Perang Dingin: Pengertian, Latar Belakang, Negara & Dampak | Sejarah Kelas 12

Perang Dingin

Perang Dingin itu emangnya apa sih? Apa perang lempar-lemparan es batu gitu? Atau perang sambil main ujan? Nah, artikel Sejarah kelas 12 ini mau jawab pertanyaan itu. Yok kita cari tahu bareng-bareng!

 

Dari ribuan tahun lalu, perang antar manusia sering terjadi. Dua kelompok yang berseberangan biasanya nyerang satu sama lain dalam medan pertempuran. Mereka juga berlomba-lomba buat cari cara ngalahin musuhnya.

Tapiii, beda kasus nih sama Perang Dingin. Dua pihak yang berkonflik tidak berhadapan secara langsung di medan perang. Kok bisa gitu?

Yuk simak sejarah Perang Dingin!

 

Pengertian Perang Dingin

Apa itu Perang Dingin? Dan apa sih pengertian dari Perang Dingin?

Jadi Perang Dingin adalah konflik antara Amerika Serikat (AS) dengan Uni Soviet yang terjadi pada kurun waktu 1947 sampai dengan 1991. Ciri perang dingin adalah satu kondisi ketika perang terjadi secara tidak langsung antara dua belah pihak. Jadi kayak perang tapi dalam diam gitu gaes.

Biar gampang kebayang, perang dingin itu kayak main catur. Ada pemain catur dan bidak catur. Jadi pemain catur itu yang mengendalikan bidak caturnya tanpa harus berperang satu sama lain. Biar yang nyerang dan saling makan adalah bidak-bidak catur ini. Kurang lebih gitu.

Nama Perang Dingin pertama kali dipopulerkan oleh Walter Lippman dalam bukunya yang berjudul The Cold War yang artinya “Perang Dingin”. Nah, nama ini kemudian populer dan mulai banyak digunakan di media massa pada zaman-zaman itu. Baru deh, nama itu menyebar dan dipahami deh oleh masyarakat umum.

Tapi gimana sih awal sejarahnya Perang Dingin ini?

 

Latar Belakang Perang Dingin

Sebelum kita bahas latar belakang, pertama-tama kita harus tau konteksnya dulu nih… Jadi, setelah Perang Dunia 2 selesai, Jerman menderita kekalahan di Eropa dan pihak Sekutu menjadi pemenang perang. Dua di antara negara yang menang ini adalah Amerika Serikat (AS) dan Uni Soviet (Soviet).

Baca Juga: Perang Dunia II: Latar Belakang, Penyebab, dan Dampaknya | Sejarah Kelas 11

Meskipun dua negara ini ada di satu tim, AS sama Soviet ini punya karakter yang beda nih pemirsa. AS merupakan negara dengan sistem ekonomi kapitalisme yang sangat mendorong adanya pasar bebas dengan disokong oleh sistem pemerintahan demokrasi.

Nah, Soviet beda banget. Soviet menganut sistem ekonomi komunisme yang menekankan pada penguasaan sumber ekonomi secara terpusat oleh negara dengan menjalankan sistem politik sosialisme-komunisme.

Jadi yang satu ingin adanya pasar bebas, yang satu pengen ekonomi terpusat dan dikontrol. Ini juga menjadi alasan mengapa Perang Dingin identik dengan perkembangan ideologi. AS dan Soviet berusaha menyebarkan ideologi pemerintahan dan doktrin ekonomi mereka ke negara-negara di dunia.

Tapi kenapa sih bisa sampe perang?

Perang Dingin muncul sebagai akibat dari kondisi ekonomi Eropa bahkan dunia yang rusak kerena Perang Dunia 2. Banyak infrastruktur kota, pemerintahan, dan ekonomi yang hancur berantakan. Nah, makanya kondisi ekonomi dan politik Eropa menjadi faktor penyebab Perang Dingin.

Sebab utama dari Perang Dingin ini adalah ketika Amerika Serikat memberi bantuan kepada negara-negara Eropa dengan program Marshall Plan pada tahun 1947. Program ini adalah bantuan ekonomi kepada negara-negara untuk pembangunan.

