Metode Penelitian Kualitatif: Pengertian, Ciri, Jenis & Contohnya | Sosiologi Kelas 10

Metode Penelitian Kualitatif

Artikel Sosiologi kelas 10 ini membahas tentang apa itu penelitian kualitatif mulai dari pengertian hingga contohnya. Mau lebih dalam memahami penelitian kualitatif? Yuk baca artikel ini sampai selesai!

 

Pernahkah kamu bertanya-tanya bagaimana cara para peneliti memahami perilaku manusia, budaya, atau makna di balik tindakan seseorang? Jika iya, maka kamu sedang menyentuh inti dari penelitian kualitatif ya.

Eits, banyak orang masih bingung membedakan antara penelitian kualitatif dan kuantitatif, lho. Keduanya memang memiliki pendekatan dan tujuan yang berbeda, serta digunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian yang berbeda pula.

Baca Juga: Metode Penelitian Kuantitatif: Pengertian, Ciri-Ciri, dan Contohnya

Supaya kamu lebih paham, ayo kita ulas lebih jauh tentang definisi dan pengertian metode ini, serta kapan dan bagaimana penggunaannya. Mari kita bahas satu persatu, guys!

 

Pengertian Metode Kualitatif

Metode penelitian kualitatif adalah pendekatan penelitian yang digunakan untuk memahami fenomena sosial dari perspektif partisipan ya. Penelitian ini menekankan pada makna subjektif, proses sosial, dan realitas yang dibentuk oleh individu atau kelompok dalam konteks tertentu.

Ada juga beberapa pengertian penelitian kualitatif dari para ahli ya, guys. Yuk simak!

 

Pengertian Penelitian Kualitatif Menurut Para Ahli

1. Moleong

Menurut Moleong, penelitian kualitatif bertujuan menggambarkan dan memahami fenomena yang dialami oleh subjek secara menyeluruh melalui bahasa dan kata-kata dalam situasi yang spesifik.

 

2. Sugiyono

Sugiyono menjelaskan bahwa metode penelitian kualitatif berakar dari pemikiran filosofis, menggunakan peneliti sebagai alat utama dalam pengumpulan data, serta menganalisis data secara non-numerik dengan fokus pada makna.

 

3. Creswell

Creswell mendefinisikan penelitian kualitatif sebagai pendekatan yang digunakan untuk menelusuri dan memahami makna yang dimiliki oleh individu atau kelompok terkait permasalahan sosial tertentu.

 

4. Koentjaraningrat

Koentjaraningrat menyebut bahwa penelitian kualitatif mencakup tiga bentuk utama, yakni pendekatan deskriptif, analitis, dan interpretatif.

 

5. Bogdan dan Taylor

Bogdan dan Taylor mendefinisikan penelitian kualitatif sebagai metode yang bersifat deskriptif dan interpretatif, yang digunakan untuk memahami konteks dan makna suatu fenomena dari sudut pandang partisipan.

Baca Juga: Teknik Analisis Data Kualitatif pada Penelitian Sosial

Butuh jawaban cepat dan valid buat ngerjain tugas sekolahmu? Cek aja lewat Roboguru! Kamu akan mendapatkan jawaban yang cepat dan sesuai karena sudah diverifikasi oleh Master Teacher!

CTA Roboguru

 

Kapan Menggunakan Metode Kualitatif?

1. Memahami Makna Perilaku Manusia

Guys, metode penelitian kualitatif digunakan ketika peneliti ingin memahami makna di balik perilaku manusia atau pengalaman subjektif seseorang dalam konteks sosial.

Misalnya, saat ingin mengeksplorasi pengalaman para guru dalam mengajar di daerah terpencil, metode ini akan memberikan wawasan yang lebih mendalam dibandingkan data kuantitatif.

 

2. Variabel Penelitian belum Terdefinisi

Metode ini juga digunakan ketika variabel penelitian belum terdefinisi secara jelas. Dalam hal ini, peneliti mengandalkan proses eksplorasi terlebih dahulu sebelum menyusun konsep yang lebih spesifik. Dengan kata lain, metode ini berguna pada tahap awal suatu penelitian atau saat mencoba memahami peristiwa baru ya.

 

3. Meneliti Fenomena yang Tidak Bisa Diukur dengan Angka

Ketika peneliti ingin menggali fenomena yang tidak bisa diukur dengan angka atau statistik, seperti kepercayaan, nilai, budaya, atau emosi, maka metode kualitatif menjadi pilihan utama. Oleh karena itu, metode ini sangat cocok dalam studi antropologi, sosiologi, psikologi, maupun kajian budaya ya.

Penelitian kualitatif juga tepat digunakan ketika interaksi sosial dan konteks memegang peranan penting. Misalnya, dalam mempelajari dinamika komunikasi dalam kelompok tertentu, peneliti harus menyelami situasi sosial secara langsung melalui observasi atau wawancara, guys.

Selain itu, metode ini cocok digunakan ketika peneliti ingin menciptakan teori dari data yang dikumpulkan (grounded theory). Dengan kata lain, metode ini digunakan untuk membangun pemahaman baru berdasarkan informasi yang diperoleh di lapangan.

 

Tujuan Penelitian Kualitatif

Tujuan utama dari penelitian kualitatif adalah untuk memahami fenomena sosial dari perspektif partisipan. Peneliti berusaha mendalami pengalaman dan makna yang dibentuk oleh individu dalam kehidupan mereka sehari-hari. Berikut ini tujuan yang lainnya dari penelitian kualitatif.

 

1. Memahami Makna di Balik Perilaku dan Pengalaman

Penelitian kualitatif bertujuan menggali makna subjektif dari tindakan, pengalaman, dan pandangan individu dalam konteks tertentu.

 

2. Mengeksplorasi Fenomena Sosial yang Kompleks

Digunakan untuk memahami fenomena sosial yang tidak dapat dijelaskan secara numerik atau kuantitatif.

 

3. Menggali Perspektif dan Pandangan Subjek Penelitian

Fokus pada bagaimana individu melihat, merasakan, dan memberi makna terhadap situasi yang mereka alami.

 

4. Menghasilkan Teori atau Konsep Baru

Membantu merumuskan teori atau model berdasarkan data empiris dari lapangan (grounded theory).

 

5. Mengidentifikasi Pola, Tema, dan Kategori

Tujuannya untuk menemukan pola-pola umum dalam data yang bersifat naratif atau deskriptif.

 

6. Memberikan Pemahaman Kontekstual yang Mendalam

Menyediakan wawasan yang kaya terhadap konteks sosial, budaya, atau lingkungan tempat fenomena terjadi.

 

7. Mendukung atau Mengkritisi Teori yang Ada

Dapat digunakan untuk memperkuat atau mengkritisi teori yang telah ada dengan melihat realitas dari sudut pandang orang-orang yang mengalaminya.

 

Contoh Penelitian Kualitatif

Penelitian kualitatif ini, dalam praktiknya sangatlah luas dan dapat diterapkan pada berbagai bidang. Berikut adalah beberapa contoh metode penelitian kualitatif yang umum digunakan dalam berbagai disiplin ya guys.

 

1. Studi tentang pengalaman guru mengajar selama pandemi COVID-19

Penelitian ini menggali bagaimana guru menyesuaikan metode pengajaran mereka selama pembelajaran daring.

 

2. Analisis makna simbolik dalam upacara adat Jawa

Penelitian ini menelusuri bagaimana masyarakat memaknai simbol-simbol dalam tradisi lokal.

 

3. Studi etnografi tentang kehidupan komunitas nelayan

Penelitian ini mengamati secara langsung kehidupan sehari-hari nelayan dan bagaimana mereka membentuk komunitas.

 

4. Wawancara mendalam dengan korban kekerasan dalam rumah tangga

Penelitian ini memahami pengalaman personal dan perjuangan korban.

 

5. Studi kasus tentang proses kreatif penulis novel

Penelitian ini menyelidiki bagaimana seorang penulis mengembangkan ide menjadi karya sastra.

 

6. Pengamatan perilaku siswa di kelas inklusi

Penelitian ini menilai interaksi dan adaptasi siswa dengan kebutuhan khusus.

 

7. Studi fenomenologi tentang kehilangan orang tercinta

Penelitian ini mendalami pengalaman emosional seseorang setelah kehilangan.

 

8. Analisis naratif tentang pengalaman penderita kanker

Penelitian ini menyusun kisah hidup berdasarkan cerita pasien.

