Mengenal ASI: Jenis, Kandungan, dan Manfaatnya bagi Bayi | Biologi Kelas 11
Apa itu ASI? Kenapa ASI sangat dibutuhkan bagi bayi? Yuk, kita cari tahu jawabannya di artikel Biologi kelas 11 ini!
—
Teman-teman, sewaktu masih kecil, kamu pasti minum Air Susu Ibu (ASI), kan? Ada yang masih ingat rasanya? Hahahaha pasti sudah nggak ingat ya, kan sudah lama sekali. Tahukah kamu, ASI itu banyak manfaatnya, lho! Yuk, kita mengenal ASI yang sudah ada sejak kita masih kecil!
Apa itu ASI?
Air Susu Ibu (Sumber: Shutter Stock)
ASI adalah singkatan dari Air Susu Ibu, yaitu cairan alami yang diproduksi oleh kelenjar susu ibu setelah melahirkan. ASI merupakan makanan utama dan terbaik bagi bayi, terutama selama enam bulan pertama kehidupannya.
Bagaimana Proses Pembentukkan ASI?
Produksi ASI berasal dari sepasang kelenjar susu ibu. Sebelum kehamilan, payudara hanya terdiri dari jaringan adiposa (jaringan lemak), serta suatu sistem berupa kelenjar susu dan saluran-saluran kelenjar (duktus kelenjar) yang belum berkembang.
Pada masa kehamilan, pertumbuhan awal kelenjar susu dirancang oleh mammotropin. Mammotropin adalah hormon yang dihasilkan dari hipofisis ibu dan plasenta janin.
Selain mammotropin, hormon estrogen dan progesteron yang dikeluarkan oleh plasenta juga berperan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan sistem saluran kelenjar payudara. Secara bersamaan, kelenjar payudara dan jaringan lemak disekitarnya juga bertambah besar. Meskipun estrogen dan progesteron membantu perkembangan fisik payudara, kedua hormon ini justru menghambat pengeluaran ASI selama kehamilan.
Baca Juga: Perbedaan Proses Fertilisasi, Kehamilan & Persalinan
Produksi ASI juga dipicu oleh hormon prolaktin. Hormon ini disekresikan oleh kelenjar hipofisis ibu. Konsentrasi hormon tersebut akan meningkat dari minggu kelima kehamilan sampai kelahiran bayi.
Tidak hanya itu, plasenta juga mensekresikan sejumlah besar somatomamotropin korion manusia, yang memiliki sifat laktogenik ringan, sehingga menyokong prolaktin dari hipofisis ibu.
Apa Saja Kandungan ASI?
ASI sangat kaya nutrisi dan dirancang khusus oleh tubuh ibu untuk memenuhi kebutuhan tumbuh kembang bayi. Berikut ini adalah berbagai komponen penting yang terkandung dalam ASI:
1. Karbohidrat
Karbohidrat utama dalam ASI adalah laktosa, yaitu sejenis gula alami yang sangat penting untuk tumbuh kembang bayi. Laktosa berperan sebagai sumber energi yang dibutuhkan untuk aktivitas sehari-hari bayi dan mendukung perkembangan otak. Selain itu, laktosa juga membantu penyerapan kalsium di dalam tubuh dan mendukung pertumbuhan bakteri baik (seperti Lactobacillus dan Bifidobacterium) yang menjaga usus bayi tetap sehat.
Kadar laktosa dalam ASI itu hampir 2 kali lipat lebih banyak dibanding pada jenis susu formula lainnya, loh. Proses penyerapan laktosa pun jauh lebih baik dan mudah. Oleh karena itu, dianjurkan untuk memberikan ASI eksklusif agar kebutuhan gizi bayi terpenuhi.
2. Protein
ASI juga merupakan sumber protein yang tinggi karena memiliki kandungan asam amino yang lebih lengkap. Protein dalam ASI terdiri dari protein whey dan kasein. Jumlah protein whey lebih tinggi (sekitar 60%) dibanding kasein (sekitar 40%), sehingga ASI lebih mudah dicerna oleh sistem pencernaan bayi yang masih berkembang. Protein ini bukan hanya berguna untuk membentuk jaringan tubuh dan otot, tetapi juga mengandung antibodi dan enzim penting yang melindungi bayi dari infeksi, terutama di saluran pencernaan.
