Mengenal Palang Merah Indonesia (PMI) dan Peran Pentingnya

palang merah indonesia

Pernah mendengar istilah PMI? PMI adalah singkatan dari Palang Merah Indonesia. Lalu, apa itu PMI dan apa peran pentingnya bagi kita semua? Yuk, cari tau di artikel ini!

 

Pernah nggak sih kamu memperhatikan ambulans yang melintas di jalan? Biasanya, di ambulans tersebut, ada lambang tanda plus merah di atas latar putih, dengan garis berbentuk kelopak bunga yang mengelilinginya. Atau, pernahkah kamu ikut kegiatan donor darah? Lambang itu juga sering ada di seragam tenaga medisnya, loh. Tanpa sadar, kita sebenarnya sering bertemu dengan organisasi di balik lambang tersebut.

mobil palang merah indonesia

Gambar mobil ambulans PMI. (Sumber: pmidkijakarta.or.id)

 

Yup! Dialah Palang Merah Indonesia (PMI), sebuah lembaga kemanusiaan yang perannya begitu dekat dengan kehidupan kita sehari-hari. Mulai dari membantu korban bencana, mengorganisir kegiatan donor darah, menyediakan layanan kesehatan, sampai mengedukasi masyarakat soal pentingnya hidup sehat dan saling tolong-menolong.

Nah, tau nggak sih, tanggal 17 September itu diperingati sebagai Hari Ulang Tahun Palang Merah Indonesia. So, di momen Hari Palang Merah Indonesia ini, yuk kita kenalan lebih dekat dengan PMI!

 

Apa itu Palang Merah Indonesia?

PMI, atau singkatan dari Palang Merah Indonesia, adalah organisasi kemanusiaan yang bergerak di bidang sosial dan kesehatan. PMI juga merupakan bagian dari Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah. Organisasi ini bersifat netral dan independen ya gais, dalam menjalankan tugasnya, PMI akan berlandaskan prinsip-prinsip dasar Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional.

Baca Juga: Mengenal Sejarah Peringatan Hari Kesehatan Nasional di Indonesia

 

Apa Sih Tujuan Palang Merah Indonesia?

Palang Merah Indonesia punya tujuan utama untuk mendukung pemerintah dan masyarakat di bidang kemanusiaan, kesehatan, dan sosial. Umumnya, kegiatan PMI itu beragam gais, mulai dari memberi bantuan darurat, menangani korban bencana, menyediakan layanan kesehatan, sampai membina para relawan. Nggak cuma itu, PMI juga aktif mengedukasi masyarakat tentang dunia kepalangmerahan dan pentingnya pertolongan pertama.

Buat kamu yang masih duduk di bangku sekolah, pasti sering dengar istilah PMR atau Palang Merah Remaja, kan? Nah, itu merupakan bagian dari PMI juga, lho! Bedanya, PMR lebih berfokus untuk melatih generasi muda, agar peduli dan siap membantu sesama. PMR biasanya menjadi salah satu kegiatan ekstrakurikuler yang bisa diikuti siswa di bangku SMP dan SMA. Kamu anak PMR juga, bukan?

 

Sejarah Palang Merah Indonesia

Ngomongin soal sejarah Palang Merah Indonesia, kita mesti mundur dulu nih, ke masa-masa perang dunia. Pada 21 Oktober 1873, pemerintah kolonial Belanda mendirikan organisasi bernama Nederlands Rode Kruis Afdeling Indie (NERKAI) sebagai cabang Palang Merah di Hindia Belanda. Tapi, organisasi ini dibubarkan ketika Jepang menduduki Indonesia.

Nederlands Rode Kruis Afdeling Indie (NERKAI)

Organisasi Palang Merah di Indonesia pada masa kolonial Belanda. (Sumber: commons.wikimedia.org)

 

Nah, sekitar tahun 1932, dua tokoh bernama Dr. RCL Senduk dan Dr. Bahder Djohan mulai berjuang agar Indonesia punya Palang Merah sendiri. Mereka sempat mengusulkan pembentukan organisasi ini pada Konferensi NERKAI tahun 1940, tapi ditolak. Saat Jepang berkuasa, usaha itu mereka coba usulkan lagi, tapi gagal karena dilarang pemerintah militer Jepang.

Kesempatan baru muncul setelah Indonesia merdeka. Hanya 17 hari setelah proklamasi, tepatnya 3 September 1945, Presiden Soekarno memerintahkan untuk membentuk organisasi Palang Merah Nasional. Mengikuti arahan presiden, Dr. Boentaran Martoatmodjo (Menteri Kesehatan kala itu) dan Drs. Mohammad Hatta (Wakil Presiden RI) membentuk Panitia Lima pada 5 September 1945. Panitia ini terdiri dari Dr. R. Mochtar (Ketua), Dr. Bahder Djohan (Sekretaris), Dr. Djuhana, Dr. Marzuki, dan Dr. Sitanala. Tokoh-tokoh inilah yang kemudian dikenal sebagai pendiri Palang Merah Indonesia.

Akhirnya, pada 17 September 1945, Palang Merah Indonesia (PMI) resmi berdiri, di bawah kepemimpinan Drs. Mohammad Hatta. Oleh karena itu, Moh. Hatta pun dikenal luas sebagai Bapak Palang Merah Indonesia, dan setiap tanggal 17 September diperingati sebagai Hari Palang Merah Indonesia.

organisasi palang merah indonesia

Markas besar Palang Merah Indonesia (PMI). (Sumber: mediaindonesia.com)

 

Menariknya, kalau di Indonesia ada Bapak PMI, maka di dunia juga ada Bapak Palang Merah Dunia, yaitu Jean Henry Dunant. Beliau adalah seorang pengusaha dan aktivis sosial dari Swiss, yang pertama kali mempelopori gerakan kepalangmerahan di dunia. Logo Palang Merah (Red Cross) pun diadopsi dari bendera Swiss, loh.

Baca Juga: Sejarah Hari Pramuka di Indonesia & Perkembangannya

Selanjutnya, pada 16 Januari 1950, pemerintah Belanda resmi membubarkan NERKAI dan menyerahkan asetnya ke PMI, karena setiap negara hanya boleh punya satu organisasi Palang Merah. Penyerahan tersebut diwakili oleh Dr. B. Van Trich dari NERKAI dan Dr. Bahder Djohan dari PMI.

Dari situ, PMI mulai aktif memberi bantuan kepada korban perang dan membantu pemulangan tawanan perang sekutu dan Jepang. Berkat upayanya, PMI menerima pengakuan internasional dari Komite Internasional Palang Merah (ICRC) pada 15 Juni 1950, dan menjadi anggota Palang Merah Internasional. Selanjutnya, pada Oktober 1950, PMI diterima sebagai anggota ke-68 dari Liga Palang Merah dan Bulan Sabit Merah, yang kini dikenal sebagai Federasi Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC).

Keberadaan PMI juga makin kuat secara hukum lewat Keppres No. 25/1950 dan Keppres No. 246/1963, yang menegaskan tugas PMI memberikan pertolongan pertama kepada korban perang maupun bencana sesuai Konvensi Jenewa 1949.

Puncaknya, pada 2018, lahirlah UU No. 1 Tahun 2018 tentang Kepalangmerahan yang menjadikan PMI sebagai organisasi kemanusiaan resmi di Indonesia. Undang-undang ini menegaskan bahwa PMI bekerja tanpa diskriminasi, melayani siapa pun yang butuh bantuan, apapun agama, etnis, gender, atau pandangan politiknya.

Sampai Februari 2019, PMI sudah hadir di 33 provinsi, 474 kabupaten/kota, dan 3.406 kecamatan, dengan hampir 1,5 juta relawan siap turun tangan membantu masyarakat.

 

Logo Palang Merah Indonesia dan Maknanya

Logo Palang Merah Indonesia berbentuk tanda plus merah di atas bidang putih yang dikelilingi garis merah berbentuk kelopak bunga. Kemudian, di sampingnya atau di bawahnya, biasanya disertai dengan tulisan “Palang Merah Indonesia” berwarna hitam. Kamu bisa melihat lambang Palang Merah Indonesia pada gambar di bawah ini, ya.

logo palang merah indonesia

Logo Palang Merah Indonesia (PMI). (Sumber: pmi.denpasarkota.go.id)

 

Kalau logonya sih, mungkin kamu sudah sering lihat ya, tapi kamu sudah tahu belum, apa makna dari lambang Palang Merah Indonesia ini? Logo ini sebenarnya berasal dari lambang Gerakan Kepalangmerahan Internasional yang berlaku secara universal di dunia. Terdapat 3 macam simbol Gerakan Kepalangmerahan Internasional, yaitu:

 

1. Red Cross Symbol (Palang Merah)

Lambang Palang Merah pertama kali diadopsi lewat Konvensi Jenewa tahun 1864. Desainnya sengaja dibuat sebagai kebalikan dari bendera Swiss, untuk menghormati peran penting Swiss dalam lahirnya konvensi tersebut. Kalau bendera Swiss berupa tanda plus putih di atas latar merah, maka lambang Palang Merah dibalik menjadi tanda plus merah di atas latar putih.