 

9. Studi dokumentasi media sosial selama kampanye politik

Penelitian ini menganalisis konten yang dibagikan selama masa kampanye.

 

10. Observasi terhadap interaksi pelanggan di kafe lokal

Penelitian ini menggambarkan dinamika sosial di ruang publik.

Baca Juga: Penelitian Sosial: Pengertian, Manfaat, Fungsi, Jenis, dan Contoh

 

Ciri-Ciri Penelitian Kualitatif

Penelitian kualitatif memiliki sejumlah karakteristik khas yang membedakannya dari penelitian kuantitatif. Berikut beberapa ciri utama yang membedakannya ya.

 

1. Peneliti adalah Instrumen

Guys, di dalam penelitian kualitatif, peneliti berperan sebagai instrumen utama dalam pengumpulan dan analisis data. Artinya, peneliti secara langsung melakukan observasi, wawancara, atau pengumpulan informasi lainnya tanpa bantuan alat ukur standar seperti kuesioner terstruktur. Kepekaan peneliti dalam menangkap makna serta interaksi dengan partisipan sangat menentukan kualitas data yang diperoleh.

 

2. Bersifat Subjektif

Data dalam penelitian kualitatif bersifat subjektif karena sangat dipengaruhi oleh sudut pandang peneliti maupun informan. Peneliti menginterpretasikan realitas berdasarkan pengalaman, pemahaman, dan konteks sosial masing-masing partisipan. Oleh karena itu, hasil penelitian tidak bersifat mutlak, melainkan terbuka terhadap banyak kemungkinan makna.

 

3. Berkembang dan Fokus pada Proses

Penelitian kualitatif bersifat fleksibel dan dapat berubah arah sesuai dengan dinamika yang terjadi di lapangan. Fokus utamanya adalah pada proses yang berlangsung, bukan semata-mata hasil akhir. Dengan demikian, peneliti menyesuaikan metode, pertanyaan, dan pendekatan seiring dengan berkembangnya pemahaman selama penelitian berlangsung.

 

4. Hasil Data Deskriptif

Data dalam penelitian kualitatif disajikan dalam bentuk uraian naratif, bukan angka atau statistik. Temuan biasanya dituangkan melalui kutipan langsung, deskripsi situasi, atau cerita pengalaman dari subjek penelitian. Hal ini bertujuan untuk menggambarkan makna dan konteks secara rinci dan mendalam agar pembaca bisa memahami situasi seperti yang dialami partisipan.

 

Jenis-Jenis Penelitian Kualitatif

Jenis metode penelitian kualitatif sangat beragam dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan penelitian. Berikut lima jenis utama penelitian kualitatif.

Jenis-Jenis Penelitian Kualitatif

 

1. Etnografi

Metode etnografi digunakan untuk mempelajari budaya, kebiasaan, dan kehidupan sehari-hari suatu kelompok masyarakat melalui keterlibatan langsung dalam komunitas tersebut. Peneliti biasanya menghabiskan waktu yang cukup lama di lapangan agar dapat memahami secara menyeluruh nilai-nilai, pola perilaku, dan struktur sosial kelompok yang diteliti. Tujuannya adalah untuk menggambarkan realitas sosial dari perspektif orang dalam (insider).

Contoh: Seorang peneliti menghabiskan enam bulan tinggal bersama komunitas suku Baduy di Banten untuk mempelajari sistem kepercayaan dan tradisi mereka.

Baca Juga: Jurusan Antropologi, Buat yang Suka Traveling & Eksplorasi Budaya

 

2. Studi Kasus

Penelitian studi kasus berfokus pada pendalaman terhadap satu kasus spesifik, baik itu individu, organisasi, program, maupun peristiwa, dengan tujuan memahami konteks dan dinamika yang terjadi secara menyeluruh. Metode ini memungkinkan peneliti untuk mengungkap detail yang tidak akan terlihat dalam studi yang lebih luas. Studi kasus sering digunakan ketika kasus tersebut unik atau kompleks dan membutuhkan perhatian khusus.

Contoh: Penelitian terhadap seorang siswa tunarungu yang berhasil lulus pendidikan formal tanpa pendamping khusus, untuk memahami faktor pendukung keberhasilannya.

