Bencana Alam: Pengertian, Jenis, Contoh & Dampaknya | Geografi Kelas 11
Artikel Geografi kelas 11 ini membahas apa itu bencana alam dari pengertian, jenis-jenis, siklus, hingga dampaknya. Mari kita bahas bersama-sama guys!
—
Sebagian besar dari kamu pasti pernah dengar berita tentang gempa bumi, banjir, atau letusan gunung, kan? Bencana-bencana itu sering banget muncul di media dan kadang bahkan terjadi di sekitar kita. Ngga cuma merusak bangunan, tapi juga bisa mempengaruhi kehidupan banyak orang, mulai dari kehilangan tempat tinggal sampai terganggunya aktivitas sehari-hari.
Bencana alam bukan cuma soal kejadian yang mengerikan dan bikin panik. Di balik itu semua, ada proses alam yang kompleks dan kadang juga diperparah oleh ulah manusia sendiri. Misalnya, penggundulan hutan yang bikin banjir makin parah, atau pembangunan tanpa perencanaan yang bikin wilayah jadi rawan longsor.
Makanya, penting banget buat kita paham apa itu bencana alam, kenapa bisa terjadi, dan gimana cara menghadapinya. Dengan mengenal lebih dalam tentang bencana alam, kita bisa lebih waspada dan siap ketika menghadapi situasi darurat. Nah, biar kalian makin ngerti, yuk kita mulai bahas dari dasar dulu: apa sih bencana alam itu?
Pengertian Bencana Alam
Pernah ngga sih kalian menonton berita terus melihat ada gempa bumi, banjir, atau gunung meletus? Nah, itu semua termasuk bencana alam yang sering banget terjadi di berbagai tempat, baik di Indonesia maupun luar negeri.
Tapi bencana alam itu sebenarnya apa, sih? Apakah cuma peristiwa yang bikin rusak lingkungan, atau ada makna yang lebih dalam?
Bencana alam adalah peristiwa alam yang ekstrem dan seringkali tidak dapat diprediksi, yang mengakibatkan kerusakan fisik, ekonomi, dan sosial yang signifikan. Peristiwa ini bisa terjadi secara tiba-tiba dan tanpa keterlibatan manusia, seperti gempa bumi, tsunami, atau letusan gunung berapi.
Menurut UU No. 24 Tahun 2007, bencana adalah gangguan serius yang nggak bisa langsung diatasi masyarakat sendiri karena skalanya yang gede banget. Nah, menurut BNPB, bencana itu terjadi karena pertemuan antara fenomena alam dan kerentanan masyarakat di wilayah tersebut.
Namun, ada juga bencana yang dipicu oleh aktivitas manusia, seperti kebakaran hutan akibat pembakaran lahan. Intinya, bencana alam menyebabkan kerugian besar bagi manusia dan lingkungan sekitar.
Kalo dibagi, bencana alam bisa dibagi jadi tiga:
1. Bencana alam -> Bencana yang melibatkan faktor alam. Pokoknya ada kekuatan alam yang berperan dalam terjadinya bencana, seperti gempa bumi dan erupsi gunung api.
2. Bencana non alam -> Bencana yang terjadi karena ada faktor non alam, misalnya adanya kesalahan manusia (human error) seperti tanah longsor dan banjir yang diakibatkan karena adanya penebangan liar (illegal logging).
3. Bencana sosial -> Bencana yang melibatkan manusia seperti kerusuhan dan konflik sosial.
Baca Juga: Konflik Sosial: Pengertian, Bentuk, Macam, dan Contoh | Sosiologi Kelas 11
Karakteristik Bencana Alam
Secara garis besar, bencana alam punya dua karakteristik, yaitu:
1. Bencana Geologis
Bencana geologis adalah bencana yang diakibatkan oleh proses geologis yang terjadi di dalam bumi. Bisa karena danya pergeseran lempeng atau aktivitas vulkanis. Misalnya:
a. Tsunami
Tsunami adalah gelombang besar yang timbul karena adanya pergerakan dengan kekuatan besar yang terjadi secara tiba-tiba karena ada peristiwa tertentu yang terjadi di dasar laut. Peristiwa di sini maksudnya bisa berupa gempa bumi yang skalanya besar, dengan pusat gempa dangkal, dan ada di wilayah laut. Bisa juga karena adanya letusan gunung api di bawah laut, dan longsoran besar di bawah laut.
b. Erupsi gunung api
Erupsi gunung api adalah ketika magma yang ada di dalam perut bumi keluar karena adanya dorongan gas bertekanan tinggi. Erupsi ini bisa menimbulkan dua jenis bahaya; yaitu bahaya primer dan bahaya sekunder. Kalau bahaya primer adalah bahaya yang langsung terjadi saat proses erupsi berlangsung. Sementara, bahaya sekunder adalah bahaya yang terjadi setelah proses erupsi, misalnya seperti banjir lahar dingin.
c. Gempa bumi
Gempa bumi adalah getaran yang terjadi di lapisan kulit bumi. Penyebabnya adalah pelepasan energi dari dalam bumi secara tiba-tiba. Gempa bumi ini bisa diakibatkan oleh beberapa hal, seperti tektonisme, aktivitas gunung api, runtuhnya gua bawah tanah, dan jatuhnya meteor.