Marshall Plan

Label yang digunakan pada paket bantuan yang dibuat dan dikirim berdasarkan Marshall Plan. (Sumber: Wikipedia.org)

 

Nah, banyak nih negara-negara di Eropa, khususnya Eropa Barat, dapet bantuan ekonomi ini dari Amerika Serikat. Soviet ga suka dengan hal ini karena artinya negara-negara Eropa bakal nurut dan ngikut AS.

Soviet kemudian juga ikut membantu negara-negara Eropa Timur dengan bantuan ekonomi bernama Molotov Plan, yang tujuan dari kebijakan ini sama dengan Marshall Plan. Di sini lah perang pengaruh antara AS dan Soviet di negara-negara dunia dimulai.

Eits, satu lagi yang bikin Perang Dingin ini jadi super ngeri. Masing-masing negara mengembangkan teknologi militer yang mematikan, yaitu senjata nuklir. Nuklir ini bukan senjata biasa tapi senjata pemusnah masal yang bisa menghancurkan satu kota dalam hitungan menit.

Contohnya udah ada yaitu kota Hiroshima dan Nagasaki di Jepang. Duh, makanya pada saat itu kalo beneran terjadi perang langsung antara kedua negara, bisa-bisa dunia hancur gaess…

Baca Juga: Kekalahan Jepang: Pertempuran Midway, Solomon, hingga Iwo Jima | Sejarah Kelas 11

 

Tujuan Perang Dingin

Emang apa sih yang didapet dari perang ini?

Amerika Serikat dan Soviet pengen supaya pengaruh doktrin ekonomi dan politik mereka bertahan di dunia. Caranya adalah dengan ngumpulin sebanyak-banyaknya penganut. Hm… Jadi kayak ngumpulin orang-orang buat masuk geng di sekolah gitu ya.

Nah, jadi kalo bisa disimpulin, tujuan Perang Dingin adalah usaha memperluas wilayah kekuasaan dengan cara menjalin hubungan ekonomi dan politik ideologi ke negara-negara di dunia.

Dengan demikian, AS dan Soviet mendukung satu negara atau pemerintahan yang sedang berperang. Dua negara tersebut menjadi dalang dari perang yang berlangsung. Biasanya konsep ini disebut dengan proxy war atau perang tidak langsung.

 

Jalannya Perang Dingin

Perang Dingin terbagi menjadi tiga fase. Fase pertama dari tahun 1948 sampai dengan 1969 ditandai dengan adu kekuatan militer dan teknologi perang antar kedua negara dan negara-negara yang terlibat.

Di fase pertama, terjadi beberapa peristiwa penting yang menunjukkan dampak dari perang dingin. Misalnya, Perang Korea (1950-1953), Perang Revolusi Kuba (1952-1959), dan Pembangunan Tembok Berlin (1961). Peristiwa-peristiwa tersebut adalah tanda meluasnya pengaruh AS dan Soviet ke berbagai kawasan di dunia dari Eropa, Amerika Latin, sampai dengan Asia.

Selain dari aspek militer, baik Soviet maupun AS saling berlomba-lomba mengembangkan teknologi ruang angkasa. Peristiwa ini biasa disebut space race atau “perlombaan ruang angkasa”.

Fase kedua adalah fase detente dari 1969 sampai 1978. Detente secara konsep artinya meredakan. Kenapa sih antara AS dan Soviet ini sepakat untuk detente?

Hal ini tidak lepas sebagai salah satu upaya meredakan perang dingin. Soalnya, baik AS maupun Soviet udah mulai capek nih terlibat perang di berbagai negara, makanya mereka mencoba untuk “berdamai” dan memperbaiki hubungan antar kedua negara.

Pada fase ini baik AS maupun Soviet sama-sama menahan diri untuk tidak lagi berperang dan mulai mengadakan dialog dan negosiasi dalam menangani konflik. Pada masa ini juga banyak keputusan-keputusan untuk menarik diri dari perang terjadi. Seperti penarikan pasukan AS dari Vietnam untuk mengakhiri Perang Vietnam yang terjadi sejak 1955.

