Coba kamu lihat seisi kelasmu. Ada berapakah temanmu yang berjenis kelamin laki-laki? Lebih banyak mana, laki-laki atau perempuan dalam kelasmu? Nah, pembedaan berdasarkan jenis kelamin tersebut merupakan salah satu contoh bentuk diferensiasi sosial, lho. Apa ya maksudnya? Langsung aja kita bahas bersama, yuk!
--
Diferensiasi sosial merupakan pembedaan anggota masyarakat secara horizontal, artinya pembedaan ini masih memiliki derajat atau tingkatan yang sama. Sebagai contoh, pembedaan masyarakat yang didasarkan pada perbedaan ras, etnis suku bangsa, agama, pekerjaan, dan jenis kelamin tidak ada yang lebih tinggi atau lebih rendah antara satu dengan lainnya.
Menurut Soerjono Soekanto, hal ini merupakan bentuk dari variasi pekerjaan, prestise, dan kekuasaan kelompok dalam masyarakat. Artinya, diferensiasi itu bisa menunjukkan keragaman yang dimiliki suatu bangsa. Contohnya saja di Indonesia, ada banyak keragaman yang sangat banyak dan bisa menjadi potensi dalam pembangunan baik dari suku, adat-istiadat, bahasa, budaya, agama, dan lain sebagainya. Sampai sini kita ketahui bahwa konsep ini lebih diartikan sebagai keberagaman yang bersifat horizontal, bukan sebagai pembeda kelas yang bersifat vertikal.
Ciri-ciri diferensiasi sosial terbagi atas ciri fisik, ciri sosial, dan ciri budaya.
Ciri fisik berhubungan dengan sifat yang dibawa oleh ras seperti bentuk dan warna rambut, postur tubuh, warna mata, dan lain sebagainya.
Ciri sosial berkaitan dengan fungsi individu dalam bermasyarakat. Kita semua pasti tahu bahwa setiap individu dalam masyarakat memiliki tugas yang berbeda berkaitan dengan profesi, pekerjaan, atau mata pencaharian.
Ciri budaya berhubungan dengan adat-istiadat maupun kebudayaan yang berkembang dalam masyarakat. Di Indonesia ada banyak sistem budaya yang menjadi ciri khasnya masing0masing seperti yang terdapat pada masyarakat Jawa, Bali, Sunda, Madura, Batak, Dayak, dan lain sebagainya.
Baca juga: Faktor Pendorong dan Proses Terbentuknya Kelompok Sosial
Berdasarkan jenisnya, terbagi menjadi diferensiasi tingkatan (rank differentiation), diferensiasi fungsional (functional differentiation), dan diferensiasi adat (custom differentiation).
Nah, sekarang kalian sudah paham kan tentang apa itu diferensiasi sosial? Nah, kalau kamu mau belajar topik-topik lain dalam ilmu sosiologi, yuk segera berlangganan ruangbelajar! Di sana, kamu bakal belajar seru dengan video-video animasi yang menarik.
Referensi:
Waluya, Bagja. 2009. Sosiologi Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat kelas XI. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Artikel ini telah diperbarui pada 30 Agustus 2022.
Tedy Rizkha Heryansyah
Artikel Lainnya
Beri Komentar
Artikel Terbaru
RUANGGURU HQ
Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860
Coba GRATIS Aplikasi Ruangguru
Produk Ruangguru
Produk Lainnya
Bantuan & Panduan
Hubungi Kami
© 2022 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia