5 Fakta Tjilik Riwut, Tokoh Dayak yang Membangun Kalimantan Tengah

tjilik riwut - header

Dalam momentum Hari Pahlawan Nasional, blog Ruangguru akan menyajikan beberapa cerita dari pahlawan-pahlawan Indonesia yang bisa menjadi tambahan wawasan buat kamu. Kali ini akan bercerita tentang seorang pahlawan dari Kalimantan Tengah, Tjilik Riwut.

Masih ingat ngga beberapa waktu yang lalu sempat banyak pemberitaan tentang wacana pemindahan ibu kota ke Pulau Kalimantan? Ya, akhirnya Presiden Jokowi memutuskan untuk memindahkan ibukota dari Jakarta ke sebagian Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.

Nah, ngomongin soal pemindahan ibu kota juga nih, tahu ngga sih kalau dulunya presiden pertama, Sukarno, sebenarnya juga ingin memindahkan ibu kota ke Kalimantan Tengah.

Di mana?

Palangkaraya, iya, ibu kota Kalimantan Tengah sekarang dulu pernah masuk dalam benak Sukarno untuk jadi ibu kota Indonesia. Sukarno ngga tiba-tiba gitu aja terlintas pikiran menjadikan Palangka Raya buat jadi ibu kota, ini berkat pemikiran Tjilik Riwut.

tjilik riwut - jalan panjang

Benar memang nama bandara di Palangka Raya itu Tjilik Riwut. Tapi, tahukah kamu kalau nama tersebut diambil dari nama pahlawan asli dari Kalimantan Tengah? Di artikel ini kita akan kulik-kulik sedikit tentang 5 fakta dari sosok Tjilik Riwut, pahlawan nasional dari Kalimantan Tengah.

 

1. Putra Asli Suku Dayak

Dikutip dari laman Kompas.com menyatakan bahwa Tjilik Riwut pendiri Organisasi Pakat Dayak di Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Di tahun 1938, beliau mendirikan organisasi tersebut dengan tujuan mengangkat derajat Suku Dayak. Baik di bidang politik, sosial, hukum, bahkan budaya. Tapi lebih penting dari itu, Tjilik Riwut lebih mementingkan persatuan Suku Dayak itu sendiri.

tjilik riwut - tahukah kamu

 

2. Pemimpin Pasukan Penerjung Payung Pertama TNI AU

Pernah mendengar atau tahu Paskhas TNI AU? Nah, Paskhas (Pasukan Khas) yang dimiliki oleh TNI AU itu tidak lepas dari andil Tjilik Riwut. Beliau menjadi komando Pasukan Penerjun Pertama Angkatan Udara Republik Indonesia. Pada tanggal 17 Oktober 1947, di bawah komando Tjilik Riwut-lah para pasukan penerjun itu, untuk pertama kalinya melakukan terjun payung. Sampai sekarang, di tanggal tersebut diperingati sebagai Hari Pasukan Khas TNI-AU.

Baca Juga: Tan Malaka: Bapak Republik yang Sejarahnya Sempat Dihapus

 

3. Jurnalis yang Produktif Menerbitkan Buku

Sebelum terjun di bidang militer Tjilik Riwut memutuskan menjadi wartawan. Pada tahun 1940, beliau menjadi pemimpin redaksi dari majalah Suara Pakat. Di tahun yang sama pula, beliau menjadi koresponden Harian Pemandangan. Ketertarikannya dalam dunia penulisan nggak berhenti meski di tahun 1942 saat pendudukan Jepang, ia mulai berhenti berkiprah di dunia pers karena Jepang datang. Setelah Indonesia merdeka, ia sempat menuangkan pemikirannya dalam beberapa buku seperti Kalimantan Memanggil (1958), Kalimantan Membangun (1979), dan Manaser Panatau Tatu Hiang: Menyelami Kekayaan Leluhur (2003).

tjilik riwut - jalan kaki

 

4. Didesak Rakyat untuk Mendirikan Provinsi Baru

Rakyat yang merasa Tjilik Riwut punya kharisma sama seperti Bung Karno. Selain itu kedekatan dengan rakyat di Kalimantan Tengah membuat beliau didesak oleh rakyat Sampit dan Kotawaringin kala itu untuk membentuk provinsi ke-17, yakni Kalimantan Tengah. Tepat di tanggal 23 Mei 1957, berdirilah Provinsi ke-17 yakni Palangkaraya. Setahun setelah Provinsi Kalimantan Tengah berdiri, beliau diangkat menjadi Gubernur Kalimantan Tengah periode 1958 – 1967.

 

5. Angka 17

Ada beberapa orang yang memiliki angka favorit. Misalnya kayak Cristiano Ronaldo aja. Di klub sepakbola mana pun dia pasti pakai nomor 7. Nah, Tjilik Riwut juga begitu. Beliau sangat fanatik dengan angka 17. Entah kebetulan atau bukan, Kalimantan Tengah menjadi provinsi ke-17 yang lahirnya bertepatan dengan pemerintahan RI kabinet ke-17. Belum lagi, Desa Pahandut yang menjadi cikal bakal ibu kota Kalimantan Tengah, merupakan desa ke-17 dihitung dari Sungai Kahayan (Sungai Dayak Besar).

tjilik riwut - istri

Itu tadi 5 fakta dari Tjilik Riwut seorang tokoh Dayak yang membangun Kalimantan Tengah. Meski banyak lika-liku perjalanannya untuk membantu kemerdekaan rakyat, khususnya di Kalimantan Tengah, beliau masih sempat untuk menulis sebuah buku. Kamu juga begitu, sesibuk apa pun kegiatan kamu di luar sekolah, harus sempat belajar.

Apalagi sekarang sudah ada aplikasi bimbel online ruangguru. Dengan video animasi di ruangbelajar, pastinya ngga ada alasan lagi buat malas belajar atau ngga sempat untuk belajar ya. Gabung sekarang juga yuks.

IDN CTA Blog ruangbelajar Ruangguru

 

 

Tedy Rizkha Heryansyah