2. Bencana Hidrometeorologi / Klimatologis
Bencana hidrometeorologi atau klimatologis adalah bencana yang berhubungan sama fenomena iklim, cuaca, dan siklus air. Contoh dari bencana hidrometeorologi / klimatologis di antaranya:
a. Kekeringan
Kekeringan adalah kurangnya kandungan air dalam tanah yang disebabkan karena adanya kemarau panjang dan intensitas hujan yang rendah. Kekeringan juga berkaitan dengan fenomena El Nino yang menyebabkan rendahnya intensitas hujan di Indonesia.
b. Banjir
Banjir adalah kondisi tergenangnya suatu wilayah oleh air dalam jumlah besar dan dapat berlangsung lama. Biasanya, banjir disebabkan oleh intensitas hujan yang sangat tinggi dan sungai tidak mampu menampung volume air. Banjir juga bisa disebabkan oleh pasang air laut atau dikenal juga dengan banjir rob.
c. Longsor
Longsor adalah bencana alam yang terjadi karena adanya pergerakan massa tanah dan batuan ke wilayah yang lebih rendah. Beberapa hal yang memengaruhi terjadinya longsor yaitu derajat kemiringan lereng, tutupan lahan, bahkan penebangan liar, dan lain-lain.
d. Badai
Badai adalah bencana yang terjadi saat cuaca ekstrim, yang dimulai dari hujan es, badai salju, bahkan badai pasir dan debu. Badai berasal dari samudra yang hangat. Penyebabnya antara lain tingginya suhu permukaan air laut dan perubahan tekanan udara yang terjadi di atmosfer bumi.
Baca Juga: 9 Bencana Alam Terdahsyat yang Pernah Terjadi di Indonesia
Jenis-Jenis Bencana Alam
Karakteristik bencana alam yang barusan kamu pelajari berhubungan erat dengan beberapa jenis bencana alam berikut ini, guys. Yuk sekarang simak beberapa jenis bencana alam yang umum terjadi:
1. Tektonisme
Tektonisme adalah pergerakan horizontal dan vertikal yang menyebabkan perubahan bentuk permukaan bumi. Gerakan pada tektonisme disebut gerakan tektonik.
Tektonisme dapat menimbulkan terjadinya bencana alam seperti erosi, gempa bumi, dan tanah longsor.
2. Vulkanisme
Singkatnya, vulkanisme adalah segala peristiwa yang berhubungan dengan magma yang keluar menuju permukaan bumi melalui rekahan dalam kerak bumi. Contohnya seperti erupsi gunung berapi.
3. Seisme
Bisa dibilang, seisme dan gempa bumi itu sama aja ya guys. Kurang lebih pengertiannya begini, seisme adalah aktivitas pelepasan energi yang menyebabkan getaran seismik. Jadi, dalam seisme, terjadi getaran karena adanya tumpukan energi yang membuat lempeng benua dan lempeng samudera bergetar.
4. Hidrologi
Siklus hidrologi adalah rangkaian atau tahapan yang dilalui oleh air dari bumi, ke atmosfer, dan kembali lagi ke bumi. Siklus hidrologi bisa juga disebut sebagai siklus air.
Siklus air ini erat banget kaitannya dengan karakteristik bencana hidrometeorologi seperti banjir.
5. Meteorologi
Jenis bencana meteorologi biasanya berkaitan erat dengan cuaca. Misalnya seperti siklon tropis, thunderstorm atau badai, tornado, kekeringan, hingga blizzard atau kondisi cuaca sangat ektrem yang temperaturnya rendah (biasanya terjadi saat musim dingin).
6. Campuran
Kalau jenis bencana campuran artinya bencana yang terjadi yang disebabkan oleh beberapa jenis sekaligus. Misalnya seperti tornado yang dibarengi dengan kebakaran, atau erupsi gunung yang dibarengi dengan gempa bumi, hingga gempa yang dibarengi dengan tsunami.
Contoh Bencana Alam yang Pernah Terjadi di Indonesia
Biar makin paham, yuk lihat beberapa contoh bencana alam melalui beberapa bencana alam di Indonesia!
1. Letusan Gunung Merapi (sekitar 929)
Pada tahun ini, Indonesia memang belum berdiri. Tapi, letusan Merapi berhasil memindahkan sebuah kerajaan besar yang awalnya berada di Jawa bagian tengah ke Jawa bagian timur. Ada yang tau kerajaan apa? Medang atau Mataram Kuno, guys!