 

3. Studi Dokumen

Studi dokumen adalah pendekatan penelitian yang melibatkan analisis terhadap dokumen tertulis atau visual guna menggali makna, konteks, atau nilai historis dari suatu fenomena sosial. Dokumen dapat berupa arsip, surat kabar, catatan rapat, foto, atau bahkan postingan media sosial. Teknik ini sangat berguna dalam melacak perubahan sosial atau membandingkan kebijakan antar periode waktu.

Contoh: Penelitian yang menganalisis pidato-pidato presiden Indonesia sejak era Orde Baru hingga sekarang untuk memahami perubahan retorika politik terhadap isu nasionalisme.

 

4. Observasi Alami

Dalam metode observasi alami, peneliti mengamati subjek dalam lingkungan asli mereka tanpa memberikan intervensi atau arahan apa pun. Tujuan dari metode ini adalah menangkap perilaku atau interaksi sebagaimana terjadinya secara spontan dan otentik. Teknik ini sering digunakan dalam studi perilaku sosial atau pendidikan untuk melihat pola yang tidak dapat dijelaskan melalui wawancara.

Contoh: Seorang peneliti mengamati interaksi antara siswa dan guru di taman kanak-kanak inklusif tanpa ikut campur, untuk memahami dinamika pembelajaran anak-anak berkebutuhan khusus.

 

5. Fenomenologi

Pendekatan fenomenologi bertujuan mengeksplorasi dan memahami pengalaman subjektif seseorang terhadap suatu peristiwa atau kondisi tertentu. Peneliti berusaha menggali makna yang diberikan oleh individu terhadap pengalaman tersebut, melalui wawancara mendalam dan refleksi naratif. Metode ini sangat cocok untuk memahami perasaan, persepsi, dan interpretasi pribadi atas situasi yang kompleks.

Contoh: Penelitian tentang pengalaman emosional perempuan yang menjalani kehamilan pertama tanpa dukungan keluarga.

 

Teknik Penarikan Sampel Penelitian Kualitatif

Dalam penelitian kualitatif, penarikan sampel dilakukan secara non-probabilistik. Dua teknik utama yang sering digunakan adalah:

 

1. Snowball Sampling (Bola Salju)

Snowball sampling adalah teknik pengambilan sampel di mana peneliti memulai dengan sejumlah kecil responden yang sesuai, kemudian meminta mereka untuk merekomendasikan orang lain yang juga relevan dengan studi. 

Metode ini sangat berguna ketika peneliti ingin mengakses populasi yang sulit dijangkau atau tersembunyi, seperti komunitas marjinal atau kelompok dengan karakteristik khusus. Teknik ini akan terus bergulir dari satu partisipan ke partisipan lainnya hingga jumlah sampel yang dibutuhkan terpenuhi.

Contohnya adalah seorang peneliti ingin meneliti gaya hidup mantan pengguna narkoba yang telah pulih. Ia memulai dengan satu narasumber, lalu narasumber tersebut merekomendasikan teman-teman lain yang pernah mengalami hal serupa untuk diwawancarai.

 

2. Purposive Sampling (Sampel Bertujuan)

Purposive sampling adalah metode di mana peneliti secara sengaja memilih individu yang memiliki karakteristik tertentu yang sesuai dengan tujuan atau fokus penelitian. Pemilihan partisipan dilakukan bukan secara acak, melainkan berdasarkan pertimbangan dan penilaian.

Informan adalah mereka memiliki informasi penting dan relevan terhadap topik yang dikaji ya guys. Teknik ini efektif ketika peneliti memerlukan data mendalam dari sumber yang benar-benar memahami isu yang sedang diteliti.

Contohnya adalah seorang peneliti ingin mengkaji strategi pengajaran di sekolah inklusi. Ia hanya memilih guru-guru yang telah berpengalaman minimal lima tahun mengajar anak berkebutuhan khusus untuk dijadikan narasumber.

Baca Juga: Teknik Mengumpulkan Data Penelitian Kualitatif

 

Kelebihan Metode Penelitian Kualitatif

Kelebihan metode penelitian kualitatif adalah kemampuannya menggali makna dan pemahaman mendalam atas fenomena yang kompleks. Berikut beberapa kelebihannya ya.

