Hari Batik Nasional: Ini Sejarah dan Fakta Batik yang Harus Diketahui

Hari Batik Nasional - Fakta Batik Indonesia

Dalam rangka menyambut Hari Batik Nasional di tanggal 2 Oktober ini, berikut sejarah dan beberapa fakta seputar batik Indonesia yang perlu kamu ketahui.

 

Selamat Hari Batik Nasional! Warisan budaya Indonesia ini ternyata tidak hanya disukai oleh orang Indonesia saja loh, tetapi juga di luar negeri. Motif dan modelnya yang kian beragam membuat batik tidak hanya bisa kamu gunakan di acara formal, tetapi juga di semua kesempatan. Nah, agar kamu bisa semakin cinta dengan batik, yuk kita lihat beberapa fakta tentang batik yang wajib banget kamu ketahui, khususnya untuk kamu, para gen Z dan alpha!

 

Sejarah Batik di Indonesia

Batik, kini tengah menjadi trend fashion di kalangan anak muda. Apalagi, seiring perkembangan zaman, motif dan warna batik jauh lebih modern. Kamu juga bisa memadu padankannya dengan model pakaian untuk main, bahkan nonton konser. Yap! Kayak konser SM Town Jakarta lalu, nih, dresscode-nya pakai batik.

Dikutip dari laman resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), batik berasal dari gabungan dua kata, yaitu amba yang maknanya menulis, dan nitik yang maknanya titik. Jika digabungkan, maka maknanya adalah menulis dengan titik-titik. Hal ini, sesuai dengan proses pembuatan batik, yaitu di sebuah kain menggunakan canting yang ujungnya berukuran kecil. Sehingga, memberikan kesan seperti orang yang menulis titik-titik. Zat yang digunakan untuk menggambar batik adalah lilin (malam).

Sejarah batik di Indonesia sendiri, dimulai saat perkembangan Kerajaan Majapahit dan era penyebaran agama Islam, sekitar akhir abad ke-18. Nah, batik pada zaman Kerajaan Majapahit, ditelusuri dari daerah Mojokerto dan Tulungagung. Mojokerto merupakan pusat Kerajaan Majapahit dan tempat awal mula batik dikenal. Batik Mojokerto dan Tulungagung ini banyak dipengaruhi oleh batik Yogyakarta. Warna dasarnya putih, dengan corak coklat muda dan biru tua yang mirip dengan batik Yogyakarta.

Kemudian, pada zaman penyebaran Islam, perkembangan batik erat kaitannya dengan daerah Ponorogo, Jawa Timur. Batik Ponorogo dihasilkan dari lilin berwarna hitam pekat. Oleh karena itu, batik ini biasa disebut batik irengan dan dekat dengan unsur-unsur magis.

Sejarah Batik di Indonesia

 

Hingga awal abad ke-20, batik yang dihasilkan merupakan batik tulis. Kemudian, barulah setelah Perang Dunia I berakhir, batik cap mulai dikenal. Lahirnya batik cap ini, menunjukkan mulainya industrialisasi dan globalisasi.

Baca Juga: 50 Kosakata Bahasa Indonesia yang Bermakna Indah dan Jarang Diketahui

 

Sejarah Hari Batik Nasional

Pada tanggal 2 Oktober 2009, United Nations of Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) memberikan pengakuan internasional terhadap batik sebagai Budaya Tak Benda Warisan Manusia asal Indonesia. Sejak saat itu, maka setiap tanggal 2 Oktober, ditetapkan sebagai Hari Batik Nasional.

Oleh sebab itu, sebagai bangsa Indonesia, diharapkan kita bisa ikut melestarikan warisan budaya satu ini. Salah satu caranya dengan membiasakan diri menggunakan batik di acara-acara tertentu.