Baca Juga: Sejarah Runtuhnya Vietnam Selatan | Sejarah Kelas 12

Yang terakhir, fase ketiga yang ditandai dengan kembali tegangnya hubungan antara AS dan Soviet sejak 1978. Keterlibatan Soviet dan AS dalam perang mulai terjadi lagi. Salah satunya adalah Perang Afghanistan pada 1978. Hal ini kemudian menjadi fase akhir dari perang yang diakhiri oleh bubarnya Uni Soviet pada 1992.

Tapi nih, perkembangan Perang Dingin menjadi semakin ruwet ketika negara-negara komunis juga semakin ga kompak. Republik Rakyat Cina dan Soviet yang merupakan dua negara komunis terbesar saling memusuhi satu sama lain. Mereka mengembangkan paham komunisme di negaranya yang beda banget. Belum lagi masalah dalam negeri masing-masing negara komunis pada tahun 1980-an tuh diwarnai dengan perpecahan dan krisis ekonomi.

 

Negara dan Tokoh Perang Dingin

Kayak yang udah dijelasin di atas, selama Perang Dingin negara-negara di dunia kebagi jadi dua kelompok besar, yaitu Blok Barat yang dipimpin AS dan Blok Timur yang dipimpin Soviet. Sekarang kita coba liat beberapa contoh -negara-negara yang terlibat Perang Dingin.

 

Blok Barat

Di tim Blok Barat ada Amerika Serikat (pastinya), Inggris, Denmark, Jerman Barat, dan Italia. Nah, tim Blok Barat ini punya pakta militer yang namanya NATO (North Atlantic Treaty Organization).

Pakta militer tuh kayak geng militer buat saling jaga dan lindungin negara-negara anggota di dalamnya. NATO sendiri dibentuk tahun 4 April 1949 atas inisiasi Amerika Serikat dan Inggris. Bukan cuma soal keamanan aja, tapi juga teknologi militer dan pertahanan.

Selain negara-negara yang terlibat langsung, Perang Dingin juga dimotori oleh orang-orang penting yang dianggap menjadi tokoh Perang Dingin. Di Blok Barat ada Harry Truman, Eisenhower, John F. Kennedy, Richard Nixon, Jimmy Carter, Ronald Reagan (semuanya adalah Presiden AS), Winston Churchill, dan Margaret Thatcher (dua-duanya adalah Perdana Menteri Kerajaan Britania Raya).

NATO dan Pakta Warsawa

Ilustrasi Persebaran Kekuatan NATO dan Pakta Warsawa (Sumber: Wikipedia.org)

 

Blok Timur

Terus di tim Blok Timur kebanyakan negara-negara yang ada di Eropa Timur seperti Soviet, Polandia, Rumania, Jerman Timur, dan Hungaria.

Sama nih kayak negara-negara dari tim Blok Barat, Blok Timur juga punya pakta militer bernama Pakta Warsawa yang dibentuk pada 14 Mei 1955. Nama Warsawa sendiri diambil dari nama ibukota Polandia yaitu Warsawa yang menjadi tempat dibentuknya organisasi militer ini. Di Asia dan Amerika Selatan, ada juga negara-negara yang awalnya condong ke Blok Timur ini kayak Republik Rakyat Cina dan Kuba (sejak 1959).

Tokoh-tokoh Perang Dingin di Blok Timur juga kebanyakan itu Perdana Menteri atau ketua Partai Komunis Uni Soviet seperti Joseph Stalin, Nikita Krushchev, Leonid Breznev, dan Mikhail Gorbachev. Selain itu juga ada nama-nama tokoh Perang Dingin seperti Vyacheslav Molotov (penggagas Molotov Plan), Fidel Castro (Presiden Kuba), dan Mao Zedong (Pemimpin Cina).

Mao Zedong & Joseph Stalin

Mao Zedong dan Joseph Stalin di Moscow, Desember 1949 (Sumber: Wikipedia.org)

 

Indonesia dalam Perang Dingin

Terus dampak dan peran Indonesia dalam Perang Dingin gimana sih? Nah, jadi salah satu pengaruh Perang Dingin dalam bidang politik yaitu intervensi politik bagi negara-negara yang baru merdeka di Asia dan Afrika.

Di sini, peran Indonesia dalam Perang Dingin bisa dilihat dari usaha-usaha Indonesia dan negara-negara yang baru merdeka menggalang kekuatan bersama. Indonesia terlibat dalam pembentukan Konferensi Asia-Afrika di Bandung pada tahun 1955 dan Konferensi Tingkat Tinggi Non-Blok di Beograd, Yugoslavia (sekarang Serbia) pada 1961.

Baca Juga: 7 Peran Indonesia dalam Perdamaian Dunia | Sejarah Kelas 12

Kemudian, dampak Perang Dingin bagi indonesia sendiri adalah perubahan orientasi politik Indonesia pada tahun 1966, dari yang pada awalnya condong ke Blok Timur menjadi Blok Barat.

Hal ini sejalan dengan pergantian pemerintahan dari Sukarno ke Suharto pada tahun-tahun tersebut. Abis itu, karena Indonesia udah condong ke barat, makanya kebijakan ekonomi negara dukung pasar bebas dan modal asing buat masuk Indonesia.

 

Akhir Perang Dingin

Duh, duh, terus kapan perang dingin berakhir? Capek banget ga sih?

Berakhirnya Perang Dingin ditandai dengan melemahnya Soviet sebagai negara komunis terbesar ketika itu. Nah terus, peristiwa yang menandai berakhirnya perang dingin adalah runtuh dan bubarnya Soviet pada tahun 1992.

Bentar, bentar. Soviet segede itu bisa bubar? Kok bisa?

Runtuhnya Soviet berawal dari biaya perang yang membengkak di tahun 1980-an. Soviet tuh terlibat dalam perang di beberapa negara, terutama untuk menjaga pemerintahan Sosialis atau Partai Komunis di satu negara seperti Polandia, Jerman Timur, hingga Afghanistan. Nah, ongkos perang ini yang bikin keuangan Soviet kacau dan membuat krisis ekonomi dalam negeri.

Baca Juga: Peristiwa Kontemporer Dunia: Perpecahan USSR | Sejarah Kelas 12

Selain itu, negara-negara komunis di Eropa Timur dan Asia juga udah mulai menjaga jarak dengan Soviet. Rakyat di negara-negara tersebut juga ga percaya sama pemerintahan partai komunis di negara mereka. Malahan, di Soviet sendiri ada tekanan dari warganya yang ga percaya lagi sama pemerintahan partai komunis. Ini yang kemudian menjadi alasan pemerintahan partai komunis mulai tumbang satu persatu dan ini menjadi salah satu bagian akhir Perang Dingin.

 

Dampak Perang Dingin

Terus emang apa aja sih dampak Perang Dingin?

Pengaruh Perang Dingin terhadap ekonomi global di antaranya adalah liberalisasi dan dominasi ekonomi AS di dunia, terutama di negara-negara Eropa dan Asia.

Setelah Perang Dingin, AS semakin digdaya dan nyaris tanpa pesaing di dunia. Kebijakan-kebijakan pasar dan perdagangan dunia sebagian besar dikuasai oleh AS dan sekutunya.

Ya wajar aja ya karena dominasi ekonomi AS ini juga diterapkan di negara-negara dunia ngebuat dollar (mata uang AS) jadi mata uang perdagangan dunia yang kuat.

Bukan itu aja. Di aspek lain, AS juga masih terus melakukan intervensi pemerintahan satu negara, terutama negara-negara yang menghasilkan sumber daya alam dan energi.

Situasi perang dan konflik ini juga membuat sebagian besar masyarakat menjadi khawatir dan cemas. Dalam arti lain, Perang Dingin mengakibatkan dampak secara psikologis yaitu kecemasan dan saling curiga antar warga negara.

Beuh, siapa sih yang ga takut tetiba kotanya diserang atau bahkan dibom nuklir. Sesama warga saling bisa saling curiga karena mata-mata musuh ada di sekitarnya. Bisa dibilang pada saat itu, ketakutan terbesar masyarakat adalah kehidupan mereka yang tentram dan damai menjadi terancam akibat konflik dalam negeri dan intervensi asing di negaranya.

