Apakah Manusia Pernah Hidup Bersama Dinosaurus? | Sejarah Kelas 7

Apakah Manusia Pernah Hidup Bersama Dinosaurus

Apakah manusia pernah hidup bersama dinosaurus? Jawabannya tergantung pengertian dinosaurus yang dimaksud. Penasaran kan? Yuk, baca artikelnya sampai habis!

Ketika ngomongin soal dinosaurus, pikiran kita pasti melayang jauh ke belakang. Entah langsung ngebayangin bagaimana kehidupan di zaman prasejarah saat mereka hidup, atau malah ada yang ingin memelihara dinosaurus kayak kita punya pokemon. Seru banget ya, kayaknya!

Sayangnya, dinosaurus sudah punah 🙁

Kebalikannya, populasi kita sebagai manusia justru bertambah banyak. Saat ini, jumlah manusia sudah mencapai 7,5 miliar. Dua kali lipat dibanding 1980. Saking banyaknya manusia di muka bumi, saya ngetik ini aja sikut saya aja senggolan sama rekan kerja di sebelah. Mepet banget gan.

Kehidupan Dinosaurus

Kalau kita bayangin, dinosaurus yang ukurannya segitu besar dan kuat aja bisa hilang dari muka bumi. Sementara kita, malah makin banyak dan bikin bumi kita makin rusak dengan buang plastik di mana-mana. Apakah ini berarti cara kita bertahan hidup sangat jago? Atau sebenarnya, pertanyaannya yang harus kita ganti menjadi:

 

Kalau kita mengacu pada teori evolusi, hal ini bisa aja beneran terjadi. Buaya dan ikan Coelacanth yang hidup sezaman dengan kita sekarang, diperkirakan sudah ada sejak zaman dinosaurus. Coelacanth malah tadinya dikira sudah punah sejak 65 juta tahun lalu, di akhir zaman Kretasius. Eh, ternyata ditemukan masih hidup tahun 1938 di Afrika Selatan. Bahkan di Indonesia, ditemukan Coelacanth dengan spesies berbeda pada tahun 1998.

Walaupun begitu, sampai saat ini belum ada bukti ilmiah yang menyatakan bahwa kita pernah hidup dan tinggal di zaman dinosaurus. Bukti-bukti keberadaan dinosaurus yang beredar biasanya berupa foto yang mudah dimanipulasi. Seperti foto monster Nessie di danau Loch Ness, Skotlandia. Monster yang sekilas mirip dengan elasmosaurus, ternyata hanyalah mainan air yang di ujungnya diberikan kepala mirip ular.

Baca juga: Mengenal Aspek Ekonomi Pada Masa Praaksara

monster loch ness

Legenda Loch Ness (Sumber: time.com)

Selain dari foto yang sumbernya simpangsiur, biasanya terjadi juga kesalahan tafsir tentang makhluk asing. Salah satunya ditemukan oleh nelayan di Australia, yang menemukan balon raksasa yang ternyata merupakan ikan paus.

bola aneh ikan paus

Balon misterius yang ternyata ikan paus (Sumber: reddit.com)

Di Indonesia bahkan sempat terjadi “keramaian” akibat adanya monster asing ini. Tahun 2017 lalu, seorang nelayan menemukan makhluk besar berdarah di pesisir pantai pulau Seram, Maluku yang ternyata adalah… bangkai paus baleen.

ikan paus mati di maluku

Cumi raksasa yang ternyata ikan paus (Sumber: businessinsider.com)

Secara ilmiah, ada dua cara bagaimana para peneliti bisa mengira kehidupan di masa lampau. Pertama, dengan mengecek artefak yang digunakan. Kedua, dengan melihat fosil-fosil makhluk hidup di masa lalu.

perbedaan fosil dan artefak

 

Karena kita tidak pernah menemukan ada T-Rex yang pakai kapak perimbas semasa hidupnya, jadi satu-satunya cara yang bisa kita gunakan untuk menemukan dinosaurus adalah dengan mengidentifikasi fosil mereka. Gimana caranya?

Salah satu caranya adalah dengan melakukan penggalian arkeologis di situs-situs bersejarah. Semakin dalam fosil itu tertanam di dalam tanah, maka semakin lama juga umur dari fosil itu.

Contohnya, ada suatu penelitian yang menemukan fosil awal reptil yang disebut Archosaurus pada masa Triassic, kurang lebih 200-250 juta tahun lalu. Kemudian, dinosaurus mulai punya berbagai bentuk dan karakteristik pada masa Jurassic, sekitar 145-200 juta tahun lalu. Kehidupan spesies ini paling banyak mengisi bumi pada zaman Kretasius, yaitu 66-145 juta tahun lalu. Zaman di mana kita mengira ikan Coelacanth sudah punah. Di masa ini, sudah terlihat jejak-jejak mamalia (hewan menyusui) kecil.

Tapi, pada zaman tersebut, nggak ada fosil manusia. Kenapa ya, kira-kira?

 

Fosil Manusia Tertua

Seperti yang kita tahu, fosil manusia purba tertua bernama Ardipithecus Ramidus, yang ditemukan di Ethiopia. Ardipithecus Ramidus diperkirakan hidup sekitar 4,4 juta tahun lalu dengan tinggi mencapai 120 cm.

Tapi, Ardipithecus Ramidus tidak termasuk dalam kategori Homo sapiens seperti kita.

