Sejarah Hari Kebangkitan Nasional, Tokoh & Organisasinya | Sejarah Kelas 11

Tanggal 20 Mei diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional. Seperti apa sejarah kebangkitan nasional? Simak selengkapnya di artikel Sejarah kelas 11 berikut ini!
—
Kenapa ya, setiap tanggal 20 Mei kita memperingati Hari Kebangkitan Nasional? Apa yang sebenarnya terjadi di masa itu sampai disebut sebagai “hari kebangkitan”?
Nah, artikel ini bakal ngajak kamu jalan-jalan ke masa lalu buat ngulik bareng pengertian kebangkitan nasional, latar belakang kebangkitan nasional, siapa saja tokoh kebangkitan nasional, sampai organisasi-organisasi yang punya peran penting dalam gerakan ini.
Yuk, simak sampai akhir supaya kamu makin ngerti makna kebangkitan nasional yang sebenarnya!
Pengertian Kebangkitan Nasional
Sebelum jauh-jauh ngomongin sejarah dan tokoh, kita mulai dari definisinya dulu ya. Kebangkitan nasional adalah titik awal bagi bangsa Indonesia untuk bangkit dan memiliki jiwa nasionalisme, persatuan, dan kesatuan yang tinggi. Masa ini merupakan masa ketika rakyat Indonesia mulai sadar akan pentingnya persatuan, kesatuan, dan perjuangan untuk meraih kemerdekaan dari penjajahan.
Secara sederhana, pengertian kebangkitan nasional bisa diartikan sebagai momen ketika semangat nasionalisme mulai tumbuh dalam diri bangsa Indonesia. Di masa ini, kesadaran untuk memperjuangkan kemerdekaan tidak lagi dilakukan secara sendiri-sendiri atau bersifat kedaerahan, tapi sudah mulai terorganisir dan bersatu.
Kebangkitan nasional 1908 ditandai dengan dua peristiwa penting yaitu, berdirinya Budi Utomo (ejaan lama: Boedi Oetomo) tahun 1908 dan Sumpah Pemuda tahun 1928.
Budi Utomo adalah organisasi pergerakan pemuda yang didirikan pada 20 Mei 1908 di Jakarta. Budi Utomo didirikan oleh Soetomo, Mohammad Soelaiman, Soeradji Tirtonegoro, Mohammad Saleh, Gondo Soewarno, Goenawan Mangoenkoesoemo, RM Goembrek, M Soewarno, dan Angka Prodjosoedirdjo, atas dorongan dr. Wahidin Sudirohusodo, seorang dokter lulusan STOVIA (Sekolah Kedokteran di Batavia).
Mengapa berdirinya Budi Utomo dianggap sebagai awal kebangkitan nasional? Budi Utomo dikatakan sebagai awal kebangkitan nasional Indonesia karena dari sinilah muncul semangat nasionalisme yang terorganisir dan bukan hanya bersifat lokal atau kedaerahan.
Masa kebangkitan nasional ditandai dengan munculnya semangat nasionalisme tersebut. Oleh karena itu, tanggal berdirinya Budi Utomo, yakni 20 Mei kemudian ditetapkan sebagai Hari Kebangkitan Nasional.
Selain dibentuknya Budi Utomo, peristiwa lain yang menandai kebangkitan nasional adalah Sumpah Pemuda, yakni ikrar para pemuda Indonesia yang dihasilkan dalam Kongres Pemuda II pada 27-28 Oktober 1928. Tidak hanya sebatas ikrar, Sumpah Pemuda memuat nilai-nilai luhur bangsa yang menandai perubahan perjuangan yang awalnya bersifat kedaerahan menjadi bersifat nasional.
Baca Juga: 10 Organisasi Pergerakan Nasional Indonesia & Tokoh Pendirinya
Sejarah dan Latar Belakang Kebangkitan Nasional
Sekarang, yuk kita bahas soal sejarah kebangkitan nasional. Munculnya kebangkitan nasional di Indonesia berhubungan erat dengan situasi sosial, politik, ekonomi, dan pendidikan di masa penjajahan Belanda. Setelah sekian lama dijajah, rakyat Indonesia mulai merasakan penderitaan yang sama di berbagai daerah. Hal ini kemudian menumbuhkan rasa solidaritas antar wilayah.
