Argumentative Text: Pengertian, Tujuan, Struktur & Contohnya | Bahasa Inggris Kelas 12

Di artikel Bahasa Inggris kelas 12 ini, kamu bakal belajar mengenai pengertian argumentative text, struktur, ciri kebahasaan, sampai contoh teksnya. Yuk, kita kupas satu per satu biar kamu makin paham cara bikin teks argumen dalam bahasa Inggris yang logis dan meyakinkan!
—
Guys, pernah nggak sih kalian berdebat sama teman? Soal hal-hal yang simpel aja. Misalnya, apakah media sosial itu lebih banyak manfaatnya atau justru bikin stres? Nah, tanpa sadar, obrolan kayak gitu sebenarnya udah termasuk bentuk sederhana dari argumentative text, loh! Dalam pelajaran, teks ini sering banget digunakan untuk menyampaikan opini atau argumen yang logis.
Belajar argumentative text itu penting banget, apalagi buat kalian yang lagi mengasah kemampuan Bahasa Inggris. Selain membantu untuk berpikir lebih kritis, teks ini juga mengajarkan kita cara mengutarakan dan menulis pendapat secara terstruktur dan meyakinkan. Dan yang nggak kalah penting, argumentative text sering banget muncul di soal ujian, loh! 😱
Jadi, biar kamu makin paham, yuk kita bahas bareng-bareng mulai dari pengertian argumentative text, tujuan, struktur, hingga contohnya!
Definition of Argumentative Text (Pengertian Teks Argumen)
Argumentative text adalah jenis teks yang digunakan untuk menyampaikan pendapat atau pandangan terhadap suatu isu, lengkap dengan alasan dan bukti pendukung. Tujuannya, untuk meyakinkan pembaca agar setuju dengan sudut pandang penulis. Biasanya, teks ini disusun dengan logika yang kuat dan bahasa yang persuasif.
Dalam Bahasa Inggris, argumentative text is a type of writing that presents arguments about both sides of an issue, but usually supports one side more strongly. Jadi, meskipun bisa memuat dua sisi pandangan, penulis akan lebih banyak menyoroti argumen yang mendukung posisinya. Dalam pembuatannya, argumentative text tidak boleh asal beropini loh, tetapi harus disusun berdasarkan argumen yang masuk akal dan dapat diterima akal sehat.
Baca Juga: Discussion Text: Pengertian, Tujuan, Struktur & Contoh
Purpose of Argumentative Text (Tujuan Teks Argumen)
Secara umum, argumentative text memiliki beberapa tujuan utama, di antaranya:
1. Menyampaikan pendapat
Teks ini juga bertujuan untuk menyampaikan opini atau pandangan penulis tentang suatu topik atau masalah yang sedang dibahas.
2. Meyakinkan pembaca
Tujuan utama dari argumentative text adalah membuat pembaca percaya atau setuju dengan pendapat penulis. Oleh karena itu, penulis harus memberikan alasan dan bukti yang kuat agar pendapatnya bisa diterima.
3. Melatih berpikir kritis
Saat menulis teks ini, penulis belajar untuk menilai argumen mana yang benar-benar kuat dan yang lemah, sehingga bisa berpikir lebih logis dan rasional.
4. Menyeimbangkan pandangan
Walaupun penulis mendukung satu sisi, ia juga bisa beropini terkait pandangan lawan, agar tulisannya terlihat lebih adil dan dipercaya.
5. Mengajak pembaca berpikir lebih dalam
Argumentative text dengan penjelasan yang logis dan jelas dapat membuat pembaca berpikir ulang tentang pendapat mereka sendiri.
6. Mengembangkan kemampuan berbahasa
Karena menggunakan bahasa formal dan kalimat yang terstruktur, teks ini bisa membantu siswa meningkatkan kemampuan menulis dalam Bahasa Inggris.
Structure of Argumentative Text (Struktur Teks Argumen)
Nah guys, kalau kita mau menulis argumentative text yang baik, kita harus tahu dulu nih struktur dasarnya. Struktur ini disebut juga generic structure of argumentative text. Tujuannya supaya tulisan kita terarah, logis, dan mudah dipahami oleh pembaca. Yuk kita bahas satu per satu!
Baca Juga: Review Text: Pengertian, Struktur, dan Contohnya
1. Introduction (Pendahuluan)
Bagian introduction dalam argumentative text berfungsi sebagai pembuka yang memperkenalkan topik serta memberikan sedikit latar belakang atau konteks mengenai isu yang akan dibahas.
Penulis bisa memulainya dengan kalimat pembuka yang menarik, kemudian menjelaskan gambaran umum tentang permasalahan yang akan dibahas. Di akhir paragraf, penulis harus menyertakan thesis statement, yaitu pernyataan utama yang menunjukkan pendapat penulis terhadap isu tersebut, apakah mendukung, menolak, atau memiliki pandangan tertentu.
Dengan demikian, bagian introduction tidak hanya menjadi pengantar, tetapi juga memberikan dasar yang kuat bagi pembaca untuk memahami argumen yang akan dikembangkan pada bagian selanjutnya.
Contoh:
In today’s digital era, social media has become an essential part of our daily lives. However, many people believe it has more negative effects on teenagers than positive ones. This essay argues that social media brings more harm than good to young people.
(Di era digital saat ini, media sosial telah menjadi bagian penting dari kehidupan kita. Namun, banyak orang percaya bahwa dampaknya terhadap remaja lebih banyak negatif daripada positif. Tulisan ini berpendapat bahwa media sosial lebih banyak membawa dampak buruk bagi remaja.)
2. Arguments for (Argumen yang Mendukung)
Kalau bagian ini, merupakan inti dari argumentative text, karena berisi alasan dan bukti yang mendukung pendapat penulis. Penulis bisa menjelaskan mengapa ia setuju atau tidak setuju terhadap suatu isu dengan cara menyajikan argumen yang logis, disertai data, contoh, atau fakta yang relevan.
Biasanya, bagian ini terdiri dari dua atau lebih paragraf, dan setiap paragraf membahas satu alasan utama yang kemudian diperkuat dengan penjelasan atau bukti pendukung. Fungsinya, untuk mendukung thesis statement yang telah disampaikan di awal, serta meyakinkan pembaca melalui pernyataan yang masuk akal, didukung fakta yang dapat dipercaya.
Contoh:
Firstly, social media often causes cyberbullying, which negatively affects teenagers’ mental health. Secondly, teenagers spend too much time online, leading to lower productivity and poor academic performance.
(Pertama, media sosial sering menyebabkan perundungan daring yang berdampak buruk pada kesehatan mental remaja. Kedua, remaja menghabiskan terlalu banyak waktu online, yang menurunkan produktivitas dan prestasi belajar.)
3. Arguments againts (Argumen yang Menentang/Kontra)
Dalam bagian arguments against atau counter-argument, penulis mengakui adanya pandangan lain yang berlawanan dengan pendapatnya, lalu menjelaskan secara logis mengapa pandangan tersebut kurang tepat, lemah, atau tidak sekuat argumennya sendiri.
Dengan cara ini, penulis dapat menunjukkan bahwa ia memahami isu dari berbagai sisi, tidak berpihak secara buta, dan tetap mampu mempertahankan argumennya dengan alasan yang kuat. Selain itu, bagian ini juga membuat tulisan menjadi lebih seimbang, kredibel, dan meyakinkan di mata pembaca.
Contoh:
Some people argue that social media helps teenagers stay connected and express themselves freely. While this may be true, excessive use can still lead to serious problems such as addiction and social isolation.
(Beberapa orang berpendapat bahwa media sosial membantu remaja tetap terhubung dan mengekspresikan diri dengan bebas. Meskipun hal ini benar, penggunaan yang berlebihan tetap dapat menimbulkan masalah serius seperti kecanduan dan isolasi sosial.)
Baca Juga: Belajar Unreal Conditional Sentences dari Berimajinasi
4. Conclusion (Kesimpulan/Penegasan Ulang)
Pada bagian ini, penulis biasanya merangkum kembali argumen-argumen utama yang telah disampaikan sebelumnya tanpa menambahkan ide baru, agar tulisan tetap fokus dan konsisten. Selain itu, penulis sering kali menambahkan saran untuk meninggalkan kesan mendalam bagi pembaca.
Contoh:
In conclusion, although social media has some benefits, its negative impact on teenagers’ mental health and productivity is far greater. Therefore, teenagers should limit their use of social media to maintain a healthy balance in life.
(Kesimpulannya, meskipun media sosial memiliki beberapa manfaat, dampak negatifnya terhadap kesehatan mental dan produktivitas remaja jauh lebih besar. Oleh karena itu, remaja sebaiknya membatasi penggunaan media sosial agar hidupnya lebih seimbang.)
