Apakah Anda Termasuk Orang Tua yang Toxic Parents?

toxic-parents

Artikel ini membahas mengenai sifat-sifat orang tua yang kerap memberi pengaruh buruk pada anak (toxic parents).

Apakah Anda termasuk orang tua yang sering memarahi kesalahan anak sekecil apapun itu? Atau Anda mengontrol sepenuhnya keputusan anak mulai dari urusan sekolah sampai bersosialisasi? Hati-hati, jangan sampai hal tersebut cenderung menjadi toxic parents, lho! Apa sih maksudnya? Istilah ini nggak hanya berlaku bagi orang tua yang memiliki perilaku buruk dengan melakukan kekerasan fisik atau verbal pada anak. Namun, juga berlaku bagi orang tua yang bertindak untuk ‘meracuni’ keadaan psikologis atau kesehatan mental anak. Wah, yang ini justru lebih berbahaya karena kondisinya yang tidak terlihat.

Secara khusus, topik ini pernah diangkat oleh therapist dan penulis Amerika Susan Forward dalam buku Toxic Parents: Overcoming Their Hurtful Legacy and Reclaiming Your Life. Secara detail, Forward menjelaskan kelompok orang tua ini menekankan pada hukuman fisik berlebihan demi alasan kedisiplinan, melibatkan anak untuk menyelesaikan masalah pribadi orang tua, menekan psikis anak, hingga mengancam anak dan mengiming-imingi anak dengan uang. Nah, ternyata memberi hadiah uang itu tidak baik ‘kan?

Toxic parentsBuku Toxic Parents karya Susan Forward (Sumber: coffeeandbooks.co.uk)

Dalam tulisannya, Forward memberi pertanyaan penting, nih! Apakah Anda membuat anak merasa bahwa apapun yang ia lakukan tidak berharga? Hmm, untuk menjawabnya, coba disimak dulu poin-poin di bawah ini:

1. Orang tua selalu memarahi anak

ciri-ciri toxic parentsIbu memarahi anak (Sumber: yourekavach.com)

Sejak kecil hingga anak berusia dewasa, orang tua selalu memberi komplain atas apa yang ia lakukan. Anak diposisikan merasa bersalah terhadap perilakunya tanpa diberi alasan yang masuk akal dan menoleransi hal-hal yang telah diperbuatnya. Akhirnya, anak merasa gamang karena tidak tahu mana yang sebenarnya benar dan mana yang sebenarnya salah.

Baca juga: Sharenting: Posting Foto Anak di Media Sosial, Bolehkah?

2. Anak tidak dilatih membuat keputusan

Orang tua memiliki porsi penuh atas kontrol setiap keputusan yang dibuat anak, sehingga membuatnya menjadi manja dan tidak mandiri. Dengan begitu anak selalu tidak bisa hidup berjauhan dengan orang tua, ia pun tidak pernah tahu hal-hal yang terbaik untuk dirinya sendiri.

3. Menginterogasi anak untuk bercerita

ciri-ciri toxic parentsIbu menginterogasi anak (Sumber: womensforum.com) 

Tidak semua anak terbuka pada orang tuanya, dan banyak alasan yang memengaruhi hal ini. Salah satunya, orang tua tidak pernah memposisikan rasa nyaman untuk bercerita dan terkesan menginterogasi. Anak pun menjadi takut untuk membagikan keluh kesah atau keriangannya pada orang tua, dan cenderung menyimpannya sendiri atau hanya bercerita pada teman-temannya.

4. Membagi masalah pribadi pada anak

ciri-ciri toxic parentsPasangan bertengkar di hadapan anak (Sumber: aboutfacts.net) 

Saat Anda mengalami masalah keuangan rumah tangga atau bertengkar dengan pasangan, jangan jadikan anak sebagai orang pertama yang dilibatkan untuk menyelesaikan permasalahan ini. Apalagi jika ia masih dalam masa tumbuh kembang, hal ini akan memengaruhi kesehatan mental dan bahkan bisa menyebabkan trauma.

5. Merendahkan kepercayaan diri anak

Tidak semua orang tua percaya bahwa anaknya hebat dan mampu berprestasi dalam kompetisi. Sebagiannya, justru menurunkan rasa percaya diri anak terhadap kemampuannya sendiri. Ia dibandingkan dengan anak yang lebih pintar, dan orang tua lalai untuk mencari keunikan pada si anak. Akibatnya, ia menjadi malas-malasan untuk beraktivitas karena tahu hasilnya tidak akan pernah memuaskan kedua orang tua.

Nah, jika pada kesimpulannya beberapa poin di atas sering Anda sebagai orang tua lakukan pada anak, berhati-hati ya karena akan berdampak negatif dalam perkembangan otak dan emosi anak di kemudian hari. Selain kurang berprestasi, anak Anda juga mudah panik jika harus menghadapi hari-harinya tanpa orang tua karena kerap merasa tidak berguna. Jadi, mulai dari sekarang lebih bijak lagi ya saat bersikap pada anak!

Ayo semangati anak Anda mulai dari sekarang dan temani ia belajar dengan video beranimasi serta kumpulan soal-soal lengkap hanya di ruangbelajar!

IDN CTA Blog ruangbelajar Ruangguru

Rabia Edra