Dapat disimpulkan, terkuburnya candi-candi peninggalan kerajaan ini (seperti Borobudur, Prambanan, Sambisari, dan lain-lain) diakibatkan karena dahsyatnya letusan Gunung Merapi yang terjadi pada masa itu.
Baca Juga: Sejarah Kerajaan Sriwijaya, Mataram Kuno, dan Medang | Sejarah Kelas 10
2. Letusan Gunung Tambora (1815)
Gunung yang terletak di Pulau Sumbawa ini meletus pada tahun 1815, dan tercatat sebagai salah satu letusan gunung berapi paling mematikan dalam sejarah. Kurang lebih ada 71.000 orang yang meninggal karena letusan ini. Dampaknya juga ‘manjang’ nih guys. Pasca letusan, daerah sekitarnya terkena gagal panen dan kekurangan pangan, sehingga banyak orang yang meninggal setelah letusan.
Tidak hanya di daerah sekitar letusan aja, akibat abu dan sulfur dioksida yang dilepaskan ke atmosfer membuat terjadi pendinginan drastis pada iklim bumi dan menyebabkan meluasnya kelaparan, terutama di Eropa dan Amerika Utara. Anomali iklim juga terjadi sehingga menyebabkan musim dingin vulkanik yang berpengaruh pada pola cuaca di seluruh dunia selama beberapa tahun.
3. Letusan Gunung Krakatau (1883)
Suaranya terdengar sampai 4.900 kilometer, dan tercatat menjadi suara yang paling keras dalam sejarah modern. Dampaknya, sinar matahari tertutup selama dua hari, seluruh vegetasi pulau-pulau di selat Sunda turut lenyap, infrastruktur seperti rumah dan jalanan hancur total, dan ribuan orang di Jawa dan Sumatra meninggal. Saking dahsyatnya letusan ini, krakatau terpecah dan muncul gunung baru yang dinamakan Anak Krakatau.
4. Tsunami dan Gempa di Aceh (2004)
Pada 26 Desember 2004, Aceh mencatat salah satu bencana alam paling kelam dalam sejarah Indonesia. Bencana ini menyebabkan lebih dari 160 ribu jiwa tewas. Beberapa wilayah yang terdampak antara lain Meulaboh, Lhokseumawe, Banda Aceh, Aceh Besar, Aceh Barat, dan Aceh Jaya.
5. Likuifaksi, Gempa, dan Tsunami di Donggala, Palu (2018)
Likuifaksi adalah fenomena saat tanah, khususnya tanah berpasir, kehilangan kekuatan dan kekauannya akibat getaran atau beban yang cepat, sehingga tanah menjadi seperti cairan. Saat likuifaksi terjadi, tanah menjadi bergelombang dan retak, hingga mengeluarkan lumpur. Bahkan, pohon-pohon kelapa yang awalnya ada di daerah tinggi dan jauh dari rumah warga, menjadi bergeser ke dekat rumah warga.
Likuifaksi ini kemudian diikuti oleh gempa bumi yang cukup dahsyat. Banyak korban yang terseret ke dalam tanah. Tidak hanya itu saja, tsunami juga turut melanda setelahnya, sehingga banyak korban yang turut terseret arus laut.
Sebenarnya masih banyak bencana alam yang pernah terjadi di Indonesia. Misalnya seperti banjir yang terjadi di Jabodetabek dan Puncak, tanah longsor di Pekalongan, kekeringan di Buleleng, Magelang, dan sejumlah daerah lainnya, dan lain-lain.
Dampak Bencana Alam bagi Manusia dan Lingkungan
Bencana alam memiliki dampak yang luas bagi manusia dan lingkungan, apa saja dampak dari bencana alam terhadap kehidupan manusia dan alam? Mari bahas satu-persatu!
1. Korban Jiwa dan Cedera
Bencana seperti gempa bumi dan tsunami sering mengakibatkan korban jiwa dan cedera fisik.
2. Kerugian Ekonomi
Kerusakan pada bangunan, infrastruktur, dan tanaman menyebabkan kerugian ekonomi yang besar.
3. Kerusakan Lingkungan
Kebakaran hutan dan banjir dapat merusak ekosistem dan keanekaragaman hayati.
4. Ketidakstabilan Sosial
Kekurangan makanan, air, dan tempat tinggal akibat bencana dapat memicu konflik dan ketidakstabilan sosial.
5. Kehilangan Sumber Daya
Bencana dapat menyebabkan hilangnya sumber daya alam seperti hutan dan lahan pertanian.
6. Stres Psikologis
Korban bencana sering mengalami trauma dan stres akibat kehilangan dan ketidakpastian.
Sebagai contoh, bencana tsunami di Aceh pada tahun 2004 menyebabkan lebih dari 160.000 korban jiwa dan kerusakan infrastruktur yang parah. Hal ini menunjukkan betapa dahsyatnya dampak bencana alam bagi kehidupan manusia dan lingkungan, serem banget kan?.
Baca Juga: Tahap-Tahap Siklus Penanggulangan Bencana Alam
Siklus Penanggulangan Bencana
Setelah kita memahami jenis-jenis bencana dan bagaimana siklusnya berlangsung, sekarang saatnya membahas hal yang nggak kalah penting, guys—penanggulangan bencana. Ini adalah langkah-langkah yang dilakukan untuk mengurangi dampak bencana dan menyelamatkan sebanyak mungkin nyawa serta harta benda.
Penanggulangan bencana bukan cuma tugas pemerintah atau relawan saja, tapi kita semua bisa terlibat, lho! Mulai dari edukasi kebencanaan di sekolah, latihan evakuasi, sampai penggunaan teknologi seperti aplikasi peringatan dini. Semua ini penting untuk memperkuat kesiapsiagaan masyarakat saat bencana datang tiba-tiba.
Secara umum, penanggulangan bencana dibagi ke dalam tiga tahap utama: pra-bencana (mitigasi dan kesiapsiagaan), saat bencana (tanggap darurat), dan pasca-bencana (rehabilitasi dan rekonstruksi). Yuk, kita bahas satu per satu biar makin paham dan bisa jadi generasi yang tangguh menghadapi bencana!
1. Pra Bencana
Pra bencana adalah tahap yang fokus ke pencegahan dan mitigasi. Misalnya pasang alat pendeteksi gempa atau bangun tanggul banjir sebelum bencana terjadi.
2. Tanggap Darurat
Ini pas bencana lagi terjadi. Fokus utamanya adalah selamatkan korban dan tangani situasi secepat mungkin. Evakuasi, pertolongan, dan penyelamatan jadi prioritas.
3. Pemulihan Awal
Setelah bencana reda, masyarakat mulai beres-beres, bersihkan puing-puing, dan pulihkan fasilitas dasar. Makanan dan obat juga dikirim ke lokasi bencana.
4. Tahap pasca Bencana
Pasca bencana adalah tahap yang dilakukan setelah bencana terjadi untuk memulihkan kondisi masyarakat dan lingkungan yang terdampak. Tahapan ini penting banget, guys, karena bertujuan untuk mengembalikan kehidupan masyarakat seperti semula, atau bahkan lebih baik dari sebelumnya.
Tahap pasca bencana ini dibagi jadi dua:
a. Rehabilitasi
Tahap rehabilitasi fokus ke pemulihan ekonomi dan sosial. Rumah dibangun kembali, usaha kecil dibantu supaya masyarakat bisa bangkit.
b. Rekonstruksi
Bukan cuma bangun ulang, tapi bangun dengan lebih kuat dan siap hadapi bencana berikutnya. Misalnya bikin rumah tahan gempa atau sistem peringatan tsunami.
5. Mitigasi
Langkah terakhir ini untuk mencegah risiko di masa depan. Edukasi masyarakat, latihan evakuasi, dan kampanye kesiapsiagaan masuk di tahap ini.
Baca Juga: Macam-Macam Mitigasi Bencana Alam di Indonesia | Geografi Kelas 11
—
Nah guys, sekarang kalian sudah tahu banyak kan soal bencana alam? Dari pengertiannya, jenis-jenisnya, siklus yang harus dilalui, sampai contoh kejadiannya. Semoga setelah baca ini, kita jadi lebih sadar dan siap menghadapi kemungkinan bencana yang bisa datang kapan aja.
Kalau kalian mau belajar lebih dalam soal geografi dan seputar bencana alam, langsung aja kunjungi ruangbelajar! Di sana banyak materi interaktif yang dijamin bikin belajar jadi seru. Yuk, unduh aplikasinya dan stay safe, guys!
Referensi:
Pengertian Bencana Alam: Jenis dan Dampaknya bagi Lingkungan (Daring). Tautan: https://kumparan.com/pengertian-dan-istilah/pengertian-bencana-alam-jenis-dan-dampaknya-bagi-lingkungan-21V3yVtcwvx Diakses tanggal 19 April 2025
Definisi Bencana (Daring). Tautan: https://bnpb.go.id/definisi-bencana Diakses tangal 19 April 2025
Definisi dan Jenis Bencana (Daring). Tautan: https://bpbk.acehjayakab.go.id/halaman/definisi-dan-jenis-bencana Diakses 19 April 2025
Ammelia, Inge, dkk. 2022. INTEGRASI MATERI KEBENCANAAN PADA JENJANG SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN NGARGOYOSO, JAWA TENGAH. International Journal Encironment and Disaster, Vol 1 No. 1 Pp.60-72.