Penjelasan Titrasi Asam Basa, Kurva, Langkah & Contoh Perhitungannya | Kimia Kelas 11

Titrasi Asam Basa

Di artikel Kimia kelas 11 kali ini, kita akan mengenal lebih jauh tentang titrasi asam basa, mulai dari pengertian, alat dan bahan, cara melakukan, jenis-jenis titrasi asam basa, kurva, dan contoh perhitungannya!

Halo, teman-teman! Pernah nggak kamu mendengar tentang titrasi asam basa? Atau mungkin kamu sudah mempelajarinya di sekolah?

Umumnya, ketika mempelajari titrasi asam basa di sekolah, kita akan diajak bereksperimen di laboratorium kimia nih, oleh guru kita! Eksperimen apa, tuh? Tentunya eksperimen titrasi asam basa, dong!

Eksperimen yang dilakukan akan membutuhkan beberapa peralatan, di antaranya yaitu buret dan labu erlenmeyer. Kayak gini nih, ilustrasinya:

alat titrasi

Alat titrasi (Sumber: wikimedia.org)

Eits, sebelum membahas lebih jauh, ketahui dulu yuk pengertian dari titrasi asam basa!

Pengertian Titrasi Asam Basa

Pada dasarnya, titrasi adalah metode analisis untuk menentukan kemolaran atau konsentrasi suatu zat di dalam larutan, menggunakan konsep reaksi kimia. Jadi, titrasi asam basa adalah suatu prosedur yang dilakukan saat kita ingin menentukan kemolaran atau konsentrasi suatu asam atau basa dengan menggunakan konsep penetralan asam-basa.

Nah, untuk melakukan titrasi asam basa, kamu butuh beberapa alat dan bahan, nih. Apa aja ya, alat dan bahan yang dibutuhin?

Alat dan Bahan dalam Proses Titrasi Asam Basa

Dalam titrasi asam basa, kamu akan membutuhkan titran (titer), buret, titrat, labu erlenmeyer, dan indikator kimia.

Alat dan Bahan Titrasi Asam Basa

 

a. Titran (Titer)

Titran adalah zat yang digunakan untuk mentitrasi. Titran disebut juga sebagai titer. Titran ini merupakan larutan standar yang telah diketahui secara pasti konsentrasinya, misalnya asam kuat atau basa kuat. Nah, pada titrasi asam basa, posisi titran terletak pada buret.

b. Buret

Buret adalah alat laboratorium berupa kaca berbentuk silinder dengan bagian bawah mengerucut. Buret memiliki garis ukur dan sumbatan keran pada bagian bawahnya. Sumbatan keran ini berfungsi untuk menjaga agar cairan yang diisikan ke dalam buret dapat menetes secara presisi sesuai kehendak pelaku eksperimen. 

c. Titrat

Titrat adalah larutan sampel yang akan dianalisis atau ditentukan konsentrasinya. Jadi, titrat inilah yang nantinya akan kita ubah atau kita hitung konsentrasinya, dengan meneteskan sejumlah zat titran ke dalamnya melalui buret. Pada titrasi asam basa, posisi titrat terletak pada labu erlenmeyer.

d. Labu Erlenmeyer

Labu erlenmeyer adalah alat laboratorium berupa gelas kaca dengan ujung kepala dan leher yang kecil kemudian melebar terus hingga bagian bawahnya. Labu erlenmeyer biasa dipakai untuk menampung bahan kimia yang berbentuk cair. Bagian kepala dan lehernya yang kecil berfungsi untuk mengurangi resiko cairan kimia tumpah atau menyiprat ke luar.

e. Indikator Kimia

Indikator kimia adalah alat yang digunakan untuk mengetahui kapan suatu sampel (titrat) telah habis bereaksi. Ketika titrat dengan titran sudah tepat bereaksi atau habis bereaksi, maka dapat dibilang bahwa eksperimen tersebut sudah mencapai titik ekuivalen. Ketika telah melampaui titik ekuivalen, maka akan terjadi perubahan warna yang spesifik.

