Perang Teluk 1, 2, 3: Latar Belakang dan Jalannya Perang | Sejarah Kelas 12

Header Perang Teluk

Artikel ini akan membahas tentang latar belakang dan jalannya Konflik Timur Tengah, atau yang bisa juga dikenal sebagai Perang Teluk 1, 2, dan 3. Yuk simak artikel Sejarah kelas 12 berikut ini!

 

Guys, kamu pernah dengar tentang Saddam Hussein? Ia adalah presiden Irak sejak 1979 hingga tahun 2003. Di masa pemerintahan Saddam Hussein, Irak sempat mengalami konflik dengan beberapa negara Timur Tengah, seperti Iran dan Kuwait, atau yang dikenal juga sebagai Perang Teluk.

Kenapa dinamakan Perang Teluk? Karena, konflik ini terjadi di Teluk Persia.

Peta Teluk Persia

Peta Teluk Persia (https://www.google.com/maps/place/Persian+Gulf)

 

Dalam kurun waktu 31 tahun, Perang Teluk terjadi sebanyak tiga kali, yaitu Perang Teluk I (1980–1988) antara Irak dan Iran, Perang Teluk II (1990–19991) antara Irak dan Kuwait, dan Perang Teluk III (2003–2011) antara Irak dan Amerika Serikat. Wah, seperti bagaimana ya jalannya ketiga perang tersebut?

Yuk simak satu per satu, mulai dari latar belakang, jalannya perang, dan akhir dari Perang Teluk!

 

A. Perang Teluk 1

 

Latar Belakang Perang Teluk 1

Perang Teluk 1 juga dikenal sebagai Perang Irak dan Iran. Yuk kita simak beberapa faktor yang membuat  Irak dan Iran berperang:

  • Adanya keinginan Irak dan Iran menguasai Sungai Shatt Al Arab

    Sungai Shatt Al Arab adalah jalur perariran strategis yang memisahkan Irak-Iran menuju Teluk Persia. Sepanjang perairan ini dibangun pelabuhan-pelabuhan besar, wilayah ini merupakan jalur ekspor minyak sehingga menjadi wilayah sengketa.

    Sebenarnya, konflik ini sempat diselesaikan dalam Perjanjian Algier pada tahun 1975. Perjanjian ini berhasil mempertemukan Saddam Hussein sebagai presiden Irak dan Mohammad Reza Pahlavi sebagai pemimpin Iran.

    Secara garis besar, dalam perjanjian ini, Iran harus menghentikan dukungan kepada pemberontak suku Kurdi. Selain itu, perbatasan wilayah Irak-Iran di Shatt al Arab akan digeser dari wilayah timur ke tengah perairan.

 

  • Adanya Revolusi Iran tahun 1978 – 1979

    Antara tahun 1978 hingga tahun 1979, di Iran terjadi Revolusi Islam yang menandai kejatuhan kekuasaan Kerajaan Pahlavi. Pada saat itu, Ayatollah Ruhollah Khomeini berhasil mengubah Iran menjadi negara Islam bermazhab Syiah.

    Sementara, Saddam Husein, yang merupakan seorang muslim aliran Sunni yang khawatir revolusi Islam di Iran akan menyebar ke negara-negara Arab lainnya.

 

Kedua faktor di atas kemudian menjadi pemantik meletusnya Perang Teluk 1. Lalu, bagaimana ya jalannya Perang Teluk 1?

Baca Juga: Latar Belakang Terjadinya Perang Palestina dengan Israel

 

Jalannya Perang Teluk 1 

 

perang teluk 1

Berlangsungnya Perang Irak dan Iran (sumber: satujam.com)

 

Pada April 1980, Perdana Menteri Irak, Tariq Azis mendapatkan serangan granat. Pada saat itu, sedang berlangsung acara Konferensi Ekonomi Internasional yang diselenggarakan oleh persatuan mahasiswa Asia di Irak.

Karena kejadian itu, Irak menganggap bahwa Iran sedang menantang untuk berperang. Saddam Hussein kemudian mengusir ribuan orang Iran dari Irak, serta mengecam Khomeini.

Tidak hanya itu saja, Saddam juga menuntut Iran untuk kembali merundingkan Peranjian Algiers tahun 1975, serta menuntut pengembalian tiga pulau kecil di Selat Hormuz.

Selang 5 bulan kemudian, tepatnya pada 4 September 1980, Iran tiba-tiba saja melancarkan serangan ke beberapa wilayah Irak, seperti desa Khanaqin, Muzayriah, Zurbatiyah, Qata Mandali dan Mustapha dan instalasi minyak Neft Khaneh. Akibat dari serangan ini, puluhan rakyat Irak menjadi korban.

Irak pun tidak tinggal diam. Tidak sampai sebulan, tepatnya pada 22 September 1980 Irak memulai serangan balasan. Irak mulai menghancurkan pusat-pusat persenjataan berat dan juga pelabuhan udara Mehrabad, Teheran, Iran.

Irak berhasil menduduki Pulau Tumb Besar dan Tumb Kecil (wilayah sengketa kedua negara) yang sudah dikuasai oleh Iran selama ratusan tahun. Serangan ini kemudian dianggap sebagai kemenangan Irak.

Akan tetapi Iran tidak tinggal diam, Iran kembali melakukan serangan balasan ke wilayah Basra dan Wasit.

Perang ini terus berlanjut, aksi saling balas serang pun tidak bisa dihindari. Hingga akhirnya pada bulan April 1983, Irak menghancurkan sumur minyak di Norwuz yang membawa dampak besar bahkan ke negara-negara tetangganya.

Dampaknya sangat buruk. Sumber daya air disekitar wilayah Teluk tercemar oleh minyak. Hal ini membuat harga air minum di wilayah ini sangat mahal. Bahkan, harga satu liter air pada saat itu hamper lima kali dari harga standar minyak mentah OPEC.

Beberapa negara yang terkena dampaknya adalah Qatar, Kuwait dan Bahrain. Perang ini terus berlanjut hingga tahun ke delapan.

Infografik Perang Irak dan Iran

Akhir Perang Teluk 1

Perang yang terjadi selama 8 tahun ini ternyata nggak membuahkan hasil.  Dalam perang ini, tidak ada yang menang maupun kalah. Hingga akhirnya perang ini berakhir setelah Iran bersedia menerima Resolusi Dewan Keamanan PBB No. 598 Tahun 1988.

Pada resolusi tersebut, Iran diminta untuk melaksanakan gencatan senjata. Hal ini mengacu pada Perjanjian Algiers yang sudah disusun sejak tahun 1975, dan sudah disepakati oleh keduanya.

Menjelang berakhirnya perang tersebut, Irak mengembalikan sebagian wilayah di Shatt al Arab kepada Iran.

 

B. Perang Teluk 2

 

Latar Belakang Perang Teluk 2

Jika pada Perang Teluk 1 Irak berkonflik dengan Iran, maka pada Perang Teluk 2, Irak berkonflik dengan Kuwait. Sebenarnya, perang ini dipicu karena adanya serangan Irak kepada Kuwait pada Agustus 1990. Tapi, serangan ini dilatar belakangi oleh beberapa hal, guys. Ada apa aja tuh?

  • Ketidakstabilan kondisi pereknomian Irak paska Perang Teluk 1

    Perang antara Irak dan Iran dalam kurun 1980–1988 tentunya berdampak pada perekonomian Irak. Nah, pada saat itu Irak sempat menuduh Kuwait mencuri minyak dari dari ladang minyak Rumaila yang merupakan wilayah Irak.

    Padahal, saat itu Kuwait menentang dengan mengatakan bahwa Irak yang malah berusaha mengebor sumur minyak di wilayah Kuwait.  Intinya sih, klaim wilayah yang penuh minyak bumi ini merupakan salah satu upaya Irak dalam memulihkan perekonomiannya.

 

  • Kuwait menurunkan harga minyak

    Rendahnya harga minyak yang ditetapkan oleh Kuwait membuat Saddam Hussein berpendapat bahwa Kuwait akan terus menjadi kaki tangan Barat.

