Integrasi Sosial: Pengertian, Faktor & Bentuk-Bentuknya | Sosiologi Kelas 8

Header Integrasi Sosial

Artikel Sosiologi kelas 8 kali ini akan membahas tentang pengertian integrasi sosial, hal-hal yang mempengaruhi, faktor-faktor pendorong, serta bentuk-bentuknya. Yuk, kita bahas bersama!

 

Satu nusa
Satu bangsa
Satu bahasa kita..

Ayok, siapa yang bacanya sambil nyanyi? Lirik lagu di atas punya makna yang dalam lho guys, setidaknya buat kita sebagai bangsa Indonesia! Kenapa emang?

Bayangin aja, kita nih, mendiami sebuah negara dengan ragam suku dan bahasa yang buanyak buanget. Tapi, kita bisa tetap harmonis dengan menjalin persahabatan dengan sesama bangsa Indonesia yang berasal dari berbagai daerah, dari Sabang sampai Merauke. Keren banget, kan!

Tanpa disadari, hal itu bisa terwujud karena adanya integrasi sosial, guys. Hmm, memang integrasi sosial tuh apa sih?

 

Pengertian Integrasi Sosial 

Integrasi sosial adalah proses penyatuan unsur-unsur yang berbeda, hingga menjadi satu kesatuan di dalam masyarakat. Nah, unsur-unsur yang berbeda ini berkaitan dengan:

  1. ciri fisik,
  2. suku,
  3. agama,
  4. budaya, hingga
  5. perbedaan pendapat

 

Terus bedanya sama konflik apa? Kamu inget aja nih, kalau konflik itu mengarahnya ke pertikaian, sementara, kalau integrasi kata kuncinya adalah persatuan.

Peta Indonesia

Gambar Peta Indonesia

 

Coba deh kamu perhatikan peta Indonesia di atas. Luas banget ya, dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote berjajar pulau-pulau.

Terus, siapa di sini yang suka sepak bola? Xixixi banyak juga, ya!

Kamu engeuh gak, kalau setiap provinsi dan daerah di Indonesia ini, hampir pasti punya tim sepakbola kebanggaannya masing-masing. Tapi, ketika Indonesia akan bertanding di tingkat internasional, maka tim yang bertanding bukan tim sepakbola daerah lagi, guys. Melainkan perwakilan dari setiap daerah untuk menjadi tim yang baru yaitu tim nasional Indonesia.

Meskipun berbeda daerah, setiap atlet yang tergabung dalam tim akan bersatu dan berbaur untuk menghadapi lawan tanding dari negara lain. Persatuan ini  termasuk contoh dari integrasi sosial.

Berarti, sederhananya, seperti yang sudah kita bahas sebelumnya, integrasi sosial merupakan bentuk penyatuan dua pihak atau lebih yaa guys.

Oke, kita lanjut, ya! Salah satu tokoh Sosiologi bernama Michael Banton berpendapat bahwa, integrasi sosial adalah pola hubungan sosial yang mengakui adanya perbedaan ras di suatu masyarakat. Akan tetapi, perbedaan ras ini tidak dianggap sebagai masalah. 

Pola hubungan sosial di masyarakat ini berawal dari banyaknya perbedaan yang ada dan tidak hanya dalam bentuk ras saja ya guys, tapi bisa juga dari budaya, agama, dan etnis. Akhirnya, masyarakat sadar bahwa hidup damai bersama itu lebih penting dan mereka memilih untuk bersatu di antara perbedaan-perbedaan yang ada.

Sekarang kamu jadi paham kan apa itu integrasi sosial? Oh iya, integrasi sosial ini bisa terjadi bukan karena ada konflik saja loh, melainkan ada hal-hal lain yang bisa memengaruhi terjadinya integrasi sosial. Wah apa aja tuh? Oke-oke lanjut baca lagi yuk!

Baca Juga: Kebudayaan Universal dan Proses Pembentukannya

 

Hal-Hal yang Mempengaruhi Integrasi Sosial

Ada empat hal yang memengaruhi integrasi sosial, di antaranya:

 

1. Efektivitas Komunikasi

Efektivitas berasal dari kata efektif yang artinya tepat. Efektivitas berarti ketepatan atau bisa juga bermakna keberhasilan. Lalu komunikasi artinya penyampaian pesan dari satu pihak ke pihak yang lain.

Jadi, secara istilah, bisa dipahami bahwa efektivitas komunikasi adalah ketepatan atau keberhasilan untuk menyampaikan pesan dari satu pihak kepada pihak lain. Pesan yang disampaikan dengan baik tentu akan dimengerti dan tidak akan menimbulkan konflik karena perbedaan pemahaman. 

 

2.  Jumlah Kelompok

Besar-kecil atau banyak-sedikitnya suatu kelompok akan memengaruhi integrasi sosial nih guys. Nyatuin kelompok sosial yang jumlahnya lebih kecil, akan lebih mudah daripada kelompok yang besar.

Loh, kenapa ya?

Yaaa karena kelompok yang lebih besar itu punya jumlah yang lebih banyak, terus perbedaannya juga lebih banyak (latar belakang budaya, pemikiran, dan tujuan). Sehingga akan lebih sulit untuk dikendalikan maupun mencapai situasi yang kondusif nihh. 

Eits! Tapi sulit bukan berarti ga bisa ya guys! Contohnya bangsa dan negara kita ini, yaitu Indonesia. Meskipun memiliki banyak budaya, agama, kepentingan, dan lain sebagainya, tetapi hingga saat ini kita masih bisa bersatu dan hidup rukun ya di atas tanah air kita yaitu Indonesia. 

