Pemberdayaan Komunitas: Pengertian, Prinsip, Agen, Strategi, & Tahapan | Sosiologi Kelas 12

Pemberdayaan Komunitas

Artikel Sosiologi Kelas 12 ini membahas tentang pemberdayaan komunitas mulai dari pengertian, prinsip, agen, strategi, hingga contohnya. Yuk simak artikel ini lebih lanjut!

 

Kamu sudah nggak asing lagi kan tentang konsep komunitas dalam masyarakat? Kalau lupa, coba cek artikel tentang Penguatan Komunitas Lokal dalam Merespon Perubahan Sosial

Memang sih, komunitas dalam masyarakat itu tidak seperti layaknya organisasi formal. Tapi jangan salah, komunitas punya sistem dan upaya-upaya tersendiri agar bisa bertahan dan tetap sejahtera. Nama lainnya adalah pemberdayaan komunitas. Lebih lengkapnya lagi, perhatikan penjelasan berikut ya!

 

Pengertian Pemberdayaan Komunitas

Pemberdayaan komunitas adalah sebuah tindakan untuk mengubah suatu kelompok sosial menjadi lebih berdaya. Tindakan mengubah ini tentunya untuk sesuatu hal yang positif, ya!

Misal, ada suatu komunitas pecinta alam yang masih bingung gimana caranya mengolah potensi yang tersimpan di alam. Padahal, potensi alamnya sangat bagus dan kaya.

Nah, melalui pemberdayaan, komunitas tersebut jadi lebih terlatih dan punya keterampilan untuk bisa mengolah potensi alamnya. Intinya, komunitas ini yang awalnya gak berdaya, jadi berdaya deh.

Lalu, apa saja prinsip dasar dalam pemberdayaan komunitas?

Baca Juga: Pendekatan Kearifan Lokal dalam Pemberdayaan Komunitas | Sosiologi Kelas 12

 

Prinsip Dasar & Ruang Lingkup Pemberdayaan Komunitas

1) Kesetaraan

Pada prinsip kesetaraan, pihak pemberdaya/pendamping bertugas untuk memberikan ilmu pengetahuan, mendengarkan, dan mengakomodasi pendapat masyarakat.

Sayangnya, sering terjadi pihak pemberdaya ini memposisikan dirinya sebagai guru. Padahal, dalam banyak hal, masyarakat lebih tahu tentang daerahnya, terutama yang berkaitan dengan kearifan lokal masyarakat.

 

2) Partisipatif

Prinsip ini berkaitan dengan keterlibatan masyarakat selama proses pemberdayaan ya. Dalam hal ini, masyarakat diberikan kebebasan memilih dan merumuskan kebutuhan dalam proses pemberdayaan.

Masyarakat juga diajak melihat kemampuannya dalam mencapai tujuan yang diinginkan, sehingga harapan antara pemberdaya dan masyarakat yang diberdayakan dapat berjalan beriringan.

 

3) Keswadayaan

Keswadayaan artinya proses menghargai kemampuan masyarakat dalam upaya pemberdayaan dengan mengedepankan kemampuan masyarakat. Program pemberdayaan harus dapat menumbuhkan kemampuan kemandirian masyarakat.

 

4) Berkelanjutan

Program pemberdayaan komunitas ini dirancang secara berkelanjutan, meski program pemberdayaannya telah selesai. Selanjutnya, masyarakat dapat melanjutkan dan mengelolanya secara mandiri. Tentunya, hal ini memerlukan kontribusi berbagai pihak seperti peran generasi muda untuk menyukseskan upaya pemberdayaan.

Baca Juga: Kelebihan dan Kekurangan Pemberdayaan Komunitas | Sosiologi Kelas 12

pemberdayaan komunitas

Contoh komunitas aktif (sumber: plazakamera.com)

 

Selain adanya prinsip, tentu pemberdayaan komunitas juga harus memiliki ruang lingkup dengan fokus dan kegiatan yang berbeda-beda, yaitu:

1) Bidang ekonomi

2) Bidang politik, berupa peningkatan bargaining position masyarakat terhadap pemerintah.

3) Bidang sosial budaya, yaitu usaha untuk melakukan peningkatan sumber daya manusia di masyarakat

4) Bidang lingkungan, misalnya rutin mengadakan pelestarian lingkungan.

