Pengertian, Ciri-Ciri, & Jenis Konsep Diferensiasi Sosial | Sosiologi Kelas 11

konsep diferensiasi

Coba kamu lihat seisi kelasmu. Ada berapakah temanmu yang berjenis kelamin laki-laki? Lebih banyak mana, laki-laki atau perempuan dalam kelasmu? Nah, pembedaan berdasarkan jenis kelamin tersebut merupakan salah satu contoh bentuk diferensiasi sosial, lho. Apa ya maksudnya? Langsung aja kita bahas bersama, yuk!

A. Pengertian 

Diferensiasi sosial merupakan pembedaan anggota masyarakat secara horizontal, artinya pembedaan ini masih memiliki derajat atau tingkatan yang sama. Sebagai contoh, pembedaan masyarakat yang didasarkan pada perbedaan ras, etnis suku bangsa, agama, pekerjaan, dan jenis kelamin tidak ada yang lebih tinggi atau lebih rendah antara satu dengan lainnya.

Menurut Soerjono Soekanto, hal ini merupakan bentuk dari variasi pekerjaan, prestise, dan kekuasaan kelompok dalam masyarakat. Artinya, diferensiasi itu bisa menunjukkan keragaman yang dimiliki suatu bangsa. Contohnya saja di Indonesia, ada banyak keragaman yang sangat banyak dan bisa menjadi potensi dalam pembangunan baik dari suku, adat-istiadat, bahasa, budaya, agama, dan lain sebagainya. Sampai sini kita ketahui bahwa konsep ini lebih diartikan sebagai keberagaman yang bersifat horizontal, bukan sebagai pembeda kelas yang bersifat vertikal.

konsep diferensiasi sosial

B. Ciri-Ciri 

Ciri-ciri diferensiasi sosial terbagi atas ciri fisik, ciri sosial, dan ciri budaya.

1. Ciri-ciri fisik

Ciri fisik berhubungan dengan sifat yang dibawa oleh ras seperti bentuk dan warna rambut, postur tubuh, warna mata, dan lain sebagainya.

 

2. Ciri-ciri sosial

Ciri sosial berkaitan dengan fungsi individu dalam bermasyarakat. Kita semua pasti tahu bahwa setiap individu dalam masyarakat memiliki tugas yang berbeda berkaitan dengan profesi, pekerjaan, atau mata pencaharian.

 

3. Ciri-ciri budaya

Ciri budaya berhubungan dengan adat-istiadat maupun kebudayaan yang berkembang dalam masyarakat. Di Indonesia ada banyak sistem budaya yang menjadi ciri khasnya masing0masing seperti yang terdapat pada masyarakat Jawa, Bali, Sunda, Madura, Batak, Dayak, dan lain sebagainya.

Baca juga: Faktor Pendorong dan Proses Terbentuknya Kelompok Sosial

 

C. Jenis-Jenis 

Berdasarkan jenisnya, terbagi menjadi diferensiasi tingkatan (rank differentiation), diferensiasi fungsional (functional differentiation), dan diferensiasi adat (custom differentiation).

  1. Diferensiasi tingkatan terjadi pada penyaluran barang atau jasa yang dibutuhkan di suatu daerah. Hal ini menyebabkan barang atau jasa tersebut memiliki perbedaan harga. Perbedaan harga tersebut terjadi karena penyalurannya melalui berbagai tangan untuk sampai ditujuan.
  2. Diferensiasi fungsional dapat dilihat di suatu lembaga sosial. Adanya pembagian kerja yang berbeda-beda yang menyebabkan setiap orang harus melaksanakan kewajiban sesuai dengan fungsinya.
  3. Diferensiasi adat merupakan aturan atau norma yang mengikat di suatu masyarakat. Adanya norma ini bertujuan untuk mengatur ketertiban masyarakat. Perbedaan-perbedaan sosial di masyarakat bukan menjadi sebuah konflik, tapi akan memenuhi kedudukan yang ada sesuai dengan hak masing-masing di masyarakat tersebut.

 Rangkuman konsep diferensiasi sosial

Nah, sekarang kalian sudah paham kan tentang apa itu diferensiasi sosial? Nah, kalau kamu mau belajar topik-topik lain dalam ilmu sosiologi, yuk segera berlangganan ruangbelajar! Di sana, kamu bakal belajar seru dengan video-video animasi yang menarik.

IDN CTA Blog ruangbelajar Ruangguru

 

Referensi:

Waluya, Bagja. 2009. Sosiologi Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat kelas XI. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

 

Artikel ini telah diperbarui pada 30 Agustus 2022.

Tedy Rizkha Heryansyah