Mengenal 5 Macam Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup | Biologi Kelas 10

klasifikasi makhluk hidup

Pada artikel Biologi kelas 10 ini, kamu akan belajar tentang awal mula sistem klasifikasi mahkluk hidup yang diawali dengan sistem klasifikasi 2 kingdom hingga sistem klasifikasi 3 domain dan 6 kingdom. 

Halo! Bagaimana kegiatan belajarnya di sekolah? Meskipun saat ini kamu masih sekolah online dari rumah, tapi kamu harus tetap semangat, ya! Hmm, biasanya nih kalau di sekolah, kamu pasti bakal ikutan kegiatan ekstrakurikuler nggak, sih? Kegiatan tersebut diklasifikasikan (dikelompokkan) sesuai dengan minat dan bakatmu masing-masing kan, ya? Nah, tahukah kamu, ternyata klasifikasi ini nggak hanya ada di kegiatan ekstrakurikuler aja, tetapi juga terjadi pada makhluk hidup.

Ada 5 sistem klasifikasi makhluk hidup yang harus kamu pelajari. Kelima sistem tersebut adalah sistem klasifikasi 2 kingdom, sistem klasifikasi 3 kingdom, sistem klasifikasi 4 kingdom, sistem klasifikasi 5 kingdom, serta sistem klasifikasi 3 domain dan 6 kingdom. Untuk bocorannya, lihat gambar di bawah ini dulu, yuk!

perkembangan klasifikasi makhluk hidup

 

Sistem 2 Kingdom

Sistem klasifikasi 2 kingdom dikemukakan oleh Carolus linnaeus (1735). Menurut sistem 2 kingdom, hanya ada 2 kelompok makhluk hidup yang diakui pada masa itu, yaitu hewan (animalia) dan tumbuhan (plantae). Dasar sistem klasifikasi ini adalah ciri dan karakteristik serta kemampuan yang dimiliki dan bisa diamati.

Kelompok hewan merupakan makhluk hidup yang tidak bisa membuat makanan sendiri dan memerlukan makhluk hidup lain untuk menyediakan makanannya. Selain itu, kelompok ini juga bisa berpindah tempat dengan cara bergerak. Coba menurutmu, makhluk hidup apa sih yang bisa membantu kelompok hewan menyediakan makanannya? Yap! Kelompok tumbuhan!

Baca Juga: Apa Saja Ciri-Ciri Protista?

Lalu, bagaimana dengan kelompok tumbuhan? Kelompok tumbuhan merupakan kelompok yang bisa membuat makanan sendiri melalui proses fotosintesis dengan bantuan cahaya matahari. Meskipun demikian, kelompok ini tidak dapat berpindah tempat seperti kelompok hewan. Mereka hanya bisa melakukan gerak terbatas, misalnya mengikuti kemana arah cahaya matahari.

Sistem 3 Kingdom

Setelah ditemukan mikroskop cahaya, para ilmuwan kemudian menemukan bahwa makhluk hidup juga ada yang berukuran mikro dan hanya terdiri dari satu sel (uniseluler) yang kemudian disebut sebagai mikroorganisme. Terus, mikroorganisme ini masuk ke kingdom mana dong?

Nah, karena di sistem klasifikasi 2 kingdom sebelumnya terbatas pada karakteristik dan kemampuan yang dapat diamati, akhirnya dibentuklah sistem klasifikasi baru, yaitu sistem klasifikasi 3 kingdom. Sistem klasifikasi ini dicetuskan oleh Ernst Haeckel (1866). Pada sistem klasifikasi ini, seluruh organisme mikroskopis dan uniseluler masuk ke kingdom baru, yaitu Kingdom Protista. Jadi, sistem klasifikasi 3 kingdom ini terdiri dari Kingdom Animalia, Plantae, dan Protista, yah.

Sistem 4 Kingdom

Perkembangan pengetahuan pun berlanjut setelah ditemukannya mikroskop elektron. Berdasarkan pengamatan menggunakan mikroskop elektron, ternyata diketahui kalau makhluk hidup yang mikroskopis dan uniseluler tadi punya struktur yang berbeda-beda, nih. Ada yang punya membran inti dan ada yang enggak.