 

1. Pemahaman Mendalam

Penelitian kualitatif membantu peneliti memahami fenomena dari sudut pandang partisipan secara utuh, termasuk makna dan konteks sosial-budaya di baliknya. Metode ini efektif dalam menggali aspek yang tidak bisa dijelaskan lewat data kuantitatif.

 

2. Metode yang Fleksibel

Penelitian ini tidak kaku, sehingga peneliti bebas menyesuaikan teknik dan arah pengumpulan data sesuai kondisi lapangan. Pendekatan ini sangat cocok untuk situasi dinamis atau tidak terduga.

 

3. Menumbuhkan Empati dan Toleransi

Dengan terlibat langsung dalam kehidupan partisipan, peneliti lebih mudah memahami perspektif orang lain. Hal ini dapat meningkatkan empati sosial serta sikap toleran terhadap perbedaan.

 

4. Berpotensi Melahirkan Teori Baru

Penelitian kualitatif sering digunakan untuk merumuskan teori berdasarkan data lapangan. Temuan yang diperoleh bisa menjadi kontribusi baru dalam pengembangan ilmu sosial.

 

5. Menyajikan Gambaran Sosial Secara Menyeluruh

Data yang dikumpulkan disusun secara naratif untuk menggambarkan konteks dan hubungan sosial secara lengkap. Ini memungkinkan pemahaman yang mendalam terhadap dinamika yang terjadi.

 

6. Tepat untuk Isu Sensitif atau Subjektif

Topik yang sulit dijangkau dengan angka—seperti pengalaman emosional atau konflik identitas—lebih mudah dijelajahi lewat pendekatan kualitatif. Peneliti dapat memahami nuansa personal melalui teknik seperti wawancara atau observasi.

 

Kekurangan Metode Penelitian Kualitatif

Meski bermanfaat, metode ini juga memiliki keterbatasan. Kekurangan metode penelitian kualitatif sebagai berikut ya, guys!

 

1. Butuh Waktu Lama

Guys, penelitian kualitatif itu nggak bisa buru-buru. Mulai dari wawancara sampai analisis, semuanya butuh proses panjang. Bisa-bisa berbulan-bulan sampai selesai!

 

2. Subjektif dan Rawan Bias

Karena pakai sudut pandang peneliti, hasilnya bisa subjektif, lho. Kalau nggak hati-hati, peneliti bisa menyimpulkan sesuai asumsi pribadi. Jadi, risiko bias-nya lumayan tinggi.

 

3. Nggak Bisa Digeneralisasi

Sampel yang dipakai biasanya kecil karena fokusnya mendalam, bukan banyak. Artinya, hasilnya nggak bisa mewakili semua orang. Cocoknya buat konteks tertentu aja, guys.

 

4. Ribet Kelola Data

Data kualitatif itu banyak banget dan bentuknya naratif. Kalau tidak ditata dengan rapi, peneliti bisa pusing sendiri. Apalagi tanpa bantuan software analisis.

 

5. Tidak Ada Standar Baku

Setiap peneliti bisa punya cara sendiri dalam ngumpulin dan mengolah data. Akibatnya, penelitian sulit banget buat diulang persis sama. Jadi, hasilnya kadang diragukan keandalannya.

 

6. Kurang Cocok untuk Kebijakan Besar

Karena hasilnya spesifik dan tidak mewakili banyak orang, data kualitatif kurang pas buat ambil keputusan skala besar. Lebih cocok buat eksplorasi awal atau studi kasus aja. Kalau buat kebijakan, perlu data kuantitatif juga.

Kelebihan dan Kekurangan Penelitian Kualitatif

 

Karakteristik Penelitian Kualitatif

Guys, untuk memahami pendekatan ini secara utuh, kita perlu mengenali berbagai karakteristik khas yang membedakan penelitian kualitatif dari jenis penelitian lainnya. Berikut ini adalah beberapa karakteristik utama yang melekat dalam penelitian kualitatif. 

 

1. Partisipan sangat diutamakan 

Peneliti berusaha memahami sudut pandang partisipan secara mendalam, bukan sekadar melihat dari kacamata peneliti. Pendekatan ini menjadikan pengalaman subjektif partisipan sebagai pusat analisis.

