
Artikel Kimia kelas XI kali ini akan membahas tentang pengertian dan faktor yang memengaruhi laju reaksi.
---
Selain nasi goreng dan sate ayam, makanan apa lagi yang banyak dijajakan dipinggir jalan?
Bubur ayam? Bakso? Mi ayam?
Pasti masih banyak lagi kan? Nah, kali ini kita akan belajar Kimia dari abang-abang yang jual makanan dipinggir jalan. Kali ini kita akan nyamperin abang-abang penjual ketoprak ya. Tahu kan apa itu ketoprak? Ada yang bilang ketoprak itu singkatan dari KEtupat, TOge digePRAK (diulek).
Masih diperdebatkan juga sih asal mula makanan ini. Tapi yang jelas, para pedagang ketoprak ini punya ciri khas dari gerobaknya. Coba deh kamu lihat di lingkungan sekitarmu, bagaimana sih bentuk gerobak dari penjual ketoprak?
Kita nggak akan bahas tentang makanan ketoprak lho Squad. Kita akan cari tahu nih bahwa dalam proses pembuatan ketoprak yang kamu makan itu terdapat sebuah proses yang namanya laju reaksi. Penasaran? Simak artikel ini sampai habis ya
Bumbu ketoprak itu saus kacang kan? Bahan dasarnya kacang tanah yang digerus hingga berbentuk bubuk tapi masih agak kasar. Nah, untuk dijadikan bumbu dalam ketoprak, bubuk kacang tersebut diberi pelarut yakni air. Coba kamu perhatikan deh saat penjual ketoprak menuangkan air ke bubuk kacang tersebut? Apa yang terjadi? Apakah bubuknya tetap menjadi bubuk atau berubah menjadi encer?
Yap, menjadi encer kan? Nah itu karena jumlah dari kepadatan bubuk kacang berkurang karena bertambahnya jumlah air. Ini merupakan salah satu bentuk laju reaksi Squad. Laju reaksi itu sendiri merupakan berkurangnya konsentrasi pereaksi. Artinya, konsentrasi kepadatan bubuk kacang berkurang karena mulai tercampur dengan air.
Laju memiliki kaitan dengan waktu. Nah, apabila waktu yang dibutuhkan itu singkat, maka lajunya besar. Sebaliknya nih Squad, kalau waktu yang dibutuhkan itu panjang, maka laju tersebut kecil. Artinya, laju berbanding terbalik dengan waktu.
Dalam laju reaksi, umumnya penyebutan satuan dinyatakan dengan mol/liter (baca: mol per liter) atau yang disebut juga dengan molaritas. Molaritas itu sendiri ialah ukuran yang menyatakan banyak mol zat terlarut dalam satu liter larutannya.
Kamu tahu nggak bahwa laju reaksi juga memiliki hukum lho. Hukum laju reaksi merupakan sebuah persamaan yang memperlihatkan keterkaitan atau hubungan antara laju reaksi tertentu dengan konsentrasi pereaksinya.
Coba kamu perhatikan rumusnya Squad, selain ada ketetapan laju reaksi, juga ada orde reaksi. Orde reaksi ini beda dengan orde lama atau pun orde baru ya jika kamu mempelajari sejarah. Orde reaksi itu merupakan pangkat molaritas dalam persamaan laju reaksi, mudahnya orde reaksi itu tingkat reaksi.
Baca Juga: Kesetimbangan Kimia: Jenis-jenis, Reaksi, dan Tetapan
Orde reaksi menampilkan hubungan antara perubahan konsentrasi dengan perubahan laju reaksi. Nah, hubungan antara keduanya dinyatakan dengan grafik orde reaksi. Ada tiga grafik orde reaksi nih Squad. Pertama, reaksi orde nol. Grafik ini menunjukkan bahwa laju reaksi tidak bergantung pada konsentrasi reaksi.
Pada grafik orde satu, laju reaksi itu punya perbandingan yang lurus dengan konsentrasi pereaksi. Kalau konsentrasi tersebut dinaikkan dua kali, maka laju reaksi juga akan dua kali lebih cepat dari awalnya. Begitu juga seterusnya. Kalau grafik order dua ini, kenaikan laju reaksinya bisa sebanding, asalkan kenaikan konsentrasi pereaksinya pangkat dua. Misalnya, konsentrasi pereaksi dinaikkan dua kali, maka laju reaksinya bakal menjadi empat kali lipat dari semula.
Perlu kalian catat nih Squad bahwa orde reaksi itu nggak bisa ditentuin dari bentuk persamaan reaksi. Orde reaksi hanya bisa ditentukan dari hasil eksperimen dengan mengubah variabel tekanan (khusus reaksi berbentuk gas) atau molaritasnya (reaksi berbentuk larutan dan gas).
Dalam proses terjadinya reaksi, ada salah satu teori yang bisa menjelaskan tentang hal tersebut, namanya teori tumbukan. Menurut teori ini, reaksi kimia yang terjadi itu bisa terjadi karena partikel-partikel yang saling bertumbukan.
Kenapa sih bisa saling bertumbukan?
Tumbukan bisa terjadi kalau ada dua molekul atau lebih dan permukaannya saling bersentuhan di satu titik hanya itu titik itu tetap fokus kita kejar dan raih bintang...yo yo ayo yo ayo.
Satu titik di sini itu merupakan anggapan bentuk molekul bulat seperti bola Squad. Kamu harus tahu bahwa nggak semua tumbukan bakal menghasilkan reaksi kimia. Tumbukan yang menghasilkan reaksi kimia disebut dengan tumbukan efektif. Supaya menjadi tumbukan efektif ada syarat yang harus dipenuhi.
Supaya bisa terjadi tumbukan yang efektif harus ada orientasi tumbukan molekul yang tepat. Orientasi itu sendiri merupakan arah atau letak posisi antarmolekul yang bertumbukan. Nah Squad, kita sudah membahas tiga sub bahasan dari laju reaksi. Kita masuk ke pembahasan yang terakhir yakni faktor yang memengaruhi laju reaksi ya.
Balik lagi nih ke ketoprak Squad. Bumbu kacang yang tadinya kasar bisa jadi encer karena dikasih air kan? Emmm...yakin cuma dikasih air doang bisa jadi encer? Iya bisa, cuma nggak bakalan merata. Nah harus diulek dulu tuh pake ulekan abangnya yang jual biar encernya merata. Kebayang nggak berapa lama biar bisa jadi rata gitu keenceran dari bumbu tersebut kalo nggak diulek sama abangnya?
Adanya proses pengulekan bumbu kacang tersebut untuk mempercepat proses pengenceran. Reaksi ini termasuk reaksi kimia yang dipercepat Squad. Ada lho perlakian yang dapat memengaruhi cepat lambatnya reaksi. Ini dinamakan dengan faktor yang memengaruhi laju reaksi. Beberapa diantaranya ialah ukuran materi, suhu, pengadukan, konsentrasi, molaritas, katalisator, luas permukaan sentuh, dan lain-lain. Nah kita akan bahas beberapa saja ya Squad.
1. Konsentrasi
Larutan yang pekat, artinya punya konsentrasi yang besar, punya partikel yang lebih rapat kalau kamu bandingkan sama larutan encer. Nah, dengan kata lain tuh semakin tinggi konsentrasinya, maka semakin banyak molekul dalam tiap satuan. Ini berakibat tumbukan antarmolekul intensitasnya makin sering terjadi dan reaksinya berlangsung semakin cepat.
2. Luas Permukaan Sentuh
Jika ada pencampuran reaktan yang terdiri dari dua fasa atau lebih, maka tumbukannya terjadi di bagian permukaan zat. Nah, padatan yang bentuknya serbuk halus, punya luas permukaan bidang sentuh yang lebih besar kalau dibandingkan dengan padatan yang berbentuk lempeng atau butiran. Maka, berlaku bahwa semakin luas permukaan partikelnya, maka frekuensi tumbukan bisa jadi semakin tinggi. Inilah yang menyebabkan reaksi berlangsung bisa lebih cepat.
3. Suhu
Reaksi kimia umumnya lebih cepat jika dilangsungkan pada suhu yang lebih tinggi. Jika suhunya rendah, maka reaksi kimia akan lebih lambat terjadi. Contoh paling mudahnya jika kamu membeli daging sapi potongan. Lebih awet mana, daging sapi yang dibiarkan di ruangan terbuka atau daging sapi yang disimpan di dalam kulkas (freezer)?
Nah, itu tadi Squad penjelasan tentang pengertian dan faktor yang memengaruhi laju reaksi. Kalau kamu masih bingung dan ingin mengetahui lebih lanjut tentang materi ini, daftar di ruangbelajar deh. Di sana penjelasannya lebih lengkap dan pakai video belajar dengan animasi yang keren. Dijamin makin paham deh. Daftar sekarang juga ya!