Makanya, dibuat lagi sistem klasifikasi baru yang namanya sistem klasifikasi 4 kingdom. Sistem ini dicetuskan oleh Herbert Copeland (1938). Pada sistem klasifikasi 4 kingdom, terdapat Kingdom Plantae, Animalia, Protoctista, dan satu Kingdom baru yaitu Monera. Nama Kingdom Protista diganti dengan Protoctista karena pada saat itu anggota dari kingdom ini adalah Protista yang memiliki membran inti serta kelompok jamur. Sementara itu, Kingdom Monera isinya adalah organisme yang dulunya masuk Protista juga tapi ternyata mereka ini nggak punya membran inti.

Sistem 5 Kingdom

Sistem klasifikasi makhluk hidup selanjutnya disebut dengan sistem 5 kingdom. Sistem ini ditemukan oleh Robert H. Whittaker (1969). Klasifikasi pada sistem ini disusun berdasarkan kompleksitas sel, kompleksitas organisme, serta cara memperoleh makanan. Wah, beda lagi dong, ya? Bedanya di mana, ya?

Jadi, setelah dilihat dari cara memperoleh makanannya, ternyata jamur yang awalnya berada di Kingdom Protoctista harus dikeluarkan dari kingdom itu. Ini karena jamur ternyata umumnya mendapatkan makanannya dengan cara menguraikan bahan organik dari organisme yang sudah mati, lalu menyerap nutrisi tersebut. Beda banget kan sama anggota Protoctista lain yang bisa bikin makanannya sendiri atau langsung memakan organisme lain?

Nah, di sistem klasifikasi 5 kingdom ini, Kingdom Protoctista tadi namanya jadi Protista lagi, ya. Berarti, di sistem klasifikasi ini ada Kingdom Animalia, Plantae, Monera, Protista, dan Fungi atau Jamur, yah. Sistem klasifikasi 5 kingdom ini yang cukup sering dipake nih, sampai akhirnya ditemukan sistem klasifikasi 3 domain dengan 6 kingdom.

Sistem 3 Domain dan 6 Kingdom

Sistem klasifikasi 3 domain merupakan sistem klasifikasi terbaru. Sistem klasifikasi ini dikemukakan oleh Carl Woese (1990). Pada sistem klasifikasi ini, makhluk hidup dikelompokkan pada tingkatan yang lebih tinggi dari kingdom, yaitu domain. Terdapat 3 domain yang saat ini digunakan, yaitu domain Bacteria, Archaea, dan Eukarya.

Ketiga domain ini berisikan 6 kingdom yang anggotanya mirip dengan sistem 5 kingdom, hanya saja ada penambahan satu kingdom baru. Kingdom Monera yang awalnya meliputi semua jenis bakteri ternyata dibagi lagi menjadi dua kingdom berbeda, yaitu Eubacteria dan Archaebacteria. Archaebacteria ini beranggotakan bakteri-bakteri yang bisa hidup di tempat ekstrem. Jagoan-jagoan ya kayaknya, nih. Hehehe…

contoh archaebacteria

Pyrolobus fumarii, salah satu contoh Archaebacteria yang dapat hidup dengan temperatur optimum 106oC. (sumber: commons.wikimedia.org)

Jadi, di sistem klasifikasi 3 domain ini, ada Domain Bacteria yang isinya Kingdom Eubacteria, Domain Archaea yang isinya Kingdom Archaebacteria, dan Domain Eukarya yang berisikan 4 kingdom sisanya, yaitu Animalia, Plantae, Protista, dan Fungi.

Wah, ternyata klasifikasi mahkluk hidup ini cukup banyak jenisnya, ya! Sistem ini juga terus berkembang, lho! Oleh karena itu, bukan tidak mungkin kalau di masa depan nanti akan ada sistem klasifikasi yang baru lagi.

Nah, kamu ingin belajar lebih lanjut tentang materi ini? Atau penasaran ingin mengerjakan soal-soal terkait materi ini? Yuk, belajar di ruangbelajar! Soal latihannya banyak dan pasti menantang banget nih untuk kamu kerjakan. Download aplikasinya sekarang, yuk!

IDN CTA Blog ruangbelajar Ruangguru

Referensi: 

Irnaningtyas. (2016). Biologi untuk SMA/MA Kelas X Kurikulum 2013. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Sumber Foto:

Foto ‘Pyrolobus fumarii, salah satu contoh Archaebacteria yang dapat hidup dengan temperatur optimum 106oC’ [daring]. Tautan: https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Thermophile_bacteria2.jpg (Diakses pada 23 Agustus 2021).

Artikel ini diperbarui pada 23 Agustus 2021.

Embun Bening Diniari