 

  • Irak mengklaim Kuwait bagian dari wilayahnya

    Berdasarkan batas wilayan yang ditetapkan dari warisan pemerintahan Turki Usmani, Kuwait merupakan bagian dari Republik Irak. Saddam Hussein menyebut Kuwait sebagai provinsi ke-19 Irak.

 

  • Irak meminta Kuwait menghapus utang yang digunakan selama Perang Teluk 1

    Jadi guys, pada Perang Teluk 1, Kuwait merupakan sekutu Irak dalam menghadapi Iran. Nah, alasan inilah yang digunakan oleh Irak agar Kuwait menghapuskan utang Irak sebesar 14 miliar dollar AS kepada Kuwait.

    Tapi, Kuwait menolak dan meminta utang tersebut tetap dilunasi. Otomatis, hubungan kedua negara ini semakin memanas dong ya.

 

Akhirnya, berdasarkan beberapa latar belakang di atas, pada pertengahan 1990, Irak pun mulai mempersiapkan serangan di perbatasan Kuwait. Irak mulai menginvasi Kuwait pada 2 Agustus 1990.  Sejak saat inilah, Perang Teluk 2 dimulai.

Baca Juga: 7 Peran Indonesia dalam Perdamaian Dunia

 

Jalannya Perang Teluk 2

Sebenarnya, saat itu Saddam Hussein beranggapan negara-negara anggota Liga Arab akan netral dan tidak terlibat dalam invasi yang dijalankan Irak ke Kuwait. Tapi nyatanya, dua per tiga dari seluruh anggota Liga Arab tidak menyetujui serangan Irak tersebut.

Pada 3 Agustus 1990, Dewan Keamanan PBB mendesak Irak agar menarik pasukannya dari Kuwait. Tapi, Irak tidak menghiraukan. Pada 8 Agustus 1990, pemerintah Irak secara resmi menganeksasi Kuwait.

Akhirnya, negara-negara yang awalnya tidak terlibat dalam konflik ini seperti Amerika Serikat, Inggris, dan Uni Soviet pergi ke Kuwait untuk melawan pasukan Irak.

Gabungan koalisi ini berlandaskan Dewan Keamanan PBB yang secara resmi mengesahkan penggunaan “segala cara yang diperlukan” untuk melawan agresi Irak terhadap Kuwait.

Saat itu, Dewan Keamanan PBB memberi batas kepada Irak agar menarik diri dari Kuwait maksimal pada 15 Januari 1991.

Karena Irak tidak segera menarik diri dari Kuwait, akhirnya pada 17 Januari 1991, pasukan Sekutu melancarkan serangan udara ke pasukan Irak. Serangan ini dikenal sebagai Operasi Badai Gurun. Dalam serangan ini, Irak berhasil dilemahkan.

Tidak hanya sampai di situ saja, setelah Irak dilemahkan melalui udara, Irak kembali mendapatkan serangan darat pada 24 Februari 1991.

 

Akhir Perang Teluk 2

Kemudian, pada 28 Februari 1991, Presiden Amerika Serikat, George W. Bush, mengumumkan gencatan senjata. Irak pun menyerah kepada Sekutu.

Akhir dari Perang Teluk 2 ditandai dengan pengakuan Irak terhadap kedaulatan Kuwait. Selain itu, Irak juga harus menyingkirkan senjata pemusnah massal termasuk senjata nuklir dan kimia yang selama ini digunakan Irak untuk berperang.

 

C. Perang Teluk 3

 

Latar Belakang Perang Teluk 3

Berbeda dengan Perang Teluk 1 dan Perang Teluk 2 yang terjadi antara Irak dengan Iran dan Kuwait, Perang Teluk 3 terjadi antara Irak dan Amerika Serikat. Well, Amerika Serikat kok bisa-bisanya ya perang melawan Irak?

Nah, sekitar tahun 2002, Presiden Bush menegaskan bahwa Irak harus bersih dari senjata pemusnah massal, yang memang dilarang oleh dunia.

