Peristiwa Kontemporer Dunia: Perpecahan USSR | Sejarah Kelas 12

sejarah_12

Artikel ini membahas tentang persitiwa USSR, atau Union of Soviet Socialist Republics (Uni Soviet). Mulai dari lahirnya, sampai bagaimana ia pecah

Halo, Squad! Ada tebak-tebakan nih, negara apa yang wilayahnya paling luas di dunia? Jawabannya adalah jeng, jeng, jeng Rusia! Yup, negara ini menguasai hampir sebagian besar wilayah daratan di bumi. Bayangkan berapa luasnya! Eh, tapi tahu nggak kalian kalau ternyata, dulu wilayah Rusia jauh lebih luas dibanding wilayahnya saat ini. Wow! Rusia pernah bergabung dengan negara-negara lainnya dalam satu wilayah yang disebut dengan Union of Soviet Socialist Republics (USSR) atau lebih kita kenal dengan Uni Soviet. Meski saat itu menjadi negara paling luas dan berada di masa jayanya, mereka harus menghadapi perpecahan USSR. Kira-kira, apa ya penyebab perpecahannya? Simak lebih lanjut di bawah ini, yuk!

Peta wilayah Rusia saat ini

Peta wilayah Rusia saat ini. (Sumber: ontheworldmap.com).

Lahirnya USSR

Munculnya USSR berawal dari Revolusi Rusia pada tahun 1917. Wilayah Rusia saat itu dipimpin oleh Nicholas II hingga Maret 1917. Rakyat saat itu meragukan pemerintahannya karena Rusia telah kalah di Perang Dunia I dan dianggap otoriter. Setelah Nicholas II turun, ada pemerintahan sementara yang dipimpin oleh Alexander Kerensky. Meski begitu, pemerintahan ini dinilai lambat mewujudkan cita-cita rakyat Rusia. Hingga akhirnya pada 1972-1921, terjadi perang sipil.

Keberhasilan Vladimir Lenin bersama dengan Partai Bolshevik dalam memimpin revolusi, selain berhasil menggulingkan pemerintahan Kerensky, juga berhasil memimpin rakyat dalam perang tersebut. Partai Bolshevik sendiri merupakan partai sosial-demokratis bagi para pekerja dan buruh dengan ideologi Marxisme-Leninisme.

Dengan naiknya Lenin sebagai pemimpin, ideologi partai yang merupakan partai komunis pun semakin menyebar. Pada 1922 terjadi perjanjian antara Rusia, Ukraina, Belarusia, dan Transcaucasia (sekarang Georgia, Armenia, dan Azerbaijan) dan terbentuklah USSR. Setelah Lenin, kepemimpinan Pemerintahan Lenin kemudian digantikan oleh Joseph Stalin yang melakukan kebijakan politik tirai besi. Di masa pemerintahan Stalin banyak negara-negara di Eropa Timur bergabung dalam Uni Soviet.

Peta wilayah USSR atau Uni Soviet

Peta wilayah USSR tahun 1989. (Sumber: commons.wikimedia.org).

 

Baca juga: Seri Revolusi Dunia: Revolusi Rusia

 

Perpecahan USSR

Selama tahun 1960-1970-an, partai komunis, yang saat itu memegang kekuasaan tertinggi di USSR, terus mengumpulkan kekayaan dan kekuatan. Partai terus memajukan industrialisasi, meski di balik semua itu, ada rakyat yang kelaparan dan tidak dapat memenuhi kebutuhan dasarnya. Hal ini dilihat oleh para anak muda dan mereka memberontak. Pemberontakan itu dengan cara penolakan terhadap ideologi komunis.

Selain perlawanan dari dalam, Uni Soviet juga mengalami serangan dari luar terutama segi ekonomi. Pada 1980, Ronald Reagen, presiden Amerika Serikat, mengisolasi ekonomi USSR dan mengontrol harga minyak ke harga terendah, sementara USSR saat itu adalah salah satu penghasil minyak dan gas dunia. Akibat hal-hal ini, USSR kehilangan kekuatannya di Eropa timur.

Pada 1980-1990-an, pemimpin USSR, Mikhail Gorbachev, menerapkan pemikirannya tentang pembaharuan USSR. Pemikirannya itu dilatarbelakangi oleh kondisi USSR yang tidak berkembang dan kemerosotan ekonomi. Beberapa pemikirannya yaitu:

Pemikiran Gorbachev mengenai perubahan ideologi USSR

Pemikiran-pemikiran tersebut tentunya mendapat pertentangan karena dinilai bertolak belakang dengan ideologi komunisme. Salah satu penentangnya adalah kelompok konservatif di Moskow. Kelompok konservatif yang dipimpin Gennadi Yanayev adalah kelompok yang menentang reformasi dan ingin mempertahankan komunisme. Kudeta tersebut digagalkan oleh Boris Yeltsin, pemimpin kelompok radikal yang mendukung reformasi dan ingin meninggalkan komunisme.

Meskipun Gorbachev selamat dari konflik dan nama Yeltsin semakin dikenal dalam politik USSR, nyatanya kondisi politik USSR semakin tidak stabil. Banyak negara bagian USSR yang ingin melepaskan diri dan menjadi negara merdeka. Hal ini berakibat pada perpecahan USSR pada 8 Desember 1991. Selain itu, Gorbachev pun akhirnya mengundurkan diri sebagai Presiden USSR pada 25 Desember 1991. Di masa akhirnya, yang masih bertahan dalam USSR adalah negara yang mengawali pembuatan USSR; Rusia, Ukraina, Belarusia, dan Transcaucasia.

Perpecahan USSR sebagai negara komunis adidaya pun melemahkan kekuasaan komunis secara internasional. Hal itu sekaligus menandai berakhirnya Perang Dingin antara USSR dan Amerika Serikat. Meski USSR telah tidak ada, menurut Crane Brenton dalam karyanya Anatomy of Revolutions, keberadaan USSR adalah contoh keberhasilan ideologi Marxis-Leninis yang diwujudkan menjadi negara.

Suasana saat USSR telah pecah

Perpecahan USSR. (Sumber: history.state.gov).

 

Ternyata, Squad, selain memiliki wilayah yang sangat luas, USSR saat itu juga memiliki pengaruh yang besar terhadap kondisi dunia, ya. Meski sudah terjadi lebih dari 20 tahun lalu, perpecahan USSR ini tetap bisa kita jadikan pelajaran tentang kehidupan bernegara. Kalau kamu masih mau tahu lebih banyak tentang hal ini, kamu bisa langsung chat ke guru les kamu lewat RuangLesOnline lho. Selamat belajar!

ruanglesonline

 

Referensi:

Hapsari, Ratna dan Adil M. Sejarah untuk SMA/MA Kelas XII Kurikulum 2013 Kelompok Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta: Erlangga.

 

Sumber Foto:

‘Russia maps’. (daring) Tautan:https://bit.ly/3juChof (Diakses: 22 April 2018).

‘Soviet Union Administrative Divisions’ (daring) Tautan: https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Soviet_Union_Administrative_Divisions_1989.jpg (Diakses 22 April 2018).

‘The Collapse of The Soviet Union in 1991’ (daring) Tautan: https://www.usatoday.com/picture-gallery/news/world/2016/12/19/the-collapse-of-the-soviet-union-in-1991/95639456/ (Diakses 23 April 2018)

 

Artikel terakhir diperbarui pada 27 Oktober 2020.

Irene Swastiwi Viandari Kharti