Indikator kimia yang biasa digunakan yaitu indikator pp atau phenolptaleinIndikator ini diteteskan sebanyak 1-2 tetes ke dalam titrat. Kalau tidak diteteskan, maka titrat tidak bisa berubah warna, sehingga kita tidak akan tahu kapan titik ekuivalennya terjadi.

Baca Juga: Kesetimbangan Kimia, Jenis-Jenis, Persamaan Reaksi, dan Tetapannya

 

Cara Melakukan Titrasi Asam Basa

Oke, sudah tahu pengertian dan alat bahan untuk melakukan titrasi, sekarang saatnya kamu tahu langkah-langkah dalam proses titrasi asam basa agar kamu mengerti cara melakukannya.

Eits, tapi ingat! Don’t try this at home! Alias jangan melakukan eksperimen ini sendiri di rumah, ya!

Proses titrasi asam basa melibatkan larutan asam kuat atau basa kuat yang bisa berbahaya bagi tubuh, jadi harus dilakukan di dalam laboratorium dengan didampingi oleh guru atau asisten laboratorium. Sebelum melakukan eksperimen ini pun, kamu harus mengenakan alat pelindung diri seperti baju atau jas lab, sarung tangan, dan kacamata (goggles) untuk mengurangi resiko terkena cipratan bahan kimia. Ingat, ya!

Nah, sekarang kita bahas yuk, langkah-langkahnya! Langkah-langkah dalam proses titrasi adalah sebagai berikut:

1. Titrasi dilakukan secara perlahan. Titran (larutan standar) diteteskan satu tetes demi satu tetes ke dalam titrat (larutan sampel).

2. Setiap tetesnya harus disertai dengan pengocokan agar reaksi dapat terjadi secara optimal dan merata. Hati-hati ketika mengocok, ya! Jangan sampai tumpah atau menyiprat.

3. Proses penetesan ini dilakukan secara terus menerus hingga mencapai titik ekuivalen. Titik ekuivalen adalah titik di mana titrat dengan titran tepat bereaksi atau habis bereaksi.

4. Pada titrat, ditambahkan 1-2 tetes indikator kimia. Indikator kimia ini berfungsi untuk mengetahui kapan suatu sampel (titrat) telah habis bereaksi, sehingga ketika telah melampaui titik ekuivalen, akan terjadi perubahan warna yang spesifik. Jika warna telah berubah, proses titrasi dapat dihentikan dengan mematikan sumbatan keran pada buret.

Nah, begitulah cara melakukan titrasi asam basa. Memang terlihat mudah, tapi tetap harus dilakukan di laboratorium dengan pendampingan, ya!

 

Cara Membaca Hasil Titrasi Asam Basa

Cara membaca data hasil titrasi asam basa pun cukup mudah, loh! Setelah proses titrasi selesai, yang ditandai dengan perubahan warna pada larutan sampel, untuk membaca hasil titrasi asam basa adalah dengan melihat skala volume permukaan cairannya. Misalnya, permukaan cairan pada buret setelah titrasi, berada pada skala 20 ml. Maka, volume standar atau titran yang terpakai sebesar 20 ml.

Kita rehat sejenak, yuk! Kamu udah pernah cobain fitur Adapto di ruangbelajar belum, sih? Nah, video pembahasan tentang Titrasi Asam Basa sudah dilengkapi dengan fitur Adapto, lho! Yuk, cobain!

IDN CTA Blog Adapto Ruangguru 2022

Jenis-Jenis Titrasi Asam Basa dan Kurvanya

Titrasi asam basa terdiri atas beberapa macam atau jenis, antara lain yakni sebagai berikut:

1. Titrasi Asam Kuat oleh Basa Kuat

Titrasi asam kuat oleh basa kuat, artinya:

  • Titran (larutan standar pada buret) → basa kuat
  • Titrat (larutan sampel pada labu erlenmeyer) → asam kuat

Hayoloh, bingung nggak tuh.. Tenang, tenang. Bacanya pelan-pelan aja! Kamu nggak akan bingung kok kalau memperhatikan dengan perlahan dan seksama xixi..