 

Latihan Soal 

Sebelum berakhir, coba deh temen-temen jawab pertanyaan di bawah ini.

1. Informasi berikut yang tidak tepat terkait perang dingin adalah …

  1. Perang Dingin adalah perang antara Amerika Serikat dan Uni Soviet melawan negara-negara di Eropa.
  2. Salah satu penyebab terjadinya dari Perang Dingin adalah krisis ekonomi di Eropa.
  3. Amerika Serikat dan Uni Soviet mengembangkan teknologi militer dan ruang angkasa.
  4. Vietnam merupakan salah satu arena pertarungan di Perang Dingin.

 

 

 

Pembahasan:

Jawabannya: A

Perang Dingin adalah perang antara Amerika Serikat dan Uni Soviet melawan negara-negara di Eropa. Pernyataan ini salah karena Perang Dingin merupakan perang antara Amerika Serikat melawan Uni Soviet. Kawasan regional lain seperti Eropa, Amerika Latin, dan Asia Tenggara merupakan tempat terjadinya Perang Dingin.

 

2. Hal yang dapat menjelaskan posisi Amerika Serikat setelah berakhirnya Perang Dingin adalah … 

  1. Amerika Serikat berhasil menduduki negara-negara komunis di Eropa Timur.
  2. Uni Soviet dan Republik Rakyat Cina berpisah karena perbedaan konsep komunisme.
  3. Transaksi perdagangan dunia yang sebagian besar menggunakan dollar.
  4. Dominasi militer Amerika Serikat di Asia dan Amerika Selatan.

 

 

 

Pembahasan:

Jawabannya: C

Transaksi perdagangan dunia yang sebagian besar menggunakan dollar. Kemenangan Amerika Serikat dalam Perang Dingin merupakan kemenangan dari konsep pasar bebas yang diterapkan oleh Amerika Serikat. Salah satu contohnya adalah penggunaan mata uang Amerika Serikat yaitu Dollar yang menjadi alat tukar paling kuat dalam perdagangan dunia.

Sekian pembahasan mengenai Perang Dingin antara Amerika Serikat dan Uni Soviet. Semoga materi ini bermanfaat. Sampai jumpa lagi di materi lainnya! Kalau kamu ingin belajar lebih dalam tentang Perang Dingin, langsung aja cek aplikasi ruangbelajar! Di situ, Master Teacher Sejarah sudah menjelaskan dengan lengkap, asyik, dan mantep banget pastinya!!

CTA Ruangguru

Referensi:

Bevins, Vincent. (2020). The Jakarta Method: Washington’s Anticommunist Crusade and the Mass Murder Program that Shaped Our World.

The Editors of Encyclopaedia Britannica. “Cold War”. Encyclopedia Britannica, 1 Jun. 2025 https://www.britannica.com/event/Cold-War 

Gaddis, John Lewis. (2005). The Cold War: A New History.

Heller, Henry (2006). The Cold War and the new imperialism: a global history, 1945–2005.

 

Sumber Foto:

Foto Label yang digunakan pada paket bantuan yang dibuat dan dikirim berdasarkan Marshall Plan. [daring]. Tautan: https://en.wikipedia.org/wiki/Marshall_Plan#/media/File:US-MarshallPlanAid-Logo.svg (Diakses: 31 Mei 2025)

Foto Mao Zedong dan Joseph Stalin [daring]. Tautan: https://en.wikipedia.org/wiki/Cold_War#/media/File:Mao,_Bulganin,_Stalin,_Ulbricht_Tsedenbal.jpeg (Diakses: 31 Mei 2025)

Foto Persebaran NATO dan Pakta Warsawa di Eropa [daring]. Tautan: https://en.wikipedia.org/wiki/Cold_War#/media/File:1959_NATO_and_WP_troop_strengths_in_Europe.svg (Own work based on: Iron Curtain map.svg and EuropaNATOWP1959.png) (Diakses: 31 Mei 2025)

F. Lazuardi