 

Agen Pemberdayaan Komunitas

Dalam pemberdayaan komunitas, terdapat agen yang menjadi perantara agar kegiatan pemberdayaan tersebut dapat berjalan lancar. Ada tiga agen pemberdayaan komunitas nih, yaitu pemerintah, swasta, dan masyarakat. Yuk kita bahas satu per satu!

 

1) Pemerintah

Pemerintah sebagai inisiator akan memberi stimulus kepada masyarakat melalui program yang dilaksanakan. Misalnya Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM Mandiri).

Melalui program ini, masyarakat diharapkan berperan aktif dalam kegiatan pemberdayaan yang telah direncanakan pemerintah.

 

2) Swasta

Contoh dari lembaga swasta bisa berupa perusahaan atau Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Dalam hal ini, LSM sangat dibutuhkan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat. LSM dapat memberikan sosialisasi, arahan/bimbingan, dan mewujudkan program-program pemberdayaan.

LSM juga dapat membantu pemerintah dalam pemerataan kesejahteraan masyarakat lho

 

3) Masyarakat

Kegiatan masyarakat dapat mempererat hubungan sosial masyarakat. Misalnya, dalam sebuah lingkungan perumahan, terdapat ibu-ibu yang biasanya tergabung dalam PKK (Pembinaan Kesejahteraan Keluarga) untuk memberdayakan keluarga. Biasanya, terdapat program pelatihan yang dapat membantu perekonomian keluarga.

Pemberdayaan dalam lingkup masyarakat ini diprakarsai oleh para pemangku kepentingan seperti kepala desa, lurah, ketua RT, ketua RW, tokoh masyarakat, warga negara, hingga para pemuda.

 

Strategi Pemberdayaan Komunitas

1) Mempertimbangkan Potensi Masyarakat

Fasilitator atau pihak yang terlibat dalam pemberdayaan komunitas sebaiknya mengakui dan menghargai berbagai potensi yang dimiliki oleh masyarakat.

Tujuan dari pemberdayaan adalah untuk memperkuat kapasitas anggota komunitas agar mereka mampu berdiri sendiri. Dalam proses ini, penting untuk mengenali dan mengangkat kearifan lokal sebagai dasar dalam merancang program pemberdayaan, sehingga masyarakat lebih mudah menerima perubahan yang terjadi. Potensi yang dimaksud mencakup baik sumber daya alam maupun sumber daya manusianya.

 

2) Pendampingan Berbasis Kelompok

Pemberdayaan masyarakat akan berjalan lebih optimal jika dilakukan secara berkelompok. Selain menghemat waktu dan biaya, pendekatan ini terbukti lebih efektif. Dalam proses ini, pendamping bertindak sebagai fasilitator, motivator, penghubung, serta komunikator bagi komunitas yang dibina.

 

3) Pelatihan Khusus Sesuai Kebutuhan

Pemberdaya sebaiknya memberikan ruang bagi masyarakat untuk mengusulkan pelatihan di luar agenda utama program. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi kebutuhannya sendiri.

Misalnya, dalam pelatihan kewirausahaan untuk pemuda karang taruna, beberapa peserta mungkin meminta pelatihan pembuatan kerajinan tangan secara khusus.

 

4) Mengedepankan Kearifan Lokal

Dalam proses pemberdayaan, penting untuk mengangkat nilai-nilai lokal yang telah hidup di masyarakat. Misalnya, masyarakat suku laut di wilayah perairan Riau memiliki aturan adat yang melarang eksploitasi sumber daya laut secara berlebihan.

Kearifan lokal semacam ini dapat dijadikan dasar dalam merancang program pemberdayaan, seperti pelatihan pengelolaan tambak ikan yang berkelanjutan.

Baca Juga: Kearifan Lokal: Pengertian, Ciri, Karakteristik, dan Fungsinya | Sosiologi Kelas 12

 

5) Penyediaan Sarana Penunjang

Sarana dan prasarana memiliki peran penting dalam menunjang keberhasilan program pemberdayaan. Meski tujuan utamanya adalah menciptakan kemandirian, pada tahap awal masyarakat tetap membutuhkan dukungan berupa fasilitas dan peralatan.

