100 Contoh Pantun Nasihat, Jenaka & Jenis Lainnya | Bahasa Indonesia Kelas 7

B. Indo 7 - Contoh Pantun_Header

Salah satu bentuk karya sastra lama yang disampaikan secara lisan adalah pantun. Apa itu pantun? Seperti apa ciri-ciri pantun? Yuk, belajar bersama mengenai pengertian, jenis-jenis, dan contoh pantun di artikel Bahasa Indonesia kelas 7 ini!

 

Main di kolam bersama itik
Adik kecil malah tersandung
Wahai engkau nona cantik
Apa yang membuatmu murung?

 

Apakah sebelumnya kamu pernah mendengar atau membaca kutipan yang memiliki rima seperti di atas? Yup, kutipan berima tersebut bernama pantun. Patuntun atau pantun bermula di daerah Minangkabau, Sumatra yang secara harfiah artinya penuntun.

Dahulu, pantun disusun menggunakan bahasa Melayu. Hal itu karena kebiasaan masyarakat Melayu yang menyukai kata kiasan untuk berkomunikasi. Akan tetapi, setelah berkembangnya zaman, bahasa pantun pun diadaptasi menjadi bahasa Indonesia dan bahasa daerah lainnya.

Jadi, apa sih pantun itu?

Pantun adalah salah satu puisi lama yang punya aturan khusus dalam penulisannya. Pantun bertujuan untuk berkomunikasi, menyampaikan perasaan, saran, larangan, nasihat, kasih sayang, ajaran budi pekerti, moral, hingga kritik sosial.

Baca Juga: Pengertian Pantun, Ciri, Fungsi, Struktur, Jenis & Contoh

Pantun terbagi menjadi beberapa jenis yang dibedakan berdasarkan isi dan tujuannya. Berdasarkan isinya, terdapat pantun teka-teki, romansa, agama, jenaka, dan nasihat. Sementara berdasarkan bentuknya, ada pantun biasa, berkait, talibun, dan karmina (pantun kilat).

contoh pantun jarjit

Yuk, belajar buat pantun! Jangan mau kalah sama Jarjit~~~ (Sumber:goinsan.com)

 

Nah, supaya lebih paham, yuk simak beberapa contoh pantun berdasarkan jenisnya berikut ini:

 

Contoh Pantun Nasihat

1.

Ke supermarket beli piring baru
Sekalian juga membeli gelas
Dengarkanlah nasihat ibu bapak guru
Agar menjadi juara kelas

 

2.

Minyak kayu putih dipakai di badan
Rasanya akan menjadi hangat
Jagalah kebersihan lingkungan
Lingkungan bersih membuat kita sehat

 

3.

Hari ini hujan deras sekali
Hujannya ditemani petir dan kilat
Jika kamu memiliki mimpi
Harus belajar dengan giat

 

4.

Minum cincau di siang bolong
Rasa cincaunya segar sekali
Jangan pernah menjadi orang sombong
Agar jauh dari penyakit hati

 

5.

Ibu dan ayah pergi ke pasar
Membeli buah dan juga beras
Di sekolah rajinlah belajar
Agar dewasa jadi orang cerdas

 

6.

Buah anggur buah kiwi
Dibawa ke pasar memakai keranjang
Perbaiki dulu diri sendiri
Jangan mengejek dan menghujat orang

 

7.

Banyak sawah di Desa Jabong
Banyak juga kebun di Desa Cimalaka
Janganlah kamu suka berbohong
Karena dusta membuat celaka

 

8.

Pergi ke kali untuk menangkap ikan
Ditangkapnya memakai jala
Mari membantu orang yang membutuhkan
Supaya kita mendapat pahala

 

9.

Pergi ke Semarang bersama adik
Berangkatnya membawa pisang aroma
Rajinlah kamu berbuat baik
Jangan lupa menolong sesama

 

10.

Pergi ke sawah ada ularnya
Main di kali banyak ikannya
Kalau bermain janganlah lupa
Sholat mengaji tetap dijaga

 

11.

Di tepi kali saya menyinggah
Menghilang penat menahan jerat
Orang tua jangan disanggah
Agar selamat dunia akhirat

 

12.

Hati-hati menyeberang
Jangan sampai titian patah
Hati-hati di rantau orang
Jangan sampai berbuat salah

 

13.

Pergi ke pasar naik motor
Pulangnya beli batagor
Kalau kamu ingin bertambah pintar
Jangan pernah malas untuk belajar

 

14.

Makan rendang pakai nasi
Nasinya nasi hangat
Untuk meraih mimpi
Harus belajar dengan semangat

 

15.

Pergi ke sekolah diantar bunda
Pulangnya jalan kaki sendiri
Rajin-rajinlah membaca
Agar cita-cita bisa tercapai

 

16.

Beli salak beli kedondong
Belinya di pasar Kramat Jati
Jangan pernah menjadi pribadi sombong
Agar terhindar dari penyakit hati

Baca Juga: Mengenal Syair, Ciri-Ciri, dan Beragam Contohnya

 

Contoh Pantun Jenaka

17.

Anjing bermain di rawa-rawa
Kera hutan sedang berpacaran
Bagaimana hati tak tertawa
Rambut botak sering sisiran

 

18.

Pagi-pagi mancing ikan
dapatnya banyak hati pun senang
Badan kurus sedikit makan
Terkena angin langsung terbang

 

19.

Di kampung ada kali
Di sana ada banyak beruk
Pakai baju susah sekali
Melihat perut semakin gemuk

 

20.

Ada buaya di rawa-rawa
Buayanya sedang berenang kalem
Pegal pipi ini menahan tawa
Melihat kepala kakak terjepit helm

 

21.

Pak Bagas liburan ke Bali
Menonton bule sedang menari-nari
Pantas saja kamu bau sekali
Lupa mandi sampai tujuh hari

 

22.

Berenang jauh para ikan
Mereka bebas hatinya senang
Badan kurus kurang makan
Kalau ditiup goyang-goyang

 

23.

Jalan-jalan ke pinggir empang
Nemu katak di pinggir empang
Hati siapa tak bimbang
Kamu botak minta dikepang

 

24.

Beli sabun di sebuah warung
Warung baru milik Fauzan
Diam-diam menutup hidung
Bau kentut penuhi ruangan

 

25.

Sungguhlah besar hewan badak
Jika berjalan terseok-seok
Kakek tertawa terbahak-bahak
Melihat nenek bermain TikTok

 

26.

Adik Nia memetik tomat
Tomat merah dibelah dua
Kakek cerita terlalu semangat
Gigi palsunya copot semua

 

27.

Duduk manis di bibir pantai
Lihat gadis tiada dua
Masa muda kebanyakan santai
Sudah renta sulit tertawa

 

28.

Burung perkutut
Burung kutilang
Kok kamu kentut
Tidak bilang-bilang

 

29.

Pergi ke hutan bertemu gajah
Gajah lari dikejar kanguru
Aku sudah siap berangkat sekolah
Ternyata sekarang hari Minggu

 

30.

Kelapa muda dibikin santan
Dibikinnya saat waktu petang
Buat apa kamu memikirkan mantan
Mending kamu ingat utang

 

31.

Jalan-jalan ke Surabaya
Jangan lupa oleh-olehnya
Bila kita selalu ceria
Hidup ini pun terasa bahagia

 

32.

Buah apel buah tomat
Disimpat di dekap lemari
Bingung mencium bau menyengat
Ternyata ada yang belum mandi

Baca Juga: Cara Membuat Pantun dengan Cepat dan Mudah

 

Contoh Pantun Teka-Teki

33.

Kalau tuan bawa panci
Pancinya diisi rebung
Kalau tuan bijak sekali
Apa binatang bertanduk di hidung?

(Jawabannya: Badak)

 

34.

Bermain ke rumah teman
Pulangnya membawa bedak
Lebih lebar kepala dibanding badan
Hewan apa itu coba tebak?

(Jawabannya: Ikan pari)

 

35.

Hari Senin pergi ke rawa
Hari Kamis pergi ke gelanggang
Halo kakak yang suka tertawa
Raja apa yang kepalanya dipegang?

(Jawabannya: Raja catur)

 

36.

Di dapur ayah sedang masak
Ternyata masak ikan panggang
Kalau adik bisa menebak
Ular apa yang ada di pinggang?

(Jawabannya: Ikat pinggang)

 

37.

Belanja ke pasar malam
Malam-malam malah gerah
Waktu kecil bajunya hitam
Sudah besar berbaju merah?

(Jawabannya: Cabai merah)

 

38.

Pagi-pagi pergi ke pasar yang dekat
Di pasar membeli ayam
Kalau siang tak bisa melihat
Kalau malam matanya tajam?

(Jawabannya: Burung hantu)

 

39.

