Études en Langue Française) mencakup level dari A1, A2, B1 hingga B2. Tes ini cocok buat kamu yang dari tahap dasar sampai menengah. Sementara DALF (Diplôme Approfondi de Langue Française) adalah level lanjutan. Hanya ada C1 dan C2, untuk kamu yang sudah terbiasa berbahasa Prancis secara kompleks.

Di setiap level (baik DELF maupun DALF) kamu akan diuji 4 kemampuan utama: mendengar (listening), membaca (reading), menulis (writing), dan berbicara (speaking). Untuk lulus, total skor dari keempat segmen harus minimal 50 dari 100. Selain itu, ada juga syarat bahwa setiap segmen kemampuan tidak boleh memiliki skor di bawah 5 dari 25. Jadi, total bisa 50, tapi kalo salah satu segmen cuma 4/25, ya tetap dianggap gagal.

Oh iya, sertifikat DELF maupun DALF valid seumur hidup, alias nggak kadaluarsa. Karena levelnya beragam dan sertifikatnya banyak digunakan kampus dan institusi Prancis, punya DELF atau DALF bisa sangat membantu pendaftaran kuliah kamu.

Baca Juga: Kupas Tuntas Jurusan Sastra Prancis dan Prospek Kerjanya

 

5. Certificaat Nederlands als Vreemde Taal (CNaVT)

Banyak program studi di Belanda atau Belgia yang mewajibkan bukti kemampuan Bahasa Belanda sebelum diterima. Nah, salah satu sertifikat yang diakui secara internasional adalah CNaVT.

Tes CNaVT biasanya diadakan sekali setahun, dan periode pelaksanaannya umumnya pada awal hingga pertengahan Mei. Pendaftaran untuk peserta internasional umumnya dibuka beberapa bulan sebelumnya (seringnya hingga pertengahan Maret) agar institusi dapat memprosesnya.

Untuk keperluan pendaftaran ke universitas di wilayah Belanda atau Flandria yang menggunakan Bahasa Belanda, salah satu profil yang sering diminta ialah “Educatief Startbekwaam” yang setara dengan level B2 CEFR. Artinya, kamu diharapkan sudah mampu memahami teks kompleks, menulis dalam Bahasa Belanda, serta berkomunikasi secara aktif pada konteks akademik.

Tes CNaVT mencakup tiga bagian utama, yaitu mendengar (listening), membaca dan menulis (reading and writing), serta berbicara (speaking). Khusus tes CNaVT level B2 ini, akan menguji kemampuan listening, writing, dan speaking dengan durasi tes sekitar 3,5 jam. Uniknya, di bagian listening dan writing, kamu diperbolehkan menggunakan kamus, tapi tidak di bagian speaking.

Jadi, kalau kamu serius pengin kuliah di Belanda, CNaVT bisa jadi salah satu syarat wajib yang nggak boleh diabaikan. Pastikan juga cek persyaratan khusus kampus yang dituju, karena tiap universitas punya kebijakan yang berbeda.

Baca Juga: 7 Tips Mudah Belajar Bahasa Asing secara Otodidak

Nah, gimana? Udah makin jelas, kan, tes bahasa apa saja yang perlu kamu siapkan kalau mau kuliah di luar negeri? Meskipun begitu, kita tetap harus mempelajari bahasa Inggris sebagai bahasa pendukung selama berada di negara tujuan studi. Positifnya, kita jadi fasih cas cis cus dalam beberapa bahasa. Keren, kan? 😉

Kalau kamu bingung, harus mulai dari mana, kamu bisa loh ambil kursus bahasa dengan tutor yang sudah bersertifikat di bidangnya. Yuk, daftar di ruangguru Privat! Les privat eksklusif dengan pengajar terbaik. Kamu bisa bebas atur kebutuhan dan jadwal belajarmu. Mau info lebih lanjut? Klik banner di bawah ini ya!

CTA Ruangguru Privat

Referensi:

http://bahasa-korea.com/info-tes-topik-bahasa-korea-yang-harus-kamu-ketahui.htm

http://imccenter.blogspot.co.id/2014/11/jlpt-japanese-language-proficiency-test_4.html

http://stu-di-jerman.blogspot.co.id/2013/12/persiapan-bahasa-jerman.html

http://blog.hafizbudi.com/mengenal-ujian-sertifikasi-bahasa-perancis-delf-dan-dalf/

Ruangguru

Platform bimbingan belajar online terbesar dan terbaik di Indonesia. Menyediakan layanan belajar berbasis teknologi interaktif untuk jenjang SD, SMP, SMA/SMK.