Dampak Pencemaran Tanah dan Penanggulangannya | Biologi Kelas 7

Pencemaran tanah

Halo Squad! Isu lingkungan terkait pencemaran tanah tidak bisa dipandang sebelah mata karena menimbulkan dampak yang berbahaya. Setelah kita mengetahui penyebab pencemaran tanah, kita juga harus waspada terhadap dampak pencemaran tanah bagi lingkungan. Dampak tersebut berpengaruh secara langsung ke makhluk hidup dan dapat merusak eksosistem lingkungan. Apa saja dampak yang ditimbulkan oleh pencemaran tanah? Lalu, bagaimana cara menanggulanginya? Yuk, kita simak penjelasannya!

Dampak Pencemaran Tanah

Pencemaran tanah memiliki dampak yang berbahaya bagi makhluk hidup, mulai dari segi kesehatan hingga lingkungan. Toksin yang dilepaskan oleh polutan di tanah dapat berinteraksi dengan ekosistem, baik secara langsung maupun tidak langsung. Contohnya polutan tanah yang mencemari air kemudian memengaruhi ekosistem perairan. Berikut ini adalah beberapa dampak pencemaran tanah dari segi kesehatan dan lingkungan. Kuy, disimak! 

  1. Kesehatan

Pencemaran tanah menimbulkan berbagai macam masalah kesehatan pada manusia, di antaranya:

  • Kanker – Kebanyakan polutan tanah mengandung zat karsinogenik yang dapat menyebabkan kanker, seperti logam berat.
  • Kerusakan Organ – Hal ini juga disebabkan oleh zat polutan tanah yang berbahaya. Salah satu contohnya seperti kerusakan ginjal yang disebabkan oleh merkuri.
  • Bioakumulasi – Bioakumulasi dapat terjadi apabila manusia memakan daging/sayur yang telah terpapar polutan tanah. Kita harus mewaspadai hal ini karena berujung pada penyakit kronis laten (tidak disadari).

 

2. Lingkungan 

Efek pencemaran tanah terhadap lingkungan dapat mengakibatkan kerusakan ekosistem. Beberapa dampak lingkungan yang disebabkan oleh pencemaran tanah ialah;

  • Hilangnya Keanekaragaman Hayati – Paparan polutan yang berbahaya dapat mematikan sejumlah jenis tanaman atau hewan sehingga terjadi kelangkaan spesies.
  • Menurunkan Kesuburan Tanah – Hilangnya biota-biota atau mikroflora tanah dapat menyebabkan tanah menjadi tidak subur seperti sedia kala.
  • Perubahan Struktur Tanah – Struktur tanah dapat mengalami perubahan apabila terdapat polutan yang mematikan komponen penting dalam tanah.

Pengelolaan Pencemaran Tanah

Pencemaran tanah dapat ditanggulangi dengan berbagai macam cara, yaitu;

1. Menghindari Aktivitas Pertanian yang Berlebihan 

Aktivitas pertanian seperti menanam dan pencabutan rumput yang berlebihan dapat mengakibatkan banjir dan erosi tanah.

2. Mengurangi “Waste Footprint” Manusia 

“Waste Footprint” yang kita hasilkan dapat berupa sampah plastik, materi yang sulut terurai, kotoran, dsb. Materi-materi tersebut dapat terakumulasi di tanah dan menjadi polutan yang berbahaya. Kita dapat mengurangi “Waste Footprint” dengan cara melakukan 3R yaitu Reuse, Reduce, dan Recycle.

3. Pencucian Tanah 

Pencucian tanah bertujuan untuk menghilangkan kontaminan yang ada di dalam tanah. Cara pengelolaan ini menggunakan air untuk membersihkan tanah dan memisahkan tanah yang terkontaminasi. Metode ini memungkinkan manusia untuk mengurangi pencemaran tanpa harus melakukan penggalian tanah.

 

Baca Juga: 5 Polutan Penyebab Pencemaran Tanah

 4. Bioremediasi 

Metode pengelolaan ini menggunakan mikroorganisme untuk mengurangi kontaminan dan mengembalikan kesuburan tanah. Cara ini merupakan pengelolaan pencemaran tanah yang terjadi secara alami. Namun, bioremediasi juga tetap membutuhkan temperatur yang sesuai, nutrisi, dan oksigen di dalam tanah.

Aktivitas manusia memang tidak pernah lepas dari adanya pencemaran lingkungan. Tetapi kita bisa mengurangi pencemaran dengan menerapkan gaya hidup yang ramah lingkungan. Yuk, jaga bumi kita mulai dari sekarang ya, Squad!

Yang Harus Kamu Ketahui Tentang Dampak pencemaran Tanah dan Penanggulangannya

Sudah siap menjaga lingkungan, Squad? Yuk, supaya semakin siap, kita belajar bersama di ruangbelajar. Download aplikasinya sekarang! 

ruangbelajar

 

Referensi:

Purjiyanta, Eka, Triyono, Agus, Dkk. IPA Terpadu untuk SMP/MTs Kelas VII Edisi Revisi. Erlangga: Jakarta.

 

Artikel ini diperbarui pada 6 Januari 2021.

Embun Bening Diniari