Siang-siang minum kelapa
Tak lupa sambil makan pisang keju
Punya ekor disimpan di kepala
Hewan apakah itu?

(Jawabannya: Gajah)

 

40.

Ke sekolah naik sepeda
Kayuh kencang di jalanan
Bentuk kotak keluar suara
Benda apakah gerangan?

(Jawabannya: Radio)

 

41.

Main bola sama teman-teman
Baru selesai saat malam hari
Kalau panas tidak digunakan
Kalau hujan dicari-cari

(Jawabannya: Payung)

 

42.

Pergi ke kota naik taksi
Sambil jalan-jalan keliling kota
Punya dua sayap terbuat dari besi
Benda apakah namanya?

(Jawabannya: Pesawat)

 

43.

Jalan-jalan ke Ciracas
Jangan lupa membeli padi
Jika engkau memang cerdas
Binatang apa ada tanduk di kaki?

(Jawabannya: Ayam)

 

44.

Buah melon buah nangka
Dijual di pasar buah-buahan
Coba jawab wahai saudara
Makin diisi makin ringan?

(Jawabannya: Balon)

 

45.

Pergi ke kota naik angkutan
Tidak lupa berkunjung ke balai kota
Punya sisik, tapi bukan ikan
Punya mahkota, tapi bukan raja

(Jawabannya: Nanas)

 

46.

Ada tubuh ada tangan
Tiada kepala tiada kaki
Sangat berguna waktu hujan
Apakah dia yang dimaksudkan ini

(Jawabannya: Jas Hujan)

 

47.

Tinggi duduk di atas sekali
Bukan bulan bukan matahari
Bila malam ia berseri
Bila siang ia berganti

(Jawabannya: Bintang)

 

48.

Jikalau tuan tajuk cendana
Ambil gantang sukatkan pulut
Jikalau tuan bijak laksana
Binatang apa tanduk di mulut

(Jawabannya: Nyamuk)

 

Contoh Pantun Kiasan

49.

Kayu mahoni dari Balikpapan
Dikirim memakai pesawat terbang
Jati ditanam penuh harapan
Sebentar tumbuh rumput ilalang

Makna: Harapan seseorang menanam pohon jati agar bermanfaat positif untuk dijadikan sebuah kursi atau meja sebagai kebutuhan sehari-hari, tapi apa daya ada rintangan diumpamakan dengan rumput ilalang yang menghalanginya.

 

50.

Daun lebar ditanam di pekarangan
Disiramnya pakai air di gelas
Tidak pernah lapuk oleh air hujan
Tidak pernah habis terkena panas

Makna: Jikalau seseorang telah berjasa kepada negaranya, pasti jasanya juga tidak akan terlupakan.

 

51.

Angin berembus lewat perlahan
Menerjang rumput dimakan keledai
Malu bertanya maka sesat di jalan
Bertanya jadi kunci orang pandai

Makna: Setiap orang hendaklah tidak malu bertanya agar tidak mengalami kesesatan dalam hidupnya. Hal ini juga menjadikan orang tersebut pandai.

 

52.

Sebatang emas dijual di pasar
Harga murah dibeli Teti
Utang emas masih sanggup dibayar
Utang budi selamanya dibawa mati

Makna: Hal ini mengingatkan bahwa utang budi hendaklah diingat sampai mati.

 

53.

Pergi ke Inggris sampai ke Jerman
Banyak sungai dengan sampah
Selalu sedia payung sebelum hujan
Jangan biarkan diri kesusahan

Makna: Sebaiknya selalu mempersiapkan segala kebutuhan agar tidak kesusahan di kemudian hari.

 

54.

Pergi berlibur ke Kota Cianjur
Pulang malam badan meriang
Menangis diri di pintu kubur
Teringat hati tidak pernah sembahyang

Makna: Mengingatkan manusia untuk selalu beribadah selama hidupnya di dunia agar tidak menyesal saat di akhirat.

 

55.

Naik kereta ke Kediri
Jarak jauh sampai ke Pati
Bagus sekali bentuknya padi
Makin tunduk tanda berisi

Makna: Manusia harus belajar dari padi yang makin merunduk ketika berisi. Hal ini berkaitan dengan rendah hati diri ketika telah memiliki banyak ilmu.

 

56.

Bunga terang menawan hati
Indah merekah ku pandangi
Gunung tinggi akan ku daki
Biar lautan akan ku sebrangi

Makna: Meski api panas ataupun butuh tenaga ekstra untuk mencapai puncak, apabila sudah bertekad dan semangat maka semuanya akan dilalui.