3. Lemak
Meskipun kadar lemak ASI lebih tinggi dibandingkan dengan susu sapi dan susu formula, tetapi lemak ASI tergolong baik. Lemak dalam ASI mengandung asam lemak esensial, seperti DHA (asam dokosaheksaenoat) dan AA (asam arakidonat), yang sangat penting untuk perkembangan jaringan saraf dan retina mata bayi.
Selain itu, lemak ASI juga kaya akan kandungan omega-3 dan omega-6 yang berperan dalam perkembangan otak bayi. Lemak juga membantu dalam penyerapan vitamin-vitamin yang larut dalam lemak (seperti vitamin A, D, E, dan K), menjaga suhu tubuh, dan mendukung pertumbuhan sel-sel tubuh.
Baca Juga: Pengertian Antigen dan Antibodi, Apa Bedanya Ya?
4. Vitamin
ASI menyediakan hampir semua jenis vitamin yang dibutuhkan oleh bayi. Vitamin A dalam ASI membantu menjaga kesehatan mata dan kulit, vitamin D mendukung pembentukan tulang dan gigi yang kuat, vitamin E berfungsi sebagai antioksidan untuk melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan, dan vitamin K berperan penting dalam proses pembekuan darah. Selain itu, ASI juga mengandung vitamin yang larut air, seperti B1, B2, dan vitamin C.
5. Mineral
ASI juga kaya akan berbagai mineral penting, seperti kalsium, fosfor, magnesium, natrium, dan kalium. Kalsium, misalnya, sangat penting untuk perkembangan tulang dan gigi bayi. Selain itu, mineral dalam ASI diserap lebih efisien oleh tubuh bayi dibandingkan dengan yang berasal dari susu formula. Meskipun jumlah mineral dalam ASI tidak terlalu tinggi, komposisinya sudah cukup karena tingkat penyerapannya sangat optimal.
6. Karnitin
Karnitin adalah senyawa mirip asam amino yang disediakan tubuh ibu untuk mendukung metabolisme dan energi bayi. Karnitin memiliki fungsi utama dalam membantu memproduksi energi, terutama di otot dan jantung yang sedang tumbuh, metabolisme lemak, serta pembentukan jaringan otot.
Apa Saja Jenis-Jenis ASI?
Air Susu Ibu (ASI) mengalami perubahan komposisi (jenis) seiring waktu untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bayi yang terus berkembang. Secara umum, ASI terbagi menjadi tiga jenis utama, yaitu kolostrum, ASI transisi, dan ASI matur. Nah, berikut perbedaan antara ketiganya:
1. Kolostrum
Kolostrum adalah ASI pertama yang keluar dari payudara ibu, biasanya diproduksi antara 2 sampai 5 hari pertama setelah melahirkan. Kolostrum berwarna kuning keemasan dan bertekstur lebih kental dibandingkan jenis ASI lainnya. Meskipun jumlahnya sedikit (sekitar 2–20 ml per sesi menyusui), kolostrum sangat padat nutrisi. Sehingga, dapat memberikan perlindungan imunologis yang sangat penting untuk bayi baru lahir.
2. ASI Transisi
Setelah bayi menerima kolostrum selama beberapa hari pertama kehidupannya, tubuh ibu akan mulai memproduksi ASI yang lebih banyak dalam bentuk ASI transisi. Tujuannya untuk memenuhi kebutuhan energi dan nutrisi bayi yang terus meningkat. ASI transisi biasanya mulai diproduksi sekitar 7 sampai 14 hari setelah melahirkan.
Ketika kolostrum berubah menjadi ASI transisi, kadar karbohidrat akan mengalami peningkatan, khususnya gula susu (laktosa) dan lemak. Sementara dari segi tekstur dan warnanya, pada fase awal ASI transisi terbentuk, akan terlihat kekuningan dan agak kental. Namun, seiring berjalannya waktu, warnanya berubah menjadi putih dan lebih cair.
Periode transisi ini berlangsung sekitar 1 hingga 2 minggu. Selama waktu tersebut, komposisi ASI akan berubah secara dinamis, baik dari segi volume, warna, tekstur, maupun kandungan nutrisinya. Produksi ASI transisi menandai awal dari masa menyusui yang produktif, yaitu saat payudara menjadi lebih penuh dan sering terasa “bengkak” karena meningkatnya produksi susu.
Baca Juga: Apa Saja Gangguan Sistem Pertahanan Tubuh (Imun)?
3. ASI Matur
Sesuai namanya, ASI matur atau ASI matang adalah bentuk akhir dari air susu ibu, yang mulai diproduksi penuh sekitar 2 minggu setelah melahirkan. ASI ini akan terus diproduksi dan diberikan kepada bayi selama periode menyusui, bisa sampai 2 tahun atau lebih.
ASI matur umumnya berwarna putih. Namun, terkadang warnanya bisa agak keruh, tergantung dari jenis makanan ibu. Ada 2 jenis ASI matur yang dibedakan berdasarkan warna dan teksturnya, yakni:
- Foremilk: Berwarna kebiru-biruan, tekstur lebih cair, kaya air dan laktosa. Berfungsi untuk menghidrasi bayi dan memberikan energi.
- Hindmilk: Berwarna putih kekuningan, tekstur lebih kental, kaya kandungan lemak. Membantu menambah berat badan bayi.
Manfaat ASI
Air susu ibu (ASI) merupakan makanan pokok yang mampu memenuhi kebutuhan bayi untuk tumbuh selama enam bulan pertama kehidupannya. Memberi ASI pada bayi memberikan berbagai keuntungan, baik bagi ibu maupun bayi. Kira-kira, apa saja ya manfaat ASI untuk ibu dan bayinya? Kuy, simak!
A. Manfaat Pemberian ASI bagi Bayi
Manfaat utama ASI untuk bayi adalah pemenuhan kebutuhan gizi. ASI mengandung komponen spesifik yang disiapkan untuk memenuhi kebutuhan dan perkembangan bayi. Selain itu, ASI juga mengandung antibodi yang memberikan perlindungan alami bagi bayi baru lahir.
ASI juga dapat meningkatkan IQ anak. Zat dalam ASI yang penting untuk perkembangan otak adalah DHA (Docosa Hexanoic Acid) dan AA (Arachidonic Acid).
Manfaat lainnya adalah terbentuknya ikatan emosional yang kuat antara ibu dan bayinya. Kedekatan antara anak dengan ibu waktu mendapat ASI membuat anak merasa aman dan disayang, sehingga berpengaruh dalam perkembangan emosi anak. Wah, untung dulu pas kecil kita ikutan minum ASI, ya!
B. Manfaat Pemberian ASI bagi Ibu
Sementara itu, menyusui bagi ibu yang baru melahirkan memberi manfaat yang sama besar seperti yang diperoleh bayinya. Dengan menyusui, memudahkan ibu untuk mengurangi berat badannya yang bertambah saat masa kehamilan. Tidak hanya itu, menyusui juga merangsang uterus berkontraksi untuk kembali pada bentuk semula.
Baca Juga: Mengenal Sistem Golongan Darah ABO dan Rhesus
Setelah membaca artikel ini, yuk berterimakasih kepada ibu untuk semua yang sudah diberikan selama ini, termasuk untuk ASI ibu. Tanpa ASI ibu, kayaknya kita nggak akan bisa berkembang seperti ini, ya!
Selain berterima kasih kepada ibu, jangan lupa untuk tetap semangat belajar, ya! Yuk, belajar bersama ruanguji! Ada soal-soal yang pastinya menantang banget dan bisa membantu kamu belajar pastinya. Download sekarang!
Referensi:
Mengenal ASI: Jenis, Kandungan, dan Kebutuhan Bayi [Daring]. Tautan: https://hellosehat.com/parenting/bayi/menyusui/kandungan-nutrisi-asi/ (Diakses pada 7 Mei 2025)