Language Features of Argumentative Text (Kaidah Kebahasaan Teks Argumen)
Dalam Bahasa Inggris, language features of argumentative text terdiri dari beberapa ciri yang harus dipahami, berikut penjelasannya:
1. Menggunakan Simple Present Tense
Argumentative text umumnya menggunakan simple present tense, karena membahas fakta, opini, atau isu yang masih berlaku sampai sekarang.
Contoh:
Social media causes anxiety among teenagers. (Media sosial menyebabkan kecemasan di kalangan remaja.)
2. Menggunakan Modal Verbs
Teks argumentatif juga sering menggunakan modal verbs, seperti should, must, can, might, atau could untuk menunjukkan saran, kewajiban, kemungkinan, atau penegasan terhadap suatu pendapat. Modal verbs membuat argumen terdengar lebih persuasif dan sopan, terutama saat menyampaikan pendapat atau rekomendasi.
Contoh:
Governments should regulate online content more strictly. (Pemerintah seharusnya mengatur konten online dengan lebih ketat.)
3. Menggunakan Connective Words (Kata Penghubung)
Agar teks tersusun dengan baik, argumentative text harus menggunakan connective words. Kata penghubung ini membantu menghubungkan satu argumen dengan argumen lainnya, sehingga tulisan terasa runtut dan mudah diikuti pembaca.
Beberapa kata penghubung yang sering digunakan antara lain:
- Untuk menambah pernyataan/argumen: Firstly, Secondly, Moreover, In addition, Furthermore.
- Untuk menyatakan pendapat yang berlawanan: However, On the other hand, Although, In contrast.
- Untuk menyimpulkan: Therefore, Thus, In conclusion, To sum up.
Contoh:
Social media can be useful for communication. However, it also increases the risk of cyberbullying. (Media sosial bisa berguna untuk berkomunikasi. Namun, juga meningkatkan risiko perundungan daring.)
4. Menggunakan Opinion Verbs (Kata Kerja Opini)
Ciri khas lain dari argumentative text adalah penggunaan kata kerja yang menunjukkan opini, seperti believe, think, argue, claim, suggest, state, dan agree/disagree. Kata-kata ini juga menandakan kalau teks yang dibuat merupakan pendapat pribadi penulis.
Contoh:
Many experts argue that social media has more disadvantages than benefits. (Banyak ahli berpendapat bahwa media sosial memiliki lebih banyak kerugian daripada manfaat.)
Baca Juga: Hortatory Exposition Text: Struktur, Languange Features & Contohnya
5. Menggunakan Kalimat Formal dan Kompleks
Karena argumentative text berisi opini terhadap suatu isu, jadi gaya bahasanya harus formal dan terstruktur. Itu sebabnya penulis sering menggunakan kalimat kompleks (compound atau complex sentences), kadang juga menggunakan kalimat pasif untuk membuat tulisan terlihat lebih profesional.
Contoh:
It is believed that social media contributes to poor self-esteem among young people. (Dipercaya bahwa media sosial berkontribusi terhadap rendahnya rasa percaya diri di kalangan anak muda.)
Example of Argumentative Text (Contoh Teks Argumen)
The Double-Edged Power of Social Media
Introduction:
In today’s digital era, social media has become an essential part of people’s lives. Platforms such as Instagram, TikTok, and X (formerly Twitter) are used every day for communication, entertainment, and information sharing. While many believe that social media brings people closer together and provides many benefits, others argue that it can lead to several negative consequences. This essay will discuss both sides of the argument before concluding that the disadvantages of social media outweigh its benefits.
Arguments for:
One of the main advantages of social media is its ability to connect people from all over the world. Through social media, users can communicate instantly, share ideas, and build global relationships. It also serves as an effective platform for education and business promotion. For instance, many small entrepreneurs use Instagram or TikTok to advertise their products and reach a wider audience. In addition, social media provides easy access to information, which helps students and professionals stay updated with the latest trends and knowledge.
Arguments against:
On the other hand, excessive use of social media can lead to serious problems. One major issue is addiction, especially among teenagers who spend too much time online. This habit can reduce their focus on studying and real-life interactions. Moreover, social media often promotes unrealistic lifestyles that cause people to feel insecure or dissatisfied with themselves. Another concern is cyberbullying, which can harm a person’s mental health and self-esteem. Although social media offers many conveniences, its negative effects on mental well-being cannot be ignored.
Conclusion:
In conclusion, social media indeed offers several benefits such as easy communication, information sharing, and business opportunities. However, its disadvantages, including addiction, unrealistic comparisons, and cyberbullying, are more harmful in the long run. Therefore, people—especially teenagers—should use social media wisely and balance their online and offline activities to avoid negative impacts.
Artinya:
Kekuatan Bermata Dua dari Media Sosial
Di era digital saat ini, media sosial telah menjadi bagian penting dari kehidupan manusia. Platform seperti Instagram, TikTok, dan X (sebelumnya Twitter) digunakan setiap hari untuk berkomunikasi, hiburan, dan berbagi informasi. Meskipun banyak yang percaya bahwa media sosial membuat orang semakin dekat dan membawa banyak manfaat, ada juga yang berpendapat bahwa media sosial dapat menimbulkan berbagai dampak negatif. Tulisan ini akan membahas kedua sisi argumen tersebut sebelum menyimpulkan bahwa dampak negatif media sosial lebih besar daripada manfaatnya.
Salah satu keunggulan utama media sosial adalah kemampuannya untuk menghubungkan orang-orang dari seluruh dunia. Melalui media sosial, pengguna dapat berkomunikasi secara instan, berbagi ide, dan membangun hubungan global. Media sosial juga menjadi sarana yang efektif untuk pendidikan dan promosi bisnis. Misalnya, banyak pengusaha kecil menggunakan Instagram atau TikTok untuk memasarkan produk mereka dan menjangkau audiens yang lebih luas. Selain itu, media sosial memberikan akses mudah terhadap informasi, yang membantu pelajar dan profesional untuk tetap mengikuti perkembangan pengetahuan terbaru.
Di sisi lain, penggunaan media sosial yang berlebihan dapat menimbulkan masalah serius. Salah satu masalah utama adalah kecanduan, terutama di kalangan remaja yang menghabiskan terlalu banyak waktu online. Kebiasaan ini dapat mengurangi fokus belajar dan interaksi di dunia nyata. Selain itu, media sosial sering menampilkan gaya hidup yang tidak realistis, sehingga membuat orang merasa tidak percaya diri atau tidak puas dengan dirinya sendiri. Masalah lain yang juga penting adalah perundungan daring (cyberbullying), yang dapat merusak kesehatan mental dan harga diri seseorang. Meskipun media sosial memberikan banyak kemudahan, dampak negatifnya terhadap kesehatan mental tidak dapat diabaikan.
Kesimpulannya, media sosial memang memberikan sejumlah manfaat seperti kemudahan berkomunikasi, berbagi informasi, dan peluang bisnis. Namun, dampak negatifnya seperti kecanduan, perbandingan tidak realistis, dan perundungan daring jauh lebih berbahaya dalam jangka panjang. Oleh karena itu, masyarakat—terutama remaja—perlu menggunakan media sosial dengan bijak dan menyeimbangkan aktivitas online serta kehidupan nyata agar terhindar dari dampak buruknya.
Baca Juga: Pengertian Recount Text, Struktur, Jenis, Kebahasaan & Contoh
Nah guys, sekarang kalian sudah tahu kan tentang argumentative text, mulai dari pengertian, tujuan, struktur, kaidah kebahasaan, hingga contoh teksnya. Yuk, terus latih kemampuanmu membuat argumentative text agar makin jago berpendapat secara logis dalam Bahasa Inggris!
Kalau kalian butuh lebih banyak materi dan latihan soal seputar argumentative text, langsung aja download ruangbelajar. Di sana kamu bisa belajar bareng Master Teacher berpengalaman, nonton video pembelajaran interaktif, dan akses ribuan latihan soal buat semua tingkat kelas. Belajar jadi lebih mudah dan menyenangkan bareng Ruangguru!
Referensi:
Teks Argumentasi (daring). Tautan: https://www.ruangguru.com/blog/teks-argumentasi Diakses tanggal 20 Mei 2025
Contoh Teks Argumentasi (daring). Tautan: https://www.ruangguru.com/blog/contoh-teks-argumentasi Diakses tanggal 20 Mei 2025
Argumentative Text: Teks Argumentasi Bahasa Inggris (daring). Tautan: https://www.english-academy.id/blog/argumentative-text-teks-argumentasi-bahasa-inggris Diakses tanggal 20 Mei 2025
20 Contoh Teks Argumentasi Bahasa Indonesia Berbagai Tema (daring). Tautan: https://www.tempo.co/sains/20-contoh-teks-argumentasi-bahasa-indonesia-berbagai-tema-1169138 Diakses tanggal 20 Mei 2025
Contoh Argumentative Text dalam Bahasa Inggris dan Artinya (daring). Tautan: https://bobo.grid.id/read/083779604/contoh-argumentative-text-dalam-bahasa-inggris-dan-artinya?page=all Diakses tanggal 20 Mei 2025