 

57.

Pergi ke pasar membeli beras
Membeli cincin berhias permata
Mengharap hujan turun deras
Hanya gerimis sekejap mata

Makna: Mengharapkan keuntungan yang besar, tetapi hanya mendapatkan keuntungan yang sangat kecil.

 

58.

Melihat ikan di tepi kolam
Pohon pinang jadi tambatan
Air beriak tanda tak dalam
Air tenang menghanyutkan

Makna: Orang yang ilmunya sedikit biasanya banyak bicara. Sedangkan orang yang banyak ilmunya lebih tenang.

 

59.

Ramai orang di hari Raya
Petik jambu petik kweni
Jika ingin punya sahabat setia
Laba sama dibagi, rugi sama diterjuni

Makna: Kalau ingin memiliki sahabat setia, suka duka harus ditanggung bersama-sama. Jangan hanya satu pihak saja.

 

60.

Aduhai indahnya berkenalan
Jalan rejeki akan bermunculan
Bagai pungguk merindukan bulan
Sulit bagiku untuk merebut hatimu Dilan

Makna: Ketika kita mencintai seseorang, namun tidak berbalas. Rasanya seperti merana.

 

61.

Apa gunanya sambal tumis
Kalau tak dicampur asam belimbing
Apa gunanya lama menangis
Tidaklah penuh telaga kering

Makna: Menangis bukanlah sikap yang tepat untuk menghadapi suatu masalah.

 

62.

Ayam sabung jangan dipaut
Jika ditambat kalah laganya
Asam di gunung ikan di laut
Dalam belanga bertemu juga

Makna: Sesuatu yang sudah jodohnya, meskipun jauh pasti akan bertemu.

 

63.

Ada ubi di talas
Ada budi ada balas
Sebab pulut santan binasa
Sebab mulut badan merana

Makna: Agar saat susah kita mendapat pertolongan dari orang lain, ada baiknya kita sering berbuat kebaikan juga.

 

64.

Jalan-jalan ke Pekanbaru
Mampir dahulu membeli rautan
Dunia ini ibarat perahu
Diterjang ombak di lautan

Makna: Sepanjang kehidupan, kita kaan selalu menghadapi cobaan.

Baca Juga: Contoh Puisi Pendek berdasarkan Jenisnya

 

Contoh Pantun Agama

65.

Kemumu di dalam semak
Jatuh sehelai selarasnya
Meski ilmu setinggi tegak
Tidak sembahyang apa gunanya

 

66.

Kepak sayap berirama
Burung bangau turun ke sawah
Tauhid adalah yang utama
Sebagai kunci menuju surga

 

67.

Buat patung untuk dijual
Patungnya terbuat dari tanah
Jika kau ingin beramal
Pahamilah makna istiqomah

 

68.

Burung nuri, burung merpati
Terbang tinggi jauh melayang
Jika ingin terhibur hati
Ingatlah Tuhan Maha Penyayang

 

69.

Terang bulan terang cahaya
Cahaya memancar ke Tanjung Jati
Jikalau hendak hidup bahagia
Beribadahlah sebelum mati

 

70.

Percuma punya liontin emas
Bila emasnya emas yang palsu
Percuma punya otak yang cerdas
Bila sembahyang saja tak mau

 

71.

Anak udang di balik batu
Jangan ditangkap dengan jala
Dirikanlah sembahyang lima waktu
Itu dia rukun kedua

 

72.

Selagi langit masih senja
Ayo kita segera berangkat
Selagi usia masih muda
Ayo kita segera tobat

 

73.

Pergi ke Bekasi bikin gerah
Nginep seminggu eh malah betah
Meskipun lelah jangan menyerah
Hidup memang untuk ibadah

 

74.

Makan salad isi kani
Makan pempek isi adaan
Sungguh indah dunia ini
Hidup rukun dalam perbedaan

 

75.

Burung nuri di atas dahan
Terbang pergi ke lain pohon
Hidup mati di tangan Tuhan
Kepada Allah dita bermohon

 

76.

Sungguh indah pintu di pahat
Burung puyuh di atas dahan
Kalau hidup hendak selamat
Taati selalu perintah Tuhan

 

77.

Ketika peniti patah
Jangan gantikan dengan busa
Ketika hati melemah
Jangan lupakan Yang Maha Esa

 

78.