Titrasi asam kuat oleh basa kuat akan menghasilkan kurva sebagai berikut.

Kurva Titrasi Asam Kuat oleh Basa Kuat

2. Titrasi Basa Kuat oleh Asam Kuat

Titrasi basa kuat oleh asam kuat, artinya:

  • Titran (larutan standar pada buret) → asam kuat
  • Titrat (larutan sampel pada labu erlenmeyer) → basa kuat

Titrasi basa kuat oleh asam kuat akan menghasilkan kurva sebagai berikut.

Kurva Titrasi Basa Kuat oleh Asam Kuat

3. Titrasi Asam Lemah oleh Basa Kuat

Titrasi asam lemah oleh basa kuat, artinya:

  • Titran (larutan standar pada buret) → basa kuat
  • Titrat (larutan sampel pada labu erlenmeyer) → asam lemah

Titrasi asam lemah oleh basa kuat akan menghasilkan kurva sebagai berikut.

Kurva Titrasi Asam Lemah oleh Basa Kuat

4. Titrasi Basa Lemah oleh Asam Kuat

Titrasi basa lemah oleh asam kuat, artinya:

  • Titran (larutan standar pada buret) → asam kuat
  • Titrat (larutan sampel pada labu erlenmeyer) → basa lemah

Titrasi basa lemah oleh asam kuat akan menghasilkan kurva sebagai berikut.

Kurva Titrasi Basa Lemah oleh Asam Kuat

Baca Juga: Bagaimana Cara Menentukan Indikator Asam Basa?

 

Rumus Titrasi Asam Basa

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, titrasi asam basa bertujuan untuk mencari tahu konsentrasi dari larutan sampel yang dianalisis. Untuk menentukan konsentrasi larutan sampel, kamu bisa menggunakan rumus titrasi asam basa berikut:

rumus titrasi asam basa

Keterangan:

keterangan rumus titrasi asam basa

 

Contoh Soal Menghitung Konsentrasi Sampel

Nah, supaya kamu semakin paham, yuk kita coba selesaikan soal titrasi asam basa di bawah ini:

Analisis larutan sampel HCl 20 ml dengan larutan standar 0,1 M NaOH 25 ml. Berapakah konsentrasi HCl yang dihasilkan?

Penyelesaian:

cara mencari konsentrasi larutan atau sampe - contoh soal titrasi asam basa

 

Jadi, konsentrasi HCl yang dihasilkan adalah 0,125 Molar.

Oke,  selesai sudah materi titrasi asam basa kali ini. Semoga, dengan membaca artikel ini, kamu bisa tambah paham mengenai pengertian, cara melakukan titrasi asam basa, serta contoh perhitungannya, ya. Jangan lupa juga kalau kurva titrasi asam basa itu terdiri atas tiga bagian, yaitu bagian yang menandakan pH awal, bagian yang menandakan pH saat titik ekuivalen, dan bagian yang menandakan pH setelah melampaui titik ekuivalen. Sudah paham, ya?

Kalau kamu ingin tahu lebih banyak lagi tentang titrasi beserta rumusnya, kamu bisa belajar menggunakan video belajar beranimasi di ruangbelajar. Di sana, kamu nggak cuma bisa belajar melalui video, tapi juga bisa mengerjakan latihan soal, lho. Yuk, gabung sekarang!

CTA ruangbelajar

Sumber Gambar:

Gambar ‘Alat Titrasi’ [Daring]. Tautan: https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/4/4d/Titration_Apparatus.png (Diakses: 21 April 2022)

Artikel ini diperbarui pada 8 Juni 2023.

Kenya Swawikanti