Love Bombing, Manis di Awal Namun Pahit di Akhir

love bombing

Pernah mendengar istilah ‘love bombing’? Sebenarnya apa itu love bombing dan seperti apa contohnya?

Baru-baru ini dikenal istilah dalam konteks hubungan asmara yang—tentu saja—viral dan menyebar luas melalui media sosial. Istilah tersebut yaitu love bombing. Apa sih love bombing itu? Mengapa love bombing bisa menjadi berbahaya?

 

Apa Itu Love Bombing?

Love bombing adalah situasi ketika pasangan menunjukkan kasih sayangnya dengan sangat berlebihan sehingga terasa seperti dibombardir. Kasih sayang ini dapat berupa tindakan fisik maupun verbal, seperti menunjukkan act of service, memberi hadiah, pujian, maupun perhatian, mengucapkan kata-kata manis, dan lain sebagainya.

Hmm, bukannya perlakuan seperti itu malah bagus ya, dalam sebuah hubungan asmara? Eits, tunggu dulu. Di dunia ini, segala sesuatu yang berlebihan itu bisa jadi tidak baik, termasuk kasih sayang. Jika pasangan menunjukkan kasih sayangnya secara tulus dan tanpa pamrih, tidak masalah. Tapi, pada love bombing, hal itu tidak berlaku karena orang yang melakukan love bombing cenderung tidak tulus dan meminta timbal balik yang setimpal atau justru lebih besar.

Seluruh perlakuan love bombing ini cenderung sengaja dilakukan oleh pelaku secara berlebihan dengan tujuan untuk membuat korban menjadi ‘mabuk cinta’ dan menjadi ‘buta’. Ketika sudah dimabuk cinta, korban akan cenderung menuruti segala permintaan pelaku dan menganggap bahwa apa yang diminta pelaku itu wajar. Korban akan merasa memiliki kewajiban untuk membalas segala perilaku manis yang sudah dilakukan pelaku. Hal inilah yang kemudian dimanfaatkan pelaku untuk memanipulasi hubungan atau mendapatkan sesuatu yang diinginkan.

 

Ciri-Ciri dan Contoh Love Bombing

Beberapa ciri khas dan contoh perilaku love bombing yang biasa dilakukan oleh pasangan antara lain yaitu:

  • Menunjukkan kasih sayang berlebihan, bahkan di depan orang lain
  • Memberi hadiah secara rutin dan terus-menerus
  • Memberi pujian dan kata-kata manis yang terkesan tidak tulus
  • Menerobos batas privasi, seperti tiba-tiba datang ke rumah atau ke kantor tanpa izin dengan dalih ingin segera bertemu
  • Berusaha menyenangkan pasangan dengan berbagai cara dengan tujuan ingin memperoleh sesuatu sebagai timbal balik
  • Biasanya dilakukan saat masa PDKT atau masih di awal hubungan

 

hadiah - love bombing

Pemberian hadiah yang berlebihan dan tidak wajar merupakan salah satu ciri love bombing (Sumber: unsplash.com)

Baca Juga: 5 Macam Love Language, Kamu Termasuk yang Mana?

 

Bahaya Love Bombing

Perilaku love bombing ini ternyata merupakan salah satu gejala gangguan kepribadian narsistik. Perilaku ini juga cenderung dilakukan oleh seorang sosiopat dan manipulator. Pelaku love bombing umumnya menunjukkan kasih sayang yang berlebihan dengan tujuan untuk memperoleh sesuatu yang dia inginkan.

Ada yang mengatakan bahwa pelaku love bombing bisa jadi secara sadar melakukan perilaku tersebut untuk menipu pasangan. Namun, ada juga yang tidak sadar bahwa ia memiliki kepribadian yang narsistik dan manipulatif. 

Begitu pula dengan korban. Ada beberapa korban perilaku love bombing yang bisa menyadari bahwa ada kejanggalan dalam hubungan mereka dan bisa segera melepaskan diri dari hubungan tersebut. Namun, ada juga korban yang tidak menyadari bahwa dirinya sedang dimanipulasi dan merasa bahwa hubungan mereka baik-baik saja.

Bahaya yang bisa timbul dari perilaku love bombing adalah ketika pelaku meminta pasangan untuk melakukan timbal balik atas segala kasih sayang yang telah diberikan. Misalnya, karena pelaku telah memberi korban hadiah, kemudian pelaku akan membuat korban seolah merasa ingin membalas kebaikan tersebut dengan mengabulkan segala permintaan pelaku, termasuk hal-hal yang tidak baik atau melanggar norma. 