Asam kandis asam gelugur
Ketiga asam riang-riang
Menangis mayat di pintu kubur
Teringat badan tidak sembahyang

 

79.

Beli sikat ke pasar baru
Juga tasbih buat pak Amat
Mari berzakat wahai kawanku
Harta bersih jiwa pun sehat

 

80.

Daun terap di atas dulang
Anak udang mati di tuba
Dalam kitab ada yang terlarang
Yang haram jangan dicoba

 

Contoh Pantun Cinta

81.

Ke taman bunga membeli mawar
Harumnya semerbak menawan hati
Rindu padamu kian berputar
Kasih terikat janji sejati

 

82.

Mentari pagi bersinar terang
Burung berkicau di dahan cemara
Hatiku tenang saat kau datang
Bersama dirimu tiada sengsara

 

83.

Di tepi pantai nelayan bernyanyi
Mengangkat jaring penuh berisi
Engkau bagai cahaya hati
Memberi warna di hidup ini

 

84.

Burung merpati terbang berdua
Menyusuri awan indah berlapis
Kasih dan sayang mari terjaga
Cinta abadi tak pernah habis

 

85.

Menanam padi di sawah luas
Tumbuh subur hijau menjulang
Cinta terpatri tak akan pupus
Meski dunia terus berguncang

 

86.

Air mengalir jernih di kali
Riaknya indah memecah sunyi
Hanya padamu kasih kuberi
Cinta sejati sepanjang hari

 

87.

Pergi ke toko beli sepatu
Sepatunya jatuh di atas batu
Kalau kamu mau jadi pacarku
Besok kubelikan cilok seribu

 

88.

Pergi berlayar ke pulau seberang
Perahu berisi penuh muatan
Cinta sejati takkan berkurang
Walau badai datang menghadang

 

89.

Burung merpati terbang berdua
Hinggap di dahan penuh bunga
Cinta kita kan abadi selamanya
Seperti doa yang tak pernah sirna

 

90.

Ketemu macan di dalam hutan
Langsung lari takut dimakan
Walau cinta banyak rintangan
Aku jaga kau dengan kesetiaan

 

Pantun Berkait

Merupakan jenis pantun yang bait-baitnya saling terhubung. Hubungannya ini ada di baris kedua dan keempat, yang kemudian akan menjadi baris pertama dan ketiga di bait berikutnya.

Pantun berkait seperti rangkaian pantun saling terhubung, sehingga membentuk cerita atau alur yang lebih Panjang.

 

91.

Di atas pohon burung bersarang
Burung terbang di ruang angkasa
Dalam kita ada terlarang
Jangan sekali membuat dosa

Burung terbang di ruang angkasa
Jatuh ke laut lalu tenggelam
Jangan sekali membuat dosa
Wahai umat beragama Islam

Jatuh ke laut lalu tenggelam
Sayap patah badan terbelah
Wahai umat beragama Islam
Tetapkan iman kepada Allah

 

92.

Lurus jalan ke Payakumbuh
Kayu jati bertimpal jalan
Di mana hati tak akan rusuh
Ibu mati bapak berjalan

Kayu jati bertimbal jalan
Turun angin patahlah dahan
Ibu mati bapak berjalan
Ke mana untung diserahkan

Merah-merah buah rambutan
Rambutan matang ke keranjang
Setitik cinta aku layangkan
Berbunga-bunga untukmu saying

Rambutan matang di keranjang
Warnanya merah layaknya bata
Berbunga-bunga untukmu saying
Tersenyum manis kuterima cinta

 

93.

Beragam bunga terbit dari tangkainya
Harumnya bikin beta punya hati
Lelah jiwa sekadar untuk meraba
Cinta tak kunjung jua beta rasai

Harumnya bikin elus beta punya hati
Seakan takkan pernah tutup matanya
Cinta tak kunjunglah jua beta rasai
Hancur batin ditumbuk nestapa

Seakan takkan pernah tutup matanya
Terus tersenyum bunga tiada malu
Hancur batin ditumbuk nestapa
Kotor hati jadi langsung mengguru

Terus tersenyum bunga tiada malu
Karena memang di dunia tugasnya
Kotor hati jadi langsung mengguru
Beta bingung mau jalan ke mana

Karena memang di dunia tugasnya
Siap kalua ada orang berbagi
Beta bingung mau jalan ke mana
Beta punya hati dikoyak sepi

Siap kalua ada rasa orang berbagi
Bunga memang dikau pelipur lara
Beta punya hati dikoyak sepi
Teguk sempitnya hari beta derita

 

Contoh Talibun

Talibun adalah bentuk puisi lama Melayu yang mirip pantun, tapi memiliki jumlah baris lebih banyak dalam satu bait, biasanya 6, 8, 10, atau 12 baris. Talibun digunakan untuk menyampaikan cerita, nasihat, atau gambaran sesuatu dengan lebih panjang dan detail.

