Pengertian Teks Negosiasi, Ciri, Struktur & Cara Membuatnya | Bahasa Indonesia Kelas 10

Teks Negosiasi

Pada artikel Bahasa Indonesia kelas 10 ini, kamu akan belajar mengenai teks negosiasi, mulai dari pengertian, ciri-ciri, struktur, contoh, hingga cara membuat teks negosiasi. Yuk, belajar bersama!

 

Kamu pernah pergi ke toko alat-alat musik? Ada banyak banget alat musik yang dijual di sana. Mulai dari gitar, piano, bass, hingga drum. Sayangnya, alat-alat musik biasanya harganya mahal guys, jadi ketika membeli alat musik di toko musik, nggak jarang kita akan melakukan tawar-menawar harga dengan penjualnya.

Selain di toko musik, tawar-menawar juga sering terjadi di pasar tradisional. Siapa yang suka nemenin ibu ke pasar tradisional? Kira-kira skill tawar-menawar kamu udah sejago ibumu nggak, tuh?

jual beli 2

Hayoo, siapa yang pernah kaya gini waktu negosiasi? (Sumber: today.line.me)

 

Saat kita melakukan tawar-menawar harga dalam proses jual beli barang, tandanya kita sedang melakukan yang namanya negosiasi. Nah, dalam materi Bahasa Indonesia kali ini, kita akan membahas tentang teks negosiasi. Ada yang sudah tahu, apa yang dimaksud dengan teks negosiasi?

 

Pengertian Negosiasi Menurut para Ahli

Oke, sebelum kamu tahu apa itu teks negosiasi, kita pahami dulu, maksud dari negosiasi itu sendiri, ya. Pengertian negosiasi diungkapkan oleh beberapa ahli, seperti di bawah ini:

Menurut Mulyadi (2016:147), negosiasi berasal dari kata dalam bahasa Inggris, ‘to negotiate‘, ‘to be negotiating‘  yang artinya ‘merundingkan, membicarakan kemungkinan tentang suatu kondisi, dan atau menawar’.

Sedangkan menurut Robbins (2003), negosiasi adalah suatu proses yang didalamnya ada dua atau lebih pihak yang sedang bertukar barang dan jasa, serta berupaya menyepakati kerjasama tersebut.

Menurut Jackman (2005), negosiasi adalah sebuah proses yang terjadi antara dua pihak atau lebih yang pada mulanya memiliki pemikiran berbeda, hingga akhirnya mencapai kesepakatan.

Oliver (dalam Purwanto, 2006) menambahkan, negosiasi adalah sebuah transaksi dimana kedua belah pihak mempunyai hak atas hasil akhir. Untuk itu, diperlukan persetujuan dari kedua belah pihak, sehingga terjadi proses yang saling memberi dan menerima sesuatu untuk mencapai kesepakatan bersama.

Dari pengertian negosiasi menurut para ahli di atas, kita bisa simpulkan kalau negosiasi adalah kegiatan yang dilakukan oleh dua orang atau lebih, yang memiliki kepentingan berbeda, namun menginginkan tujuan yang sama dengan adanya kesepakatan.

Baca Juga: Teks Biografi: Pengertian, Struktur, Ciri, dan Contohnya

 

Pengertian Teks Negosiasi

Oleh sebab itu, kita bisa tahu nih, kalau teks negosiasi adalah teks atau tulisan yang berisi kesepakatan antara dua belah pihak, dengan kepentingan berbeda. Kesepakatan yang dimaksud ini bisa dalam berbagai keperluan, ya. Contohnya seperti kasus tawar menawar di atas.

Biasanya, dalam kegiatan jual beli, pedagang ingin mendapat untung sebanyak-banyaknya, sedangkan pembeli ingin mendapat harga termurah. Akhirnya, dilakukanlah tawar menawar barang agar diperoleh kesepakatan bersama. Dengan tujuan, penjual masih mendapatkan untung, dan pembeli bisa mendapat barang dengan harga yang lebih murah. Paham sampai sini?

 

Tujuan Teks Negosiasi

Kalau ditelaah dari pengertiannya, mungkin kamu sudah bisa menebak ya, tujuan teks negosiasi adalah untuk mencapai kesepakatan bersama antara dua belah pihak yang memiliki kepentingan berbeda. Nah, teks negosiasi nggak hanya digunakan oleh penjual dan pembeli dalam melakukan penawaran bisnis, tapi juga mencari jalan keluar dari masalah yang dihadapi bersama.