Tahun 2017 lalu, baru saja terjadi salah satu penemuan menarik, yaitu terdapat sekelompok peneliti yang berhasil menemukan fosil Homo sapiens tertua beserta artefak yang digunakan di Goa Jebel Irhoud, Maroko. Mereka menemukan tulang yang diperkirakan berumur 280 ribu-350 ribu tahun lalu. Artinya, Homo sapiens sudah hidup pada zaman Pleistosen.

Phillipp Gunz, antropolog yang melakukan ekspedisi tersebut mengatakan bahwa hal ini mengindikasikan bahwa Homo sapiens jauh lebih tua dari yang dibayangkan sebelumnya.

perbandingan tulang di jebel irhoud dan manusia modern

Tengkorak di Jebel Irhoud (kiri) dan manusia modern (kanan) (Sumber: theatlantic.com)

Jika kita mengulang pertanyaan awal: “Apakah manusia pernah hidup berdampingan dengan dinosaurus?”, maka untuk menjawab pertanyaan itu, kita harus mendefinisikan apa yang dimaksud dengan dinosaurus itu sendiri.

Kalau dinosaurus yang dimaksud dalam pertanyaan tersebut adalah burung—para ahli mengkategorikan hewan bersayap sebagai dinosaurus—berarti jawabannya adalah: iya!

Tapi, kalau dinosaurus yang dimaksud adalah binatang raksasa di zaman prasejarah, sampai saat ini, ilmu pengetahuan belum berhasil membuktikannya. Berarti jawabannya adalah: tidak.

Baca juga: Mengenal Sejarah Nenek Moyang Bangsa Indonesia

Eits, tapi ingat! Jawaban di atas bukanlah suatu hal yang pasti dan tidak bisa berubah di kemudian hari. Sampai saat ini, kita toh masih melihat buaya dan kura-kura yang merupakan “turunan dinosaurus”. Artinya, masih ada jejak-jejak dinosaurus yang hidup di masa ini. Jadi, bisa saja sebenarnya ada “manusia” di masa lampau yang hidup bersama dinosaurus.

Kalau menurut kamu, gimana?

Nah, itu dia pembahasan kita tentang manusia dan dinosaurus. Kalau di sekolah, kamu pernah membahas tentang dinosaurus nggak, bersama teman-teman atau guru sejarah? Coba deh, sesekali tanyakan kepada gurumu di sekolah! Mungkin beliau bisa memberikan ilmu yang lebih banyak lagi tentang dinosaurus. Jangan lupa, pelajari juga materi sekolah lainnya hanya di ruangbelajar!

IDN CTA Blog ruangbelajar Ruangguru

Referensi:

Gunawan, R. (2017). Sejarah Indonesia Kelas X. Jakarta: Kemendikbud RI.

‘The age of the hominin fossils from Jebel Irhoud, Morocco, and the origins of the Middle Stone Age. nature.com’ [Daring]. Tautan: https://www.nature.com/articles/nature22335.epdf?referrer_access_token=jV9HDhvQeZ2ewlb1lcJ0j9RgN0jAjWel9jnR3ZoTv0PsnrJvzd6-aGjOR_132jGkCewD1NxAewt3KamUK2kqtvznDawM6aRJBTLEHd30wr7l2CmUWzUYjtE9-p9OTECoaMLWITtKKTZp4JjDDrJqtEvCC3G_rAKedcUMgUawWoZInV_mV59JmF9LCZbtU8zCRBm9TO5Yv-lVo3mssZkRSAq5l10ulUbuXgYAiessQ7uEw3nW60irbWQFoxd875Pa8VZ5H1pDWwvzHo7BpfcP_KXReLhFpdbJtqn_yAGdhWkR6cg8tGPbVVZXLx_wbVkZ&tracking_referrer=www.theatlantic.com (Diakses: 13 November 2020)

Sanders, R. Recently Discovered Indonesian Coelecanth represents new species that diverged from other coelacanths 4-6 million years ago. berkeley.edu [Daring]. Tautan: https://www.berkeley.edu/news/media/releases/99legacy/10-28-1999.html (Diakses: 13 November 2020)

Sumber Foto:

GIF ‘Ikan purba Coelacanth’ [Daring]. Tautan: https://gfycat.com/honestimpishindochinesetiger (Diakses: 13 November 2020)

Foto ‘Legenda Loch Ness’ [Daring]. Tautan: https://time.com/5631953/storm-loch-ness-history/ (Diakses: 13 Februari 2019)

Foto ‘Balon misterius yang ternyata ikan paus’ [Daring]. Tautan: https://www.reddit.com/r/misleadingthumbnails/comments/cbd6rc/sea_creature_with_a_gigantic_brain/ (Diakses: 13 November 2020)

Foto ‘Cumi raksasa yang ternyata ikan paus’ [Daring]. Tautan: https://www.businessinsider.com/disgusting-sea-monster-that-washed-up-in-indonesia-is-probably-whale-2017-5?r=US&IR=T (Diakses: 13 Februari 2019)

Foto ‘Tengkorak di Jebel Irhoud (kiri) dan manusia modern (kanan)’ [Daring]. Tautan: https://www.theatlantic.com/science/archive/2017/06/the-oldest-known-human-fossils-have-been-found-in-an-unusual-place/529452/ (Diakses: 13 Februari 2019)

Artikel ini telah diperbarui pada 10 Februari 2022.

Kresnoadi