Ide dan Pemikiran Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 1945 | Sejarah Kelas 11

Ide dan Pemikiran Proklamasi Indonesia 1945

Ketahui secara detail ide-ide dan pemikiran tentang isi teks proklamasi kemerdekaan Indonesia tahun 1945, yuk!

 

Pagi itu, tanggal 17 Agustus 1945, di Jl. Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta, Soekarno berdiri tegap dan gagah dengan kopiah hitamnya, menghadap sebuah mikrofon sederhana. Di belakangnya, berdiri Mohammad Hatta, Fatmawati, dan juga tokoh-tokoh lainnya. Soerkarno terlihat menggenggam lembaran teks dengan kedua tangannya.

Jarum jam menunjukkan pukul 10 pagi ketika akhirnya, setelah memberikan pidato sambutan, Soekarno mulai membacakan isi teks tersebut dengan keras dan tegas di hadapan masyarakat yang ramai memadati.

“Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia.”

Kalimat pertama, yang diusulkan oleh Achmad Soebardjo, keluar dari mulut sang proklamator. Suasana pun hening. Hanya ada satu sumber suara, tegas dan keras.

“Hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan, dan lain-lain diselenggarakan dengan cara seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.”

Suasana masih hening namun haru. Senyum-senyum terlihat pada raut wajah siapapun yang hadir di sana, saat menyaksikannya langsung.

“Jakarta, 17 Agustus 1945. Atas nama bangsa Indonesia. Soekarno, Hatta.”

Soekarno pun selesai membacakan teks proklamasi. Para hadirin saling berpelukan, meneriakkan kata merdeka, merdeka, merdeka. Kemudian, semua keluar dari ruangan bersiap untuk melakukan upacara pengibaran bendera Merah Putih.

Bendera Merah Putih mulai dikibarkan oleh Suhud dan Latief Hendraningrat. Masyarakat pun bersama-sama mengumandangkan lagu Indonesia Raya, dengan sangat khidmat. Setelah lagu Indonesia Raya selesai dikumandangkan, bendera Merah Putih pun telah berkibar dengan gagahnya.

Baca juga: Detik-Detik Menuju Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Kebayang nggak sih, gimana senangnya masyarakat Indonesia pada waktu itu? Pasti mereka senang banget sekaligus merasa haru, ya. Padahal, pada saat itu, Indonesia masih berada di bawah penjajahan Jepang, lho. Cuma, pada tanggal 6 dan 9 Agustus, dua kota besar di Jepang, yaitu Hiroshima dan Nagasaki, telah dibom atom oleh Sekutu.

Meskipun Jepang belum mengumumkan kekalahannya pada Sekutu, tapi informasi itu sudah diketahui oleh pemimpin-pemimpin kita pada waktu itu, guys. Mereka mengetahuinya melalui siaran radio BBC. Setelah mendengar kabar bahwa Jepang sudah berada di ujung kekalahan, langsung deh, proklamasi kemerdekaan Indonesia disegerakan.

Nah, kira-kira, seperti apa sih, ide-ide pemikiran proklamasi itu? Biar lebih seru, kita bahas yuk pemikiran-pemikiran proklamasi kemerdekaan Indonesia 1945!

Jadi, sebenarnya, konsep proklamasi kemerdekaan kita itu memliki 2 pokok pikiran. Pertama, keinginan Indonesia untuk menentukan nasibnya sendiri. Kedua, pernyataan penyerahan kekuasaan.

Pokok-pokok pemikiran itu kemudian dirumuskan bersama oleh para tokoh kemerdekaan. Pada saat perumusan teks proklamasi, Achmad Soebardjo dan Mohammad Hatta memberikan ide-idenya secara lisan, yang kemudian ditulis oleh Soekarno.

Kalimat pertama yang dibacakan oleh Soekarno itu, berasal dari ide pikiran Achmad Soebardjo. Kalimat tersebut memiliki makna yang menyatakan bahwa kemerdekaan Indonesia, mencerminkan kuatnya keyakinan untuk terlepas dari penjajahan. Meskipun, saat itu Indonesia masih di bawah kekuasaan Jepang.

Sebelumnya, proklamasi kemerdekaan Indonesia juga sudah mendapatkan dasar melalui alinea pertama Pembukaan UUD 1945. Alinea tersebut berbunyi,

“Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan”

Nah, kalau kalimat kedua proklamasi, merupakan ide pikiran Mohammad Hatta, yang berbunyi,

Hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dan lain-lain diselenggarakan dengan cara seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.”

Kata “pemindahan” itu bermaksud untuk memberitahukan tentang konsekuensi logis dari kalimat pertama, bahwa kemerdekaan yang dinyatakan itu merupakan hak dari bangsa Indonesia. Nah, kata “pemindahan” ini merupakan sebuah tindakan sepihak bangsa Indonesia untuk menyatakan dengan tegas kemerdekaan Indonesia tanpa memerlukan persetujuan dari siapapun, khususnya penjajah.

Baca juga: 3 Tokoh Pengibar Sang Saka Merah Putih Saat Proklamasi Kemerdekaan

Ide-ide dan pemikiran tentang proklamasi ini kemudian diketik oleh Sayuti Melik, sampai akhirnya dibacakan lantang oleh presiden pertama kita, Soekarno.

 

Tokoh-Tokoh di Balik Proklamasi Indonesia 1945

 

Tapi, walaupun mendapat pertentangan dari Belanda, rakyat Indonesia tetap terus berjuang, angkat senjata untuk mempertahankan kemerdekaannya. Kalimat-kalimat teks proklamasi yang lahir dari pemikiran Mohammad Hatta, Achmad Soebardjo, serta pemimpin-pemimpin lain yang merumuskannya memang memiliki makna yang kuat tentang hak kemerdekaan sebuah negara. Oleh karena itu, meskipun Belanda tetap berusaha menjajah, masyarakat Indonesia bersama para pemimpin-pemimpinnya tetap terus berjuang. Karena kemerdekaan adalah hak setiap bangsa, dan Indonesia adalah bangsa yang merdeka.

Begitulah kira-kira ide dan pemikiran tentang proklamasi kemerdekaan Indonesia. Setiap kata mengandung makna yang sangat penting dan disusun dengan hati-hati.

Nah, kalau kamu mau jadi seperti mereka, memperjuangkan bangsa kita dari berbagai macam bentuk jajahan, kamu harus punya banyak pengetahuan, nih. Untuk jadi cerdas dan pintar, caranya adalah dengan belajar giat melalui media pembelajaran audio visual seperti yang ada di ruangbelajar. Yuk, cobain sekarang!

IDN CTA Blog ruangbelajar Ruangguru

Referensi:

AM, Sardiman. (2017). Sejarah Indonesia Kelas XI Semester 2. Jakarta: Kemendikbud RI.

 

Artikel ini telah diperbarui pada 20 April 2022.

Fahri Abdillah