 

2. Simbol Bulan Sabit Merah

Diciptakan pada akhir tahun 1800-an untuk menghindari konotasi religius yang terkait dengan simbol Palang Merah di negara-negara tertentu. Simbol ini secara resmi diakui dalam Konvensi Jenewa yang direvisi pada tahun 1929.

 

3. Simbol Kristal Merah

Simbol ini mulai ditetapkan tahun 2005, tujuannya supaya ada perlindungan tambahan di kondisi ketika simbol lama dianggap kurang netral.

simbol simbol yang ada pada logo palang merah indonesia

Gambar simbol-simbol Gerakan Kepalangmerahan Internasional yang diakui secara universal. (Sumber: pmi.or.id)

 

Ketiga simbol di atas memiliki makna perlindungan yang netral bagi seluruh relawan, korban bencana, serta fasilitas kesehatan yang berada di bawah naungan Palang Merah. Jadi, dalam situasi perang atau bencana, semua pihak wajib menghormati lambang ini karena menunjukkan upaya kemanusiaan yang tidak memihak siapa pun. 

 

Prinsip Palang Merah Indonesia

Terdapat 7 prinsip Palang Merah Indonesia berdasarkan prinsip-prinsip Dasar Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional. Prinsip ini wajib diikuti oleh seluruh organisasi Palang Merah di negara manapun termasuk di Indonesia, dan berperan sebagai tujuan atau pedoman bagi organisasi kepalangmerahan.

 

1. Kemanusiaan (Humanity)

Prinsip ini menekankan untuk memberi bantuan kepada siapapun tanpa ada diskriminasi. Tujuannya, mencegah dan mengurangi penderitaan manusia dimana pun, baik secara nasional maupun internasional.

Baca Juga: Piagam PBB dalam Upaya Menciptakan Keamanan dan Perdamaian Dunia

 

2. Kesamaan (Impartiality)

Maksudnya, semua orang harus diperlakukan setara. Bantuan nggak boleh dibedakan berdasarkan suku, agama, ras, status, atau pandangan politik. Satu-satunya hal yang jadi pertimbangan hanyalah siapa yang paling butuh pertolongan lebih dulu.

 

3. Kenetralan (Neutrality)

Palang Merah nggak boleh memihak dalam konflik dan nggak ikut campur urusan politik, agama, atau ideologi. Tujuannya agar tetap dipercaya semua pihak.

 

4. Kemandirian (Independence)

Walaupun organisasi ini sering bekerja sama dengan pemerintah, Palang Merah tetap harus mandiri (independen). Artinya, Palang Merah tetap bisa bertindak sesuai prinsip kemanusiaan, tanpa dipengaruhi kepentingan politik atau pihak tertentu.

 

5. Kesukarelaan (Voluntary Service)

Kesukarelaan adalah prinsip yang menekankan kegiatan kemanusiaan bersifat sukarela dan tidak bermaksud sama sekali untuk mencari keuntungan.

 

6. Kesatuan (Unity)

Dalam satu negara, hanya boleh ada satu organisasi Palang Merah atau Bulan Sabit Merah. Organisasi ini harus terbuka untuk semua orang dan bekerja di seluruh wilayah negara tersebut.

 

7. Kesemestaan (Universality)

Palang Merah ada di hampir semua negara, dan semuanya saling terhubung. Setiap perhimpunan punya kedudukan yang sama, berbagi tanggung jawab, dan saling membantu tanpa batas negara.

Nah, prinsip-prinsip fundamental ini mengungkapkan nilai-nilai dan praktik Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional sebagai panduan untuk tindakan dan identitas bersama bagi gerakan tersebut. Kamu yang anak PMR di sekolah, pasti sudah hapal banget kan, sama 7 prinsip di atas yang selalu disebutkan setiap kali apel?