Latar belakang kebangkitan nasional adalah program Politik Etis Belanda pada awal abad ke-20, yang melahirkan kaum intelektual yang menjadi pemimpin gerakan. Selain itu, faktor pendorong kebangkitan nasional antara lain:
- Penderitaan rakyat yang berkepanjangan akibat penjajahan
- Kenangan kejayaan di masa lalu sebelum datangnya bangsa penjajah
- Berkembangnya paham liberalisme, humanisme, dan nasionalisme
Seperti yang sudah disebutkan di atas, sejarah kebangkitan nasional di Indonesia ditandai dengan berdirinya organisasi Budi Utomo pada 20 Mei 1908, oleh karena itu Hari Kebangkitan Nasional ditetapkan pada tanggal 20 Mei.
Penetapan tanggal berdirinya Budi Utomo (20 Mei) sebagai Hari Kebangkitan Nasional dimulai pada tahun 1948 oleh Presiden Soekarno saat berada di Istana Kepresidenan Yogyakarta. Latar belakang lahirnya Hari Kebangkitan Nasional adalah gejolak di Indonesia pada masa Revolusi Nasional.
Pada tahun 1947, Belanda melancarkan agresi militer di Indonesia yang mengakibatkan terjadinya gejolak sosial, politik, dan ekonomi. Dari masalah-masalah yang muncul, Presiden Soekarno menilai diperlukan adanya suatu simbol untuk menyatukan bangsa.
Presiden Soekarno menilai bahwa organisasi Budi Utomo merupakan tonggak awal dari kebangkitan bangsa Indonesia, sebagai bangsa yang memiliki jiwa nasionalisme, persatuan, dan kesatuan yang tinggi.
Meskipun kegiatan Budi Utomo lebih fokus pada bidang kebudayaan dan anggotanya terbatas pada golongan priyayi, semangat yang diusungnya memberikan dampak yang signifikan di kalangan masyarakat pribumi.
Berdirinya Budi Utomo menandai peralihan strategi perjuangan bangsa Indonesia, dari bersifat kedaerahan menjadi perjuangan yang bersifat nasional. Budi Utomo juga memelopori gerakan dengan kekuatan pemikirannya dan mendorong lahirnya organisasi-organisasi pergerakan lainnya yang bertujuan mencapai kemerdekaan Indonesia.
Dari Budi Utomo kemudian lahir organisasi-organisasi pergerakan seperti Sarekat Islam, Indische Partij, Jong Java, dan lain-lain, yang menegaskan perannya sebagai salah satu elemen kunci dalam kebangkitan nasional Indonesia pada awal abad ke-20. Itulah mengapa hari kelahiran organisasi Budi Utomo pada tanggal 20 Mei dipilih menjadi Hari Kebangkitan Nasional.
Penetapan itu kemudian diperkuat dengan Keputusan Presiden Nomor 1 Tahun 1985 tentang Peringatan Hari Kebangkitan Nasional. Tujuan pemerintah memperingati Hari Kebangkitan Nasional pada tanggal 20 Mei adalah untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya memperkuat kepribadian bangsa, mempertebal rasa harga diri dan kebanggaan nasional, serta mempertahankan semangat persatuan dan kesatuan nasional.
Baca Juga: Politik Etis: Latar Belakang, Kebijakan, dan Dampaknya | Sejarah Kelas 11
Tokoh Kebangkitan Nasional
Lahirnya kebangkitan nasional tidak lepas dari peran para tokoh kebangkitan nasional yang punya peran besar dalam membangkitkan semangat bangsa Indonesia. Tokoh kebangkitan nasional tersebut di antaranya:
1. dr. Wahidin Soedirohoesodo

Wahidin Soedirohoesodo adalah seorang dokter dan reformis pendidikan di Hindia Belanda yang ikut mendirikan organisasi Budi Utomo. Beliau dikenal sebagai tokoh perintis kebangkitan nasional karena ide dan semangatnya menginspirasi berdirinya Budi Utomo.
Wahidin ingin meningkatkan pendidikan pribumi sebagai jalan menuju kemajuan bangsa. Pada tahun 1973 beliau dinyatakan sebagai Pahlawan Nasional Indonesia.
