Pengertian dan Metode dalam Keluarga Berencana (KB) | Biologi Kelas 11

Biologi kelas 11 SMA tentang Keluarga Berencana (KB)

Squad, siapa di antara kalian yang memiliki saudara, baik kakak maupun adik? Seringkali dalam 1 keluarga ada beberapa anak, bahkan ada yang memiiki anak kembar juga. Lucu banget, ya! Nah, tahukah kamu, ternyata kehamilan itu bisa dihindari. Salah satu untuk menghindari kehamilan tersebut adalah dengan menggunakan metode kontrasepsi. Di Indonesia, metode kontrasepsi tersebut dikenal dengan nama Program Keluarga Berencana (KB). Wah, kayak apa, sih? Yuk, kupas tuntas keluarga berencana (KB)! Tahukah kamu, prinsip dari metode kontrasepsi adalah menghambat pergerakan sperma ke ovum, mencegah ovulasi atau mencegah implantasi zigot. Ada beberapa metode kontrasepsi yang bisa digunakan. Sekarang kita bahas satu persatu, ya! 

Macam-macam Metode Kontrasepsi

gambar pil KB

Pil KB (Sumber: hellosehat.com)

  1. Kontrasepsi alami. Kontrasepsi alami merupakan kontrasepsi yang berdasarkan pada sistem kalender. Jika kontrasepsi alami digunakan, pasangan tersebut tidak boleh melakukan hubungan seks selama masa subur wanita. 
  2. Koitus interuptus. Metode ini dilakukan dengan mengeluarkan penis dari vagina sebelum terjadi ejakulasi.
  3. Kontrasepsi kimiawi. Sesuai dengan namanya, kontrasepsi kimiawi digunakan dengan bantuan jeli, busa, krim dan supositoria spermisida (pembunuh sperma). Zat-zat tersebut merupakan toksik bagi sperma, sehingga sperma tidak bisa berkembang.
  4. Metode sawar mekanis, yaitu mencegah pergerakan sperma ke tuba Fallopi. Contoh alat yang digunakan untuk metode ini adalah diafragma, kondom untuk laki-laki dan wanita, serta sterilisasi.
  5. Sterilisasi merupakan metode permanen untuk mencegah peyatuan sperma dengan ovum melalui operasi. Jenis sterilisasi ada 2 jenis, yaitu Vasektomi dan Tubektomi.
  6. Vasektomi merupakan proses pemotongan vas deferen. Setelah vas deferen dipotong, kedua ujung seluran diikat agar sperma tidak dapat mengalir, sehingga cairan semen tidak mengandung sperma.
  7. Tubektomi (ligasi tubu), yaitu pemotongan dan pengikatan saluran tuba fallopi sehingga ovum tidak memasuki uterus.

Metode KB: Pencegahan Ovulasi

Selain ketujuh metode di atas, kontrasepsi juga bisa dilakukan dengan menggunakan pencegahan ovulasi. Ada 4 cara yang bisa digunakan, yaitu dengan Pil KB, Susuk KB, Suntik KB, dan penghambatan implantasi.  

  1. Pil KB mencegah ovulasi dengan menekan sekresi gonadotropin. Pil KB juga mengandung steriod sintetik mirip estrogen dan progesteron.
  2. Susuk KB dikenal juga sebagai alat kontrasepsi di bawah kulit atau implan. Susuk KB berisi levornorgestrel. Fungsi levornorgestrel antara lainmenghambat ovulasi, menipiskan endometrium, serta menghambat pergerakan sperma karena lendir serviks mengental dan berjumlah sedikit.
  3. Suntik KB mengandung Depo Medroxyprogesterone Acetate (progestin) yang bekerja menghambat ovulasi dan mengentalkan lendir serviks.
  4. Penghambatan implantasi dapat dilakukan dengan cara memblokade implantasi. Contoh alat yang bisa digunakan antara lain IUD (intrauterine device) atau AKDR (alat kontrasepsi dalam rahim). Kedua alat tersebut bisa mencegah sel telur yang telah dibuahi menempel pada dinding rahim.

Squad, setelah menyimak artikel tentang alat kontrasepsi tersebut, semoga kita semua bisa lebih paham dan menjaga diri agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan, ya! Kalau kamu butuh penjelasan lebih lanjut, yuk belajar bersama ruangbelajar. Ada video belajar menarik dengan animasi dan rangkuman lucu yang bisa kamu download, lho! Yuk, pakai ruangbelajar sekarang.

ruangbelajar

Referensi: 

Irnaningtyas & Istiadi, Y. (2016). Biologi untuk SMA/MA Kelas XI Kurikulum 2013 Edisi Revisi. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Sumber Foto: 

Foto ‘Pil KB’ [daring], Tautan: https://hellosehat.com/seks/kontrasepsi/efek-pil-kb-risiko-kanker-endometrium/#gref 

Artikel ini diperbarui pada 18 Desember 2020. 

Embun Bening Diniari