 

Ciri-Ciri Teks Negosiasi

Seperti jenis teks yang lain, teks negosiasi juga memiliki karakteristik atau ciri yang membedakannya dengan teks-teks lainnya. Ciri-ciri teks negosiasi, antara lain:

  • Menghasilkan kesepakatan
  • Menghasilkan keputusan yang saling menguntungkan
  • Memprioritaskan kepentingan bersama
  • Sarana untuk mencari penyelesaian
  • Mengarah pada tujuan praktis

 

Ciri-Ciri Teks Negosiasi

Baca Juga: Contoh Teks Laporan Hasil Observasi Berdasarkan Strukturnya

 

Struktur Teks Negosiasi

Seperti teks lainnya, teks negosiasi juga memiliki struktur yang perlu kamu perhatikan, terutama ketika nanti kamu ingin membuat suatu teks negosiasi. Struktur teks negosiasi terdiri dari 6 bagian, yaitu orientasi, permintaan, pemenuhan, penawaran, persetujuan, dan penutup. Berikut penjelasan lengkapnya:

1. Orientasi

Orientasi adalah bagian awal dari teks negosiasi. Orientasi biasanya berisi salam atau sapa antara dua belah pihak.

2. Permintaan

Kemudian, permintaan adalah bagian dimana satu/dua belah pihak mengungkapkan permasalahan. Permasalahan ini berupa keinginan yang ingin dicapai atau diselesaikan.

3. Pemenuhan

Pemenuhan adalah bagian dimana satu/dua belah pihak dapat memenuhi sebuah permintaan atau tidak.

4. Penawaran

Selanjutnya, penawaran adalah bagian puncak negosiasi. Di sini, terjadilah proses tawar menawar antara pihak satu dengan pihak lainnya untuk mencapai kesepakatan bersama.

5. Persetujuan

Persetujuan adalah bagian ketika pihak satu dan lainnya sepakat/setuju dengan keputusan hasil tawar menawar.

6. Penutup

Terakhir, penutup adalah bagian yang menandakan kalau negosiasi telah disepakati dan berakhir. Penutup juga biasanya berisi ucapan terima kasih dan salam.

Selain itu, kamu juga perlu mengetahui beberapa jenis teks negosiasi, nih. Ada apa aja ya?

 

Jenis-Jenis Teks Negosiasi

Jenis teks negosiasi terbagi menjadi 3 macam, yakni teks negosiasi lisan, teks negosiasi gabungan antara narasi dan dialog, serta teks negosiasi tulisan. Berikut uraian lengkapnya:

 

1. Teks Negosiasi Lisan

Dari namanya, mungkin kamu udah bisa nebak nih, kalau jenis teks negosiasi lisan dikemas dalam bentuk dialog. Contoh teksnya seperti percakapan sehari-hari atau dialog tentang penawaran atau kesepakatan antara kedua belah pihak

 

2. Teks Negosiasi Gabungan antara Narasi dan Dialog

Jenis teks ini disajikan dalam bentuk gabungan antara narasi dan dialog, guys. Contoh mudahnya bisa kamu temukan dalam cerita pendek atau cerpen yang di dalamnya terdapat negosiasi antartokoh. 

Kamu bisa baca contoh potongan cerpen berjudul Sesaat Sebelum Berangkat karya Puthut EA supaya makin terbayang, ya!

Baca Juga: Kumpulan Contoh Cerpen Singkat dan Menarik Berbagai Tema

 

3. Teks Negosiasi Tulisan

Kalau jenis teks negosiasi berbentuk tulisan, biasanya berupa surat penawaran kerjasama, surat penawaran barang, atau surat permintaan barang, guys. Ketiga surat tersebut termasuk dalam surat niaga, ya. 

Tapi kira-kira, kaidah kebahasaan teks negosiasi seperti apa sih? Langsung aja yuk disimak!

 

Kaidah Kebahasaan Teks Negosiasi

Secara garis besar, teks negosiasi memiliki 3 jenis kaidah kebahasaan yang perlu diperhatikan. Mari kita bahas satu per satu!

 

1. Kalimat Persuasif

Pertama, kalimat persuasif. Kalimat persuasif adalah kalimat yang sifatnya mengajak, membujuk, atau meyakinkan orang lain agar bersedia mengikuti apa yang dikatakan pembicara. 

Kalimat persuasif juga bisa diartikan sebagai kalimat yang memiliki unsur ajakan secara halus agar orang lain tergerak untuk mengikuti apa yang pembicara katakan. 

Bentuk kalimat persuasif ini ada tiga jenis, guys

  • Pertama, berupa ajakan.

Misalnya:

“Minggu depan kita nonton konser Coldplay, yuk!”

  • Kedua, berupa imbauan.

Misalnya:

“Kepada Bapak dan Ibu dimohon untuk memasang CCTV di depan pintu masuk dan di samping rumah. Hal ini untuk mengetahui dan  mengantisipasi tingkat pencurian oleh maling yang sedang tinggi di lingkungan perumahan kita.”

  • Ketiga, berupa permintaan.

Misalnya:

“Saya berharap seluruh siswa/i SMA Rogu mengenakan baju adat dari daerah asal masing-masing untuk memperingati Hari Kartini minggu depan.”

 

2. Pasangan Tuturan

Selain kalimat persuasif, teks negosiasi juga memiliki pasangan tuturan. Maksudnya pasangan tuturan apa tuh?

Jadi, pasangan tuturan merupakan tindakan saling memberi pesan dan respons antara kedua belah pihak dalam kegiatan negosiasi. Fungsi pasangan tuturan tentu saja agar pengajuan dan penawaran tersebut dapat mencapai kesepakatan. 

Contoh-contoh pasangan tuturan seperti ini:

  • Mengucapkan salam direspons dengan membalas salam.
  • Bertanya direspons dengan menjawab pertanyaan.
  • Meminta tolong direspons dengan memenuhi atau menolak permintaan.
  • Menawarkan direspons dengan menerima atau menolak tawaran.
  • Mengusulkan direspons dengan menerima atau menolak usulan. 

 

3. Kata yang Menunjukkan Kesantunan

Kaidah kebahasaan terakhir dalam teks negosiasi adalah kata yang menunjukkan kesantunan. Hmm, apakah sama dengan sopan santun? Kurang lebih, ya. Kalau ditelaah, santun dapat diartikan halus dan baik. 

Maka dari itu, dalam negosiasi, meskipun negosiator ingin mempertahankan keinginan dan pendapatnya agar lawan bicara sepakat, tapi negosiator tetap harus menjaga tutur kata yang diucapkan agar tetap santun dan tidak terkesan memaksa. 

Dalam hal ini, negosiator dapat menggunakan beberapa kata seperti:

Tolong, silakan, mari, cobalah, percayalah, bolehkah, dan lain-lain. 

Wih, kamu sudah belajar cukup banyak nih tentang teks negosiasi. Supaya pemahaman kamu makin mantap, kurang afdol rasanya kalau kamu tidak mencoba membuat teks negosiasi langsung. 

Emang gimana sih cara membuatnya?

 

Cara Membuat Teks Negosiasi

Setelah kamu mengetahui tentang pengertian, tujuan, ciri-ciri, struktur, jenis, dan kaidah kebahasaan dari teks negosiasi, sekarang kita coba membuat teks negosiasi, yuk! 

Gimana ya caranya? Nah, ada beberapa langkah dalam membuat teks negosiasi. Kamu bisa perhatikan dengan baik step by step nya berikut ini, ya. Check it out!

 

Langkah-Langkah Membuat Teks Negosiasi

 

1. Persiapan dan perencanaan

Pada tahap ini, kamu bisa menentukan tema kegiatan negosiasi. Misalnya, temanya adalah kegiatan jual beli. Atau bisa juga kegiatan negosiasi untuk menentukan kebijakan tertentu di suatu perusahaan, dan sebagainya.

 

2. Menentukan pihak-pihak yang berkaitan

Pada kegiatan negosiasi, perlu ditetapkan pihak-pihak yang berkaitan. Misalnya temanya tentang jual beli, maka tentukan siapa yang berperan sebagai penjual dan siapa yang berperan sebagai pembeli.

 

3. Menentukan hal yang dinegosiasikan

Kamu perlu menentukan apa yang ingin dinegosiasikan dalam teks tersebut. Misalnya temanya jual beli, lalu apa yang diperjualbelikan? Apakah berupa barang atau berupa jasa? Lalu, tentukan juga waktu dan tempat negosiasi.