 

3. Homogenitas Kelompok

Homogen artinya sama atau serupa, kalo homogenitas berarti segala persamaan atau kemiripan dari anggota suatu kelompok. Persamaan di sini maksudnya punya kesamaan kepribadian, budaya, pemikiran, dan/atau kesamaan tujuan.

Nah, homogenitas kelompok ini memengaruhi terbentuknya integrasi sosial guys. Kalo kamu perhatiin, adanya homogenitas dalam suatu kelompok biasanya mempermudah pengambilan keputusan bersama. Karena udah satu pikiran, jadinya udah saling paham deh.

 

4. Mobilitas Sosiografis

Oke guys coba pahami dulu yuk istilahnya. Apa yang kamu pikirkan ketika mendengar kata mobilitas? Hmm, mobil? Berarti bergeraknya sebuah kendaraan? Perpindahan kelompok? Atau perpindahan benda? Haha sudah mirip tapi masih belum tepat ya guys.

Jadi gini, mobilitas adalah perpindahan individu atau kelompok dari suatu tempat ke tempat yang lain, dengan berbagai tujuan ya. Integrasi sosial bisa terjadi karena adanya mobilitas kelompok yang membuat suatu kelompok bisa berbaur dengan kelompok lainnya dan membentuk karakter kelompok baru. 

Nah, itu tadi empat hal yang memengaruhi terjadinya integrasi sosial. Berikutnya kita akan bahas faktor-faktor yang bisa mendorong atau menghambat terjadinya integrasi sosial. Ini dia faktor-faktornya!

Baca Juga: Mobilitas Sosial: Pengertian, Bentuk, Faktor & Dampaknya

Sampai sini, kamu paham nggak, guys? Kalo masih ada materi yang belum kamu mengerti, kamu bisa lho tanyakan ke Roboguru. Melalui robot cerdas satu ini, kamu bisa menemukan jawaban dan memahami proses menjawab soal-soal yang sulit sekalipun.

CTA Roboguru

 

Faktor Pendorong dan Penghambat Integrasi Sosial

Lalu, apa saja sih yang menjadi faktor pendorong dan faktor penghambat dari integrasi sosial? Yuk, kita bahas bersama!

 

Faktor Pendorong Integrasi Sosial

Okee kita mulai dari faktor pendorong integrasi sosial dulu ya, ada lima nih guys:

  1. Adanya toleransi antarkelompok dengan kebudayaan yang berbeda.
  2. Kesempatan yang seimbang dalam ekonomi bagi berbagai golongan masyarakat dengan latar belakang kebudayaan yang berbeda.
  3. Terjadinya amalgamasi atau perkawinan campuran antara dua orang yang berasal dari budaya dan ras yang berbeda, hal ini dapat mendorong terciptanya integrasi sosial.
  4. Terdapat musuh bersama dari luar kelompok. Hal ini dapat memperkuat kesatuan suatu kelompok masyarakat yang mendapat ancaman dari musuh tersebut.
  5. Terakhir, adanya sikap terbuka dari golongan yang berkuasa dalam masyarakat. Hal ini dapat terjadi jika suatu penguasa memberi kesempatan kepada golongan minoritas untuk memperoleh hak-hak yang sama dengan golongan mayoritas.

 

Faktor Penghambat Integrasi Sosial

Naah sekarang kita bahas tiga faktor penghambat integrasi sosial ya:

  1. Adanya sikap individu atau kelompok yang masih sangat tradisional dan tidak terbuka.
  2. Kecemburuan sosial, yakni sikap curiga dan prasangka terhadap kelompok lain yang memicu rendahnya ikatan sosial antarindividu dan kelompok.
  3. Adanya sifat primordial (primordialisme), yakni merasa kebudayaan sendiri lebih baik daripada kebudayaan lainnya.

 

Ok lanjut ya, dikit lagi nih! Sekarang kita bahas bentuk-bentuk integrasi sosial.

 

Bentuk-Bentuk Integrasi Sosial

Ada tiga bentuk integrasi sosial, nih guys. Di antaranya:

 

1. Integrasi Normatif

Integrasi normatif merupakan integrasi yang terjadi karena ada norma/aturan yang berlaku di masyarakat. Dengan kata lain, norma/aturan ini menjadi hal yang mempersatukan masyarakat.

Misalnya, semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang menjadi norma di bisa berfungsi untuk mengintegrasikan atau menyatukan perbedaan yang terjadi di masyarakat nih guys.

 

2. Integrasi Fungsional

Integrasi fungsional terbentuk karena ada fungsi tertentu yang dijalankan dalam masyarakat.

Contohnya, seperti masyarakat Suku Bugis yang suka melaut dan memiliki fungsi sebagai penyedia hasil laut dalam kehidupan bermasyarakat di Indonesia yang beragam budaya ini.

 

3. Integrasi Koersif

Nah, terakhir ada integrasi koersif. Integrasi koersif dapat terbentuk karena adanya kekuasaan dari pemimpin, guys. Pemimpin suatu kelompok akan menerapkan cara yang koersif (cara yang keras) untuk menyatukan anggota kelompoknya. 

Gimana guys, kamu sudah tahu kan pembahasan lengkap tentang integrasi sosial, mulai dari pengertian, hal-hal yang memengaruhi, faktor pendorong, faktor penghambat, hingga bentuk-bentuknya? Nah biar pemahaman kamu semakin komplit, kamu boleh tonton video tentang materi ini di ruangbelajar , ya!

CTA Ruangguru

Referensi:

Anderson, M. B., L. Olson, and K. Doughty ( 2003). Confronting War: Critical Lessons for Peace Practitioners. Cambridge, MA: The Collaborative for Development Action.

Edwards, M. (2004). Civil Society. Cambridge: Polity. 

https://www.iiste.org/Journals/index.php/IAGS/article/download/16282/16802 diakses  20 Desember 2022.

Diah Perwitasari