Sebagai contoh, program penghijauan akan lebih berhasil jika warga diberi bantuan berupa alat pertanian, bibit tanaman, pupuk, dan polybag. Bentuk bantuan lainnya bisa berupa modal awal, penyediaan alat saat program berlangsung, serta bantuan administratif seperti pengurusan izin atau pembebasan lahan.

 

Tahapan Pemberdayaan Komunitas

Lalu, bagaimana tahapan yang harus dilakukan dalam menjalankan pemberdayaan komunitas?

1) Perencanaan

Tahap pertama adalah melakukan perencanaan. Tentu aja, perencanaan yang baik akan menunjang keberhasilan program pemberdayaan. Untuk mencapai mutu perencanaan yang baik, diperlukan keterlibatan komunitas sebagai pihak yang memahami prioritas kebutuhan masyarakat.

Dalam perencanaan, pihak pemberdaya bisa menerapkan metode PRA (Participatory Rural Appraisal). Apa itu PRA? PRA merupakan metode penelitian/kajian untuk menggali potensi dan permasalahan masyarakat.

PRA dilakukan untuk mengumpulkan dan menganalisis berbagai kondisi, potensi, dan permasalahan masyarakat, serta merumuskan alternatif pengembangan dan solusi permasalahan.

Pada penerapan metode ini, masyarakat diberikan kesempatan untuk mengambil bagian dalam proses analisis kondisi, potensi, masalah, dan perencanaan.

Beberapa teknik atau kegiatan yang dilakukan dalam metode PRA antara lain:

a) Pemetaan wilayah dan kegiatan yang terkait melalui data sekunder maupun primer (observasi langsung dari masyarakat).

b) Analisis keadaan masa lalu, masa sekarang, dan kecenderungan di masa depan.

c) Identifikasi perubahan-perubahan yang terjadi pada kondisi sosial-ekonomi dan lingkungan sekitar, serta alasan dan penyebabnya.

d) Identifikasi kekuatan (strength), kelemahan (weakness), peluang (opportunity), dan ancaman (threats) atau SWOT.

e) Pemilihan alternatif pemecahan masalah.

f) Membuat rincian tentang stakeholder dan peran yang diharapkan dari para pihak, serta jumlah biaya dan perencanaan program pemberdayaan secara keseluruhan.

 

2) Pelaksanaan

Komunitas yang merancang program pemberdayaan umumnya telah memiliki pengetahuan yang cukup untuk menjalankannya. Tahap ini dikenal sebagai tahap kapasitasi, di mana kegiatan dilakukan melalui pendampingan dan fasilitasi agar program dapat terlaksana dengan baik.

 

3) Evaluasi

Dalam tahap evaluasi, komunitas berperan dengan memberikan masukan, kritik, dan saran terhadap jalannya program. Evaluasi ini dapat dilaksanakan bersama masyarakat. Bila program dinilai sukses, maka tahap selanjutnya adalah mengakhiri seluruh aktivitas, termasuk pendampingan, dan menyerahkan sepenuhnya proses tersebut kepada komunitas terkait.

 

4) Terminasi

Terminasi merupakan tahap penghentian hubungan secara resmi antara pihak pemberdaya dengan komunitas. Beberapa situasi dapat memicu masuknya program ke tahap ini, terutama ketika komunitas telah menunjukkan kemandirian lebih cepat dari waktu yang direncanakan saat awal perencanaan program.

 

Contoh Pemberdayaan Komunitas

Supaya kamu  makin kebayang, coba lihat beberapa contoh dan wujud dari pemberdayaan komunitas yang dihimpun dari berbagai bidang berikut ini.

1. Bidang Ekonomi

  • Pelatihan UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah).
  • Pemberian modal usaha kepada kelompok tani, nelayan, atau ibu rumah tangga.
  • Pembentukan koperasi desa atau koperasi wanita.
  • Program bank sampah atau daur ulang berbasis masyarakat.

 

2. Bidang Pendidikan

  • Kelas belajar atau taman baca masyarakat (TBM).
  • Pelatihan literasi dan numerasi untuk orang dewasa.
  • Program beasiswa bagi anak-anak kurang mampu di desa.
  • Pelatihan guru lokal atau relawan pendidikan.

