Ginjal: Sistem Ekskresi pada Manusia | Biologi Kelas 8

IPA_8

RG Squad, pernahkah kamu memerhatikan kalau setelah makan, minum, dan berlari ada banyak zat yang dikeluarkan melalui tubuh? Kenapa ya? Ternyata alasannya, zat-zat tersebut merupakan sisa metabolisme yang tidak diperlukan tubuh. Hal ini disebut dengan proses ekskresi yang tujuannya supaya tidak meracuni tubuh kita. Nah, sistem ekskresi pada manusia ada banyak, lho, melibatkan ginjal, kulit, paru-paru, dan hati. Sekarang, kita bahas tentang ginjal dahulu, ya!  

Ekskresi Pada Manusia

 

Coba siapa yang tahu di mana letak ginjal? Yup, posisinya berada di kanan dan kiri tulang pinggang yaitu di dalam rongga perut pada dinding tubuh bagian belakang (gambar a). Bentuknya seperti biji kacang merah (gambar b). Oh ya, ginjal di sebelah kiri letaknya lebih tinggi lho daripada di sebelah kanan. Keduanya berwarna merah, karena banyak darah yang masuk ke dalamnya. Wah, bagaimana caranya darah bisa masuk ke dalam ginjal ya? Nah, pertama-tama melalui pembuluh arteri besar dan akan keluar dari ginjal lewat vena besar. 

Ginjal pun terdiri dari tiga lapisan (gambar c). Bagian luar disebut kulit ginjal/korteks renalis, di bawahnya medula renalis, dan di bagian dalam terdapat rongga ginjal/pelvis renalis yang berfungsi sebagai penampung urine sementara sebelum dikeluarkan melalui ureter. Selain itu, ginjal tersusun atas lebih kurang 1 juta alat penyaring yang disebut dengan nefron.

Ekskresi Pada Manusia

Apa itu nefron? Merupakan penyusun utama ginjal yang berperan penting dalam proses penyaringan darah. Bentuknya terdiri dari komponen penyaring/badan malpighi yang dilanjutkan oleh saluran-saluran/tubulus. Tiap badan malpighi itu mengandung gulungan kapiler darah yaitu glomerulus yang berada dalam kapsula bowman. Di sinilah, proses penyaringan darah dimulai. Agar kamu tidak bingung, perhatikan kembali gambar di atas ya.

Badan malpighi kemudian melanjutkan salurannya ke medula renalis (bagian tengah ginjal) dan korteks renalis. Saluran-saluran itu adalah:

  • Tubulus proksimal
  • Lengkung henlesaluran ginjal yang melengkung pada daerah medula, menghubungkan tubulus proksimal dengan tubulus distal.
  • Tubulus distal
  • Tubulus kolektivus (pengumpul) yang terdapat pada medula

Setelah kamu mengetahui cara penyaringan, tahukah kamu bahwa urine yang dihasilkan ginjal harus melalui tiga tahapan? Pertama yaitu filtrasi, kedua reabsorpsi, dan ketiga augmentasi.

Kamu ingin lebih paham lagi tentang proses eksresi? Bisa nih coba simak materi pembahasan Ginjal ini di melalui fitur ADAPTO di ruangbelajar. Kamu bisa menyimak pembahasan ini dengan video interaktif sesuai dengan pemahaman belajarmu!

IDN CTA Blog Adapto Ruangguru 2022
IDN CTA Blog Adapto Ruangguru 2022

 

 

a. Tahap Filtrasi

Ekskresi Pada Manusia

Pembentukan urine dimulai dari darah mengalir melalui arteri aferen ginjal, masuk ke dalam glomerulus yang tersusun atas kapiler-kapiler darah. Saat darah masuk ke glomerulus, tekanan darah pun menjadi tinggi sehingga mendorong air dan zat-zat yang memiliki ukuran kecil akan keluar melalui pori-pori kapiler, dan menghasilkan filtrat. Cairan hasil penyaringan tersebut (filtrat), tersusun atas:

  • Urobilin;
  • Urea;
  • Glukosa;
  • Air;
  • Asam amino;
  • Ion-ion seperti natrium, kalium, kalsium, dan klor.

Filtrat selanjutnya disimpan sementara di dalam kapsula bowman dan disebut urine primerTahapan pembentukan urine primer ini disebut tahap filtrasiSementara itu, darah dan protein tetap tinggal di dalam kapiler darah karena tidak dapat menembus pori-pori glomerulus. 

b. Tahap Reabsorpsi

Ekskresi Pada Manusia

Urine primer yang terbentuk pada tahap filtrasi masuk ke tubulus proksimal. Di dalamnya terjadi proses penyerapan kembali zat-zat yang masih diperlukan oleh tubuh (tahap reabsorpsi). Glukosa, asam amino, ion kalium, dan zat-zat yang masih diperlukan oleh tubuh juga diangkut ke dalam sel, kemudian ke dalam kapiler darah di dalam ginjal. Sedangkan urea hanya sedikit yang diserap kembali.

Cairan yang dihasilkan dari proses reabsorpsi disebut urine sekunder yang mengandung air, garam, urea (penimbul bau pada urine), dan urobilin (pemberi warna kuning pada urine). Urine sekunder yang terbentuk dari proses reabsorpsi selanjutnya mengalir ke lengkung henle, kemudian menuju tubulus distal. Selama mengalir dalam lengkung henle, air dalam urine sekunder juga terus direabsorpsi.

c. Tahap Augmentasi

Pada bagian tubulus distal masih ada proses penyerapan air, ion natrium, klor, dan urea. Di sinilah terjadi proses augmentasi, yaitu pengeluaran zat-zat yang tidak diperlukan tubuh ke dalam urine sekunder. Ketika telah bercampur, inilah yang merupakan urine sesungguhnya. Kemudian disalurkan ke pelvis renalis (rongga ginjal). Urine yang terbentuk selanjutnya keluar dari ginjal melalui ureter, menuju kandung kemih yang merupakan tempat menyimpan urine sementara.

Kandung kemih memiliki dinding yang elastis dan mampu meregang untuk dapat menampung sekitar 0,5 L urine. Proses pengeluaran urine dari dalam kandung kemih disebabkan oleh adanya tekanan akibat adanya sinyal yang menunjukkan bahwa kandung kemih sudah penuh. Kontraksi otot perut dan otot-otot kandung kemih akan terjadi saat adanya sinyal penuh dalam kandung kemih. Akibat kontraksi ini, urine dapat keluar dari tubuh melalui uretra.

Nah Squad, sekarang kamu sudah tahu ‘kan kalau urine adalah salah satu bentuk ekskresi manusia yang dihasilkan oleh ginjal. Kita akan membahas jenis ekskresi lain pada artikel berikutnya ya. So, stay tuned! Sambil membaca artikel di blog Ruangguru, tonton juga video belajar beranimasi lewat aplikasinya supaya #BelajarJadiHebat!  

IDN CTA Blog Adapto Ruangguru 2022

 

Referensi:

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. (2014). Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VIII SMP/MTS Semester II. Jakarta: Balitbang Kemendikbud.

 

Sumber foto:

 

 

Artikel ini diperbarui pada 6 Januari 2021.

Rabia Edra