 

4. Menyiapkan penyampaian argumen

Pada tahap ini, masing-masing pihak mengutarakan apa yang diinginkan secara bijaksana.

 

5. Merancang kegiatan tawar menawar dan penyelesaian masalah

Pada kegiatan ini, dilakukan tawar-menawar antara pihak-pihak yang terlibat untuk mencapai sebuah kesepakatan. Misalnya temanya adalah jual beli, maka tawar-menawarnya bisa berupa kesepakatan harga barang atau jasa yang diperjualbelikan.

 

6. Menentukan penutup

Tahap ini merupakan tahap terakhir yang menutup proses negosiasi. Misalnya, antara kedua pihak saling mengucapkan terima kasih dan salam. Selain itu, jika negosiasi yang dilakukan bersifat formal, maka bisa juga ditutup dengan kesepakatan tertulis dan penandatanganan dokumen tertentu antara pihak yang terlibat.

 

7. Menulis struktur teks negosiasi

Nah, langkah-langkah di atas tadi kan masih berupa outline atau kerangka. Di tahap ini, kamu bisa menuliskan struktur teks negosiasi, kemudian sesuaikan kerangka tadi dengan struktur teks negosiasi ini. Seperti yang tadi sudah dibahas, struktur teks negosiasi terdiri atas orientasi, permintaan, pemenuhan, penawaran, persetujuan, dan penutup.

 

8. Mengembangkan kerangka menjadi sebuah teks

Setelah menyesuaikan kerangka dengan struktur, kamu tinggal mengembangkannya menjadi sebuah teks utuh. Jangan lupa, ya! Saat proses mengembangkan kerangka menjadi teks, kamu harus memperhatikan kaidah kebahasaan yang digunakan agar teks negosiasi mudah diterima dan dimengerti oleh pembaca.

 

Contoh Teks Negosiasi

Oke, nggak afdhol rasanya kalau kita sudah bahas teorinya, tapi belum masuk ke contohnya, ya. Supaya kamu semakin paham mengenai materi teks negosiasi, berikut contoh teks negosiasi singkat yang bertemakan kegiatan jual beli. Coba kamu perhatikan dengan seksama, ya!

Pembeli: “Permisi Pak, saya mau beli gitar ini. Berapa harganya, ya?”

Penjual: “Kalau gitar yang itu harganya 750 ribu, Nak.”

Pembeli: “Harganya boleh kurang nggak, Pak?”

Penjual: “Hmmm, boleh. Mau nawar berapa, Nak?”

Pembeli: “600 ribu aja Pak, gimana?”

Penjual: “Wah! Harga segitu rasanya tidak bisa, Nak.”

Pembeli: “Kalau 625 ribu?”

Penjual: “Naikin dikit Nak, 650 ribu Bapak lepas gitar ini.”

Pembeli: “Oke deh Pak, saya setuju. Ini uangnya, ya.”

Penjual: “Terima kasih, Nak. Ini gitarnya.”

Pembeli: “Terima kasih, Pak.”

Baca Juga: Kumpulan Contoh Teks Negosiasi Singkat beserta Jenis dan Strukturnya

Sekian materi mengenai pengertian, tujuan, ciri-ciri, struktur, cara membuat, hingga contoh teks negosiasi. Apakah artikel ini sudah cukup jelas? Jika belum, kamu bisa loh, tonton penjelasan lengkapnya di ruangbelajar! Kamu bisa belajar lewat video beranimasi yang dilengkapi juga dengan latihan soal dan rangkuman, lho. Pasti makin paham, deh!

Ruangguru

Referensi:

Zabadi, Fairul, dan Sutejo. (2015). Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.

Pengertian Teks Negosiasi: Jenis, Ciri-Ciri, Struktur, Contoh Dan Pembahasannya [daring]. Tautan: https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-teks-negosiasi/#G_Struktur_Teks_Negosiasi

https://repository.uin-suska.ac.id/2499/3/BAB%20II.pdf

Sumber Gambar:

Gambar ‘Jual Beli di Pasar’ [Daring]. Tautan:https://obs.line-scdn.net/0hsq205GzQLF4PSTqKMDlTCTUfLzE8JT9da399QF8ncmkjKmkKMCxlbS4bezxxK2sAZi9kOC5NN293LTwMOy9l/w580 (Diakses: 19 Januari 2022)

 

Artikel ini telah diperbarui pada 3 Januari 2024.

Kenya Swawikanti