 

3. Bidang Kesehatan

  • Pelatihan kader posyandu.
  • Program penyuluhan gizi dan sanitasi lingkungan.
  • Inisiatif gotong royong pembangunan MCK umum.
  • Pemberian pelatihan pertolongan pertama atau gizi seimbang.

 

4. Bidang Lingkungan

  • Program penghijauan atau penanaman pohon.
  • Pelatihan pengelolaan sampah mandiri dan kompos.
  • Pemberdayaan masyarakat dalam konservasi hutan atau pesisir.
  • Edukasi masyarakat tentang perubahan iklim dan mitigasinya.

 

5. Bidang Sosial dan Budaya

  • Penguatan kearifan lokal seperti pelestarian budaya dan adat istiadat.
  • Pelatihan keterampilan seni (menenun, membatik, kerajinan tangan).
  • Pembentukan forum pemuda, karang taruna, atau kelompok perempuan.
  • Program anti-narkoba berbasis komunitas.

 

6. Bidang Teknologi dan Informasi

  • Pelatihan penggunaan internet dan media sosial untuk promosi usaha.
  • Pengenalan teknologi pertanian atau perikanan tepat guna.
  • Program digitalisasi administrasi desa.

 

Baca Juga: Pengertian Perubahan Sosial, Teori & Karakteristiknya | Sosiologi Kelas 12

 

Upaya Pemberdayaan Komunitas

Nah, setelah diketahui adanya prinsip dan ruang lingkup pemberdayaan suatu komunitas, jangan lupa juga diperlukan upaya pemberdayaan komunitas. Adapun upaya pemberdayaan suatu komunitas masyarakat dapat dilakukan dengan tiga upaya, yakni:

  1. Membangun kembali atau paling tidak mengubah struktur dan juga lembaga yang memberikan akses kesetaraan terhadap sumber daya, pelayanan, dan juga kesempatan partisipasi masyarakat dalam kehidupan.
  2. Upaya membangun sistem pemerintahan yang efektif dan efisien dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap isu-isu  tertentu,dapat dilakukan dengan aksi-aksi sosial.
  3. Pengetahuan dan keterampilan juga dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas hidup tiap anggota komunitas tersebut. Oleh karena itu, pemberdayaan melalui segmen pendidikan perlu dilakukan untuk mewujudkan komunitas yang terampil lagi berpendidikan.

IMG_8869

Pelatihan batik tulis untuk anggota komunitas. (sumber: skbklaten.blogspot.com)

 

Perlu kamu ketahui ya, bahwa gerakan sosial seperti pemberdayaan komunitas tersebut, tentu punya kesulitan sendiri dalam melakukan segala upayanya. Misalnya saja, ada hambatan dalam bentuk ketimpangan sosial yang meliputi permasalahan struktural, permasalahan kelompok, dan permasalahan pribadi di tiap anggota komunitas masyarakat itu sendiri.

Sebenarnya, hambatan-hambatan yang menghalangi upaya pemberdayaan komunitas itu bisa diminimalisir. Paling tidak, sebelum melakukan upaya-upaya tersebut perlu diadakan riset minimalis tentang faktor-faktor yang menjadi akar  atau sumber permasalahan yang dialami dalam masyarakat tersebut. Kamu pasti bisa dong melakukan riset kecil-kecilan tentang permasalahan yang ada di komunitas kalian masing-masing?

Nah, sampai di sini apa kamu sudah mengerti? Mau belajar topik lainnya? Gabung bersama teman-teman se Indonesia di Brain Academy Online! Kamu akan belajar langsung dengan STAR Master Teacher lulusan PTN ternama dan luar negeri loh. Pasti langsung ngerti deh.

CTA Brain Academy Online

Referensi:

Sumaryadi. 2005. Perencanaan Pembangunan Daerah Otonom dan Pemberdayaan Masyarakat. Jakarta: CV Citra Utama.

Zubaedi. 2013. Pengembangan Masyarakat Wacana dan Praktik. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Sumber Gambar:

https://www.plazakamera.com/butuh-list-contact-komunitas-drone-di-indonesia-check-disini/

http://skbklaten.blogspot.com/2010/06/batik.html

Artikel ini pertama kali terbit 3 November 2017, kemudian diperbarui pada 10 Juni 2025. 

Rabia Edra