2. dr. Soetomo

Salah satu pendiri Budi Utomo yaitu dr. Soetomo merupakan mahasiswa STOVIA yang sangat aktif dan berpengaruh dalam organisasi ini. Beliau juga meneruskan semangat nasionalisme melalui berbagai kegiatan sosial dan politik.
dr. Soetomo dikenal sebagai tokoh yang menjunjung tinggi pendidikan dan kesehatan. Beliau mendirikan Indonesische Studieclub di Surabaya pada 1924 untuk meningkatkan kesadaran politik dan kecerdasan masyarakat. Selain itu, beliau juga dikenal sebagai dokter yang mengutamakan kepentingan pasien, bahkan sering membebaskan biaya perawatan.
3. Ki Hadjar Dewantara

Ki Hadjar Dewantara dikenal sebagai salah satu tokoh yang terlibat dalam organisasi pergerakan Budi Utomo. Selanjutnya, beliau juga membuat suatu organisasi bersama temannya Douwes Dekker dan Dr. Tjipto Mangunkusumo yang terkenal dengan nama Tiga Serangkai.
Ki Hadjar Dewantara juga dikenal sebagai tokoh pendiri Taman Siswa dan tokoh penting dalam bidang pendidikan. Beliau percaya bahwa pendidikan adalah kunci membebaskan bangsa dari penjajahan.
Oleh karena itu, tanggal lahirnya yakni 2 Mei diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional. Kata-kata terkenalnya yaitu “Ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani.”, yang memiliki arti “Di depan memberikan teladan, di tengah membangkitkan semangat, di belakang memberikan dorongan.”
4. H.O.S. Tjokroaminoto

Raden Mas Haji Oemar Said Tjokroaminoto, atau lebih dikenal sebagai H.O.S. Tjokroaminoto, adalah seorang nasionalis Indonesia yang pernah menjadi salah satu pemimpin organisasi Sarekat Dagang Islam, yang didirikan oleh Samanhudi, yang kemudian menjadi Sarekat Islam. Beliau juga dikenal sebagai guru para tokoh nasional seperti Soekarno, Semaoen, dan Kartosuwiryo.
Organisasi Kebangkitan Nasional
Setelah Budi Utomo, ada beberapa organisasi lain yang bermunculan dan ikut memperkuat semangat kebangkitan nasional. Beberapa organisasi kebangkitan nasional yang penting untuk diketahui, antara lain:
1. Budi Utomo (1908)
Seperti yang sudah kita bahas sebelumnya, organisasi yang menandai kebangkitan nasional Indonesia adalah Budi Utomo. Fokusnya adalah pada bidang pendidikan, kebudayaan, dan kemajuan bangsa.
2. Sarekat Islam (1911)
Organisasi ini awalnya bernama Sarekat Dagang Islam dengan tujuan memperkuat solidaritas di antara pedagang pribumi agar mampu bersaing dengan pedagang asing. Perubahan nama menjadi Sarekat Islam terjadi pada tahun 1912 di bawah kepemimpinan H.O.S. Tjokroaminoto.
Perubahan nama ini kemudian memperluas keanggotaannya, mencakup semua masyarakat beragama Islam, dan memperluas fokus pada isu-isu keagamaan. Organisasi ini juga berkembang menjadi gerakan nasionalis yang memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dan menentang kolonialisme.
3. Indische Partij
Indische Partij didirikan oleh Tiga Serangkai, yang terdiri atas Douwes Dekker, dr. Cipto Mangunkusumo, dan Ki Hadjar Dewantara. Indische Partij merupakan organisasi pergerakan kebangsaan yang bertujuan ingin Indonesia merdeka dari penjajahan Belanda.
Organisasi ini menarik perhatian karena bersifat campuran, yaitu dianggotai oleh pribumi maupun orang asing, dan menyuarakan kesetaraan serta kebebasan. Prinsip dan tujuan perjuangan yang sangat berani menjadikan Indische Partij sebagai organisasi yang berbeda dari pergerakan lainnya di masa itu. Tapi, organisasi ini akhirnya dibubarkan oleh pemerintah kolonial karena menyuarakan kemerdekaan Indonesia secara terang-terangan.
4. Perhimpunan Indonesia
Perhimpunan Indonesia adalah organisasi pergerakan nasional yang awalnya didirikan di Leiden, Belanda, dengan nama Indische Vereeniging. Perhimpunan Indonesia didirikan oleh Soetan Kasajangan Soripada dan RM Noto Suroto.
Pada mulanya, organisasi ini bertujuan untuk mewadahi para mahasiswa Indonesia di Belanda, tetapi seiring waktu, visinya berkembang untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dari penjajahan Belanda.
Pada tahun 1925, organisasi ini mengganti nama menjadi Perhimpunan Indonesia, yang menjadi langkah simbolis untuk menunjukkan identitas nasional yang kuat. Pergantian nama ini juga menjadikannya sebagai organisasi pergerakan pertama yang mengusung nama Indonesia secara resmi, menegaskan komitmennya pada kemerdekaan Indonesia.
Banyaknya organisasi kebangkitan nasional menjadi bukti bahwa semangat kebangkitan nasional tidak hanya diperjuangkan oleh satu organisasi saja, namun diperjuangkan bersama oleh banyak pihak.
Baca Juga: Yuk, Kenali 6 Organisasi Pergerakan Indonesia!
Makna Kebangkitan Nasional untuk Generasi Sekarang
Meskipun peristiwa kebangkitan nasional terjadi lebih dari 100 tahun lalu, makna kebangkitan nasional masih sangat relevan sampai sekarang, lho! Di era digital ini, kita bisa mengartikan kebangkitan nasional sebagai semangat untuk bangkit dari berbagai tantangan, mulai dari pendidikan, ekonomi, sampai teknologi. Kita bisa ikut “bangkit” dengan belajar lebih giat, berinovasi, dan tetap semangat berkontribusi untuk bangsa meski dalam bentuk yang berbeda.
Kebangkitan nasional di Indonesia ditekankan pada pentingnya solidaritas, rasa memiliki bangsa, dan kerja sama. Bukan cuma tugas pemerintah, tapi tanggung jawab kita juga sebagai warga negara.
Baca Juga: 3 Tokoh Pengibar Bendera Merah Putih saat Proklamasi Kemerdekaan 1945
Gimana? Sekarang kamu udah makin paham kan soal kebangkitan nasional? Mulai dari pengertian kebangkitan nasional, sejarah hari kebangkitan nasional, tokoh perintis kebangkitan nasional, sampai peran penting organisasi kebangkitan nasional, seperti Budi Utomo.
Intinya, kebangkitan nasional adalah momen penting yang menandai mulai bersatunya rakyat Indonesia dalam satu cita-cita besar, yaitu kemerdekaan. Faktor pendorong internal dari kebangkitan nasional adalah semangat persatuan dan kesatuan yang ingin mewujudkan Indonesia merdeka. Sekarang, tugas kita sebagai generasi muda adalah meneruskan semangat itu dalam bentuk perjuangan yang relevan di zaman sekarang.
Buat kamu yang penasaran pengen tahu lebih jauh tentang perjuangan masa itu, coba deh kunjungi Museum Kebangkitan Nasional yang ada di Jakarta. Museum ini dulunya adalah gedung STOVIA, tempat para pendiri Budi Utomo belajar dan berdiskusi soal masa depan bangsa. Di dalamnya, kamu bisa melihat berbagai koleksi sejarah seperti foto-foto tokoh nasional, dokumen organisasi, dan benda-benda peninggalan masa perjuangan. Cocok banget buat kamu yang suka sejarah atau pengen ngerasain vibes perjuangan zaman dulu.
Kamu juga bisa merayakan kebangkitan nasional dengan belajar lebih giat, tentunya menggunakan aplikasi Ruangguru! Yuk, gabung sekarang!
Referensi:
Poesponegoro, Marwanti Djoened & Notosusanto, Nugroho (ed). (2019) Sejarah Nasional Indonesia VI. Jakarta: Balai Pustaka
Ricklefs, M.C. (2022) Sejarah Indonesia Modern 1200–2008. Jakarta: Serambi
Dr. Soetomo (daring). Tautan: https://institutharkatnegeri.org/pahlawan/dokter-teladan-penggerak-kebangkitan-nasional/ (Diakses pada 16 September 2024)
Hari Kebangkitan Nasional: Membangun Bangsa yang Lebih Bermartabat (daring). Tautan: https://sarolangunkab.go.id/artikel/baca/hari-kebangkitan-nasional-membangun-bangsa-yang-lebih-bermartabat (Diakses pada 16 September 2024)