 

Tugas Palang Merah Indonesia

Tugas Palang Merah Indonesia berdasarkan Undang-Undang No. 1 Tahun 2018 tentang Kepalangmerahan adalah:

  1. Memberikan bantuan kepada korban konflik bersenjata, kerusuhan, dan gangguan lainnya.
  2. Menawarkan layanan darah sesuai dengan peraturan hukum.
  3. Mengembangkan dan mengelola relawan.
  4. Melaksanakan pendidikan dan pelatihan terkait kegiatan Palang Merah.
  5. Menyebarluaskan informasi tentang kegiatan Palang Merah.
  6. Memberikan bantuan dalam manajemen bencana baik di dalam negeri maupun internasional.
  7. Memberikan layanan kesehatan dan sosial.
  8. Melaksanakan tugas kemanusiaan lainnya yang ditugaskan oleh pemerintah.

 

Mars dan Hymne Palang Merah Indonesia

Seperti organisasi resmi lainnya, PMI juga memiliki lagu yang biasa dinyanyikan saat upacara atau apel, loh. Terdapat dua macam lagu PMI, yaitu Mars Palang Merah Indonesia dan Hymne Palang Merah Indonesia. Berikut adalah lirik lagu Mars PMI dan Hymne PMI. 

 

1. Mars PMI

Palang Merah Indonesia

Sumber kasih umat manusia

Warisan luhur, nusa dan bangsa

Wujud nyata pengayom Pancasila

Gerak juangnya keseluruh nusa

Mendarmakan bhakti bagi ampera

Tunaikan tugas suci tujuan PMI

Di Persada Bunda Pertiwi

Untuk umat manusia

Di seluruh dunia

PMI menghantarkan jasa

 

2. Hymne PMI

Palang merah Indonesia

Wujud kepedulian nyata

Nurani yang suci

Untuk membantu menolong sesama

PMI

Siaga setiap waktu

Berbakti, dan mengabdi

Bagi hidup manusia

Agar sehat sejahtera di seluruh dunia

 

Bagaimana Cara Berpartisipasi dalam Mendukung PMI?

Nah, kalo soal kemanusiaan, bukan cuma tugas relawan PMI aja, tapi juga menjadi tanggung jawab kita semua. Ada banyak cara sederhana yang bisa kita lakukan untuk ikut mendukung peran PMI, lho. Dukungan kecil dari kita bisa berarti besar bagi mereka yang sedang membutuhkan. Misalnya dengan:

  • Menjadi pendonor darah rutin.
  • Ikut kegiatan sosial PMI di sekolah atau komunitas.
  • Menyebarkan informasi positif soal PMI dan pentingnya tolong-menolong.
  • Berdonasi kepada PMI.
  • Menjadi relawan aktif PMI.

 

Baca Juga: Hari Perempuan Internasional & Nasional: Yuk, Pahami tentang Kesetaraan Gender!

Wah, ternyata kehadiran PMI benar-benar penting untuk membantu masyarakat luas, ya. Tanpa dukungan kita semua, kerja kemanusiaan tidak akan bisa maksimal. Oleh karena itu, partisipasi kamu dalam mendukung kerja PMI sangatlah berarti.

Nah, sekarang kamu sudah tahu lebih banyak kan, soal Palang Merah Indonesia? PMI punya peran yang sangat besar dalam menjaga nilai-nilai kemanusiaan di Indonesia. Semoga setelah membaca artikel ini, kamu jadi lebih paham dan peduli terhadap kegiatan PMI. Siapa tau, kamu juga tergerak hatinya untuk menjadi bagian dari gerakan kemanusiaan ini, entah sebagai relawan, pendonor darah, donatur, atau aktif dalam menyebarkan semangat tolong-menolong ke orang-orang sekitar.

Yuk, jadi generasi yang peduli dan siap menolong kapan pun dibutuhkan! Karena membantu sesama adalah tugas kita bersama. Jangan lupa juga untuk selalu belajar materi pelajaran lainnya hanya di ruangbelajar!

CTA Ruangguru

Referensi:

https://www.pmi.or.id/ (Diakses pada 3 Juni 2025)

https://www.pmi.or.id/about-us/history (Diakses pada 3 Juni 2025)

https://pmikotasemarang.or.id/sejarah-lengkap/ (Diakses pada 3 Juni 2025)

Sumber Gambar:

Gambar ‘Markas Besar PMI’ [Daring]. Tautan: https://epaper.mediaindonesia.com/detail/berdirinya-pmi-3-september-1945 (Diakses pada 19 September 2025)

Gambar ‘Roode Kruis Batavia’ [Daring]. Tautan: https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Gebouw_Rode_Kruis_Batavia,_Bestanddeelnr_3291.jpg (Diakses pada 19 September 2025)

Kenya Swawikanti