7 Siasat Agar Sukses Menjadi Guru

Setiap peserta didik mempunyai perbedaan yang unik. Mereka memiliki kekuatan, kelemahan, minat, dan perhatian yang berbeda-beda. Hal ini didasari oleh latar belakang keluarga, ekonomi, dan lingkungan yang juga beragam. Oleh karena itu, aktivitas, kreativitas, dan intelegensi yang dimiliki mereka juga bermacam-macam. Ruangguru.com berbagi tujuh siasat yang bisa Bapak/Ibu Guru aplikasikan dalam kegiatan belajar mengajar. Keep reading!

Hindari berpikir egosentris

“Anak ini sudah dijelaskan berkali-kali tetap saja tidak mengerti!”

“Saya sudah bersungguh-sungguh mengajar kelas ini tapi hasilnya mengecewakan!”

 

Sukses Menjadi Guru
Foto: typepad.com

Dalam mengajar, hindari perkataan seperti demikian. Setiap siswa memiliki karakter yang berbeda-beda. Hal tersebut mengakibatkan cara belajar yang berbeda pula. Pahami satu persatu masalah yang dihadapi oleh setiap siswa. Berkomunikasi dengan mereka merupakan salah satu solusinya. Dari komunikasi yang efektif, Bapak/Ibu akan semakin mengenal karakter setiap siswa, sehingga memahami kemampuan awal mereka. Selanjutnya, model pembelajaran apa yang hendak diterapkan pada siswa dapat diketahui Bapak/Ibu.

Lebih peka

Setelah komunikasi intens terjalin, Bapak/Ibu dapat menjadi lebih peka terhadap perubahan apapun yang terjadi. Dalam proses pembelajaran, guru merupakan pemegang kendali kelas sepenuhnya. Ini tentu menjadi hal penting agar segala proses pembelajaran dapat berjalan lancar.

peka terhadap murid Foto: collegecandy.com

Hal-hal yang perlu diperhatikan, di antaranya tidak membiarkan siswa yang ribut mengganggu konsentrasi siswa lain yang sedang fokus belajar. Jangan sampai terabaikan, sebab jika tidak segera dibenahi dapat membuat kondisi kelas tidak kondusif.

Solusi lainnya adalah Bapak/Ibu dapat mengelompokkan siswa sesuai dengan kemampuannya. Seperti halnya dari posisi tempat duduk yang disesuaikan agar siswa merasa nyaman, pembagian kelompok kerja, atau segala hal yang mengarah pada pengembangan potensi siswa. Siswa yang pasif, diposisikan di sebelah siswa yang terampil. Siswa yang cukup aktif berbicara dipasangkan dengan siswa yang pendiam. Hal ini dilakukan agar semua seimbang.

Komunikasi yang efektif

“Anak-anak, jangan lupa kerjakan PR ya. Kalau tidak dikerjakan, tidak dapat nilai.”

Bisa diganti dengan

“Anak-anak, ingat, kerjakan PR-mu semuanya ya. Besok Bapak/Ibu nilai.”

 

selalu mendampingi Foto: newamerica.org

Ketika bermaksud meminta sesuatu, Bapak/Ibu sebaiknya mengatakannya menggunakan kalimat yang tepat dan langsung dengan apa yang dimaksud. Lebih baik menggunakan bahasa yang sederhana agar siswa dapat cepat memahami perkataan Bapak/Ibu. Selain itu, Bapak/Ibu bisa mengunjungi rumah siswa yang membutuhkan perhatian terutama kepada siswa yang bermasalah di sekolah.

Menyiapkan materi ajar

 

menyiapkan materi
Foto: handforscience.org 

Sebelum mulai mengajar, hendaknya Bapak/Ibu menyiapkan materi yang akan disampaikan dengan sebaik-baiknya. Bapak/Ibu dapat menggunakan media ajar yang menarik minat siswa. Jadi, siswa juga tidak merasa jenuh di kelas karena hanya diberikan materi secara teori saja. Solusinya, persiapkan media yang berhubungan dengan materi pembelajaran. Misalnya dengan menggunakan barang-barang bekas atau materi lainnya yang dapat ditemukan di lingkungan sekitar Bapak/Ibu.

Tanamkan nilai-nilai

tanamkan nilai-nilai pelajaran
Foto: amazonaws.com

Para siswa juga sebaiknya dibawa ke dunia nyata, tidak terpaku dengan teori. Jika dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari, maka pelajaran akan lebih mudah dipahami. Sering-seringlah membawa siswa melihat langsung pada objek pembelajaran yang sedang dipelajari. Sehingga mereka dapat selalu belajar dari lingkungan sekitar mereka. Sambil menjabarkan teori, bisa diselipkan norma, etika, nilai spiritual, dan emosional. Dengan begitu, siswa akan tumbuh menjadi sosok yang terampil, berkarakter dan terdidik dengan baik.

Giat mendalami ilmu

giat dalam mendalami ilmu
Foto: loc.gov

Agar wawasan semakin luas, Bapak/Ibu bisa memperbanyak baca buku dan berbagai referensi. Bisa dibuat jadwal lho agar hal ini dapat dijalani secara konsisten. Selain itu, tidak ada salahnya untuk mengasah kemampuan diri sebagai guru. Misalnya, dengan melakukan penelitian, menulis artikel, membuat karya, dan lainnya. Banyak mengamati dan menganalisis kondisi sekitar juga mampu mendukung kegiatan Bapak/Ibu dalam mengajar. Tantang diri Bapak/Ibu untuk cermat dalam menemukan solusi dari setiap masalah yang ada. Kemudian, tuangkanlah pada sebuah karya dan jadikan inspirasi bagi siswa.

Evaluasi mendalam

selalu memperhatikan
Foto: schooleducationgateway.eu

Setiap proses sebaiknya diberi evaluasi secara mendalam. Dengan evaluasi, harapannya Bapak/Ibu dapat mengetahui sejauh mana siswa mampu menyerap materi, nilai, dan norma yang telah diajarkan. Hal ini juga penting untuk mengukur kemampuan siswa dalam menjalani setiap proses pembelajaran. Tidak hanya itu, Bapak/Ibu pun dapat menilai keberhasilan cara mengajar yang digunakan selama ini. Adanya evaluasi pembelajaran juga dapat menentukan hal-hal yang seharusnya diperbaiki atau diubah.

Jangan lupa berikan penghargaan sesederhana mengucapkan “selamat” atau “terima kasih” kepada para siswa yang telah menjalani proses dengan baik. Tidak harus berupa hadiah, cara sederhana ini dapat membuat siswa merasa jerih payahnya diapresiasi. Guru juga bisa mengapresiasi siswa dengan memberikan akses ke ruanglesonline, yang akan membantu siswa membahas soal dan mengerti pelajaran via live chat!

ruanglesonline

Ruangguru