7 Cara Menghadapi Kehilangan Memori Jangka Pendek

Cara_Menghadapi_Kehilangan_Memori_Jangka_Pendek

Yuk, cari tau bagaimana cara untuk mengurangi kehilangan memori jangka pendek yang bisa diterapkan untuk keluarga Anda.

 

Bagi orang tua yang sudah memasuki usia lanjut, mungkin seringkali lupa di mana meletakkan barang seperti kunci, remote, atau benda lainnya. Tidak jarang, hal tersebut membuat kesal dan waktu terbuang dengan sia-sia. Tahukah orang tua kenapa itu bisa terjadi? Yup, ini karena akibat dari kehilangan memori jangka pendek atau yang disebut juga sebagai short term memory loss. Nah ternyata, hal ini juga bisa terjadi pada anak-anak lho. Supaya orang tua dan buah hati menjadi tidak sering lupa, yuk lakukan cara berikut!

 

1. Olahraga rutin

Jogging di pagi hariLakukan jogging setiap hari selama 30 menit. (Sumber: mirror.co.uk)

Selain meningkatkan daya tahan tubuh yang dapat meningkatkan fungsi hormon, aktivitas fisik seperti olahraga ternyata juga dapat merangsang pertumbuhan sel otak, lho. Cukup dengan melakukan peregangan ringan ataupun lari pagi, orang tua bisa menjadi lebih sehat. Tetapi, olahraga ini harus dilakukan rutin selama minimal 30 menit setiap harinya. 

Baca juga: Mencegah Anak Stress dengan Self Talk

 

2. Bermain musik

bermain violaBermain instrumen musik baik bagi otak manusia. (Sumber: violinist.com)

Menurut Gary Small dari UCLA’s Neuropsychiatric Institute, bermain musik ternyata dapat menjaga keseimbangan kerja otak manusia. Jenis alat musik pun beragam mulai dari piano, gitar, biola, saksofon, atau alat musik lainnya. Bagi orang tua yang belum pernah memainkan musik, yuk coba belajar atau kembangkan lagi kemampuan tersebut jika orang tua dan anak bisa memainkannya. 

3. Mengisi teka-teki silang

mengisi teka teki silangMengisi teka-teki silang dapat membantu agar tidak cepat lupa. (Sumber: heddels.com)

Selain bermain musik, mengisi teka-teki silang juga dapat orang tua lakukan untuk menghadapi kehilangan memori jangka pendek. Hal ini karena otak dipacu untuk terus berpikir, menganalisa, dan menguji daya ingat. University of Exeter Medical School dan Kings College London pernah melakukan penelitian yang membuktikan bahwa orang yang sering mengisi teka-teki silang memiliki perhatian, penalaran, dan ingatan yang lebih baik. Selain teka-teki silang, bermain puzzle atau sudoku juga dapat membantu agar tidak cepat lupa, lho.

Baca juga: Ini 6 Tips Membangun Karakter Jujur pada Anak Sejak Dini

 

4. Bersosialisasi

bersosialisasiBerinteraksi dapat menghindari kehilangan memori jangka pendek. (Sumber: retirementlifecommunities.com)

Harvard School of Public Health menemukan bukti bahwa orang yang senang bersosialisasi memiliki ingatan lebih baik dibanding mereka yang tidak. Dengan berinteraksi kepada orang lain, orang tua maupun anak dapat menghilangkan stres dan depresi yang keduanya merupakan penyebab mudah lupa. Jadi, jangan menjadi individualis, ya. Bertemulah dengan orang dan berinteraksilah dengan mereka!

5. Menggunakan mnemonik

menggunakan mnemonikSalah satu contoh mnemonik untuk menghitung hari. (Sumber: twitter.com)

Apakah orang tua tahu apa itu mnemonik? Yap, mnemonik adalah teknik untuk memudahkan seseorang mengingat sesuatu dengan menghubungkan kata, frasa, atau kalimat. Banyak cara yang dapat dilakukan dengan teknik mnemonik ini, seperti saat ingin berbelanja, orang tua dapat menyusun barang belanjaan menjadi sebuah kata. Contohnya ketika orang tua ingin membeli kacang panjang, asam jawa, sawi, ubi, dan rebung dapat disingkat menjadi “kasur” dengan menggunakan huruf depan dari nama sayuran-sayuran tersebut. Cukup membantu, ya.

Baca juga: Pilihan Makanan Bergizi Penambah Daya Tahan Tubuh Anak

 

6. Membuat to-do-list

membuat to do listTo-do-list dapat ditempel pada pintu kulkas agar tidak lupa. (Sumber: rickgrantham.com)

Buatlah to-do-list pada malam sebelumnya untuk menulis apa saja yang ingin dilakukan pada keesokan harinya. Agar memudahkan untuk melihat daftarnya, to-do-list ini lebih baik diletakkan pada tempat yang sering dijangkau seperti di pintu kulkas, pintu lemari, atau tempat strategis lainnya. Bisa juga dengan menuliskannya di selembar kertas seperti post-it note yang mudah ditempel dan dilepas.

7. Menulis jurnal

menulis jurnalJurnal dapat digunakan untuk menulis kejadian-kejadian tertentu. (Sumber: jockmackenzie.wordpress.com)

Jika pada malam sebelumnya sudah menulis daftar apa saja yang ingin dilakukan. Nah, pada keesokan harinya, orang tua atau anak dapat menulis kembali apa saja yang terjadi pada hari itu agar infomasinya dapat diingat. Selain memudahkan untuk  mengingat, fungsi lain dengan menulis jurnal dapat memiliki performa yang lebih baik dalam hidup. 

Nah, setelah mengetahui cara yang dapat dilakukan untuk menghadapi kehilangan memori jangka pendek, apa orang tua tertarik untuk mencobanya? Di samping dapat membantu untuk tidak cepat lupa, ketujuh kegiatan di atas juga bisa menjadi pengisi waktu luang orang tua. Di waktu luang tersebut, orang tua pun bisa mengajak anak untuk lebih memahami pelajaran di sekolah dengan ruangles. Di sana, terdapat lebih dari 80.000 tutor yang dapat menemani anak belajar baik di bidang akademis maupun non-akademis. Yuk, segera gabung agar #BelajarJadiHebat!

IDN CTA Blog ruangles-1 Ruangguru

Ramadhana Afida Rachman