94.

Kelinci itu larinya cepat
Konon katanya secepat angin
Lebih cepat dari kura-kura
Hidup di dunia ini singkat
Gunakan waktu sebaik mungkin
Sebelum ajal menjemput kita

Berlayar menuju pulau di sana
Menerjang ombak di bulan purnama
Bersama nahkoda melempar jala
Agar memiliki gelar sarjana
Belajarlah dengan giat dan seksama
Jangan lupa selalu berdoa

Di kala mendung mulai menyapa
Rintik hujan mulai bersiap
Pelangi pun telah menyemburat
Jika hendak beroleh surga
Buat amal soleh padat merayap
Tinggalkan semua hal maksiat

Di kala hujan turun di telaga
Menarilah semua katak bersama-sama
Di dalam air yang mengalir di tempat
Jika hendak hidup sempurna
Perbanyaklah amal untuk sesame
Tinggalkan semua segala perbuatan maksiat

Mencari udang hingga ke dalam celana
Udang hilang tak tahu rimbanya
Meninggalkan bekas luka tak seberapa
Tiada hari tanpa merana
Memikirkan adik yang tak jelas hidupnya
Membuat abang tak lagi menyapa

 

Contoh Karmina

Bentuk puisi lama Melayu yang sering disebut juga pantun kilat. Ini karena bentuknya singkat, hanya terdiri dari dua baris saja. Baris pertama berupa sampiran, dan baris kedua berupa isi.

95.

Dahulu parang sekarang besi,
Dahulu sayang sekarang benci.

 

96.

Ada ubi ada talas,
Ada budi ada balas.

 

97.

Pergi ke pasar membeli jengkol,
Dasar pemalas kerja pun bolong.

 

98.

Bunga melati harum semerbak,
Cantik sekali tapi galak.

 

99.

Jalan-jalan ke kota Blitar,
Kalau pelit jangan sok pintar.

 

100.

Dari Sabang sampai Merauke,
Wajah abang memang oke.

Nah, itu dia pembahasan tentang contoh pantun dalam berbagai jenis. Sudah cukup jelas atau masih bingung nih? Semoga sudah cukup jelas, ya. Kalau kamu masih mau belajar lebih banyak tentang pantun, yuk tonton video belajar beranimasi dengan latihan soal serta rangkuman di ruangbelajar!

CTA Ruangguru

Referensi:

Trianto, Agus. 2007. Pasti Bisa Pembahasan Tuntas Kompetensi Bahasa Indonesia untuk SMP dan MTs Kelas VII. Erlangga.

Widiarko, Iqbal. 2022. 26 Contoh Pantun Agama, Penuh Petuah dan Anjuran Kebaikan [Daring] https://www.celebrities.id/read/contoh-pantun-agama

Dewantari, Tiara Syabanira. 2022. Contoh-Contoh Pantun Berdasarkan Jenis beserta Penjelasannya. [Daring] https://www.brainacademy.id/blog/contoh-pantun

Yuda, Alfi. 2022. 20 Contoh Pantun Jenaka yang Lucu dan Menghibur. [Daring] https://www.bola.com/ragam/read/5055493/20-contoh-pantun-jenaka-yang-lucu-dan-menghibur

Ahmad. ND. 80+ Kumpulan Contoh Pantun Nasehat Terbaik dan Maknanya. [Daring] https://www.gramedia.com/literasi/contoh-pantun-nasehat/

Purnamaladi. A. Contoh Pantun Berkait [Daring]. Tautan: https://www.scribd.com/document/328540092/Contoh-Pantun-Berkait (Diakses pada 17 September 2025)

Kusuma Sastra. W.H. Talibun 6 Baris [Daring]. Tautan: https://www.scribd.com/document/555099142/Talibun-6-Baris (Diakses pada 17 September 2025)

Sumber Gambar:

Gambar ‘Contoh Pantun Jarjit’ [Daring]. Tautan: https://www.goinsan.com/2022/05/30-pantun-jarjit-singh-yang-lucu-gambar.html (Diakses pada 25 Januari 2023)

Nurul Hidayah