 

Fakta Batik yang Harus Kamu Ketahui

Nah, berikut 7 fakta batik yang perlu kamu ketahui:

1. Warisan dunia yang ditetapkan oleh UNESCO

 

hari batik nasional

Batik adalah warisan dunia yang telah ditetapkan oleh UNESCO. (Sumber: abdeko.ning.com)

Pada tanggal 2 Oktober 2009 di bawah pemerintahan Bapak Susilo Bambang Yudhoyono, UNESCO telah menetapkan batik sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity). Peristiwa bersejarah inilah yang akhirnya membuat bangsa Indonesia dapat memperingati Hari Batik Nasional setiap tanggal 2 Oktober yang jatuh pada hari ini.

Keputusan dari UNESCO ini membuktikan bahwa batik berasal dari Indonesia dan nggak bisa diakui oleh negara lain. UNESCO menilai batik Indonesia memiliki banyak simbol yang berkaitan erat dengan kebudayaan lokal, status sosial, alam dan sejarah. Batik juga merupakan identitas dan jati diri bangsa Indonesia yang telah ada sejak zaman nenek moyang. Sangat membanggakan kan, gengs?

Baca Juga: Sejarah Mata Uang dari Masa ke Masa, Bagaimana Bisa Menjadi Rupiah?

 

2. Batik bukanlah benda, melainkan suatu proses

 

hari batik nasional

Batik merupakan sebuah proses, bukan benda. (Sumber: wordpress.com)

Batik sendiri merupakan sebuah proses pembuatan motif pada selembar kain menggunakan lilin atau perintang “malam” dalam bahasa Jawa. Tahukah kamu jika proses pembuatan batik selalu diawali dengan huruf “N”? Nah, rangkaian proses tersebut antara lain:

  • Nyungging: Membuat pola motif batik di atas kertas.
  • Njaplak: Memindahkan pola dari kertas ke kain.
  • Nglowong: Melekatkan malam di kain dengan canting sesuai garis pola.
  • Ngiseni: Memberi motif isian atau isen-isen pada motif yang sudah dilekatkan dengan malam.
  • Nyolet: Mewarnai motif bunga atau burung dengan kuas.
  • Nembok: Menutup bagian dasar kain yang tidak perlu diwarnai.
  • Ngelir: Melakukan proses pewarnaan kain secara menyeluruh.
  • Nglorod: Merupakan proses pembilasan yang dilakukan dua tahap yaitu di pertengahan dan akhir dengan cara merendam kain di air mendidih.
  • Ngrentesi: Memberikan titik menggunakan canting berjarum tipis.
  • Nyumri: Menutup bagian tertentu dengan malam.
  • Nyoja: Mencelupkan kain dengan warna coklat atau sogan.

 

3. Penyumbang devisa yang besar

 

hari batik nasional

Batik menyumbangkan devisa yang cukup besar (Sumber: eljohnnews.com)

Tidak hanya di dalam negeri, batik juga sangat terkenal dan digemari di luar negeri, lho. Ternyata, Amerika Serikat adalah negara yang paling banyak mengimpor batik dari Indonesia. Disusul oleh Jerman, Jepang, dan Korea Selatan yang juga menjadi tujuan dari ekspor batik. Hmm, kira-kira berapa ya nilai ekspor batik? Pada tahun 2015 lalu, total nilai ekspor kain batik ke luar negeri mencapai angka Rp2,1 triliun! Angka inilah yang membuat batik sebagai salah satu penyumbang devisa negara dengan nominal yang besar.

Baca Juga: Keragaman Agama di Indonesia beserta Kitab Suci dan Hari Besarnya

 

4. Pertama kali dikenalkan ke dunia internasional oleh Pak Soeharto

 

hari batik nasional

Pak Soeharto memperkenalkan batik ke dunia internasional. (Sumber: raparapa.com)

Presiden Republik Indonesia ke-2, Bapak Soeharto, adalah tokoh yang pertama kali memperkenalkan batik ke dunia internasional. Gimana ya cara memperkenalkannya? Jadi, Pak Soeharto memperkenalkan batik dengan cara menjadikan batik sebagai cinderamata bagi para tamu kenegaraan.

Tidak hanya itu, pada saat Indonesia menjadi tuan rumah KTT APEC II (Asia-Pacific Economic Cooperation) yang diadakan pada 1994 silam, ada sebanyak 17 kepala negara dan kepala pemerintahan dari negara-negara APEC yang memakai batik tulis. Batik mereka dibuat secara khusus dengan corak yang melambangkan simbol negara masing-masing ditambah dengan sentuhan etnis jawa.

 

5. Berpuasa sebelum membatik di masa lampau

 

hari batik nasional

Puasa sebelum membatik dipercaya pada zaman dahulu. (Sumber: alinea.id)

Pada zaman dahulu, di masa batik masih dikerjakan secara manual dan tradisional terdapat fakta menarik yang jarang diketahui oleh generasi milenial zaman sekarang. Masyarakat Jawa pada masa itu masih memiliki kepercayaan bahwa doa dapat dipanjatkan melalui goresan malam di atas kain. Oleh sebab itu, sebelum mulai membatik, banyak pembuat batik yang berpuasa terlebih dahulu dan melanturkan doa-doa serta harapan tertentu.

Baca Juga: Perkembangan Ejaan Bahasa Indonesia: dari Djadoel hingga Kekinian

 

6. Selembar batik tulis dapat dibuat selama bertahun-tahun

 

hari batik nasional

Batik tulis dapat dibuat hingga bertahun-tahun. (Sumber: inovasee.com)

Saat ini, cara pembuatan batik sudah semakin berkembang. Tidak hanya dengan metode tulis menggunakan perintang malam, cara pembuatan batik juga ada yang menggunakan cap dan printing. Batik tulis memiliki harga yang paling mahal karena proses pembuatannya secara manual dan membutuhkan waktu hingga bertahun-tahun. Sedangkan, batik cap dibuat menggunakan besi yang telah dipola batik dan kemudian dicelupkan ke dalam malam. Batik printing adalah kain bermotif batik yang paling murah, karena menggunakan teknik sablon atau print.

 

7. Menjadi favorit banyak tokoh dunia

 

hari batik nasional

Nelson Mandela adalah tokoh dunia yang gemar memakai batik. (Sumber: indosejati.org)

Banyak sekali pemimpin dunia yang bangga memakai batik di berbagai kesempatan, seperti Nelson Mandela, Vladimir Putin, Ronald Reagen, Kate Middleton, hingga artis K-Pop. Bahkan, saat disemayamkan, almarhum Nelson Mandela dipakaikan batik kesayangannya, lho. Tidak hanya itu, batik juga kerap menjadi inspirasi dari berbagai perancang busana kelas dunia, seperti Diane von Furstenberg, Burberry Prorsum, dan Dries van Noten pernah memanfaatkan batik untuk rancangan mereka. Mereka aja bangga, kamu juga dong?

Oke, itulah informasi mengenai sejarah batik dan fakta menarik di baliknya. Nah, sebagai generasi muda kita patut berbangga dengan warisan budaya asli Indonesia ini ya! Apalagi proses pembuatannya yang panjang membutuhkan kreativitas dari orang-orang berbakat yang wajib kita hargai. Kamu juga mau mengasah kreativitas? Cari aja guru privat yang sesuai dengan keinginanmu di ruangguru privat!

IDN CTA Blog ruangguru privat

Referensi:

Memahami Tentang Sejarah Batik Indonesia dan Ragam-ragamnya [Daring]. Tautan: https://www.gramedia.com/literasi/sejarah-batik/#Sejarah_dan_Perkembangan_Batik_di_Indonesia (Diakses pada: 2 Oktober 2023)

Sejarah Batik di Indonesia [Daring]. Tautan: https://www.kompas.com/stori/read/2022/10/24/160000779/sejarah-batik-di-indonesia?page=all (Diakses pada: 2 Oktober 2023)

Sumber Gambar:

https://unsplash.com/photos/8Bg8N8HtiWI (Diakses pada: 2 Oktober 2023)

https://blog.ullensentalu.com/pola-garis-dalam-batik-kraton-yogyakarta/ (Diakses pada: 2 Oktober 2023)

 

Artikel ini terakhir diperbarui pada 2 Oktober 2023.

Shabrina Alfari

Content Writer and Content Performance at Ruangguru. Hope my writing finds you well and help you learn a thing or two! :D