Jika korban tidak mengabulkan permintaan pelaku, maka pelaku akan marah, bersikap kasar atau abusive, mengancam korban, atau mengancam akan melakukan hal-hal yang membahayakan dirinya sendiri dengan dalih bahwa ini semua terjadi atas kesalahan korban yang tidak mau menuruti pelaku. 

Baca Juga: Mengenal Pembohong Patologis dan Kompulsif

Perilaku semacam ini juga disebut sebagai gaslighting, di mana pelaku akan memanipulasi korban untuk mempercayai fakta bahwa kesalahan ada di pihak korban, padahal nyatanya korban tidak bersalah sedikit pun. Dengan begitu, akhirnya korban pun akan dengan terpaksa menuruti permintaan pelaku.

Perilaku love bombing ini sering ditemui pada kasus KDRT atau hubungan yang abusive, di mana pelaku akan berusaha membuat korban tidak bisa lepas dan tetap mau menjalin hubungan bersama pelaku meskipun korban telah terluka secara fisik dan mental. 

 

Cara Menyelamatkan Diri dari Love Bombing

Bagi kamu yang sedang menjalin hubungan dengan seseorang dan kamu merasa sedang terjebak love bombing, kamu bisa mengatasi hal ini dengan beberapa cara berikut:

  • Teliti dan sadari perilaku pasangan yang cenderung red flag atau membuatmu tidak nyaman, termasuk perilaku love bombing.
  • Jika kamu merasa ada hal yang mencurigakan dari pasangan, kamu bisa mengkomunikasikan terlebih dahulu kepada pasangan. Katakan bahwa kamu merasa tidak nyaman dengan perilaku tersebut. Jika pelaku menyadari hal tersebut dan mengubah diri, maka masih ada harapan bahwa hubungan tersebut bisa dipertahankan.
  • Namun, jika pelaku tidak berubah, sebisa mungkin segera cari jalan untuk keluar dari hubungan tersebut karena jika dibiarkan, hubungan tersebut akan menjadi hubungan yang toxic dan berbahaya. 
  • Jika kamu sudah terlanjur tenggelam dan tidak bisa keluar dari hubungan toxic itu sendiri, maka segera cari pertolongan dari orang di sekitarmu, misalnya teman atau orang tua, untuk membantu kamu keluar dari hubungan toxic tersebut.

 

love yourself - love bombing

Love yourself first before everyone else (Sumber: unsplash.com)

Satu hal yang harus diingat oleh korban adalah percaya bahwa perasaan atau feeling yang dirasakan oleh korban itu benar. Jika kamu memiliki kecurigaan terhadap pasangan, jangan terburu-buru membuang kecurigaan tersebut. Kamu bisa mencari cara untuk membuktikan kecurigaan tersebut. Jika kecurigaan itu tidak terbukti, maka kamu bisa tetap menjalin hubungan dengan orang tersebut. Tapi jika terbukti benar, segera lari dan tinggalkan orang tersebut.

Baca Juga: Hari Valentine, Mimpi Buruk bagi Para Filofobia

Jangan pernah merasa bahwa kamu memiliki kewajiban untuk ‘menyembuhkan’ pasangan. Ingat! Kamu adalah manusia yang berharga, bukan bangsal atau tempat rehabilitasi 🙂 

Kamu juga tidak perlu merasa bersalah karena telah meninggalkan pasanganmu yang toxic. Pilihan ada di tangan kamu dan pergi dari hubungan yang toxic bukanlah pilihan yang salah. Love and choose yourself first, okay?

Demikian penjelasan mengenai istilah love bombing yang mendadak viral di media sosial. Nah, karena kamu sudah paham tentang love bombing, kamu jadi bisa lebih waspada ya, terhadap perilaku seseorang yang mencurigakan. Semoga kita dijauhkan dan dilindungi dari orang-orang yang berkelakuan buruk, ya!

Bimbel Ruangguru

Referensi:

Tanda love bombing [daring]. Tautan: https://www.fimela.com/amp/5214595/7-tanda-seorang-pria-melakukan-love-bombing-kepadamu

Ciri dan dampak love bombing [daring]. Tautan: https://www.klikdokter.com/psikologi/relationship/ciri-dan-dampak-perilaku-love-bombing-dalam-sebuah-hubungan

Mengenal love bombing [daring]. Tautan: https://www.popbela.com/relationship/dating/amp/fitria-risnadinar-cika/apa-itu-love-bombing-tanda-dan-kenapa-berbahaya?page=all#page-2 

Kenya Swawikanti