 

2. Analisis data dapat setiap saat dilakukan 

Analisis dalam penelitian kualitatif bersifat fleksibel dan terus berkembang seiring proses penelitian berjalan. Data bisa langsung dianalisis saat pengumpulan masih berlangsung.

 

3. Menggunakan pola berpikir induktif (empiris-rasional atau bottom up)

Penelitian kualitatif tidak berangkat dari teori besar, tapi dari fakta lapangan yang kemudian membentuk pola atau konsep. Proses berpikirnya bergerak dari data ke teori.

 

4. Peneliti berfungsi sebagai pengumpul data 

Peneliti menjadi instrumen utama dalam mengumpulkan dan menafsirkan data. Keterlibatan langsung peneliti mempengaruhi kedalaman pemahaman terhadap fenomena.

 

5. Menggunakan rancangan penelitian yang baku

Meski fleksibel, penelitian kualitatif tetap memakai desain sistematis agar proses dan arah penelitian tetap terstruktur. Rancangan ini membantu peneliti menjaga konsistensi selama studi.

 

6. Penelitian kualitatif disebut juga dengan penelitian alamiah 

Disebut alamiah atau inkuiri naturalistik karena penelitian berlangsung di lingkungan asli partisipan tanpa manipulasi. Tujuannya adalah memahami realitas sebagaimana adanya.

 

7. Sering digunakan untuk menghasilkan grounded theory

Penelitian kualitatif bertujuan menyusun teori baru dari bawah, langsung dari data lapangan. Ini dikenal dengan pendekatan grounded theory.

 

8. Hasil penelitian berupa deskripsi dan interpretasi

Output penelitian ini lebih berupa narasi yang menjelaskan makna yang tersembunyi di balik fenomena. Jadi tidak dalam bentuk angka atau statistik, ya.

 

9. Pengumpulan data dilakukan atas dasar prinsip fenomenologis

Peneliti mencoba memahami gejala sosial dari pengalaman langsung subjeknya. Fokusnya pada “apa yang dirasakan” dan “bagaimana makna dibentuk” oleh partisipan.

Guys, dengan semua uraian di atas, kita dapat melihat bahwa metode penelitian kualitatif adalah pendekatan yang sangat penting dalam ilmu sosial ya. Fungsi dan tujuannya juga sangat berbeda ya dengan penelitian kuantitatif. Nah, kamu bisa melakukan penelitian kualitatif untuk mengetahui banyak hal yang tidak bisa dihitung dengan angka ya. 

Dengan begitu, kini kita tidak hanya tahu apa itu metode penelitian kualitatif, tapi juga bisa memahami kedalaman dan relevansinya dalam menggambarkan realitas sosial. Kalau kamu ingin lebih dalam lagi belajar terkait penelitian sosial, kamu bisa berdiskusi dengan Master Teacher yang kompeten di Ruangguru Privat Sosiologi.

Di Ruangguru Privat, belajar nggak cuma menyenangkan, tapi kamu juga bakal diajari konsepnya sampai paham! Para pengajar di Ruangguru Privat juga sudah terstandarisasi kualitasnya, loh. Kamu juga bisa pilih nih, mau diajarkan secara langsung (offline) atau daring (online). Fleksibel, kan? Untuk info lebih lanjut, cuss klik link berikut! 

CTA Ruangguru Privat

Referensi:

Afifuddin dan Beni Ahmad. (2009). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung. Pustaka Setia. 

Afrizal. (2019). Metode Penelitian Kualitatif: sebagai upaya mendukung penggunaan penelitian kualitatif dalam berbagai disiplin ilmu. PT. Rajagrafindo Persada.

Creswell, J. W. (2011). Research design: Pendekatan kualitatif, kuantitatif, dan mixed, edisi ketiga. Yogyakarta. Pustaka Pelajar.

Hamidi. (2008). Metode Penelitian Kualitatif. Malang. UMM Press. 

Iskandar. (2008). Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial (Kuantitatif dan Kualitatif). Jakarta. GP Press. 

Moleong, L. J. (2018). Metodologi penelitian kualitatif. PT Remaja Rosdakarya.

Prastowo. (2012). Metode Penelitian Kualitatif Dalam Perspektif Rancangan Penelitian. AR-RUZZ Media.

Sugiono. (2016). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan r & d. Bandung. Alfabeta.

Ringgana Wandy Wiguna