Ketimpangan Sosial di Era Globalisasi | Sosiologi Kelas 12
Hayooo, siapa di sini RG Squad yang hobi kepoin foto-foto artis saat liburan? Kontras sekali ketimpangan pemandangannya dengan keadaan para pengamen dan pengemis yang memiliki keterbatasan sosial akses kebutuhan primer. Fenomena inilah yang yang bisa kita kenal dengan ketimpangan sosial. Baca terus yuk, untuk tahu lebih lengkapnya!
Di era tanpa batas (globalisasi seperti saat ini), ketimpangan sosial menjadi dampak yang sulit dihindari di suatu masyarakat. Hal ini pun akan menimbulkan permasalahan sosial. Di suatu negara, misalnya pengangguran, bukan sekadar dampak dari minimnya pendidikan dan kemampuan seorang individu. Lebih dari itu, masalah tersebut merupakan dampak sistemik dari perubahan-perubahan sosial. Ada beberapa ketimpangan sosial di era globalisasi yang hampir semua bidang terkena imbasnya seperti para pengangguran.
Pencari kerja menjadi bukti ketimpangan sosial (sumber: reaktor.co.id)
Secara spesifik, fenomena ini dapat memengaruhi perkembangan di tiga bidang, seperti:
1. Bidang Ekonomi
Adanya globalisasi menyebabkan perekonomian hanya tumbuh di beberapa wilayah, dengan sumber daya yang dikuasai oleh golongan tertentu. Salah satu contohnya, perubahan teknologi mengakibatkan hanya orang-orang yang memiliki pengetahuan atau keterampilan tertentu yang dapat terlibat dalam proses produksi. Di sisi lain, proses produksi yang dilakukan di negara lain demi alasan keamanan atau efisiensi, ada kemungkinan pemilik usaha akan memindahkan proses produksinya ke beberapa negara tertentu saja. Terakhir, perubahan kebijakan pemerintah, misalnya dihilangkannya subsidi juga dapat mengancam ekonomi kelompok-kelompok tertentu.
2. Bidang Politik
Adanya dominasi ekonomi negara maju terhadap negara lainnya berdampak pada dominasi di bidang politik. Misalnya Amerika Serikat yang didulang menjadi negara superpower memberikan pengaruh pada negara-negara lain dari segi kebijakan.
3. Bidang Budaya
Globalisasi menimbulkan dampak westernisasi yang berakibat terkikisnya budaya lokal, contohnya pada permasalahan bahasa.
Jadi sekarang RG Squad sudah tahu bukan kalau globalisasi itu tidak serta-merta berdampak positif untuk kehidupan sehari-hari. Ada juga dampak negatifnya untuk masyarakat. Sampai di sini sudah paham, kan? Nah, mau belajar materi sosiologi lainnya? Gabung di Brain Academy Online aja yuk!
Suhardi. Sunarti, S. (2009) Sosiologi untuk SMA/MA kelas XII Program IPS. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Sumber foto:
Foto para pencari kerja [daring]. Tautan: https://reaktor.co.id/meneropong-pasar-tenaga-kerja-indonesia-2020-elastisitas-rendah-faktor-glokalitas-penting/ (Diakses: 27 November 2020)
Artikel diperbarui pada 27 November 2020