Yuk, kita ketahui bersama mengenai jenis-jenis puisi kontemporer dan contohnya lewat artikel berikut!
--
Apa kamu tahu puisi kontemporer? Secara bentuk, struktur puisinya tidak sesuai dengan aturan-aturan konvensional. Jenis puisi seperti ini juga banyak ragamnya. Terdapat gaya dan ciri-ciri yang berbeda. Mau tahu apa saja? Sekarang, perhatikan baik-baik ya penjelasannya, agar kalian tidak salah dalam menerapkannya!
Berkaitan dengan salah satu jenis puisi lama yaitu mantra yang pertama kali dikenalkan oleh Sutardji Calzoum Bachri. Ciri-ciri puisi mantra di antaranya:
Berikut ini salah satu contoh puisi mantra karya Sutardji Calzoum Bachri:
Shang Hai
ping di atas pong
pong di atas ping
ping ping bilang pong
pong pong bilang ping
mau pong? bilang ping
mau mau bilang pong
mau ping? bilang pong
mau mau bilang ping
ya pong ya ping
ya ping ya pong
tak ya pong tak ya ping
ya tak ping ya tak pong
sembilu jarakMu merancap nyaring
Jenis puisi yang satu ini mengambil dari bahasa Jawa, yaitu “mbeling”, artinya nakal atau sulit diatur. Ternyata arti kata mbeling juga sesuai lho dengan ciri khas puisi ini. Ketentuan umum dalam puisi, tidak berlaku dalam puisi mbeling. Hal ini dikarenakan puisi mbeling tidak mengikuti aturan. Sekarang coba lihat pada ciri-ciri puisi mbeling:
Baca juga: Mengenal Contoh Kalimat Opini
Berikut ini contoh puisi mbeling:
Kesejukan
kesejukan
di tengah kota
pasti AC
kesejukan
di tengah kampung
sepoi angin
yang satu
membuang uang
karena kebutuhan
yang satu
gratis menyehatkan
Untuk yang terakhir ada jenis puisi tipografi. Puisi kontemporer yang satu ini, memiliki pandangan bahwa bentuk atau wujud fisik puisi, mampu memperkuat ekspresi dari puisi itu sendiri. Bahkan, wujud fisik dipandang sebagai salah satu unsur puisi sebagai suatu tanda yang memiliki makna tertentu, yang tidak terlepas dari keseluruhan makna puisi.
Sekarang coba deh kalian perhatikan contoh puisi tipografi yang satu ini.
Cinta
Itu dia jenis-jenis puisi kontemporer yang mesti dipahami. Kamu sudah pernah mempraktikkan membuat puisi kontemporer, belum? Kalau belum, sudah siap dong untuk mencoba? Jika kalian masih mengalami kesulitan, bisa langsung tonton video di ruangbelajar, tentunya bersama tutor yang berpengalaman!
Referensi
Waluyo, Herman J. 1995. Teori dan Apresiasi Puisi. Jakarta: Erlangga
Artikel diperbarui 3 Desember 2020.
Rabia Edra
Artikel Lainnya
Beri Komentar
RUANGGURU HQ
Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860
Coba GRATIS Aplikasi Ruangguru
Produk Ruangguru
Produk Lainnya
Bantuan & Panduan
Hubungi Kami
© 2023 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia