Belajar Materi Genetik: Gen, DNA, RNA & Kromosom | Biologi Kelas 12

Pada artikel Biologi kelas 12 kali ini, kamu akan diajak berkenalan dengan macam-macam materi genetik, yakni gen, DNA, RNA, dan kromosom yang ada pada tubuh manusia.
—
Siapa di sini yang pernah pelihara kucing sampai kucingnya beranak-pinak? Kalau kamu perhatikan, ketika kucing melahirkan anak, pasti ada setidaknya satu anak kucing yang memiliki warna bulu sama dengan induknya kan? Nah, hal ini bisa terjadi karena adanya materi genetik, yang terdiri atas gen, DNA, RNA, dan kromosom.
Materi genetik ini ibarat “bank” yang menyimpan semua informasi penting tentang makhluk hidup. Gen, DNA, RNA, dan kromosom disebut materi genetik karena berperan dalam proses pewarisan sifat dari induk ke keturunannya (hereditas). Sifat-sifat itu bisa berupa warna rambut, warna kulit, golongan darah, hingga ciri-ciri fisik lainnya.
Nah, materi genetik ini tersimpan rapi di dalam nukleus (inti sel) dan ada di hampir semua sel tubuh kita, mulai dari sel darah, sel tulang, sampai sel gamet (sel kelamin). Jadi, bisa dibilang setiap ciri yang kita miliki adalah “warisan biologis” yang dikirimkan dari generasi sebelumnya.

Gambar materi genetik meliputi gen, DNA, RNA, dan kromosom. (Sumber: quizlet.com)
Contoh Penerapan Materi Genetik dalam Proses Pewarisan Sifat
Sama kasusnya kayak anak kucing tadi, gais. Misalnya, kamu punya kucing jantan berbulu oranye dan kucing betina berbulu putih. Ketika keduanya dikawinkan, anak-anak kucing yang lahir bisa aja berbulu oranye, putih, atau bahkan kombinasi oranye-putih. Kok bisa begitu? Jawabannya, karena dari gen. Si jantan membawa gen warna oranye, sementara si betina membawa gen warna putih.
Eh, tapi gimana kalau tiba-tiba ada anak kucing yang bulunya malah abu-abu? Pernah nggak kamu mengalami kondisi seperti itu?🤔Hehehe…
Tenang gais, bukan berarti itu anak pungut, ya. Bisa jadi, salah satu induknya mungkin menyimpan gen tersembunyi (gen pembawa sifat) dari nenek atau kakeknya yang berwarna abu-abu. Meskipun induknya nggak punya gen abu-abu, sifat itu bisa diturunkan dari generasi sebelumnya ke beberapa generasi keturunan di bawahnya.
Seru kan? Dari sini kita bisa lihat gimana materi genetik bekerja dalam pewarisan sifat. Biar makin paham, yuk kita kupas tuntas satu per satu mulai dari gen, DNA, RNA, sampai kromosom!
Baca Juga: Pohon Filogeni: Menjawab Kenapa Manusia Mirip Kera

Pengertian Gen
Gen adalah unit terkecil dalam suatu makhluk hidup yang berperan penting sebagai pembawa sifat keturunan (substansi materi genetik). Letaknya berada pada bagian tertentu kromosom yang disebut lokus gen. Dari sinilah sifat-sifat yang dimiliki oleh makhluk hidup diturunkan dari induk ke keturunannya.

Gambar gen. (Sumber: bsdkn.kemendagri.go.id)
Struktur Gen
Secara struktur, gen tersusun atas asam nukleat (DNA dan RNA), serta berhubungan erat dengan protein yang berfungsi melindungi serta membantu proses kerja gen. DNA dan RNA ini jumlahnya ada banyak banget, lho! DNA (Deoxyribonucleic Acid) berperan sebagai penyimpan informasi genetik, sedangkan RNA (Ribonucleic Acid) membantu dalam proses penerjemahan informasi genetik menjadi protein yang dibutuhkan tubuh.
Ukuran gen sangat kecil, hanya sekitar 4–8 mikron (µm), sehingga nggak bisa kita lihat dengan mata telanjang. Kalau kamu mau lihat struktur gen lebih jelas, kamu memerlukan bantuan mikroskop khusus. Nah, meskipun ukurannya mikroskopis, gen memiliki fungsi yang sangat besar loh, yakni mengatur pertumbuhan, perkembangan, dan sifat-sifat khusus dari setiap organisme. Wah, kecil-kecil cabe rawit, ya.
Struktur atau komponen-komponen gen terdiri dari:


Gambar struktur gen. (Sumber: quizlet.com dan repository.unand.ac.id)
1. Nukleotida
Nukleotida adalah unit dasar penyusun DNA dan RNA. Setiap nukleotida terdiri dari tiga komponen penting, yaitu:
- Gula pentosa, berupa deoksiribosa pada DNA dan ribosa pada RNA.
- Gugus fosfat, berfungsi sebagai penghubung antar nukleotida sehingga membentuk rangka utama DNA/RNA.
- Basa nitrogen, yang terdiri dari adenin (A), timin (T), sitosin (C), guanin (G) pada DNA, serta adenin (A), urasil (U), sitosin (C), dan guanin (G) pada RNA.
2. Heliks Ganda
DNA berbentuk seperti tangga berpilin (double helix) yang terdiri dari dua untai polinukleotida. Kedua untai ini diikat oleh ikatan hidrogen antar pasangan basa (A dengan T, G dengan C). Struktur heliks ganda akan menjaga kestabilan DNA dan memungkinkan replikasi genetik berlangsung secara presisi.
3. Intron
Intron merupakan bagian dari gen yang tidak ikut diterjemahkan menjadi protein. Walaupun disebut sebagai “urutan non-koding”, intron memiliki peran penting dalam regulasi ekspresi gen, variasi genetik, dan evolusi organisme.
Baca Juga: Mengenal Hukum Mendel tentang Pewarisan Sifat Makhluk Hidup
4. Ekson
Berbeda dengan intron, ekson adalah bagian dari gen yang berisi informasi genetik yang akan diterjemahkan menjadi protein. Saat proses transkripsi berlangsung, intron dibuang dan ekson akan digabungkan, sehingga membentuk mRNA yang siap diterjemahkan menjadi protein.
5. Promotor
Promotor adalah urutan DNA spesifik yang berfungsi sebagai “titik awal” transkripsi. Bagian ini berperan untuk mengendalikan kapan, di mana, dan seberapa banyak gen tertentu diekspresikan. Dengan kata lain, promotor bekerja seperti tombol pengatur aktivitas gen.
6. Terminator
Terminator adalah bagian gen, terutama pada organisme prokariot (bakteri), yang memberi sinyal untuk menghentikan proses transkripsi. Tanpa terminator, enzim RNA polimerase akan terus bekerja tanpa henti sehingga pembentukan RNA menjadi tidak terkontrol.
Fungsi Gen
Secara umum, gen berperan sangat penting dalam mengontrol berbagai sifat individu yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Inilah mengapa seorang anak pasti mirip dengan orang tuanya, baik dari segi fisik maupun sifat tertentu. Sebagai materi genetik, gen memiliki beberapa fungsi utama, yaitu:
1. Sebagai zarah (partikel kecil) dalam kromosom
Gen menempati posisi tertentu pada kromosom yang disebut lokus. Meskipun ukurannya sangat kecil, gen adalah unit informasi yang menyimpan instruksi biologis untuk mengatur berbagai karakteristik organisme.
2. Menyampaikan informasi genetik dari induk kepada keturunannya
Gen juga berfungsi sebagai “kode” yang diwariskan dari orang tua ke anaknya. Kode inilah yang menentukan sifat-sifat bawaan, misalnya warna kulit, golongan darah, bentuk wajah, atau bahkan potensi penyakit tertentu.
3. Mengatur proses metabolisme dan perkembangan organisme
Gen mengendalikan produksi enzim dan protein tertentu yang berperan dalam berbagai reaksi kimia di dalam tubuh. Hal ini sangat penting untuk proses pertumbuhan, perkembangan, hingga perbaikan sel. Tanpa adanya gen, tubuh kita tidak akan mampu melakukan metabolisme dengan baik, loh.
4. Mengontrol sintesis protein
Setiap gen mengandung instruksi untuk membuat protein tertentu melalui proses transkripsi (DNA menjadi RNA) dan translasi (RNA menjadi protein). Protein inilah yang akan menjalankan hampir semua fungsi penting dalam sel, mulai dari pembentukan jaringan, transportasi zat, hingga pertahanan tubuh.
Baca Juga: Bagaimana Tahapan dari Sintesis Protein?
5. Menjadi dasar variasi genetik
Mutasi atau perubahan kecil pada gen dapat menghasilkan variasi sifat organisme. Variasi ini penting dalam proses evolusi karena memungkinkan spesies untuk beradaptasi dengan lingkungan yang terus berubah.
Sifat-Sifat Gen
Gen juga memiliki sifat-sifat penting yang menjadikannya pusat dari mekanisme pewarisan sifat makhluk hidup. Sifat-sifat tersebut, antara lain:
1. Mengandung informasi genetik
Setiap gen membawa instruksi atau kode genetik yang menentukan ciri-ciri makhluk hidup. Informasi ini tersimpan dalam urutan basa nitrogen yang terdapat pada DNA.
2. Tiap gen mempunyai tugas dan fungsi berbeda
Gen tidak bekerja secara acak, melainkan memiliki peran spesifik. Ada gen yang berfungsi mengatur metabolisme, ada yang mengendalikan pembentukan enzim atau protein, serta ada pula gen yang mempengaruhi sifat fisik tertentu. Perbedaan fungsi ini yang membuat setiap gen unik dan sangat berharga bagi kelangsungan hidup organisme.
3. Mampu melakukan duplikasi pada waktu pembelahan sel
Pada saat sel membelah, gen dapat menggandakan diri. Proses ini penting agar informasi genetik dapat diturunkan secara utuh dari sel induk ke sel anak.
Baca Juga: Pengertian & Tahap-Tahap Pembelahan Sel Mitosis
4. Ditentukan oleh susunan kombinasi basa nitrogen
Gen terbentuk dari urutan basa nitrogen yang terdiri dari adenin (A), timin (T), guanin (G), dan sitosin (C). Kombinasi dan urutan basa-basa ini seperti “kode rahasia” yang menentukan sifat dan fungsi suatu gen. Perubahan kecil pada susunan basa nitrogen, dapat berpotensi terjadinya mutase, loh.
Macam-Macam Gen
Gen dapat dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan fungsi maupun sifatnya, di antaranya:
A. Jenis Gen berdasarkan Fungsinya
-
Gen Struktural
Gen ini berfungsi membawa informasi untuk membentuk protein atau enzim tertentu. Contoh gen struktural adalah gen yang menentukan warna mata, bentuk rambut, atau gen yang mengatur produksi enzim pencernaan.
-
Gen Regulator
Gen regulator berperan mengatur kapan suatu gen bekerja dan seberapa banyak produk genetik yang harus dihasilkan. Dengan kata lain, gen ini berfungsi seperti saklar yang mengontrol aktivitas gen structural, agar system tubuh dapat bekerja normal.
B. Jenis Gen berdasarkan Sifatnya
-
Gen Dominan
Gen yang sifatnya kuat. Artinya, sifatnya akan tetap muncul meskipun hanya diwariskan dari salah satu orang tua/induk. Contohnya, gen rambut keriting bersifat dominan, sehingga cukup diwariskan dari satu pihak untuk terlihat pada keturunannya.
-
Gen Resesif
Gen resesif sifatnya lemah. Artinya, hanya dapat menampakkan sifatnya apabila diwariskan dari kedua orang tua/induk sekaligus. Contohnya, gen albino, yang hanya akan muncul jika kedua orang tua sama-sama mewariskan gen tersebut.
-
Gen Letal
Gen letal adalah gen yang dapat menyebabkan kematian organisme jika terekspresi. Umumnya, gen ini bersifat tersembunyi dan hanya menimbulkan dampak pada kondisi tertentu.
Baca Juga: Persilangan Monohibrid dan Dihibrid pada Hukum Mendel

Pengertian DNA dan Strukturnya
Deoxyribonucleic Acid atau yang disingkat DNA, adalah molekul asam nukleat yang berfungsi sebagai penyimpan informasi genetik pada setiap makhluk hidup. Molekul ini sering disebut sebagai “arsip utama” kehidupan, karena di dalamnya tersimpan instruksi lengkap untuk membentuk, mengatur, dan menjalankan seluruh fungsi sel.
Bentuk DNA menyerupai tangga tali yang berpilin ganda, dikenal sebagai struktur double helix. Struktur ini tersusun dari gula deoksiribosa, gugus fosfat, serta basa nitrogen yang terdiri dari adenin (A), guanin (G), sitosin (C), dan timin (T). DNA biasanya ditemukan di inti sel (nukleus), tetapi juga terdapat di mitokondria.
Ciri-Ciri DNA
- DNA tersusun atas dua untai yang saling berpilin membentuk struktur khas yang disebut heliks ganda (double helix).
- Komponen penyusunnya terdiri dari gula deoksiribosa, gugus fosfat, serta basa nitrogen berupa adenin (A), guanin (G), sitosin (C), dan timin (T).
- Lebih stabil, sehingga berfungsi sebagai penyimpan informasi genetik jangka panjang.
- Lokasinya terutama terdapat di dalam inti sel (nukleus), tetapi juga bisa ditemukan pada mitokondria dan kloroplas, khususnya pada sel tumbuhan.
- Salah satu keistimewaan DNA adalah kemampuannya untuk bereplikasi, yakni membuat salinan dirinya sendiri agar informasi genetik tetap terjaga saat sel membelah.
Fungsi DNA
- Menyimpan informasi genetik, DNA berfungsi sebagai “gudang data” yang menyimpan semua instruksi genetik dalam jangka waktu panjang, sehingga setiap sel tahu cara bekerja dan bereproduksi.
- Mewariskan informasi genetik, DNA dapat diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Dengan cara ini, sifat dan karakteristik orang tua/induk dapat diturunkan pada keturunannya.
- Mengatur perkembangan organisme, sejak tahap zigot hingga menjadi individu dewasa, DNA mengatur proses pertumbuhan dan diferensiasi sel agar setiap sel berfungsi dengan baik.
- Mengatur metabolisme sel, DNA mengendalikan seluruh proses metabolisme yang terjadi di dalam sel, termasuk produksi enzim dan protein yang dibutuhkan tubuh.
- Mengatur ekspresi gen, DNA menentukan kapan suatu gen diaktifkan atau dinonaktifkan melalui mekanisme regulasi transkripsi. Dengan demikian, gen hanya bekerja pada waktu dan tempat yang tepat.
- Beradaptasi dengan lingkungan, DNA dapat mengalami perubahan (mutasi) yang memungkinkan organisme menyesuaikan diri dengan kondisi lingkungan yang berubah, sekaligus menjadi dasar terjadinya proses evolusi.

Pengertian RNA dan Strukturnya
Berbeda dengan DNA, Ribonucleic Acid atau yang disingkat RNA, merupakan molekul polinukleotida yang umumnya berbentuk rantai tunggal dan lebih pendek. Walaupun tidak menyimpan informasi genetik jangka panjang seperti DNA, RNA memiliki peran yang tidak kalah penting, yaitu menyalin, membawa, dan menerjemahkan informasi genetik agar dapat diolah menjadi protein.
Komponen RNA terdiri dari gula ribosa, gugus fosfat, dan basa nitrogen berupa adenin (A), guanin (G), sitosin (C), serta urasil (U) yang menggantikan timin pada DNA. RNA dapat ditemukan di berbagai bagian sel, seperti inti sel, sitoplasma, dan ribosom, yaitu tempat berlangsungnya sintesis protein.

Gambar struktur DNA dan RNA. (Sumber: pngtree.com)
Ciri-Ciri RNA
- Hanya tersusun atas satu untai polinukleotida, sehingga strukturnya lebih sederhana.
- Rantai RNA jauh lebih pendek dari DNA, terbentuk dari ribonukleotida yang terdiri dari gula ribosa, gugus fosfat, serta basa nitrogen.
- Pada RNA, basa nitrogen yang digunakan adalah adenin (A), guanin (G), sitosin (C), dan urasil (U) yang menggantikan timin.
- RNA dapat ditemukan di inti sel, sitoplasma, hingga ribosom, tempat berlangsungnya proses sintesis protein.
- Jumlah RNA dalam sel dapat berubah-ubah sesuai dengan kebutuhan, terutama saat sel sedang aktif membentuk protein.
- RNA dapat dikategorikan menjadi RNA pendek dan RNA panjang berdasarkan panjang rantainya. RNA yang pendek berperan dalam berbagai proses regulasi genetik, sedangkan RNA panjang terdiri atas long non-coding RNA (lncRNA) yang berfungsi mengatur ekspresi gen, serta messenger RNA (mRNA) yang berperan membawa informasi dari DNA untuk diterjemahkan menjadi protein.

Fungsi RNA
- Menyampaikan informasi genetik, RNA bertugas membawa instruksi dari DNA di inti sel menuju ribosom, tempat terjadinya sintesis protein.
- Memilih dan membawa asam amino, RNA membantu memilih serta membawa asam amino yang diperlukan ke ribosom untuk disusun menjadi protein.
- Membentuk ribosom, RNA menyusun sekitar 50% dari struktur ribosom, sehingga sangat penting dalam proses produksi protein.
- Mengatur aktivitas gen, RNA berperan dalam mengendalikan aktivitas gen, baik saat perkembangan, diferensiasi sel, maupun ketika terjadi perubahan lingkungan.
- Mengkatalisis reaksi kimia, beberapa jenis RNA dapat mempercepat reaksi kimia, termasuk proses penggabungan asam amino menjadi protein.
- Menjaga stabilitas DNA, RNA juga berperan melindungi DNA dari kerusakan atau perubahan yang tidak diinginkan, sehingga informasi genetik tetap stabil.
Jenis-Jenis RNA
RNA terbagi menjadi tiga jenis. Ketiganya, bekerjasama agar informasi genetik dari DNA bisa diubah menjadi protein yang dibutuhkan tubuh.
1. mRNA (messenger RNA)
mRNA sering disebut sebagai RNA pembawa pesan. Tugasnya adalah menyalin kode genetik dari DNA yang ada di inti sel, lalu membawanya ke ribosom. Kode ini ibarat “resep” yang nantinya akan diterjemahkan menjadi protein. Tanpa mRNA, ribosom tidak akan tahu protein apa yang harus dibuat.
2. tRNA (transfer RNA)
Kalau tRNA ini, ibarat abang “kurir” yang membawa paket. Karena, fungsi tRNA adalah membawa asam amino (bahan dasar pembentuk protein) ke ribosom. Setiap tRNA hanya membawa satu jenis asam amino tertentu, dan akan menyesuaikan diri dengan kode yang dibawa mRNA. Dengan bantuan tRNA, ribosom bisa merangkai asam amino sesuai urutan yang benar.
3. rRNA (ribosomal RNA)
rRNA adalah komponen utama ribosom, tempat pembuatan protein berlangsung. Sekitar setengah dari struktur ribosom tersusun dari rRNA. Selain menjadi bagian dari “mesin perakit protein” ini, rRNA juga bertindak sebagai katalisator yang mempercepat proses penggabungan asam amino.
Apa Hubungan DNA dengan RNA?
DNA dan RNA itu bisa kita ibaratkan seperti penulis dan penerjemah. DNA bertindak sebagai penyimpan informasi genetik yang lengkap, sementara RNA menjadi perantara yang membawa salinan informasi tersebut keluar dari inti sel untuk kemudian diterjemahkan menjadi protein.
Tanpa RNA, DNA tidak akan mampu mengekspresikan kode genetiknya secara nyata. Sebaliknya, tanpa DNA, RNA tidak akan memiliki sumber informasi. Kolaborasi keduanya, membuat setiap makhluk hidup dapat tumbuh, berkembang, dan mewariskan sifat genetik kepada keturunannya.
Baca Juga: 5 Macam Penyimpangan Semu Hukum Mendel
Apa Perbedaan DNA dan RNA?
Nah, meskipun DNA dan RNA ini saling berhubungan, bukan berarti keduanya sama ya. Supaya kamu lebih mudah memahami perbedaan antara DNA dan RNA, yuk perhatikan tabel di bawah ini!
| DNA | RNA | |
| Struktur | Heliks ganda (double helix) yang menyerupai tangga spiral | Untai tunggal dan tidak berpilin |
| Gula pentosa | Deoksiribosa | Ribosa |
| Basa nitrogen | Adenin (A), guanin (G), sitosin (C), dan timin (T) | Adenin (A), guanin (G), sitosin (C), dan urasil (U) |
| Lokasi dalam sel | Inti sel dan mitokondria | Inti sel, sitoplasma, dan ribosom |
| Fungsi | Menyimpan informasi genetik yang diwariskan | Mentranskripsi dan menerjemahkan informasi genetik untuk sintesis protein |
Terakhir, kita bahas tentang kromosom, ya! Kalo dari strukturnya, kromosom itu merupakan unit materi genetik terbesar. Berbagai jenis DNA dan RNA bergabung untuk membentuk gen, kemudian gen-gen tersebut bergabung untuk membentuk kromosom. Biar makin paham, kita kupas lebih lanjut tentang kromosom, yuk!

Pengertian Kromosom
Kromosom adalah struktur kecil berbentuk benang yang terdapat di dalam inti sel. Bisa dibilang, kromosom adalah tempat yang menyimpan informasi genetik makhluk hidup. Kromosom terbentuk dari penebalan benang-benang kromatin ketika pembelahan sel terjadi.
Struktur Kromosom
Kromosom disusun oleh asam nukleat dan protein. Oh iya, kromosom itu punya beberapa bagian yang berbeda. Setiap kromosom terdiri atas dua lengan, yaitu lengan p (lengan pendek) dan lengan q (lengan panjang). Kedua lengan ini dihubungkan oleh bagian yang disebut sentromer. Sentromer adalah pusat kromosom dan tempat melekatnya benang-benang spindle. Fungsinya seperti pengikat yang menjaga kromosom tetap stabil saat sel membelah.
Eh, tapi kamu tahu nggak, benang spindle itu apa? Benang spindle ini bagian yang berfungsi untuk menghubungkan sentriol pada saat pembelahan sel dan untuk menarik kromosom menuju kutub yang berlawanan pada saat pembelahan sel.
Oke, selanjutnya ada kinetokor. Kinetokor sebenarnya masih bagian dari sentromer. Benang-benang spindle melekat pada kinetokor selama masa pembelahan. Bagian yang lain, yaitu kromatid, merupakan salah satu dari dua lengan yang merupakan hasil replikasi kromosom.
Selain itu, di ujung-ujung kromosom terdapat telomer, yaitu struktur pelindung yang mencegah DNA rusak atau saling menempel dengan kromosom lain.

Gambar bagian-bagian kromosom. (Sumber: detik.net.id)
Ciri-Ciri Kromosom
Berikut beberapa ciri penting kromosom yang perlu kamu tahu:
-
Tersusun dari DNA dan protein
Kromosom dibentuk oleh rantai DNA yang sangat panjang. Agar tidak kusut, DNA ini dililitkan pada protein khusus yang disebut histon.
-
Bentuk padat dan rapat
Saat diamati dengan mikroskop, kromosom terlihat seperti benang-benang rapat yang melingkar. Bentuk padat ini muncul karena DNA digulung berkali-kali, sehingga ukurannya bisa dipadatkan. Nah, saat sel akan membelah, kromosom akan menjadi semakin rapat dan mudah terlihat.
Baca Juga: Proses Pembelahan Meiosis, Apa Bedanya dengan Mitosis?
Fungsi Kromosom
Beberapa fungsi kromosom antara lain sebagai berikut:
- Membawa sifat keturunan.
- Kromosom membawa DNA yang berisi informasi genetik dari orang tua. Informasi genetik ini menentukan ciri fisik dan sifat spesifik individu, seperti warna mata, jenis rambut, dan tinggi badan.
- Menentukan jenis kelamin.
- Kromosom seks (gonosom) menentukan jenis kelamin individu. Pada manusia, kromosom X dan Y menentukan jenis kelamin.
- Memastikan pembelahan sel yang akurat.
- Kromosom berperan dalam proses pembelahan sel untuk mengganti sel lama yang rusak dengan sel baru. Kromosom memastikan bahwa DNA disalin dan didistribusikan secara akurat ke sel-sel baru.
- Menjaga keberlanjutan kehidupan sel dan organisme.
- Kromosom berperan dalam proses replikasi DNA, transkripsi genetik, dan sintesis protein.
Jenis-Jenis Kromosom
Kamu tau nggak sih, kromosom itu bentuknya ada banyak, lho! Ada 4 bentuk kromosom, yaitu telosentrik, metasentrik, submetasentrik, dan akrosentrik. Kromosom telosentrik hanya memiliki 1 lengan dengan sentromer yang terletak di ujung. Sedangkan kromosom metasentrik memiliki 2 lengan sama panjang dengan sentromer yang terletak di tengah. Sentromernya metasentrik ini berbentuk V, ya!
Lalu kalau submetasentrik itu seperti apa, ya? Kromosom submetasentrik memiliki kedua lengan yang hampir sama panjang, dengan sentromer yang terletak hampir di tengah. Bentuknya juga V gitu. Sedangkan kromosom akrosentrik memiliki 2 lengan yang tidak sama panjang, dengan sentromer yang berada dekat ujung bagian kromosomnya.

Macam-macam Kromosom (Sumber: bioninja.au)
Jumlah Kromosom pada Manusia
Berdasarkan fungsinya, kromosom manusia terbagi menjadi dua jenis. Pertama adalah autosom, yaitu kromosom tubuh yang mengatur berbagai sifat fisik dan fungsi tubuh, seperti warna mata, bentuk rambut, atau tinggi badan. Kedua adalah gonosom, yaitu kromosom seks yang menentukan jenis kelamin seseorang.
Jumlah kromosom pada manusia adalah 46 buah atau 23 pasang. Dari jumlah tersebut, 22 pasang adalah autosom dan 1 pasang adalah gonosom. Susunan gonosom berbeda antara laki-laki dan perempuan. Perempuan memiliki dua kromosom X (XX), sedangkan laki-laki memiliki satu kromosom X dan satu kromosom Y (XY). Kombinasi inilah yang nantinya menentukan jenis kelamin bayi ketika proses pembuahan terjadi.
Baca Juga: Penentuan Jenis Kelamin pada Makhluk Hidup
Semoga kamu bisa lebih paham tentang gen, DNA, RNA, dan kromosom setelah membaca artikel ini, ya! Mempelajari materi genetik dan pewarisan sifat memang sangat menyenangkan dan bisa bikin penasaran. Kalau kamu masih penasaran dan ingin tahu lebih lanjut soal gen, DNA, RNA, dan kromosom, kamu bisa nonton video belajar beranimasi di ruangbelajar! Videonya sangat informatif dan ngebantu kamu belajar banget, lho. Kuy, download sekarang!
Referensi:
Irnaningtyas. (2018). Biologi untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta: Penerbit Erlangga.
https://www.scribd.com/presentation/595826157/Materi-Genetik-Untuk-Kelas-XII (Diakses ada 27 Februari 2025)
Sumber Foto:
Foto ‘Ilustrasi Gen’ [daring], Tautan: https://news.yale.edu/2013/11/21/follow-genes-yale-team-finds-clues-origin-autism
Foto ‘Macam-macam kromosom’ [daring], Tautan: https://ib.bioninja.com.au/standard-level/topic-3-genetics/32-chromosomes/chromosome-types.html
https://quizlet.com/336227571/dna-structure-and-function-diagram/ (Diakses pada 27 Februari 2025)
https://bskdn.kemendagri.go.id/website/wp-content/uploads/2018/03/gen1.jpg (Diakses pada 27 Februari 2025)
https://quizlet.com/336227571/dna-structure-and-function-diagram/ (Diakses pada 27 Februari 2025)
http://repository.unand.ac.id/19043/1/Bahan%20Ajar%20Biotek%20Perlintan.pdf (Diakses pada 27 Februari 2025)
https://png.pngtree.com/background/20241207/original/pngtree-vector-illustration-educational-infographic-depicting-the-molecular-structures-of-dna-and-picture-image_11531701.jpg (Diakses pada 27 Februari 2025)
https://awsimages.detik.net.id/community/media/visual/2022/12/03/kromosom.jpeg?w=376 (Diakses pada 27 Februari 2025)