Selain itu, Saddam Hussein juga dianggap melanggar perjanjian damai setelah Perang Teluk II. Padahal, Irak sebenarnya sudah memiliki itikad untuk tetap menaati perjanjian damai tersebut.

Akhirnya, berdasarkan beberapa anggapan tersebut, Amerika Serikat memutuskan untuk menyerang Irak. Tujuan utama Amerika Serikat adalah melengserkan Saddam Hussein dari pemerintahan Irak.

 

Jalannya Perang Teluk 3

Pada 19 Maret 2003, Amerika Serikat dan Inggris memulai rangkaian invasi yang diberi kode “Operasi Pembebasan Irak”. Amerika Serikat berhasil menaklukan Baghdad, Ibukota Irak pada 9 April 2003. Pada 1 Mei 2003, Amerika Serikat beserta sekutunya berhasil memenangkan perang, dan perang dinyatakan selesai.

Baca Juga: Kronologi Terjadinya Perang Afghanistan dan Uni Soviet 

 

Akhir Perang Teluk 3

Setelah Amerika Serikat berhasil menggulingkan pemerintahan Saddam Hussein, kekosongan kekuasaan pun terjadi di Irak. Oiya, Saddam Hussein dihukum gantung pada 2006.

Selama kekosongan kekuasaan terjadi, Amerika Serikat pun mendirikan pemerintahan sementara. Tapi ternyata, di masa pendudukan Amerika Serikat di Irak, mulai nih muncul perlawanan dari rakyat Irak terhadap Amerika Serikat. Mereka menganggap Amerika Serikat adalah penjajah.

Bahkan, ada juga sumber yang mengatakan bahwa, pendudukan Amerika Serikat di Irak bukan semata-mata untuk membebaskan rakyat Irak, melainkan memanfaatkan minyak bumi yang melimpah di Irak.

Akhirnya, rakyat Irak mulai membentuk milisi bersenjata. Amerika Serikat pun menarik pasukannya dari Irak pada tahun 2011. Penarikan pasukan Amerika Serikat tersebut menandai berakhirnya Perang Teluk 3.

Nah itu dia sejarah terjadinya Perang Teluk 1, 2, dan 3 atau konflik Timur Tengah. Tapi, kalau misalnya kamu ingin mendalami pengetahuan kamu tentang sejarah dunia dan juga sejarah Indonesia, kamu bisa banget nih belajar sejarah dengan seru.

Kamu tinggal download aplikasi ruangguru, terus kamu buka deh ruangbelajar. Di sana kamu bisa belajar melalui video dengan beragam animasi menarik. Jadi, sambil belajar kamu juga bisa membayangkannya, seru kaan!

IDN CTA Blog ruangbelajar Ruangguru

Referensi:

Hapsari, R. (2018) Sejarah Untuk SMA/MA Kelas XII Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta: Penerbit Erlangga.

‘Mengingat Kembali Invasi Irak ke Kuwait 30 Tahun Lalu’. [daring] Tautan: https://www.ruangguru.com/blog/konflik-timur-tengah-perang-irak-dan-iran (Diakses: 15 Februari 2024).

‘Perang Iran vs Irak: Kenapa Khomeini dan Saddam Baku Hantam?’. [daring] Tautan: https://tirto.id/perang-iran-vs-irak-kenapa-khomeini-dan-saddam-baku-hantam-f4Vh (Diakses: 26 Oktober 2020).

Sumber foto:

Foto Berlangsungnya Perang Irak dan Iran [daring]. Tautan: https://satujam.com/perang-teluk/ (Diakses: 26 Oktober 2020)

Foto tangkapan layar Peta Irak dan Teluk Persia [daring]. Tautan: https://www.google.com/maps/place/Persian+Gulf (Diakses: 15 Februari 2024)

 

Artikel diperbarui pada 26 Oktober 2020 oleh Fahri Abdillah, kemudian diperbarui lagi pada 15 Februari 2024 oleh Laras Sekar Seruni.

Laras Sekar Seruni